Anda di halaman 1dari 15

SAP TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

OLEH:

KELOMPOK 3A

1. Andre Maulana P0712021605

2. Devy Sekar Tanjung P07120216053

3. Elva Nuzula Rahmah P07120216057

4. Ivena Rosally May P07120216065

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV

BANJARBARU

2018
LEMBAR PENGESAHAN

KELOMPOK : 3A

- Andre Maulana

- Devy Sekar Tanjung

- Elva Nuzula Rahmah

- Ivena Rosally May

JUDUL : SAP TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK


SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil
Target : Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Oktober 2018
Waktu : 35 Menit
Tempat : Puskesmas Martapura 1
Penyuluh : Mahasiswa keperawatan Poltekkes Banjarmasin

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti proses penyuluhan selama + 40 menit peserta mampu
memahami tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas pada ibu hamil

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama + 40 menit peserta mampu:
1. Ibu hamil mampu menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan
2. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester I dan cara
menanganinya
3. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester II dan cara
menanganinya
4. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester III dan cara
menanganinya
III. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode : Ceramah dan Diskusi
2. Media : Leaflet
3. Garis besar materi (Pernjelasan terlampir)
a. Pengertian Kehamilan
b. Pengertian tanda Bahaya pada Kehamilan
c. Menjelaskan Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan
d. Menjelaskan Tanda Bahaya Pada Trimester I
e. Menjelaskan Tanda Bahaya Pada Trimester II
f. Menjelaskan Tanda Bahaya Pada Trimester III
IV. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Salam pembuka, menjawab salam
2. Menyampaikan tujuan, 2. menyimak
1 Pendahuluan 3. mendengarkan, 5 menit
menjawab pertanyaan

1. Penyampaikan garis 1. mendengarkan dengan


besar materi tanda penuh perhatian,
bahaya pada kehamilan, 2. menanyakan hal-hal
2. Memberi kesempatan yang belum jelas
2 Kerja peserta untuk bertanya, 3. memperhatikan jawaban 25 menit
3. Menjawab pertanyaan, dari penceramah
4. evaluasi 4. menjawab pertanyaan

1. menyimpulkan 1. mendengarkan
3 Penutup 2. salam penutup 2. menjawab salam 5 menit
V. EVALUASI
Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah akhir penyuluhan
Waktu : 10 Menit
Bentuk : Lisan Tanya jawab
Jumlah soal : 4
Jenis soal : Lisan

Butir Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang dimaksut tanda bahaya dalam kehamilan ?
2. Jelaskan apa saja tanda bahaya pada trimester I ?
3. Jelaskan apa saja tanda bahaya pada trimester II ?
4. Jelaskan apa saja tanda bahaya pada trimester III ?

Kriteria Evaluasi
1. Ibu hamil mampu menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan
2. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester I dan cara
menanganinya
3. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester II dan cara
menanganinya
4. Ibu hamil mengerti tentang tanda habaya pada Trimester III dan cara
menanganinya
Lampiran : Materi

TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. PENGERTIAN
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang
Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius
pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada
awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan
adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan


a. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12
minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I
meliputi:
1) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya
disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon
kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing
atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering
terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat
semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2) Bengkak pada muka dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak
dan cenderung meluas.
Penanganan Umum:
a. Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
beristirahat dengan meninggikan kaki.
b. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik
yang lain.
c. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsi.

3) Nyeri perut yang hebat


 Nyeri perut yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak
normal.
 Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak
berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang
membuat keadaan umum ibu makin lama semakin memburuk, dan
disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita
harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio plasenta.
4) Hiperemesis gravidarum
adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi
buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis
Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari
(Arief.B, 2009).
Tanda Dan Gejala:
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat
dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
1. Tingkatan I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar
100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang,
lidang mengering dan mata cekung.

2. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah
mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat,
suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun
dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan
konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai
aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih
parah, muntah henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal
terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati
werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental,
keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk
vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah
hati.
5) Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam Perdarahan Pervaginam
1. Abortus
2. Kehamilan Mola
Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada
kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
Tanda dan gejala abortus:
1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu.
2. Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah, kesadaran
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal
atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.Perdarahan
pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
3. Rasa mules atau kram perut didaerah atas simpisis, sering nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus.
Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga
sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion,
abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
6) Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar
ronnga uterus (Syarifudin, 2001).
Tanda dan gejala:
a. Adanya amenore, walaupun hanya pendek saja sebelum diikuti oleh
perdarahan.
b. Terjadi perdarahan yang berlangsung kontinu dan biasanya berwarna
hitam.
c. Timbul rasa nyeri pada perut bawah yang sering bertambah dan keras.
Nyeri ini biasanya timbul mendadak, dapat lokal atau difus.
d. Keadaan umum pasien : tergantung dari banyaknya darah yang keluar
dari tuba, keadaan umum adalah kurang lebih normal sampai gawat
dengan syok berat dan anemi. Suhu badan agak meningkat pada abortus
tuba yang sudah berlangsung beberapa waktu.
e. Pada abortus tuba terdapat terdapat nyeri tekan di perut bagian bawah di
sisi uterus dan pada pemeriksaan luar atau pemeriksaan bimanual
ditemukan tumor yang tidak begitu padat. Dan akan terasa nyeri sekali
pada pemeriksaan panggul, terutama di daerah kavum douglasi dan
sewaktu serviks digerakan.
f. Terjadi pembesaran uterus sampi 2 kali ukuran normal.
g. Terjadi penekan pada daerah rektum.

b. Tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester II


Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia
13-28 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi :
1) Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak
dan cenderung meluas
Penyebabnya oleh hal normal (fisiologis) dan tidak normal
(patologis). Pada saat hamil, secara normal terjadi penumpukan mineral
natrium yang bersifat menarik air, sehingga terjadi penumpukan cairan di
jaringan. Hal ini ditambah dengan penekanan pembuluh darah besar di perut
sebelah kanan (vena kava) oleh rahim yang membesar, sehingga darah yang
kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai bawah. Penekanan
ini terjadi saat ibu berbaring terletang atau miring ke kanan. Oleh karena
itu, ibu hamil trimester ketiga disarankan berbaring ke arah kiri.
Pembengkakan yang tidak normal dapat disebabkan oleh
preeklampsia, selulitis, dan trombosis vena dalam. Preeklampsia merupakan
salah satu penyebab kaki bengkak pada kehamilan yang diwaspadai, karena
memberikan risiko tinggi kepada ibu dan bayi. Faktor risiko menderita
preeklampsia adalah penderita tekanan darah tinggi yang kronis, usia di
bawah17 tahun atau di atas 35 tahun, riwayat keluarga preeklampsia, diabetes,
kehamilan pertama, kehamilan kembar, serta gangguan pembuluh darah.
Tanda bahaya pada ibu dengan pembengkakan tungkai antara lain:
tekanan darah di atas 140/90 mmHg, pembengkakan salah satu tungkai yang
disertai rasa hangat atau merah, serta adanya nyeri kepala atau nyeri perut
hebat

Penanganan Umum
 Istirahat cukup
 Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta
lemak
 Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu
dan bayi.
2) Gerakkan janin tidak terasa
 Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakkannya.
 Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam
 Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam
rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.

3) Perdarahan pervaginam (perdarahan lewat jalan lahir)


Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada
masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting)
di sekitar waktu terlambat haidnya.

4) Bengkak pada muka dan tangan


Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan
kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak
dan cenderung meluas.
5) Persalinan premature
kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi pada tiga minggu atau
lebih sebelum waktu kelahiran normal. Pada kondisi normal, kelahiran
akan terjadi setelah kandungan berusia 40 minggu. Dengan kata lain,
sebuah kelahiran disebut prematur jika kelahiran itu terjadi pada minggu
ke-37 kehamilan atau lebih awal.
Tanda dan gejala:
1. Dalam sejam, kamu bisa mengalami kontraksi sebanyak lima kali atau
lebih. Kontraksi dirasakan sebagai rasa tarikan di perut yang disertai
nyeri.
2. Mengalami kram seperti saat menstruasi.
3. Produksi cairan vagina meningkat.
4. Keluar darah dari vagina.
5. Keluar cairan encer dari vagina. Kondisi ini bisa mengindikasi bahwa
air ketubanmu telah pecah.
6. Ada tekanan di panggul yang rasanya seperti bayimu sudah ingin
keluar.
7. Sakit pada punggung bawah yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Rasa sakit mungkin bisa datang dan pergi, namun tidak juga mereda
meski kamu sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.

c. Tanda Bahaya Trimester III


Trimester III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia
29-42 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
1) Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-
bintik (spot), berkunang-kunang
Penanganan Umum:
 jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
 Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda
vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien
atau keluarganya.
2) Gerakkan janin tidak terasa
 Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakkannya.
 Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam
 Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam
rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.
3) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu,
ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm
sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
4) Plasenta Previa
Adanya plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal
adalah pada dinding depan dan belakang rahim atau di daerah fundus uteri.
Gejala-gejalanya adalah:
1. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara
tiba-tiba dan kapan saja.
2. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian
bawah rahim sehingga bagian terndah tidak dapat mendekati pintu atas
panggul.
3. Pada plasenta previa,ukuran panjang rahim berkurang maka plasenta
previa lebih sering disertai kelainan letak.
5) Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta
terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya adalah:
1. Darah dari tempat plasenta keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan
keluar atau perdarahan tampak.
2. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang plasenta
(perdarahan tersembunyi/perdarahan ke dalam)
3. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang
lebih khas (rahim keras seperti papan) karena sseluruh perdarahan tertahan
di dalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar
tidak sesuai dengan beratnya syok.
4. Perdarahan disertai nyeri
5. Nyeri abdomen pada saat di pegang
6. Palpasi sulit dilakukan
7. Fundus uteri makin lama makin naik
8. Bunyi jantung biasanya tidak ada

Anda mungkin juga menyukai