Abstract
INTRODUCTION: Giant cell tumor (GCT) is benign, locally aggressive tumor that has a
tendency for local recurrence. It usually presents at the ends of long bones. Occurrences at
atypical locations like bones of the feet are rare, seen in <1% of cases. The majority of
cases with GCT present with 20-40 years of age, with <10% above a fifth decade.
PRESENTATION OF CASE: We report a case of GCT of the calcaneus in a 23-year male.
Radiographs and CT showing a large osteolytic lesion with a geographic pattern of bone
destruction, non-sclerotic margins, soap-bubble‘ pattern of trabeculation and a narrow
zone of transition. Not contain calcification or ossification. CT sections through the lesion
demonstrating intact overlying cortex. The histologic diagnosis was GCT of bone
DISCUSSION: GCT has many similarities to the tumor groups that contain giant cells,
including aneurysmal bone cyst, chondroblastoma, and solitary bone cyst , to make the
diagnosis important for the patient's age, the history of the disease preceded by trauma or
previous infections. CT scans or MRI can show fluid-fluid levels, on ABC or SBC.
Chondroblastoma usually with a sclerotic margin and calcifications
CONCLUSION: GCT can mimic or be mimicked by other bening or malignant lesions at
both radiologic evaluation and histologic analysis
Key words: Calcaneus, Giant cell tumor, Osteolytic
PENDAHULUAN
Giant Cell Tumor (tumor sel raksasa) merupakan kelainan tulang yang relatif jarang
ditemukan dengan ciri khas adanya multinucleated giant cells. Tipe tumor ini biasanya
jinak, tetapi mempunyai sifat kecenderungan untuk berubah menjadi ganas dan agresif.
Tumor yang bersifat destruktif ini biasanya ditemukan pada bagian ujung tulang panjang
setelah penutupan epifise, karena itu jarang ditemukan pada usia kurang dari 17 tahun.
GCT pertama kali dlaporkan oleh Cooper pada abad 18 M pada tahun 1940, sebagian
besar pasien berusia 20-40 tahun , hanya 3% kasus timbul pada tulang immature, sulit
dibedakan dengan Aneurysmal one cysts yang sering timbul pada pasien dengan
predeleksi pada sendi lutut, dan distal end radius. GCT sering terjadi pada tulang
panjang, tetapi dapat juga pada tulang lainnya seperti costa, pelvis, dan calcaneus
meskipun kejadiannya jarang. Pasien dengan GCT yang terjadi pada tulang pedis
cenderung untuk timbul di usia yang lebih muda dibandingkan dengan pada lokasi tulang
yang khas. Sangat sedikit kasus dalam literatur medis di mana beberapa tulang pedis
terlibat. Tulang manus dan pedis adalah lokasi yang jarang dengan prevalensi < 2%. 5,6
Pencitraan radiologis dapat digunakan untuk menunjang diagnosis GCT selain foto
polos, adalah CT Scan, dan MRI, diagnosis pasti ditegakkan dengan biopsi. Gambaran
khas GCT adalah lesi litik dengan batas tegas, non-sclerotic margins, ada zona transisi
yang pendek antara tulang normal dengan yang patologik, biasanya kurang dari 1 cm.
Lesi biasanya eksentrik dan bersifat ekspansif sehingga korteks tulang terlihat menipis
dan menggembung (berbentuk balon), biasanya pada satu sisi permukaan sendi. Tidak
ada reaksi periosteal, dapat ditemukan adanya trabekulasi berbentuk seperti gelembung
Terapi sampai saat ini adalah kuretase , kekambuhan lokal setelah kuretase kurang
lebih 50%,7 istilah osteoclastoma sering digunakan pada literatur lama kadang
membingungkan, sebaiknya digunakan istilah Giant cell tumor, GCT adalah 5 sampai 6
Tujuan laporan kasus ini adalah untuk lebih memahami ciri-ciri khas pada
banyak kesamaan dengan GCT. Antara lain Aneurysmal bone cyst, chondroblastoma,
solitary bone cyst, walaupun secara histologis masih ada beberapa tumor yang mirip
dengan GCT tetapi dalam penulisan laporan kasus kali ini kami batasi dengan tiga
dirasakan sejak 18 bulan yang lalu. Namun pembengkakan baru muncul 12 bulan lalu.
