PERCOBAAN 6
A. DASAR TEORI
Tipe bendung bermacam-macam, Misalnya tipe bulat, Ogee dll. Setiap tipe
bendung masing-masing mempunyai karakteristik pengaliran (koefisien), misalnya
koefisien kecepatan (Cv) dan koefisien debit (Cd).
KELOMPOK 1 66
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Dimana :
Cd = Koefisien Debit
C. LANGKAH KERJA
KELOMPOK 1 67
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
5. Mencatat tinggi air yang meluap dari alat ukur yang telah dipasang sebagai H1,
H2, dan H3.
6. Kemudian menghitung debit dengan menentukan volume sebanyak 2 liter,
kemudian mencatat waktu (T) yang dibutuhkan untuk mencapai volume yang
sudah ditentukan dengan menggunakan stop wacth
7. Kemudian langkah no.5 hingga no.6 diulangi dengan penambahan ketinggian
dengan membuka katup secara perlahan untuk beberapa variasi ketinggian.
D. DATA HASIL PERCOBAAN
Table 6.1. Data Percobaan Peluap Bendungan Untuk Kemiringan 0%
Waktu rata-rata
Volume H₁ H₂ H₃ P
No Waktu (Detik) (dtk)
(Liter) T₁ T₂ T₃ T rata-rata (mm) (mm) (mm) (cm)
1 3 10.69 9.49 10.30 10.160 204 16.5 15 18
2 3 6.03 6.50 6.38 6.303 207 18.7 16 18
3 3 4.86 4.37 6.41 5.213 210 20 17 18
E. ANALISA PERHITUNGAN
1. Perhitungan Debit ( Q )
V
Q=
T
Dimana :
Q = Debit ( m /detik )
V = Volume ( m )
T = Waktu ( detik )
Penyelesaian :
V
𝑄 =
T rata − rata
0,003
𝑄 =
10.16
𝑄 = 0,00030 m /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
KELOMPOK 1 68
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Untuk nilai debit pada waktu ( detik ) dan volume selanjutnya dapat dilihat
pada tabel di bawah.
Tabel 6.2 Analisa Perhitungan Debit ( Q )
Debit
Volume Waktu rata-rata (dtk)
No (Q)
(m³) T rata-rata (m³/dtk)
1 0.003 10.160 0.00030
2 0.003 6.303 0.00048
3 0.003 5.213 0.00058
𝑄
𝑉=
𝐴
Dimana :
𝑄 = 𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 ( 𝑚 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 )
𝑉 = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 ( 𝑚 / 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 )
𝐴 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 ( 𝑚 )
Penyelesaian :
Q
𝑉 =
A
0,00030
𝑉 =
0,08 x 0,017
𝑉 = 0,224 𝑚 /𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
KELOMPOK 1 69
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Untuk nilai kecepatan aliran selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 6.3 Analisa Perhitungan Nilai Kecepatan Aliran ( V )
𝑄
𝐶 =
𝐶𝑣 . 𝐵. 𝑔. 𝐻
Dimana :
Q = Debit ( m /detik )
Cv = Koefisien Percepatan ( 0,97 )
B = Lebar ( m )
H = Tinggi ( m )
Penyelesaian :
𝑄
𝐶 =
𝐶𝑣 . 𝐵. 𝑔. 𝐻
KELOMPOK 1 70
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
0,00030
𝐶 =
0,97 .0,08. √9,81. 0,0165
𝐶 = 0,573
Untuk nilai koefisien debit selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 6.4 Analisa Perhitungan Nilai Koefisien Debit ( Cd )
4. Perhitungan Nilai Hubungan Antara Debit (Q) dan Koefisien Debit (Cd)
Tabel 6.5 Analisa Perhitungan Hubungan Debit (Q) dan Koefisien Debit (Cd)
Koefisien
Debit (Q) Q x Cd
No Debit Q2
(m³/dtk) (Cd) (m³/dtk)
1 0.00030 0.5732 0.000169 0.00000009
2 0.00048 0.7658 0.000364 0.00000023
3 0.00058 0.8371 0.000482 0.00000033
∑ 0.00135 2.1760 0.001015 0.00000064
Sumber : Hasil Perhitungan
n. (Q.Cd ) Q. Cd Cd . Q 2 Q. (Q.Cd )
a b
n. Q 2 ( Q) 2 n. Q 2 ( Q ) 2
KELOMPOK 1 71
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
a 956.860 b 0.296
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koef. Debit
(Cd) adalah :
y = a.x + b
Cd = 956.860 Q + 0.296
Grafik 6.1 Hubungan Antara Debit (Q) Dan Koefisien Debit (Cd)
0.95
0.90
y = 956.86x + 0.2958
0.85 R² = 0.9913
Koefisien Debit Cd
0.80
0.75
0.70
0.65
0.60
0.55
0.50
0.00025 0.00030 0.00035 0.00040 0.00045 0.00050 0.00055 0.00060
Debit Air Q (m3/det)
KELOMPOK 1 72
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
5. Perhitungan Nilai Hubungan Antara Tinggi Air Yang Meluap (H) dan
Koefisien Debit (Cd)
Tabel 6.6 Analisa Perhitungan Hubungan Tinggi Air Yang Meluap (H) dan
Koefisien Debit (Cd)
Koefisien
H2 H2 x Cd H2
No Debit
(m) (Cd) (m³/dtk) (m²)
1 0.01650 0.5732 0.009458 0.00027225
2 0.01870 0.7658 0.014320 0.00034969
3 0.02000 0.8371 0.016742 0.00040000
∑ 0.05520 2.1760 0.040519 0.00102194
n. ( H .Cd ) H . Cd Cd . H 2 H . ( H .Cd )
a b
n. H 2 ( H ) 2 n. H 2 ( H ) 2
a 76.6726 b -0.6854
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien Debit (Cd) adalah :
y = a.x + b
Cd = 76.6726 H + -0.6854
KELOMPOK 1 73
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Grafik 6.2 Hubungan Antara Tinggi Air Yang Meluap (H) Dengan Debit (Cd)
1.0
0.9
0.8
0.8
0.7
0.7
0.6
0.6
0.5
0.014 0.015 0.016 0.017 0.018 0.019 0.02 0.021
Debit Air (H)
F. KESIMPULAN
Jika semakin rendah luapan air maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengalirkan air sebanyak 2 liter akan semakain lama. Hal ini disebabkan
karena antara tinggi luapan dengan waktu berbanding terbalik.
Jika waktu pengaliran semakin kecil maka Debit (Q) yang dihasilkan akan
semakin besar dan Koefisien debit (Cd) semakin kecil. Nilai Debit (Q)
terbesar = 0,00058 m3/detik dan Koefisien debit (Cd) = 0.8371
KELOMPOK 1 74
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Debit (Q) dengan Koefisien
debit (Cd), yaitu Cd = 956.860 Q + 0.296
Persamaan regresi untuk grafik hubungan antara Tinggi Muka Air (H) dengan
Koefisien debit (Cd), yaitu Cd = 76.6726 H + - 0.6854
G. GAMBAR ALAT
Stopwatch
KELOMPOK 1 75
LABORATORIUM HIDROLIKA
2A D4 Jasa Konstruksi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
KELOMPOK 1 76
LABORATORIUM HIDROLIKA