Data yang diperlukan sesuai dengan desain dan telah tersedia yaitu:
- Peta Topograf
b. Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan faktor tinggi tekanan yang diperlukan
untuk pembilasan sedimen. Bendung ini direncanakan dilengkapi dengan penagkap sedimen dan bangunan
pembilas lurus tipe undersluice. Penangkap sedimen direncanakan dengan ukuran seperti berikut:
• Panjang penangkap sedimen =
• Panjang saluran pengantar ke penangkap sedimen =
• Kemiringan permukaan dipenangkap sedimen =
• Elevasi dasar penangkap sedimen dibagian hilir =
• Elevasi muka air dipenangkap sedimen bagian hilir =
• Elevasi permukaan air dikantong sedimen bagian udik
= + 7.16 m + ( 265.42 m x 0.002
= + 7.82 m
• Elevasi permukaan air diudik sal.pengantar di hilir intake bendung
= + 7.16 m + ( 265.42 m + 20.00
= + 7.87 m
b b 2 4 ac
2a
0, 5
Tinggi mercu = Elevasi mercu rencana - elevasi dasar sungai di udik bendung
= 10.50 - 3.00 = 7.50
= 7.50
Gambar 2. Pengaturan tinggi mercu bendung, p dari lantai udik (Kp 02 Bab 4 ha
Karena tinggi mercu bendung (p), dianjurkan tidak lebih dari 4,00 m dan minimum 0,5 H.
Maka, tinggi mercu bendung yang digunakan 4,00 m. Sehingga, elevasi lantai udik ditinggikan
dari dasar sungai dengan melakukan penimbunan
2. Lebar Bendung
* Perhitungan Tinggi Muka Air sebelum dibendung
Tinggi muka air banjir di hilir bendung dapat dihitung dengan sistem Trial dan Error dengan rumus :
1 KP 03 BAB
V = x R2/3 x I1/2
n
Q = V x A
A = ( b + m x h ) x h
P = b + 2 x h x 1 + m2
A
R =
P
Pada penampang sungai lokasi bendung kemiringan sungai (i)
dengan mengambil nilai manning (n)
Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui besarnya debit untuk tiap ketinggian.
Hasil perhitungan dapat diperlihatkan dalam tabel sebagai berikut :
2.0
m
3.0
2.0
1.0
0.5
0.0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Debit ( Q ) m³/det
= + 3.00 m + 2.34 m
= + 5.34 m
• Lebar sungai rata-rata = 80.00 m
• Lebar maksimum bendung
= 1.20 x 80.00 m
(KP-02 BAB IV Hal
= 96.00 m
= 11 m
• Pembilas dibuat 4 buah dengan lebar masing-masing =
Jadi lebar total
= 4 x 1.75 m
= 7m
• Pilar pembilas dibuat 4 buah dengan tebal masing-masing =
Jadi lebar/tebal total
= 4 x 1.00 m
= 4m
Dengan demikian lebar pembilas + tebal pilar
= 7m + 4m
= 11 m
54,00
61.00
Q
V =
A
A = B x a
A = 96.00 x 9.84
= 945.024 m²
410
V =
945.024
= 0.434 m/det
H1 h1 V²
= +
2g
2
0.434
= 2.34 m +
2 x 9.81
= 2.354 m
Be = Bb – 2 ( n.kp + ka ) H1
(KP-02 BAB IV hal. 49)
Dimana:
Be = Lebar efektif mercu bendung, m
B = Lebar mercu bendung yg sebenarnya = 96.00
