BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai sebuah bentuk keyakinan memiliki umat yang besar. Hampir
diseluruh penjuru dunia terdapat umat Islam. Hal ini disebabkan karena Islam
disebarkan dan masuk ke dalam suatu masyarakat dengan cara yang damai dan
santun sehingga banyak orang yang berminat masuk Islam.
Akan tetapi, selain banyak orang senang dan bangga dengan Islam, tidak
sedikit pula orang yang menyerang Islam, yang disebabkan karena perbedaan
keyakinan terutama ketauhidan. Mereka yang tidak senang dengan Islam selalu
berusaha menjatuhkan Islam, baik melalui budaya, pola pikir, dan sebagainya.
Untuk menghadapi hal ini, ulama-ulama dahulu membalasnya dengan
memberikan argumen yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan keimanan
mereka baik tentang keimanan kepada Tuhan, malaikat, dan sebagainya. Dan hal
yang sering kita sebut sebagai ilmu kalam.
Ilmu kalam merupakan produk pikir manusia. Sesuai dengan berjalannya
waktu, ilmu kalam pun semakin berkembang. Banyak ulama terjun didalamnya.
Untuk itu, makalah ini akan membahas salah satu ulama abad ke-8 yang
turut mencurahkan pikirannya di dalam ilmu kalam, yaitu Muhammad bin Abdul
Wahhab. Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu bicara tentang
biografi dan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana biografi Muhammad bin Abdul Wahhab?
2. Bagaimana pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab tentang tata
negara Islam?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan penulisan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui biografi Muhammad bin Abdul Wahhab
2. Untuk mengetahui pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab
tentang tata negara Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 http:///id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab
2 Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Ulasan Tuntas tentang 3 Prinsip Pokok, terj. Zainal Abidin
Syamsuddin dan Ainul Haris Arifin, (Jakarta : Darul Haq, 2014), 1.
3 Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Salafi Antara Tuduhan dan Kenyataan, (Bandung : Toobagus
Publishing, 2012), 29.
4 Ibid., 30.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Muhammad bin ‘Abd al-Wahhab (1115-1206 H/ 1701-1793 M)
adalah seorang ahli teologi agama Islam dan seorang tokoh pemimpin
gerakan keagamaan yang pernah menjabat sebagai mufti Daulah
Su’udiyyah yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi. Saat
menginjak 10 tahun, Muhammad bin Abdul Wahhab telah mampu
menghafal al-Qur’an, selain itu beliau juga mempelajari ilmu fiqih
kepada ayah dan paman beliau sampai beliau menjadi sangat matang dan
menguasainya. Beliau adalah seorang yang gemar menuntut ilmu. Beliau
menuntut ilmu ke berbagai daerah, yakni Nejed, Makkah, Madinah,
7 Ari Nurhidayaty Ningtyas, “Muhammad FaqihMaskumambang dan Sikapnya Terhadap
Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab”, (Surabaya : UIN Sunan Ampel, 2016), 41-46.
8