DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II / KELAS B1
A. Latar Belakang
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang
menderita penyakit perikarditis ini. Menurut 3,7% warga dunia telah menderita penyakit
diperkirakan sekitar 2,8% warga indonesia telah menderita penyakit Ca lidah ini,
Penyakit Ca lidah ini penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti
faktor luar, heriditer maupun non heriditer.Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi
kronis dan trauma krinis.Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar
ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan
suami istri, hepatitis) parasit, dan bakteri.Pada orang yang menderita penyakit Ca lidah
lakukan dengan memberikan terapi seperti radioterapi.Selain itu, kita juga dapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Definisi
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang
meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah. Kanker lidah adalah
suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya
berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat
syphilis dan plumer vision syndrome, leukoplasia, reytoplasia. Kanker ganas ini dapat
Kanker lidah yaitu adanya daging atau benjolan yang tumbuh menempel pada
lidah. Untuk jenis inipun memiliki ragan jenis antara lain benjolan yang tumbuh di lidah
bagian atas dimana makin lama makin membesar, sehingga sulit untuk mencerna
makanan.
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa, sedangkan
untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan dengan
peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi hal ini telah
terjadi pergesaran usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga dipicu oleh
pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan
B. Etiologi
Kanker ini memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses yang terdiri
dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan perkembangan tumor.
1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
2. Faktor luar, karsinogen kimia berupa rokok dan cara penggunaannya, tembakau,
3. Faktor lain, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik.
C. Manifestasi Klinis
1. Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.
menelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini dapat menginfiltrasi
jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dan tonsil.
3. Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulitan
mengunyah, menelan, dan berbicara, batuk dengan sputum bersemu darah atau terjadi
Sebagian besar dari kanker lidah, terjadi di bagian mukosa. Gejala dini kanker lidah
adalah ketidaknyamanan dilidah, nyeri, adanya lesi di lidah dengan ukuran 1-2cm.
Gejala kanker lidah dibagi 3, yaitu, sariawan, eksogen dan infiltrasi. Gejala eksogen
adalah seperti bisul berbentuk seperti kembang kol, disertai nyeri, dan nyeri di daerah
Pada stadium ini, kankernya sudah berkembang melampaui bagian tengah lidah, dan
adalah ke kelenjar getah bening servikal, yang lalu diikuti ke kelenjar getah bening
cukup cepat, jadi sebaiknya segera menjalani pengobatan sebelum parah. Ahli di
Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, bila sudah merasa ada gejala,
D. Patofisiologi
tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang mengenai sel squamous carcinoma
pada mukosa mulut yang tidak mempunyai keratin sebagai pelindung. Dimukosa mulut
tersebut, zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak terkontrol. Kanker
lidah yang mengenai radix linguae biasanya asimptomatis hingga proses penyakit
berlanjut hingga timbul nyeri menelan dan pergerakan lidah yang terbatas. Kanker pada
mengenai corpus linguae tanda yang paling sering terlihat adalah putih-putih pada lidah
pada anterior (corpus linguae) dominan metastase pada kelenjar limfe submental dan
E. Pemeriksaan diagnostic
2. Scan CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi lebih
dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan apakah terdapat
3. Penggunaan lingkup (tabung serat optik yang tipis dengan kamera keci)l digunakan
4. Lidah biopsi (pengangkatan sampel jaringan lidah) digunakan untuk menguji sel-sel
kanker.
5. X-Ray dada dipakai untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
Dilihat dari segi teknik, pemberian radiasi dibagi dalam eksterna, interna atau
kombinasi keduanya. Pada radiasi eksterna sumber radiasi berada diluar tubuh
penderita sedangkan pada radiasi interna sumber radiasi dimasukkan dalam tubuh
penderita. Entah dipasang, ditnam, atau diminumkan. Salah satu sifat sumber radio
aktif adalah tingginya dosis radiasi dipermukaan sumber tersebut dan menurunnya
tidak secara linier, tetapi mengikuti hukum jarak kuadran terbalik. Jadi, dengan
perbedaan jarak sedikit saja akan didapat penurunan dosis yang nyata. Sifat ini
dimanfaatkan pada radiasi interna yakni memberikan dosis radiasi setinggi mungkin
pada jaringan kanker dan seminimal mungkin pada jaringan sehat sekelilingnya. Hal
itu antara lain bisa dicapai dengan menancapkan sumber radio aktif (jarum-jarum)
pada jaringan kanker tadi. Pada penderita kanker lidah diberikan kalau penderita
F. Komplikasi
a. Muskositis oral
Merupakan inflamasi pada mukosa mulut berupa eritema dan adanya ulser.
