Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Zat aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu
pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk didalamnya yaitu Zat
pewarna, Zat penyedap rasa dan aroma, Zat pemantap, Zat antioksidan, Zat pengawet, Zat
pengemulsi, Zat antigumpal, Zat pemucat dan Zat pengental (Menteri Kesehatan R.I.
No.329/Menkes/PER/XII/76)
Kecap adalah salah satu hasil olahan yang dibuat dengan cara fermentasi kedelai
dan merupakan bahan penyedap yang sudah sangat popular di kalangan masyarakat
Indonesia. Kecap merupakan produk cair berwarna gelap yang mempunyai rasa asin atau
manis dan digolongkan dalam makanan yang mempunyai flavor atau aroma yang
menyerupai ekstrak daging. Limbah padat tahu atau biasa dikenal dengan ampas tahu
merupakan produk sampingan dari proses pembuatan tahu. Jika tidak segera dimanfaatkan,
limbah ini akan menimbulkan bau busuk, terutama sejak 12 jam ampas tahu tersebut
dihasilkan. Selama ini pemanfaatan limbah padat tahu hanya sebagai pakan ternak, serta
sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe gembus. Pemanfaatan untuk tempe gembus
pun belum optimal. Pemanfaatan ampas tahu menjadi kecap dilakukan dengan beberapa
pertimbangan antara lain ketersediaannya yang cukup terjamin dan ampas tahu masih
mengandung protein sekitar 5%, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk yang dapat
menjadi sumber protein. Kandungan protein dalam ampas tahu tersebut merupakan unsur
gizi yang dapat digunakan sebagai bahan baku kecap. (Astuti, A.F 2016).
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui zat aditif yang terkandung dalam
sampel.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengetahui zat aditif yang terkandung dalam sampel?
I.3 Tujuan Percobaan
2. Mengetahui zat aditif yang terkandung pada sampel .

I-1

Anda mungkin juga menyukai