Anda di halaman 1dari 2

B.

Kegiatan 2 : Menelusuri dan Menganalisis Model Teks artikel Ilmiah


Aritkel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Artikel ilmiah biasanya
diterbitkan pada jurnal ilmiah , yaitu terbitat berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah di
bidang - bidang tertentu. Artikel ilmiah dapat digolongkan menjadi artikel penelitian dan
artikel non penelitian (serta artikel ilmiah populer, sebagai subjenis yang lain).

Sesuai dengan namanya, artikel penelitian didasarkan pada penelitian. Pada dasarnya,
artikel penelitian adalah laporan penelitian yang disajikan dalam bentuk artikel. Sedangkan,
artikel nonpenelitian tidak didasarkan pada penelitian dan biasanya merupakan ulasan
konsep. Karena itu, artikel nonpenelitian juga disebut artikel konseptual. Artikel konseptual
pada umumnya berisi pemikiran teoritis mengenai sesuatu yang disajikan melalui analisis
secara kritis. Adapun artikel ilmiah populer yang relatif sama dengan artikel konseptual ,
yaitu artikel ilmiah yang lebih bergaya informal yang antara lain ditandai oleh penggunaan
bahasa sendiri. Apa bila artikel penelitian dan artikel konseptual dipublikasikan di jurnal atau
di presentasikan di forum seperti lokakarya dan seminar, sedangkan artikel ilmiah populer
biasanya dimuat di di koran atau majalah , khususnya di kolom opini.

1. Mengeksplorasi Struktur Teks pada Artikel Ilmiah


Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut konvensi yang
berlaku di masyarakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat
oleh konvensi. Secara berturut-turut semua jenis artikel itu akan mengacu kepada
pendapat beberapa ahli. Dengan demikian, maka kita dapat memahami formulasi
setiap jenis artikel ilmiah dan dapat menulisnya lebih baik.
a. Struktur Teks pada Artikel Penelitian dan Artikel Konseptual
 Hal yang paling utama pada konvensi penulisan artikel ilmiah adalah
struktur teksnya. Menurut Cargil dan O’Connor, artikel penelitian terikat
oleh “conventional article structure: AIMRad (Abstract, Introduction,
Materials and Methods, Result, and Disscussiion). Dalam bahasa
indonesia, struktur teks itu adalah : Abstrak, Pendahuluan, Materi,
Pembahasan. Tampak bahwa struktur teks artikel penelitian menurut
Cargil dan O’Connor kurang lengkap. Pada formulasi tersebut, tinjauan
pustaka dan kesimpulan tidak disertakan.
 Di pihak lain, menurut Lin dan Evans , konvensi diatas bukan satu-satunya
konvensi yang wajib diikuti . Pada temuan Lin dan Evans, abstrak tidak
disertakan ke dalam struktur artikel ilmiah, tetapi Literature Review dan
Conclusion dimasukkan, sehingga formulasi itu tampak lebih lengkap.
 Dengan menggabungkan kedua formulasi diatas , struktur teks artikel
penelitian dapat disusun kembali menjadi :
Abstrak^Pendahuluan^Tinjauan Pustaka^Metodologi
Penelitian^Hasil^Pembahasan^Simpulan. Formulasi struktur teks yang
demikian itu lebih dapat mewadahi pokok-pokok pikiran dan bab-bab
laporan penelitian yang dinyatakan dalam bentuk artikel penelitian.
 Sementara itu pada umumnya, formulasi struktur teks artikel konseptual
atau artikel nonpenelitian lebih bervariasi. Struktur teks yang sering
dijumpai dijurnal-jurnal ilmiah adalah Abstrak^Pendahuluan^Tinjauan
Pustaka^Pembahasan^Simpulan. Berbeda dengan artikel penelitian, karena
artikel konseptual tidak ditulis berdasarkan penelitiian , tentu saja artikel
tersebut tidak mengandung metodologi penelitian dan presentasi hasil.
Untuk itu, tahap metodelogi dan hasil tidak diperlukan.
b. Struktur Teks pada Artikel Ilmiah Populer
 Seperti struktur teks pada artikel konseptual , struktur teks pada artikel
ilmiah populer tidak kaku, bahkan sering disusun menurut kehendak
penulisnya. Halini tidak berarti bahwa artikel ilmiah populer tidak
mempunyai struktur teks sama sekali. Pada umumnya , artikel ilmiah
populer dipublikasi dikoran atau majalah sebagai tulisan opini. Pada
konteks ini, artikel ilmiah populer dapat disebut sebagai artikel opini.
 Untuk menghemat ruang, artikel tersebut ditata dengan judul dan subjudul
yang hanya memanfaatkan sedikit kata. Selain judulnya singkat, bagian
yang diberi sub judul biasanya hanyalah bagian isi yang dianggap sangat
penting, dan bagian pendahuluan dan penutup tidak pernah diberi
subjudul. Bahka seringkali, seluruh artikel tidak berisi sub judul. Secara
keseluruhan, artikel dengan karakteristik struktur teks seperti itu berbentuk
esai. Pada umumnya, esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi.
Dengan demikian, struktur teksnya pun adalah struktur teks eksposisi atau
diskusi

Anda mungkin juga menyukai