b. Kandidiasis oral
menerima radioterapi
c. Dysgeusia
Merupakan respon awal hilangnya rasa pengecapan, dimana salah satunya dapat
Ditemukan pada pasien yang menerima radio terapi tergantung pada dosis yang
diterima kelenjar salifa dan volume jaringan kelenjar yang menerima radiasi.
disebabkan paparan radiasi dimana mempunyai onset dan progresi yang cepat
merupaka ulser yang terdapat pada jaringan yang teradiasi, tanpa adanya proses
Penatalaksanaan bervariasi dengan sifat dari lesi, cara yang dipilih dokter, dan pilihan
pasien:
1. Lesi kecil (T1, T2) terapi utama adalah pembedahan dan radioterapi.
Radioterapi mungkin dapat memberiikan hasil kuratif pada lesi T1 dan T2 dengan
preservasi struktur anatomi dan fungsi yang normal. Namun radioterapi sering
diminati
2. Terapi pembedahan pada kanker lidah adalah eksisi luas dengan batas sayatan bebas
Tindakan ini memerlukan partial glosectomy dan umumnya pasca operasi fungsi
baik. Lokal kontrol untuk 5 tahun pada T1 adalah 85% dan T2 adalah 80%.Pada T3
dan T4 terapi utama adalah pembedahan. Hasil kuratif hanya bisa dicapai dangan
reseksi en bloc yang komplet daris emua tumor dan jaringan sekitar dengan sayatan
secara mikroskopis bebas tumor. RND (Radical Neck Dissection) harus dilakukan
pada klinis N positif, RND adalah pengangkatan kelenjar getah bening leher level I
(en bloc). Batas diseksi, superior adalah musculus trapezius, anterior adalah tepi
lateral musculus sternohiod dan batas bagian dalam adalah fasia servikal yang
dissection) level 1-3 dilakukan pada N0 SND harus dilakukan oleh tingginya insiden
occult metastasis kelenjar getah bening leher. SND adalah pengangkatan kelenjar
getah bening pada level tertentu yang mempunyai risiko tinggi metastasis dengan
hemiglossectomi atau total glossectomi, dan resection bagian dasar mulut dengan
buccal mukosa. Prosedur pembedahan mencakup pembedahan leher dengan
pengangkatan otot leher lain, vena jugularis interna, kelenjar gondok, kelenjar
submandibular, dan saraf spinal tambahan. Penanganan pasien yang menderita kanker
mulut dikelola oleh seluruh tim kesehatan. Rujukan pada terapi bicara, terapi
pekerjaan, psikolog, dan ahli diet sangat penting karena berhubungan dengan masalah
yang mungkin muncul berikut ini yaitu komunikasi verbal, mengunyah, dan menelan
yang membawa perubahan tampilan diri serta harga diri. (Charlene J. Reeves, 2001).
3. Kemoterapi
ke kelenjar getah bening leher, metastasis jauh dan kasus-kasus residif. Kemoterapi
vinca.
