Disusun Oleh :
Kelompok 7
Elza Yuni Afri ( 1604103010020 )
Heda Heldiana ( 1604103010060 )
Maulida Rahmi ( 1604103010019 )
Riana Tania ( 1604103010016 )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini berjudul “Aplikasi Reaktor Ideal” sebagai tugas mata
kuliah Teknik Reaktor.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Aplikasi Reaktor
Ideal ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
Reaktor Tangki yang Ideal adalah jika pengadukan di dalam reaktor itu
sangat sempurna, sehingga komposisi dan suhu di dalam reaktor selalu uniform
setiap saat. Reaktor bentuk ini dapat dipakai untuk proses batch, semi batch dan
alir (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk-RATB/Contineous Stirred Tank Reactor-
CSTR). Sementara itu, Reaktor Pipa yang Ideal dipakai untuk proses alir tanpa
pengaduk, maka disebut Reaktor Alir Pipa. Sebuah reaktor pipa disebut ideal bila
zat pereaksi yang berfase gas atau cairan, mengalir di dalam pipa denga arah
sejajar dengan sumbu pipa. Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai
jenis jenis Reaktor Tangki dan alir yang ideal dan bekerja secara kontinyu serta
aplikasinya dalam pabrik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Reaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia, dimana terjadi reaksi
bahan mentah menjadi produk yang lebih berharga. CSTR (Contiunuous Stirred
Tank Reactor) merupakan salah satu jenis reaktor berdasarkan prosesnya. CSTR
dirancang untuk mempelajari proses-proses penting dalam ilmu kimia. Reaktor
jenis ini termasuk salah satu dari tipe reaktor interchangeable pada unit service
reactor. CSTR bisa berbentuk dalam satu tangki atau lebih dalam rangkaian seri.
Reaktor ini digunakan untuk reaksi fasa cair dan biasanya digunakan dalam
industri kimia organic seperti pabrik pembuatan etil asetat. Keuntungan dari
CSTR adalah kualitas produk yang bagus, kontrol yang otomatis dan tidak
membutuhkan banyak tenaga operator. Karakteristik dari reaktor ini adalah
beroperasi pada kondisi steady state dengan aliran reaktan dan produk secara
kontinyu. Dalam industri, CSTR lazim digunakan karena beroperasi dalam skala
yang besar.
Reaktor CSTR beroperasi pada kondisi steady state dan mudah dalam
kontrol temperatur, tetapi waktu tinggal reaktan dalam reaktor ditentukan oleh
laju alir dari feed masuk dan keluar, maka waktu tinggal sangat terbatas sehingga
sulit mencapai konversi reaktan per volume reaktor yang tinggi, karena
dibutuhkan reaktor dengan volume yang sangat besar. CSTR merupakan reaktor
model berupa tangki berpengaduk dan diasumsikan pengaduk yang bekerja dalam
tangki sangat sempurna sehingga konsentrasi tiap komponen dalam reaktor
seragam sebesar konsentrasi aliran konsentrasi tiap komponen dalam reaktor
seragam sebesar konsentrasi aliran yang keluar dari reaktor. Model ini biasanya
digunakan pada reaksi homogen di mana semua bahan baku dan katalis cair.
sifat-sifat reaktor kimia sehingga variable kunci reaktor seperti dimensi reaktor
bisa dihitung. Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan
mengalir dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa
terjadi pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa pada
hakekatnya hampir sama dengan pipa dan relatif cukup mudah dalam
perancangannya. Reaktor ini biasanya dilengkapi dengan selaput membran
untuk menambah yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari
reaktor sehingga keseimbangan dalam reaktor secara kontinu bergeser
membentuk lebih banyak produk.
Di dalam reaktor alir pipa, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal (τ) sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang mengalir
melalui reaktor ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir sepanjang
reaktor alir pipa, fluida bercampur sempurna dalam arah radial bukan dalam arah
axial (dari arah depan atau belakang). Setiap plug dengan volume berbeda
dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-pisah (hampir seperti batch reaktor)
dimana plug mengalir turun melalui pipa reaktor ini. Pengaplikasian PFR yaitu :
8
Reaksi ini berlangsung pada suhu 200-300°C dan tekanan 1 atm pada
suatu reaktor fluidisasi (fluidized bed) yang berisi AT serta katalis silica gel,
sedangkan uap untuk metanolnya dialirkan di bagian bawah reaktor. konversi
reaktor mencapai 96-99% serta reaksi samping yang terbentuk sangat sedikit.