Tidak ada riwayat trauma maupun jatuh. Pasien sudah berobat ke dokter umum setempat
dan dilakukan pemeriksaan foto polos pedis. Hasil foto pedis menunjukkan lesi osteolitik
di calcaneus dextra (Gambar 1). Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan CT scan dan
menunjukkan adanya lesi osteolitik, batas tegas, ukuran 6,4 cm x 4,5 x 4,6 cm, eksentrik
dan bersifat ekspansif sehingga korteks tulang terlihat menipis dan menggembung,
trabekulasi berbentuk seperti gelembung sabun (soap bubble appearance), margin kortikal
intak (Gambar 2,3 dan 4). Hasil pemeriksaan patologi anatomi, makroskopis menunjukan
banyak osteoclast berinti multiple, tak tampak sel ganas, kesan: Giant cell tumor
PEMBAHASAN
GCT mempunyai banyak kemiripan dengan golongan tumor yang mengandung sel
sel raksasa (giant cell), antara lain aneurysmal bone cyst, chondroblastoma, solitary
bone cyst dan hyperparathyroid brown tumor, untuk menegakkan diagnosis penting
untuk diketahui umur pasien, riwayat perjalanan penyakit didahului trauma atau infeksi
sebelumnya, dan keluhan seperti nyeri atau sendi yang tidak bisa/sakit jika digerakkan,
tanda –tanda pada tumor yang tampak seperti pembengkaan, kemerahan, teraba keras
atau lunak. Sutton D mengklasifikasikan GCT dalam golongan tumor tulang primer jinak
yang berasal dari jaringan tulang yang mengandung sel-sel raksasa, bersama sama
dengan aneurysmal bone cyst, dan hyperpharathyroid brown tumor, sedang yang ganas
adalah malignant giant sell tumor. Wilfred CG membuat differential diagnosa dengan
banyak kemiripan gambaran klinis maupun gambaran radiologis pada plain foto
sehingga untuk menentukan diagnosis kadang diperlukan tambahan imaging seperti CT
Scan atau MRI. Kadang arteriografi untuk melihat hypervaskularisasinya, adanya fluid-
fluid level, pada ABC atau SBC dengan catatan pasien diposisikan menetap kurang lebih
10 menit supaya matrix dan cairan intra kista terpisah. GCT sering menimbulkan fraktur
patologis, yang pada polo folos bisa tampak gambaran bone formation pada area lusen
bone cyst.11,12
Matrix meneralisasi; matrix mencerminkan suatu material yang dihasilkan oleh sel
tumor , beberapa tumor menghasilkan matrix mineralisasi yang bisa terlihat pada
pemeriksaan radiografi. Matrix kalsikasi seringkali terlihat pada chondroblastoma, baik
7
pada foto polos, terlebih pada CT scan
yang mirip dengan GCT secara radilogik, tetapi biasanya terdapat manifestasi
hiperparatiroidime pada tulang rangka yang lain,. antara lain resorpsi kortikal dan
subperiosteal yang terutama timbul pada tangan di sisi radialis phalanx media dan pada
GCT sangat jarang terjadi di calcaneus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Campanacci dkk. dilaporkan adanya dua kasus di calcaneus dari total 327 kasus
GCT, sedangkan Dahlin melaporkan 4 dari 411 kasus dalam penelitiannya; insidensi
keseluruhan sekitar 1% . 12
Secara klinis GCT hadir dengan gejala yang tidak spesifik seperti pembengkakan
lokal, nyeri, dan rasa panas. Pada pemeriksaan patologi makroskopis, GCT khas berupa
jaringan gelap yang rapuh dan lembut dengan yang terkait area perubahan kistik dan
nekrotik. Secara histologis tumor menunjukkan tipe osteoklastik multinukleat yang khas
sel raksasa dengan nukleus berbentuk bulat ke oval / spindle dan area aktivitas mitosis.
Fitur radiologis GCT biasanya khas, muncul sebagai lesi litik dengan batas tegas, non-
sclerotic margins, ada zona transisi antara tulang normal dengan yang patologik. Lesi
biasanya eksentrik dan bersifat ekspansif sehingga korteks tulang terlihat menipis dan
menggembung (berbentuk balon). Tumor memiliki margin yang tidak jelas dan pada kali
itu mungkin multilocular. Aneurisma bone cyst sekunder atau transformasi maligna
Penanganan GCT sampai saat ini adalah kuretase yang mempunyai angaka
kekambuh kurang lebih 50% . umur kurang lebih 80% umur 18-45 tahun, jarang pada
umur <16 tahun atau >70tahun, dan sangat jarang dibawah 10 tahun.13
KESIMPULAN
GCT adalah tumor jinak yang mempunyai sifat kecenderungan untuk berubah
menjadi ganas dan agresif, paling sering didapat pada dekade ketiga, 80% kasus terjadi
antara 20 dan 50 tahun. Tulang manus dan pedis adalah lokasi yang jarang dengan
prevalensi < 2%. Foto polos kadang sukar dibedakan dengan aneurismal bone cyst,
chondroblastoma , maupun solitary bone cyst. Untuk diagnosis yang tepat, korelasi usia,
gambaran klinis, lokalisasi anatomi, pencitraan lain seperti CT scan atau MRI, dan
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 2,3 dan 4. CT scan dan menunjukkan adanya lesi osteolitik, batas tegas,
ukuran 6,4 cm x 4,5 x 4,6 cm, eksentrik dan bersifat ekspansif sehingga korteks tulang
terlihat menipis dan menggembung, trabekulasi berbentuk seperti gelembung sabun (soap
bubble appearance), margin kortikal intak
DAFTAR PUSTAKA
2. Purohit S and Pardiwala DN, Imaging of giant cell tumor of bone, Indian Journal
of Orthopaedics, 2007 Apr-Jun; 41(2): 91–96.
4. Sutton, D, 1993, Textbook of Radiology and Medical Imaging, 5th ed, Churchill
Livingtsone
5. Dhaval Gotecha, Nitin Bhalerao,Nikhil Gadre, Uday Pote, Giant Cell Tumor of the
Calcaneus: A Case Report, In International Journal of Scientific Study, India, 2015, Vol 3
6. Kamal AF, Wahyudi A, Efendi Z, Kodrat E, Management of Aggressive Giant cell Tumor
of Calcaneus bone: Case Report, In International Journal of surgey case reports, 2016,
Vol. 28: 176-181
7. Stoker DJ, 1997, Bone Tumor (1) : General characteristic Benign Lesion in Grainger and
Allison’s Diagnostic Radiology; A Textbook of Medical Imaging, 3rd ed, Churchill
Livingstone, New York
11. Rubbins SL., Kumar, Giant Cell Tumor dalam Buku Ajar Patologi, Edisi 4,
Jakarta, EGC, 1992, Hal : 462
12. Kumar R, Matasar K, Stansberry S, Shirkhoda A, David R, Madewell JE, et al. The
calcaneus: Normal and abnormal. Radiographics 1991;11:415-40.
13. Seider Michael J et all, Giant Cell Tumors of Bone: Treatment with Radiation Therapy,
Radiology 1986; 161:537-540