2. Pertama: reduksi sitotoksik tumor primer dan kelenjar dapat meningkatkan kontrol
pada pasien kanker nasofaring dengan metastase, terapi lini pertama yang paling
banyak digunakan adalah kombinasi cisplatin dan 5-FU, yang mencapai rasio respon
paclitaxel telah menunjuukan respon yang baik. Adapun efek samping dari
kemoterapi antara lain : efek toksix pada sumsum tulang dan dapat mengakibatkan
A. Pengkajian
1. Aktivitas
Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat; adanya factor-faktor yang
2. Eliminasi
Perubahan pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urin, perubahan
3. Makanan / cairan
Kebiasaan diri buruk (rendah serat, aditif, bahan pengawet), anoreksia, mual-muntah,
4. Neurosensori
5. Nyeri / kenyamanan
Rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga (otalgia), rasa kaku di daerah
6. Pernapasan
7. Keamanan
8. Seksualitas
9. Interaksi Sosial
B. Diagnosa Keperawatan
Dari Tn. R mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan telinga serta
nyeri yang menyebabkan sulit menelan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pada lidah klien terdapat
warna merah, dan ada pembengkakan pada area leher. Pada saat berbicara, suara Tn. R terdengar
agak kurang jelas. Dan pada lidah Tn. R juga mengaku terdapat luka seperti sariawan dan sudah
5 bulan tidak sembuh. Ada kemerahan pada lidah klien. Klien tampak gelisah, meringis
kesakitan. Dan klien juga tampak malu pada saat berkomunikasi pada perawat.
N : 85 x/menit
S : 37,5 C
TD : 130/90 mmhg
RR : 26 x/menit
Klien juga mengatakan, tidak nafsu makan. Hal ini disebabkan klien susah makan karena ada
luka dilidah klien, sehingga pada saat makan klien sakit untuk menelan makanan.
1) Pengkajian keperawatan
1. Identitas klien
Nama : Tn. R
Umur : 35 tahun
Agama : islam
Bangsa / Suku : melayu
Pendidikan : sma
Pekerjaan : swasta
Klien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan ada luka yang seperti sariawan dan
sudah 5 bulan tidak sembuh. nyeri pada bagian lidah dan merambat kelehar,
rahang dan telinga serta nyeri menelan yang menyebabkan sulit menelan.
Klien mengatakan kakeknya pernah mengalami penyakit yang sama 6 tahun yang
4. Data biologis
1. Pola nutrisi
TB klien : 180 cm
Hematokrit : 45,7%
trombosit : 250.000trombosit/mikroliter.
c. Rambut klien bersih tampak hitam dan bersih, mukosa bibir klien tampak
kering, kulit klien bewarna putih dan tidak kering.klien terlihat sedikit kurus.
d. Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, sarapan pagi, makan siang dan
makan malam dengan 1-2 piring sedang dalam sekali makan. klien makan
nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Dan Pada saat sakit klien
Cuma makan 1 x sehari dan Cuma makan sepiring ukuran sedang saja. Pada
saat sakit klien Cuma makan 1 x sehari dan Cuma makan sepiring ukuran
sedang saja.
2. Pola minum
a. Sebelum sakit :
sebelum sakit klien minum 6 gelas sedang dalam sehari dengan ukurang gelas
b. Saat sakit
Dan Pada saat sakit klien minum 4 gelas sehari dengan ukuarn sedang (sekitar
0,8 liter/hari).
3. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
sebelum sakit klien BAB sebanyak satu kali dali sehari dan BAB klien
2) saat sakit klien bab sebanyak satu kali dan kadang tidak ada dalam satu
1) Sebelum sakit
Sebelum sakit klien buang air kecil sebanyak 4 – 5 x sehari dengan warna
sakit
2) Saat sakit
Sebelum sakit klien buang air kecil sebanyak 4 – 5 x sehari dengan warna
sakit
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit, klien beristirahat dengan baik, satu sari klien istirahat sebanyak
b. Saat sakit
Pada saat sakit klien tidak bekerja sehingga sehari-hari klien hanya
5. Pola kebersihan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit Klien mandi 2 x sehari dan setiap mandi klien memakai sabun,
b. Saat sakit
Saat sakit klien mandi 2 x sehari dan setiap mandi klien memakai sabun, dan
shampo, tetapi terkadang klien tidak menyikat giginya karena lidah klien yang
nyeri.
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien mampu bekerja sebagai buruh jasa di perusahaan swasta
b. Saat sakit
Saat sakit klien tidak bekerja karena malu berinteraksi kapada orang lain, dan
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Klien datang kerumah sakit dengan keadaan lelah, letih. Dan klien tampak gelisah
b. Kesadaran umum
c. Tanda-tanda vital
N : 85 x/menit
S : 37,5 C
TD : 130/90 mmhg
RR : 26 x/menit
Inspeksi : pada area kepala, leher dan aksila tidak terlihat lesi, tidak ada
Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan pada area kepala dan aksila. Tetapi
f. Mata
g. Telinga
Inspeksi : telinga kanan dan kiri klien simetris, serumen pada telinga klien
h. Hidung
Inspeksi : bentuk hidung klien simetris. Tidak adanya folip, tidak adanya
colulen.
