Anda di halaman 1dari 1

Biodata : Nama Kepala Keluarga : Bapak Edi Suwandi

Umur : 30 tahun
Jumlah Keluarga : 3 orang (1 Anak)

Bapak Edi adalah salah satu penduduk yang tinggal di desa Sapi Kerep. Desa itu terdapat di
daerah pegunungan, tepatnya gunung Bromo. Saya melakukan pengkajian tentang kebutuhan nutrisi
keluarga bapak Edi. Makanan pokok yang biasa di konsumsi keluarga ini yaitu nasi. Tetapi tradisi
masyarakat disana nasi yang di konsumsi adalah nasi yang telah di campur dengan jagung(nasi
jagung). Sebagai lauknya, keluarga ini biasa mengkonsumsi sayur, tahu dan tempe. Bapak Edi
menututurkan, untuk mengkomsumsi lauk seperti daging sapi ataupun daging ayam jarang sekali
dilakukan karena penghasilan beliau sebagai buruh tani tidak cukup untuk membeli lauk tersebut.
Pada saat ada acara selamatan seperti jumat legi dll keluarga Bapak Edi dapat mengkonsumsi
daging. Sayuran yang di konsumsi keluarga ini setiap hari di dapat dari hasil beliau sebagai buruh
tani dan juga hasil dari kebun kecil—kecil yang di miliki keluarga ini. Dalam 1 hari keluarga Bapak Edi
terbiasa makan 3X sehari seperti yang seharusnya. Mengenai kandungan gizi dari makanan-makanan
yang di konsumsi, bapak Edi tidak begitu memperhatikannya. Menurut bapak Edi tidak ada kaitan
makanan pokok dengan pandangan social budaya masyarakat tersebut.
Terdapat tradisi sesuai agama yang dianut (hindu) seperti tradisi slametan, 7hari, 40 hari,
100hari, acara adat(jum’at legi), pujan(selamatan yang di adakan seperti maulid nabi jika di agama
islam), unan—unan(selamatan yang di adakan setiap 5 tahun sekali), karo(hari raya untuk umat
hindu di suku tengger). Tradisi Unan—unan yang di adakan setiap 5 tahun sekali ini adalah acara
selamatan yang di lakukan oleh masyarakat hindu dengan nembawa sasaji berupa babi atau kerbau
yang di bawa ketempat sacral(punden/pure). Karo yang merupakan hari raya untuk umat hindu yang
berada di suku tengger di adakan setiap tahun. Acara ini seperti hari raya idul Fitri yang dimiliki oleh
umat islam. Pada saat hari raya Karo tiap keluarga saling berkunjung kerumah—rumah tetengga
meraka untuk bersilahturahmi, ini dilukukan oleh seluruh masyarakat meskipun dari agama yang
berbeda, Meskipun terdapat agama yang berbeda tetapi toleransi di masyarakat sapi kerep
sangatlah tinggi. Mereka menghormati setiap agama yang di anut oleh tiap—yiap keluarga.
mengenai patangan makanan, menurut bapak Edi tidak ada meskipun beliau beragama
hindu. Bapak Edi menuturkan bahwa patangan hanya berlaku untuk ketua(pendeta) saja dengan
tidak boleh mengkonsumsi daging sapi.

Anda mungkin juga menyukai