Suhu reaktor terbatas pada suhu maxsimal 300°Ckarena apabila suhu diatas 300°C
akan terjadi minor disintegration, reaksi samping banyak, dan problem teknik
akan muncul. Keuntungan dari proses ini adalah waktu reaksi yang cukup cepat
dan proses kontinyu dapat dijalankan pada tekanan atmosfer. Namun proses ini
juga memiliki kekurangan yakni pada pengontrolan maupun pengoperasian
reaktor fluidisasi cukup susah dan rumit. AT yang tidak teresterifikasi bisa
didesublimasi dan direcycle kembali ke reaktor. DMT beserta produk lainnya
kemudian diembunkan agar DMT yang berada pada fase gas mengembun dan
dipisahkan dari metanol dengan cara kristalizer. Dari hasil kristalisasi tersebut
difiltrasi dengan centrifugal filtration. Padatan hasil filtrasi dikeringkan lebih
lanjut di rotary dryer, sehingga diperoleh produk DMT dalam bentuk kristal.
berbeda dengan perancangan fixed bed reactor untuk MSDW Lube Catalytic
Dewaxing. Hal ini terkait dengan kebutuhan proses, terutama terkait dengan
kebutuhan katalis yang sangat spesifik tergantung pada vendornya masing-
masing. Meskipun demikian, secara umum bagian-bagian internal reaktor tetap
sama, hanya saja tiap lisensor proses maupun vendor reaktor tersebut memiliki
typical design masing-masing yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi
dari reaktor tersebut.
Bagian utama dari sebuah fixed bed reactor adalah reactor vessel, reactor
internals, katalisator, inert dan graded katalisator. Reactor vessel merupakan
bagian yang menyediakan tempat bagi katalis dan tempat berlangsungnya kontak
antara minyak umpan dan katalis yang kemudian terjadi reaksi. Reactor vessel
dirancang dengan dasar perancangan pressure vessel (ASME BPVC Section VIII
Division 2). Kunci dari perancangan reactor vessel ini adalah pemilihan material,
allowable working pressure, dimensi dan ketebalan dinding vessel. Aplikasi Dari
Fixed Bed Reactor
a. Penggunaan Reaktor Fixed Bed Dan Fluidized Bed Dalam Industri
Pada perusahaan PT Indo Acidatama pembuatan Acetic Acid meliputi
proses oksidasi uap Ethanol dengan udara menggunakan reaktor Fixed Bed
menjadi Acetaldehyde Liquid dan selanjutnya dioksidasi dengan udara dalam
reaktor bubble menjadi Acetic Acid. Dimana Ethanol sebagai bahan baku sendiri
meliputi proses fermentasi bahan baku tetes tebu (molases) yang merupakan hasil
samping pabrik gula menjadi mash yang kemudian didestilasi vacum menjadi
Ethanol. Pembuatan Acetic melalui katalisator padatan, uap Ethanol dioksidasi
dengan udara dalam reaktor Fixed Bed sehingga menghasilkan Acetaldehyde
dengan kemurnian 99,99% bW, selanjutnya Acetaldehyde fase cair dioksidasi
dengan dara didalam reaktor gelembung menggunakan katalisator cair untuk
menghasilkan Acetic Acid kualitas Food Grade dengan kemurnian 99,8% bW.
Reaksi Esterifikasi Acetic Acid dengan Ethanol dalam reaktor Fixed Bed dengan
katalisator berbentuk butiran, menghasilkan Ethyl Acetate kemurnian 99,9% bW
kadar air max 0,02% bW.Proses ini menggunakan Fixed Bed sebagai reaktornya
karena katalisnya merupakan katalis padatan, kemudian reaktor ini dapat
13
direaksikan dengan waktu tinggal dalam reaktor yang bervariasi, dan tidak ada
masalah pada pemisahan katalis dari arus.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Reaktor memiliki berbagai macam jenis dan dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa katagori. Dalam merancang suatu reaktor diperlukan
ketelitian dan pertimbangan yang sangat matang karena desain suatu reaktor dapat
menentukan keseluruhan rangkaian proses secara ekonomis.
16
DAFTAR PUSTAKA
Levenspiel, o. Chemical Reaction Engineering, John Wiley & Son, New York,
1972
Nurkholis., Sarto, dan Muslikhin Hidayat. 2017. Pengaruh Organic Loading Rate
Pada Produksi Biohidrogen dari Sampah Buah Melon (Cucumis melo L.)
Menggunakan Reaktor Alir Pipa. Jurnal Rekayasa Proses Volume 11(1),
hal.12-18