Inspeksi : ada luka seperti sariawan. Ada kemerahan pada bagian lidah klien
j. Dada
a) Rongga thorax
teraba di ic 3
Perkusi : terdengar bunyi resonan pada thorak klien, dan pada area jantung
redup
bunyi vesikuler.
b) Payudara
c) Abdomen
kuadran klien
d) Punggung
Inspeksi : tidak adanya betuk abnormal, seperti kifosis, lordosis dan lain-
lain
a) Atas
Inspeksi : tidak adanya kelainan pada ekstremitas atas kanan maupun kiri
klien, dan tidak terdapat lesi maupun edema pada kulit klien.selain itu
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas kanan maupun
kiri.
b) Bawah
Inspeksi : tidak adanya kelainan pada ekstremitas bawah kanan maupun kiri
klien, dan tidak terdapat lesi maupun edema pada kulit klien.selain itu
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas kanan maupun
kiri.
6. Data psikologis
a. Status Emosi
Emosi klien dapat terkontrol dimana klien tidak emosi kepada orang sering
mencemooh klien.
b. Konsep Diri
c. Gaya Komunikasi
indonesia
d. Pola Interaksi
Klien mudah berinteraksi dengan orang lain, tetapi karena klien menderita
penyakit ca lidah, klien sudah tidak pernah berinteraksi kepada orang lain selain
dengan keluarga.
e. Pola Koping
7. Data sosial
Pendidikan terakhir klien adalah sekolah menegah atas (SMA). Pekerjaan klien
b. Hubungan sosial
Hubungan sosial klien sangat baik dan klien mengaku sering kerja bakti bersama
c. Gaya hidup
Gaya hidup klien biasa-biasa saja, klien tidak hidup bermewah-mewahan, klien
tidak suka pegi ke diskotik dan tempat-tempat lain yang sejenis. Klien hanya kuat
dalam merokok, dalam satu hari klien beisa menghabiskan 1 bungkus rokok.
8. Data spiritual
a. Sebelum sakit
b. Saat sakit
Saat sakit kklien hanya sholat saja, klien mengaku jarang sekali klien mengaji lagi
Hematokrit : 45,7%
trombosit : 250.000trombosit/mikroliter.
10. Pengobatan
2) ANALISA DATA
No Tanggal Data senjang Etiologi Masalah
dan waktu
1. 23 Ds : Proses Nyeri akut
november - Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan penyakit
2011 merambat keleher, rahang dan telinga.
09.00 WIB - Klien mengaku terdapat luka seperti sariawan
dan sudah 5 bulan tidak sembuh.
P : nyeri karena ada luka di lidah
Q : nyeri seperti terbakar
R : di lidah
S : skala 5
T : waktu datangnya sakit kadang-kadang
Do :
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- TTV :
N : 85 x/menit
S : 37,5 C
TD : 130/90 mmhg
RR : 26 x/menit
2. 23 Ds : ketidakmam Ketidakseimba
november - Klien mengatakan tidak ada nafsu makan puan ngan nutrisi
2011 Do : menelan kurang dari
09.30 WIB - Terdapat pembengkakan pada area leher. makanan kebutuhan
- klien tampak pucat tubuh
- klien tampak lemah
BB klien sebelum sakit 67 kg
BB kien saat sakit : 59 kg
3. 23 Ds : penyakit Risiko infeksi
november - Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan kronis
2011 merambat keleher, rahang dan telinga serta
10.00 WIB nyeri yang menyebabkan sulit menelan.
Do :
- Terdapat warna merah pada lidah klien
- Terdapat ulkus pada lidah klien
3) Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa perioritas 1
Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan :
Ds :
- Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan telinga.
- Klien mengaku terdapat luka seperti sariawan dan sudah 5 bulan tidak sembuh.