n = Jumlah pilar pembilas = 4
kp = koefsien kontraksi pilar = 0.01
ka = koefsien kontraksi pangkal bendung = 0.10
H1 = tinggi energi = 2.35
P = tinggi mercu = 4.00
= 96.00 m - 11 - { 2 ( 4 x 0.01 +
= 0.6 x 2.35
= 1.41 = 1.400
P 4.00
=
r 1.400
= 2.86
H1 2.354
=
r 1.400
= 1.681
P = 4.00
H1 2.35
= 1.70
Grafk 2. Harga- harga koefsien C0, untuk bendung ambang bulat sebagai fung
C1 = 1.000 …………
(KP-02 BAB IV hal. 54)
C2 = 0.992 …………
(KP-02 hal. 118)
2 2 1.5
= 1.29 x x ( x 9.81 x 84.50 )1/2 x 2.35
3 3
= 73 m³/det
Chart Title
4.00
3.50
f(x) = - 5.93933666963104E-05x^2 + 0.0313487609x + 0.3772967026
R² = 0.9996000931
3.00
2.50
Tinggi Muka Air (hd)
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
Debit (Q)
hd = 2.348 m
H1 = 2.355 m
r = 0.6 x H1
= 0.6 x 2.355
= 1.41 ≈ 1.40 m
Sehingga :
+3,5
+0,5
+3
410
=
( 2.35 ) 85.7 m
= 2.04 m/dtk
Vo2
He =
2g
2.04
=
2 x 9,81
= 0.212 m
Elevasi Dekzert : 10.50 + 2.35 + 0.212 = + 13.06 m
Untuk lebih amannya elevasi Dekzert ditambahkan dengan tinggi jagaan sebesar 1 m
sehingga menjadi = + 14.06 m
5. Kolam Olak
Untuk menentukan tipe kolam yang digunakan maka tergantung pada sedimen disungai
tersebut dan nilai Froud Number nya (Fr)
410
=
85.66
= 4.79 m3/dtk/m
Tinggi air kritis di atas bendung :
3 q2
hc = (KP 02. BAB IV. Halaman 73)
g
3 4.79 2
=
9.81
= 1.327 m
= 10.07 m
= 10.067 - 2.567
= 7.50 m
Tinggi air minimum dihilir (Tmin)
ΔH 7.50 m
=
hc 1.33 m
= 5.65 m dari grafik USBR didapat:
T min ΔH 0.330
= 1.70 x (KP 02
hc hc
7.50 m 0.330
= 1.70 x
1.33 m
= 3.01
T min = 3.01 x hc
= 3.01 x 1.33 m
= 3.99 m
Dimana
V1 = Kecepatan awal loncatan ( m/dtk )
H1 = Tinggi energi di atas ambang (m)
Z = Tinggi jatuh ( m)
g = percepatan gravitasi, ( m/dtk )
Perhitungan :
1
V1 = 2g x ( H1 + Z )
2
Z = 10.50 - 0.9
= 9.60 m
V1 = √ 2 x 9.81 (
1
2
x 2.35 + 9.60 m
= 14.54 m/dtk
q
yu =
V1
4.786
= = 0.3292 ≈ 0.30 m
14.541
V1
Fr = (KP 02. B
√g x yu
14.54 m/dtk
=
9.81 x 0.3
y2
yu
=
1
2
x √ 1 + 8 x Fr
2
- 1 (KP
Dimana
y2 = Kedalaman air di atas ambang ujung ( m)
yu = Kedalaman air di awal loncat air ( m)
Fr = Bilangan Froude
Perhitungan :
yu
y2
=
1
2
x √ 1 + 8 x Fr
2
- 1
=
1
2
x √ 1 + 8 x 8.476
2
- 1
y2 = yu x
1
2
x √ 1 + 8 x 8.48
2
= 0.30 x
1
2
x √ 1 + 8 x 8.48
= 3.4494 m
yu ( 18 + Fr )
n = (KP 02. BAB
18
0.30 ( 18 + 8.48 )
=
18
= 0.44 m
L = 2.7 x y2
(KP 02. BAB
= 2.7 x 3.45 m
= 9.31 m ≈ 9.30 m
= 0.82 x 3.45 m
= 2.83 m ≈ 2.80 m
0.30 ( 4 + 8.48 )
=
6
= 0.62 m ≈ 0.60 m
0,80
Gambar 8. Proyeksi Kolam Olak USBR Type III
12.625
139,34 1
0,5 2,389
136,5
132,5
