Opera Batak Nomensen - 1
Opera Batak Nomensen - 1
NARATOR :Negara kepulauan yang cukup terkenal di benua Eropa dan Amerika,
temannya).
Henry : Coba kamu tebak, surat apa yang ada ditangan saya saat ini?
Samuel : Surat apa? Mana saya tau!! Tapi nampaknya kamu sangat
1
Henry : ooooopsss......Tunggu dulu, Ini surat dari pimpinan untuk
Henry : Dua Minggu lagi..!! Ada kapal Kompeni yang akan berangkat ke
Samuel : Tapi kita kan belum mempunyai informasi yang cukup tentang
daerah itu
Jhon : Tapi kalian kan belum tahu Bahasa Batak!! Bagaimana kalian akan
Samuel : Briiiillianntt.....Itu ide bagus!! Saya suka ide kamu Henry! (sambil
yang menuju Hindia itu akan berangkat minggu depan! Jadi, tidak
pelayaran..
2
Henry : Ide bagus kawan..(nampak wajah Samuel Munson dan Henry Lyman
berseri-seri).
Samuel : Kalau begitu kita harus mulai mempersiapkan segala peralatan kita!!
NARATOR : Samuel Munson dan Henry Lyman pun mulai mempersiapkan segala
pada saat itu) dengan menumpang kapal Kompeni Belanda yang pada
daerah kita ini, setiap orang asing apalagi si Bontar Mata yang
masuk kedaerah kita ini harus kita tangkap, dan aku akan meminta
meninggalkan panggung).
3
ADEGAN II : KAMPUNG BATAK “LOBU PINING”
Pengawal 2 : Betul, Raja nami, warga sudah semakin gusar, karena katanya
belanda itu akan masuk dan menyerang tano kita ini.!
Raja : Kalau begitu, kau panggil dulu Ompung Datu na Bolon kemari, aku
mau minta nasehat darinya. Cepat...!
Raja : Permisi.... permisi... permisi... kau bilang lagi! Cepat sana pergi...!
(lalu Raja mondar-mandir seperti sedang memikirkan sesuatu).
Tidak lama kemudian, pengawal 2 masuk bersama dengan Ompung Datu na Bolon,
ditangan Ompung Datu ada tongkat, namanya Tunggal Panaluan)
4
Datu :Ada apa Raja Panggalamei.!!Kenapa kau memanggil ompung mu ini,
daerah kita ini, setiap orang asing apalagi si Bontar Mata yang
masuk kedaerah kita ini harus kita tangkap, dan aku akan meminta
meninggalkan panggung)
NARATOR : Di Sibolga Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel Munson telah tiba,
mereka berkonsultasi dengan Belanda dan mendapat ijin dari
pemerintah Hindia Belanda untuk masuk ke daerah tapanuli untuk
memberitakan Injil. Mereka menyewa beberapa pengantar dan
penterjemah karena mereka sendiri tidak bisa berbahasa batak.
Mereka juga membawa senapang untuk jaga-jaga. Mari kita
dengarkan babak selanjutnya.
Pengawal 3 : hei lae…pernah ya kau melihat orang Belanda si Bontar Mata itu?
5
Pengawal 4 : Belum lae…. Tapi pasti matanya beda dengan kita….kan siBontar
Mata berarti Matanya pasti putih.
Pengawal 4 : Ia, betul lae, matanya putih . itu pasti si bontar mata yang disebut-
sebut itu, mereka pasti mata-mata belanda…
Pengawal 4 : Baik…., baik,…. lae (Pengawal 4 lalu berlari menemui raja dan
pengawal lainnya..semantara Pdt Henry Lyman & Pdt Samuel Munson
masuk bersama dengan para pengawalnya).
NARATOR : Dari sisi yang lain Raja & Pengawalnya datang (para pengawal
datang lengkap dengan senjatanya – Tombak). …..
Pengawal 2 : Hei….Bontar Mata, kau pasti orang belanda, penjajah itu kan…
Pengawal 3 : Raja….Lihat dia membawa senjata, dia pasti datang mau menjajah
kita…bunuh aja…
6
Pengawal 4 : Siap…Raja..! (lalu para pengawal membawa para missionaries yang
terikat itu ke salah satu sudut panggung). (Pengawal 4 datang
bersama dengan datu).
Semua : Hhahahahaha…………………….
7
Datu : Raja nami……Sekarang, kau makanlah tubuh si Bontar Mata ini, lalu
kau bagikan kepada seluruh rakyat, setelah itu buang lah bangkainya
ke jurang yang dalam itu…..
Raja : Ayo ………….ompung…. (Raja dan Datu keluar dari panggung, diikuti
oleh Para pengawal sambil membawa mayat kedua missionaries itu).
