TUGAS KELOMPOK
FITOTERAPI
OLEH
KELOMPOK 1
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Fitoterapi
2.2. Klasifikasi fitoterapi
2.3. Contoh Tanaman fitoterapi kelas A
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Tanaman Grade A
A. Aloe vera
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Clade : Angiosperma
Clade : Monokotil
Order : Asparagales
Keluarga : Xanthorrhoeaceae
Subfamili : Asphodeloideae
Genus : Pohon gaharu
Spesies : A. vera
Mekanisme Aksi Lidah buaya
Lidah buaya memiliki sifat antivirus, yang berisi asetilmannan
polisakarida yang larut air. Lidah buaya telah terbukti dapat merangsang
sistem kekebalan tubuh dengan mengaktifkan makropag. Prinsip
merangsang makropag dari asetilmannan pada berat molekul yang
tinggi polisakarida aloeride. Efek antivirus dari lidah buaya dari
hasil inferensi dengan sintesis DNA. Menurut penelitian in vitro,
acemannan bertindak sinergis dengan azidothymidine(AZT) dan asiklovir
(antivirus) untuk menghambat replikasi HIV1 dan HSV 1. Efek
antivirus terkait dengan modifikasi dari glikosilasi dari glikoprotein
virus. Acetylmannans juga menunjukkan efek langsung pada virus HSV
dan penghambatan replikasi. asetilmanan telah terbukti untuk
meningkatkan respon limfatik alloantigens dengan meningkatkan
pelepasan interleukin 1 dari monosit.
Bukti keefektifan
Virus herpes simpleks, menurut uji coba terkontrol secara
acak (RCT), aplikasi topical dari lidah buaya mungkin bermanfaat
untuk herpes genital pada pria. waktu penyembuhan lebih rendah dari
crem lidah buaya dibanding gel Human immunodeficiency virus (HIV).
Hasil Studi menunjukkan potensi manfaat lidah buaya dalam kombinasi
dengan antivirus lainnya (contoh: AZT) untuk pengobatan HIV.
Acemanan menaikkan tingkat CD8 + namun tidak berpengaruh pada
jumlah CD4 pada pasien yang terinfeksi HIV. Kenaikan juga dicatat
dalam sirkulasi monosit dan makrofag, pagositosit aktif dan mutlak T4,
T8 dan p24 pada tingkat inti antigen. Penelitian klinis lain tidak
menemukan efek menguntungkan ketika acemannan digunakan sebagai
tambahan terhadap terapi antiretroviral.
Dosis
Untuk herpes genital, pasien telah diobati dengan penggunaan
topikal dari 0,5% krim lidah buaya atau gel hidrofilik digunakan sehari
tiga kali, sampai 2 minggu. Standar Ekstrak acetylmannan telah
diberikan secara oral dalam dosis mulai dari 800 sampai 1600mg setiap
hari dalam standar terapi antiretroviral.
B. Nanas
Klasifikasi tanaman nanas adalah:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : SpermatopHyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L.)
Komposisi Nanas
Menurut Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi buah nanas
mengandung: vitamin (A, B12,CdanE),asam, biotin, kalium, Iodium,
sulfur, khlorkalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, dekstrosa,
sukrosa (gula tebu), saponin, tlavonoida, polifenol, dan Enzim Bromelain
(protease).Bromelain berkhasiat antiradang, membantu melunakkan
makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker,
menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas
fibrinolitik.Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar
pada penderita sembelit (konstipasi). Berdasarkan hasil penelitian, buah
nanas yang masih hijau atau belum matang, ternyata mengandung
bromelin lebih sedikit dibandingkan buah nanas segar yang matang.
Nanas juga mengandung Enzim Bromelain, dekstrosa, laevulosa, manit,
sakarosa, asam organik, ergosterol peroksida, asam ananasat, asam
sitrat dan gula. (Buletin Teknopro Hortikultura edisi 71 tahun 2004)
Enzim Bromelain
Enzim Bromelain mencerna protein di dalam makanan dan
menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh.Nanas juga dapat
digunakan untuk mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas, nanas
mengandung citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam
pada buahnya. Asam ini membuat nanas menjadi bahan makanan yang
digunakan secara luas untuk membuat masakan asam manis. Buah
nanas banyak mengandung Enzim Bromelain, tapi kandungan bromelain
di dalam kulitnya lebih banyak lagi.Karena itu, jangan membuang kulit
nanas, karena bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengempuk
alami.Enzim Bromelain mampu menguraikan serat-serat daging,
sehingga daging menjadi lebih empuk.
Bukti ilmiah efektivitas
Dari hasil sebuah studi RCT ditemukan perbaikan dalam gejala
subyektif, termasuk rasa sakit dan pola buang air kecil, pada pasien
infeksi saluran kemih dengan menggunakan produk yang mengandung
bromelain ( kimotab ). Dengan gejala, seperti hematuria dan urin
protein, WBCs, RBCs, ephitelia, dan bakteri, ditampilkan ke arah
trend perbaikan.
Dosis
Dosis dari bromelain untuk infeksi saluran kemih belum ditemukan,
namun suatu study dengan menggunakan Kimotab mengandung 50 mg
(20.000 unit) dari bromelain 1 mg (2500 unit) dari tripsin, terbukti dapat
mengobati infeksi saluran kemih dengan sukses.
C. Daun Sendok
Klasifikasi Tanaman Daun Sendok
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Plantaginales
Famili : Plantaginaceae
Genus : Plantago
Spesies : Plantago major L.
Sebagai tumbuhan obat, daun sendok dapat digunakan sebagai
anti radang, melancarkan air kemih, peluruh dahak, menghentikan
batuk, memperbaiki penglihatan dan menormalkan aktivitas hati yang
berlebihan. Kandungan kimia daun sendok diantaranya
flavonoid dan polifenol, disamping itu daunnya mengandung vitamin
C, asam sitrat dan tanin. Kandungan tanin pada daun sendok
diperkirakan mempunyai efek sebagai adstrigen sehingga dapat
mengurangi diare dengan menciutkan selaput lndir usus.
Uji Klinik dan Dosis
Studi klinik menggunakan 100% dekokta daun sendok segar, dosis
60-120 mL setiap hari pada 43 kasus akut dan 45 kasus kronik
disentri basiler menunjukkan bahwa gejala demam mulai berkurang
dalam 1,3 dan 1,8 hari, sakit perut dan lendir serta mukus
menghilang dalam 10 hari, dengan tingkat efektivitas mencapai 84%.
Dekokta tersebut juga efektif terhadap disentri basiler pada anak-
anak, dimana gejala teratasi dalam 2 hari dan frekuensi pergerakan
usus menjadi normal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Fitoterapi adalah pengobatan dan pencegahan penyakit menggunakan
tanaman, bagian tanaman, dan sediaan yang terbuat dari tanaman.
Tumbuhan herbal atau obat adalah tanaman yang secara tradisional
digunakan untuk fitoterapi. Bagian penting dari fitoterapi adalah tanaman
atau bagian tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat.
Klasifikasi fitoterapi yaitu : kelas A (bukti ilmiah yang kuat), kelas B (bukti
ilmiah baik), kelas C (bukti ilmiah tidak jelas), kelas D (bukti ilmiah negatif),
kelas E (bukti ilmiah sangat negatif).
DAFTAR PUSTAKA
Mun'im, Abdul dan Hanani, Endang. 2012. Fitoterapi Dasar. Dian rakyat : Jakarta.