0,5
132
6. Intake Bendung
a. Bentuk Intake
Direncanakan bangunan undersluice sama tinggi dengan lantai udik bendung
Tinggi lubang undersluice = 1.00 m
Tebal Plat undersluise = 0.25 m
Elevasi udik bendung = + 6.50 m
Elevasi plat atas undersluice = + 7.75 m
Elevasi lantai intake = + 7.75 m
Sehingga:
1.95 = 0.8 x b x 0.50 x √ 2x 9.81 x 0.25
1.95
b =
0.8 x 0.50 x √ 2x 9.81 x 0.25
= 2.20 m ≈ 2.20 m
Dimana :
v = kecepatan aliran, m/det
Gs = berat jenis partikel = 2.65
d = diameter partikel = 0.065 mm
Q = A x v = m³/detik
Q
v = = m/detik
A
Dimana :
Q = Debit Intake = 1.95 m³/det
A = Luas Penampang Basah , m²
v = Kecepatan Aliran ,m/det
Perhitungan :
Q A = 2.20 x 0.50 =
v =
A
1.95
= = 1.77 m/det
1.10
Dik =
Q = 1.95
Penyelesaian :
V = 0.0005 Q x T
= 0.0005 x 1.95 x 1814400 detik
= 1769 m
3
Dimana :
w = kecepatan endapan sedimen = 0.0045 m/dtk
(dari grafk hubungan antara diameter saringan dan
kecepatan endap untuk air tenang) (KP-02 hal. 166)
B = Lebar kantong sedimen
Q = 1.95 m³/detik
1.95
LB =
0.0045 m/dtk
= 433 m
L L
> 8 = 8
B B
L x B = 433m 8B 2 = 433m
8B x B = 433m = 433m
B2
8
B =
√ 54.1666667
B = 7.36m
B < 7.40 m
L = 8 B
= 8 ( 7.40 m )
1.95
=
0.40
= 4.88 m²
4.875
=
7.4 134.8
= 0.7 m
Pn = B + 2 x hn
= 7.4 + 2 x 0.7
= 8.72 m
An
Rn =
Pn
4.88
=
8.72
= 0.6 m
Kemiringan normal In :
Vn2
In =
( Rn 2/3
x K )2
0.40 m 2 K = 40
= 2/3
( 0.6 x 40 )2
= 0.000217
- Debit pembilasan
Qs = 1.20 x Q
= 1.20 x 1.95
= 2.340 m³/det
Qs
As =
Vs
2.340
= = 2.34 m²
1.00
= As 2.34
hs = = 0.3 m
B 7.4
Ps = B + 2 x hs
= 7.40 + 2 x 0.32
= 8.032 m
As 2.34
Rs = = = 0.29 m
Ps 8.03
Kemiringan normal Is :
Vs2
Is =
( Rs2/3 x K )2
1.00 m/dtk K = 40
= 2/3
( 0.29 x 40 )2
= 0.00324
Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik,kecepatan aliran harus tetap dijaga agar
subkritis atau Fr < 1.
Vs
Fr =
g x ks
1.00 m/dtk
=
9.81 x 40
= 0.05
L 1, 2 - 3.700 9.6302
=
0.02234
L1 5.93 L2 -13.330
= =
0.02234 0.02234
= 265.42 = -596.62
= 7.0 x 7.50
= 52.50 ≈ 52.5 m
Lb = 52.5 x 2
= 105.0 m
Tabel 4. Panjang Creep Line Bendung Balanae
Panjang (L)
No Bagian
Horizontal (Lh) Vertikal (Lv)
1 a-b - 3.00
2 b-c 0.60 -
3 c-d 0.70 2.00
4 d-e 1.10 -
5 e-f - 2.00
6 f-g 0.60 -
7 g-h - 2.00
8 h-i 3.00 -
9 i-j - 2.00
10 j-k 0.60 -
11 k-l - 2.00
12 l-m 3.00
13 m-n - 2.00
14 n-o 0.60 -
15 o-p - 2.00
16 p-q 3.00 -
17 q-r - 2.00
18 r-s 0.60 -
19 s-t - 2.00
20 t-u 3.00 -
21 u-v - 2.00
22 v-w 0.60 -
23 w-x - 2.00
24 x-y 3.00 -
25 y-z - 2.00
26 z-aa 0.60 -
27 aa-ab - 2.00
28 ab-ac 3.00 -
29 ac-ad - 2.00
30 ad-ae 0.60 -
31 ae-af - 2.00
32 af-ag 3.00 -