- P : nyeri karena ada luka di lidah
- Q : nyeri seperti terbakar
- R : di lidah
- S : skala 5
- T : waktu datangnya sakit kadang-kadang
Do
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- TTV
N : 85 x/menit
S : 37,5 C
TD : 130/90 mmhg
RR : 26 x/menit
2. Diagnosa perioritas 2
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan yang ditandai dengan :
Ds :
- Klien mengatakan tidak ada nafsu makan.
Do :
- klien tampak pucat
- klien tampak lemah
- Terdapat pembengkakan pada area leher.
- BB klien sebelum sakit 67 kg
- BB kien saak sakit : 59 kg
3. Diagnosa perioritas 3
Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis yang ditandai dengan :
Ds :
- Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan
telinga serta nyeri yang menyebabkan sulit menelan.
Do :
- Terdapat ulkus pada lidah klien
- Ada kemerahan pada lidah klien
4) Perencanaan keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan da KH Intervensi Rasional
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan riwayat nyeri, 1. Memberikan data dasar
proses penyakit yang ditandai dengan :
keperawatan 1x24 jam nyeri misalnya lokasi nyeri, untuk mengevaluasi
Ds : pada klien hilang ataupun frekuensi, durasi, dan keluhan dari klien.
- Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah
berkurang ditandai dengan intensitas (skala 0-10),
dan merambat keleher, rahang dan telinga.
kriteria hasil : dan tindakan
- Klien mengaku terdapat luka seperti1. Klien mengatakan tidak penghilangan yang
sariawan dan sudah 5 bulan tidak sembuh. ada nyeri atau nyerinya dilakukan.
- P : nyeri karena ada luka di lidah berkurangdari skala 5 2. Dorong penggunaan 2. Memungkinkan pasien
- Q : nyeri seperti terbakar menjadi 3,2,1 dan 0. keterampilan manajemen untuk berpartisipasi
- R : di lidah 2. Klien tampak rileks nyari (misalnya teknik secara aktif dan
- S : skala 5 3. TTV klien dalm batas relaksasi, visualisasi, meningkatkan rasa
- T : waktu datangnya sakit kadang-kadang normal bimbingan imajinasi), kontrol dalam
Do : dan mendengarkan music menghilangkan rasa
- Klien tampak meringis kesakitan untuk pengalihan nyeri. nyeri yang dirasa.
- Klien tampak gelisah 3. Ajarkan klien teknik
- TTV relaksasi, 3. Pada saat klien nyeri dan
N : 85 x/menit visualisasi,bimbingan tidak ada perawat atau
S : 37,5 C imajinasi. petugas lainnya, klien
TD : 130/90 mmhg bisa melakukan tindakan
RR : 26 x/menit untuk mengurangi rasa
nyeri yang diderita klien
4. Berikan analgesic sesuai 4. Untuk menghilangkan
indikasi. rasa sakit yang diderita
klien
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau masukan makanan 1.Mengidentifikasi
kebutuhan tubuh berhubungan dengan keperawatan 3 x 24 jam setiap hari. kekuatan atau defisiensi
ketidakmampuan menelan makanan yang klien status nutrisi yang nutrisi.
ditandai dengan : adekuat yang ditandai 2. Ukur tinggi dan berat 2. Membantu dalam
Ds : Dengan criteria hasil : badan klien. mengidentifikasi
- Klien mengatakan tidak ada nafsu makan. 1. Nafsu makan klien malnutrisi protein-kalori.
Do : bertambah 3. Kebutuhan jaringan
- -klien tampak pucat 2. Klien tidak tampak pucat 3. Anjurkan dan jelaskan metabolik ditingkatkan
- klien tampak lemah 3. Berat badan klien normal pasien untuk makan diet begitu juga cairan (untuk
-Terdapat pembengkakan pada area leher. atau klembali keberat tinggi kalori kaya nutrien, menghilangkan produk
- BB klien sebelum sakit 67 kg badan yang semula dengan masukan cairan sisa)
-BB kien saak sakit : 59 kg adekuat. 4. Mempengaruhi dalam
4. Berikan obat sesui penambahan nafsu
indikasi makan klien
3. Risiko infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pada lidah klien 1. Pengenalan dini dan
penyakit kronis yang ditandai dengan : keperawatan selama 1 x 24 terhadap tanda dan gejala intervensi segera dapat
Ds : jam tidak terdapat tanda dan infeksi secara kontinu. mencegah progesi pada
- Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah gejala infeksi yang ditandai situasi yang lebih serius.
