1. Menimbang DPPH sebanyak 0,04-gram dan dilarutkan dengan metanol hingga 25 mL. 2. Menempatkan larutan DPPH dalam botol gelap.
Membuat Larutan Blanko
3. Mengambil 5 mL larutan DPPH ke dalam tabung reaksi 4. Menambahkan methanol ke dalam tabung reaksi hingga tanda dan dihomogenkan.
Membuat Larutan Uji
5. Menimbang 0,05-gram sampel edible film dan dilarutkan dengan metanol 5 mL. 6. Membuat larutan induk sebesar 1000 ppm, kemudian mengambil larutan induk sebanyak 100, 200, 300, dan 500 μL. 7. Memasukkan larutan 100, 200, 300, dan 500 μL ke dalam tabung reaksi berisi larutan edible film untuk mendapatkan konsentrasi sampel 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm.
Uji Aktivitas Antioksidan
8. Mengambil 1 mL larutan uji dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 9. Menambahkan 1 mL larutan DPPH. 10. Menambahkan methanol sampai tanda 5 mL dan larutan dihomogenkan. 11. Menutup mulut tabung dengan alumunium foil.
Mengukur Absorbansi Sampel
12. Menginkubasi larutan uji dengan konsentrasi sampel 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm di penangas air pada suhu 37℃ selama 30 menit. 13. Mengukur absorbansi dengan panjang gelombang maksimum 516-517 menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Menghitung IC50 14. Menghitung persen inhibisi dengan rumus:
Absorbansi blanko− Absorbansi sampel
% Inhibisi = x 100% Absorbansi sampel Persen inhibisi masing-masing konsentrasi sampel diplot masing-masing pada sumbu x dan y pada persamaan segresi linear. Persamaan regresi linear yang diperoleh dalam bentuk persamaan y= a + bx digunakan untuk mencari nilai IC 50 (Inhibition Concentration 50%) dari masing-masing sampel dengan menyatakan nilai y sebesar 50 dan nilai x yang akan diperoleh sebagai IC50.