33 ag-ah - 2.00
34 ah-ai 0.60 -
35 ai-aj - 2.00
36 aj-ak 3.00 -
37 ak-al - 2.00
38 al-am 0.60 -
39 am-an - 2.00
40 an-ao 3.00 -
41 ao-ap - 2.00
42 ap-aq 0.60 -
43 aq-ar - 2.00
44 ar-as 3.00 -
45 as-at - 2.00
46 at-au 0.60 -
47 au-av - 2.00
48 av-aw 3.00 -
49 aw-ax - 2.00
50 ax-ay 0.60 -
51 ay-az - 2.00
52 az-ba 3.00 -
53 ba-bb - 2.00
54 bb-bc 0.60 -
55 bc-bd - 2.00
56 bd-be 3.00 -
57 be-bf - 2.00
58 bf-bg 0.60 -
59 bg-bh - 2.00
60 bh-bi 3.00 -
61 bi-bj - 2.00
62 bj-bk 0.60 -
63 bk-bl - 2.00
64 bl-bn 3.00 -
65 bm-bn - 2.00
1
Lp = Lv + x Lh
3
1
= 67.00 + x 56.4
3
= 85.80 m
- Panjang pangkal tembok bendung tegak bagian udik dihitung dari mercu
bendung,dambil sama dengan panjang lantai peredam energi yaitu
b. Tembok sayap
- Panjang tembok sayap hilir :
Lsi = 1.5 x Ls
Lsi = 1.5 x 9.30 m = 14.0 m
M. A. B
3.60
P1
P2
t =
- dibagian b
1 1 -
P1 = γw x h1 + γs h12 x (
2 1+
1
= 1 x ( 6.3 - 0.20 ) + x 2.65 x (
2
= 6.15 + 1.06
= 7.21 t/m
- dibagian a
1 1 -
P2 = γw x h1 + γs h12 x (
2 1+
1 2
= 1 x 6.35 + x 2.65 x 1 x
2
= 6.35 + 0.43725
= 6.79 t/m
Jadi tekanan
P1 + P2
P = ( ) x t
2
7.21 + 6.79
= ( ) x 0.20
2
= 1.40 t/m
b
P1
0.20
P2 a
= 88551.04 kgm
6 x W
b =
t
6 x 1106.8879394531
b =
20
= 18.22cm
Ukuran pintu direncanakan ;
lebar = 18.2 cm
tinggi = 20.0 cm
Kontrol tegangan :
M
ζ =
W
88551
=
1
x 20 x 18.22
6
= 80 kg/cm ………….OK
P1 + P3
Tekanan air =
2
2348 + 7208
=
2
= 4778.0 kg/m²
11.08
Untuk 1 stang =
2
= 9.11 ton
9.11
Untuk 1 stang =
2
1
P = x µ x d² x 6 (kg/mm)
4
1
5500 = x 3.14 x d² x 6
4
5500
d² =
1
x 3.14 x 6
4
d = 1167.7282378
d = 34.17 ≈ 34.20 mm
Angka keamanan 5 x
= µ² x E x I 1
5 x P ............... i besi =
L² 64
µ³ x d4 x E
5 x 5500 = ………. E besi = 2
64 x L²
313 x d x 2 x 10 6
5 x 5500 = ………. L
64 x 580 2
5 x 5500 x 64 x 580
d4 = = 9549.42
31 x 2 x 1000000
d = 9.9cm ≈ 10cm
Px - Wx
dx > S
γ
dimana :
dx = tebal lantai pada titik x,m
Px = gaya angkat pada titik x,m
Wx = kedalaman air pada titik x,m
γ = berat jenis beton ( 2,4 ton/m³)
S = faktor keamanan 1,5 ( pada kondisi normal )
Penyelesaian :
Hx = elevasi mercu - ( elevasi dasar olakan - dx )
= 11.50 3.8
= + 10.50 m - + 0.90 m
= 9.60
Lx = 105.0 m
L = 67.00
Lx
Px = Hx - ( ( ) ) x ΔH )
Px = Hx - ( ( ) ) x ΔH )
L
105.0 m
= 11.50 - ( ( ) ) 9.60 )
67.00
-3.54 - 0.30
dx > 1.5 x
2.4
Kp 05 tersier hal 57
= + 9.0 m
= 0.10 m
= 0.10 m
= 0.10 m
= 0.10 m
= 0.40 m
= 0.25 m
= 0.15 m
= 0.20 m
= 0.10 m +
= 10.50 m
n yang diperlukan
men dan bangunan
265.42 m
20.00 m
0.002
+ 6.50 m
+ 7.16 m
0.002 )
20.00 ) x 0.002
k bendung
m
mum 0,5 H.