dan merambat keleher, rahang dan telinga Dengan criteria hasil : 2. Tekankan pentingnya 2. Terjadi stomatitis
serta nyeri yang menyebabkan sulit- Klien mengatakan tidak ada hygiene oral yang baik meningkatkan risiko
menelan. nyeri atau nyerinya 3. Ajarkan cara terhadap infeksi
Do : berkurangdari skala 5 membrsihkan lidah 3. Supaya infeksi tidak
- Terdapat ulkus pada lidah klien menjadi 3,2,1 dan 0. 4. Berikan antibiotic sesuai meluas
- Ada kemerahan pada lidah klien - Ulkus atau luka pada lidah indikasi 4. Digunakan untuk
klien menghilang mengidetifikasi infeksi
- Kemerahan pada lidah klien atau diberikan secara
sudah tidak ada. profilaktik pada pasien
imunosupresi.
5) Implementasi keperawatan
No. dx Tgl, waktu & jam Implementasi keperawatan paraf
1. 23 november 2011 R : - Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan
Rabu telinga.
09.00 – 09.45 - Klien mengaku terdapat luka seperti sariawan dan sudah 5 bulan tidak sembuh.
- P : nyeri karena ada luka di lidah
- Q : nyeri seperti terbakar
- R : di lidah
- S : skala 5
- T : waktu datangnya sakit kadang-kadang
H : - Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- TTV
N : 85 x/menit
S : 37,5 C
TD : 130/90 mmhg
RR : 26 x/menit
2. 09.45 – 10.00 R : Klien mengatakan tidak ada nafsu makan.
H : - klien tampak pucat
- klien tampak lemah
- Terdapat pembengkakan pada area leher.
- BB klien sebelum sakit 67 kg
- BB kien saak sakit : 59 kg
3. 10.00 – 10.15 R : Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan
telinga serta nyeri yang menyebabkan sulit menelan.
H : - Terdapat ulkus pada lidah klien
- Ada kemerahan pada lidah klien
P : lanjutkan intervensi :
1) Kaji respons nyeri
2) Berikan teknik imajinasi
3) Ajarkan klien teknik relaksasi, visualisasi,bimbingan imajinasi.
4) Kolaborasi dengan dokter berupa pemberian obat
2. 23 november 2011
S : - klien mengatakan klien sudah tidak lemah lagi
Rabu - Nafsu makan kien bertambah
09.00 – 11.00 O : - klien tidak tampak pucat
- Klien tidak lemah
- Berat badan klien normal atau klembali keberat badan yang semula
A : masalah nutri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
1) Pantau masukan makanan setiap hari.
2) Ukur tinggi dan berat badan klien.
3) Anjurkan dan jelaskan pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien,
dengan masukan cairan adekuat.
4) Berikan obat sesui indikasi
3. 23 november 2011
S : - klien mengatakan nyeri klien sudah berkurang
Rabu O : - luka klien sudah berkurang sedikit
09.00 – 11.00 - Kemerahan pada lidah klien berkurang sedikit
A : masalah infeksi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi :
1) Kaji pada lidah klien terhadap tanda dan gejala infeksi secara kontinu.
2) Tekankan pentingnya hygiene oral yang baik
3) Ajarkan cara membrsihkan lidah
4) Berikan antibiotic sesuai indikasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Carsinoma lidah adalah penyakit yang mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi
dan mempunyai prognosa yang jelek, terutama apabila mengenai sepertiga bagian
(premalignant) perlu diawasi oleh dokter gigi di dalam menentukan gejala awal dari suatu
Adapun hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kebersihan dari mulut yang harus
dijaga terutama gigi berlubang dengan karang gigi yang banyak dan pemasangan
B. Saran
http://pisangkipas.wordpress.com/2009/05/18/candidiasis-oral/,
http://rsyarifario.wordpress.com/2009/02/10/apakah-anda-tahu-kanker-lidah/,