NARATOR : Maka kedua missionaries itupun mati terbunuh di Lobu Pining, satu
kampung yang menjadi pintu masuk dari Sibolga ke Tarutung dimana
Raja Panggalamei Lumbantobing menjadi Raja di daerah itu. Pada
hari itu 6 Pebruari 1834 adalah hari paling kelabu berita penginjilan
di Tano Batak. Akan tetapi jauh di Benua Eropa tepatnya di di
sebuah pulau Kecil Marsch Nortdstrand di Jerman – pada hari itu
juga, lahir kedunia seorang bayi yang kemudian diberi nama Inger
Ludwid Nomensen. Ia kemudian akan menjadi misiionaries yang
hebat dan paling terkenal bahkan dijuluk sebagaii rasulnya orang
batak.
8
Panggung : Panggung mengambarkan sebuah Pasar, tampak beberapa pengawal,
juga masyarakat biasa yang sedang berjualan… (Nomensen dan
temannya masuk dan menemuai masyarakay yang sedang asyik
berjualan).
Ibu-ibu 1 : Horas juga untumu, bah…orang mananya kau ito? Beda kulihat
matamu dan warna kuliatmu
Ibu-ibu 2 : Orang belanda si Bontar Mata itu ya kau ito kan? Penjajah itu?
Nomensen : Bukan ibu…bukan… aku bukan penjajah.. aku penginjil dari Jerman..
Ibu-ibu 1 : Kalau kau bukan penjajah, untuk apa kau datang kesini?
Nomensen : Tentang Yesus, Tuhan Juruslamat dunia. Kalau ibu nanti meninggal,
apa ibu tahu ibu jadi apa, dan pergi kemana.
Nomensen : Sesungguhnya tidak begitu ibu, setelah kita mati masih ada fase
kehidupan yang kedua….(belum selesai ia berbicara, ia dikejutkan
dengan suara para pengawal Raja).
Pengawal 2 : baik, lae. (lalu pengawal 2 berlari dan pergi keluar panggung, tidak
lama ia datang kembali bersama dengan Raja, Raja sudah nampak
lebih tua).
9
Pengawal 1 : Betul, Raja nami…. Ini orangnya…. Katanya dia bukan mata-mata
belanda, katanya dia seorang penginjil……..
Datu : Ada apa ini Raja Panggalamei, kenapa pengawalmu ini memanggil
saya seperti orang sedang kesetanan, ada apa itu? siapa Si Bontar
Mata ini?
Datu : Raja nami, tolong dulu kau sediakan pisau yang tajam…..
Raja : pengawal !!!!..kalian dengar kata ompung Datu, berikan pisau yang
tajam itu kepada Ompung…
10
Nomensen : Tunggu dulu……….tunggu….sebelum kalian membeunuh aku…aku mau
katakana kepada kalian…bahwa Tuhan akan melihat perbuatan kalian
ini sebagai dosa besar….Tuhan akan sedih kepada perbuatan
kalian….kalian akan mati karena dosa-dosa ini….Tuhan mengutus aku
ke negri ini supaya kalian hidup…supaya kalian selamat bukan untuk
mati….Saudaraku dengarkanlah aku….aku hamba Tuhan Yesus….aku
penginjil keselamatan…
(Gondang (dibunyikan).
Datu : Ompung mulajadi, Ompung Penguasa bumi dan langit, Kami akan
mempersembahkan darah Bolanda ini kepadamu, lindungilah kami
(lalu mengambil sikap hendak menusukkan pisaunya)
heakkk………………..
11
Nomensen : Tapi kalian belum mengenal Mulajadi Na Bolon itu, Mulajadi Na bolon
itu, dialah Tuhan yang menciptakan seluruh dunia ini dan isinya, juga
manusia, Namanya adalah Tuhan Allah yang Tritunggal, Dialah Tuhan
Yesus, Dialah Bapa kita dan Dialah Roh yang berkuasa diatas roh-
roh yang diatas semua roh dan kekuatan dunia ini. Dialah yang
dengan kasihnya telah mengutus aku untuk menjadi penginjil
ketengah bangsa ini. Dia mengasihi kalian dan dia ingin kalian
selamat?
Datu : Lalu apa yang harus kami lakukan supaya kami selamat?
Nomensen : Percayalah kepada Tuhan Yesus, Kepada Allah kita, apakah kalian
mau percaya?
12
Pemeran Tokoh:
1. Pdt. Henry Lyman : Mengenakan pakaian putih krem lengan panjang atau
pakaian layaknya pendeta dari Amereka.
3. Pdt. Inguer Ludwiq Nomensen, : Mengenakan pakaian hitam ddengan bet putih
(layakanya pendeta jerman.
4. Raja : mengenakan kaus hitam yang ketat dan bersendangkan ulos yang
berkilauan. Juga memakai ulos yang diikatkan dipinggang, juga
memakai ulos di kepala sebagai ikat kepala.
5. Datu :Tidak memakai kaus, namun memakai ulos sampai sebatas pinggang,
memakai kalung dan gelang datu (dukun), ulos di kepala dan
memegang tongkat (Tunggal Panaluan)
7. Ibu-ibu (warga) : 2 – 4 Orang , memakai kaus hitam yang ketat. Memakai ulos
sampai menutupi dada, rambutnya disanggul.
9. Penterjemah : 1 orang
13