udik ditinggikan
3.50 m
or dengan rumus :
KP 03 BAB III HAL 20
= 0.002
= 0.04
V Q
I
( m/ dtk ) ( m3/dtk )
0.002 0.000 0.0 0.0 0.000
0.002 1.227 99.4 99.4 1.000
0.002 1.596 195.2 195.2 1.500
0.002 1.920 315.0 315.0 2.000
0.002 2.125 410.09 410.1 2.344
0.002 2.213 456.5 456.5 2.500
0.002 2.483 618.2 618.2 3.000
mber : Hasil Perhitungan
M DIBENDUNG
350 400 450 500
elum dibendung
1.75 m
1.00 m
g Sungai
Gam
0.0095936315
49=114
m
buah
(KP-02 BAB IV hal. 50)
0.1 ) 2.35 }
84.3
2 hal. 29)
ng bulat sebagai fungsi perbandingan H 1/r
V hal. 53)
ndingan P/H1
e
BAB IV hal. 54)
n P/H1
l. 118)
l. 119)
C2 Cd Beff Q
0.992 1.290 84.5 21.4 21.4 1.00
0.992 1.290 84.5 37.8 37.8 1.50
0.992 1.290 84.5 57.6 57.6 2.00
0.992 1.290 84.5 73.04 73.0 2.35
0.992 1.290 84.5 80.2 80.2 2.50
0.992 1.290 84.5 105.2 105.2 3.00
0.992 1.290 84.5 132.5 132.5 3.50
Sumber : Hasil Perhitungan
Title
3772967026
bit (Q)
i bendung.
dang tubuh
9.8
+ 13.06 m
138.889
n disungai
AB IV. Halaman 73)
###
6
###
(KP 02. BAB IV. Halaman 75)
4.79 m ≈ 4.8 m
n3
H
h
Fru
yu
n
y2
(KP 02. BAB IV. Halaman 68)
0.60 m
10.067
1.33 m
8.48
) 0.30 m
0.44 m
3.4493662
10.8161137307
0.12
6.53 0.405
0.45
0.15
2.828480294
9.3132887728
kai dengan bilangan Froude di atas 4,5,
ipe III
- 1
2
- 1
9.313 9.31329
0.12
0.12 m
0.45
0.405
R Type III
9.6625
138.889
132.65
139.355
12.625
R Type III
7.00
direncanakan
0.25
1.10 m2
= 0.065 mm
kp 02 hal 138
0 s/d 0.5⁰/00
00 detik
Halaman 169)
0.0045 m/dtk
= 54.1667
433m
54.1666667
≈ 7.40m
Vn = 0.40 m/dtk
L² x B
0.000217 ) x L² x 7.4
0.0111714 x L2 + 3.7
1769.0 )1/2
L
∆H =
C
0.43
0.09
0.29
0.16
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
0.09
0.29
0.43
0.29
17.53
r : Hasil Perhitungan
18.90 m
9.45 m
9.30 m
+ 137.10 m
)
sin θ
)
sin θ
1.00 - 0.20 )
sin θ
)
sin θ
1
3
kg/m²
kg/m²
0.20 x 0.16
+ 0.70 )
- berat sendiri pintu
4
x µ x d
x 10 6
= 580 cm
38.5 30.7
7.8
6000
Gambar 4. Sketsa tinggi muka air banjir sebelum dibendung
0 ###
0.5 ###
1 ###
1 ###
2 ###
2.5 ###
x L - 1769.0 = 0