Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kasus

 Nama : NMW
 Umur : 79 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Hindu
 Alamat : Jalan Kaswari 29, Tabanan
 Tanggal masuk : 207/2018
 Tanggal pemeriksaan : 25/7/2018
 No.CM : 712696
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada paha dan kaki kiri serta tidak bisa
digerakkan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD BRSU Tabanan diantar keluarga
pada tanggal 20 Juli 2018 mengeluh nyeri pada paha
dan kaki kiri. Keluhan ini timbul setelah pasien
tergelincir di rumah. Pasien memiliki riwayat jatuh 3
minggu sebelum MRS saat ingin ke kamar mandi
dengan posisi duduk dengan bokong kiri terkena lantai
terlebih dahulu. Sebelum dibawa ke rumah sakit pasien
dirawat di rumah oleh anaknya. Saat jatuh pasien
dalam keadaan sadar, Keluhan mual muntah tidak
ada. Tidak ada gangguan buang air besar dan buang
air kecil.
ANAMNESIS (lanjutan)

Riwayat Penyakit Terdahulu


Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi yang tidak
terkontrol. Riwayat keluhan yang sama disangkal. Riwayat
operasi sebelumnya disangkal. Riwayat alergi obat dan
makanan disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan
yang serupa. Riwayat penyakit sistemik seperti
hipertensi, diabetes mellitus, asma, penyakit ginjal
maupun jantung pada keluarga disangkal
ANAMNESIS (lanjutan)

Riwayat Pribadi dan Sosial


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien
saat ini tidak bekerja. Pasien tidak memiliki riwayat
kebiasaan merokok maupun minum minuman
beralkohol.
PEMERIKSAAN FISIK

 Kondisi umum : lemah


 Kesadaran : kompos mentis
 GCS : E4V5M6
 Tekanan darah : 120/70 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 24 x/menit
 Suhu aksila : 36,8 oC
PEMERIKSAAN UMUM

 Mata : anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+ isokor


 THT :
Tenggorokan : tonsil T1/T1 hiperemesis (-), faring hyperemesis (-)
Lidah : ulkus (-), papil lidah atrofi (-)
Bibir : sianosis (-), stomatitis (-)
 Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
PEMERIKSAAN UMUM (lanjutan)
 Thoraks :
Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 MCL sinistra, kuat
angkat (-)
Perkusi : batas atas jantung ICS 2 sinistra, batas kanan
jantung pada PSL dextra, batas kiri jantung
pada MCL ICS 5 sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, murmur (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus N/N, pergerakan simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
PEMERIKSAAN UMUM (lanjutan)

 Abdomen : Inspeksi : distensi (-)


Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : ascites (-)
 Ekstremitas : akral hangat +/+ edema -/-
+/+ -/-
STATUS LOKALIS

 Look : warna sekitar seperti warna kulit, terdapat


deformitas, terdapat penonjolan,
 Feel : suhu hangat, nyeri tekan (-), pulsasi (+), CRP < 2
detik, krepitasi (-)
 Move : gerak aktif dan pasif terbatas, ROM terbatas
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elektrolit Darah Lengkap


Natrium : 132 mmol/l (135-147) Hemoglobin : 12,6 gr/dL (11,7-15,5)
Kalium : 4,5 mmol/l (3,5-5,0) Hematokrit : 34,4% (35,0-47,0)
Klorida : 101 mmol/l (95-105) Leukosit : 11,1x103 µL (3,6-11,0)
Trombosit : 111x103 µL (150-440)
Eritrosit : 4,14x106 µL (3,8-5,2)

Kimia Klinik
Glukosa : 110 mg/dL (74-106)
BUN : 6 mg/dL (8-18)
Kreatinin : 0,3 mg/dL (0,60-1,10)
SGOT : 21 U/L (0-50)
SGPT : 10 U/L (0-50)
Albumin : 2,9 g/dl (3,4-4,8)
X-Ray Pelvis AP (24/7/2018)

• Tampak fraktur pada


interthrocanter femur sinistra
• Infeksi (-), callus (-)
• Trabekulasi tulang baik
• Kedua SI dan hip joint kesan
baik
• Soft tissue sulit dievaluasi
• Tampak IUD pada cavum
pelvis

Kesimpulan :
• Fraktur pada intertrhocanter femur sinistra
• Infeksi (-), callus (-)
• Tampak IUD pada cavum pelvis
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
Closed fraktur intertrochanter femur sinistra + ulkus
dekubitus

Penatalaksanaan
 Rawat luka decubitus
 Pasang traksi 6 kg
 Mobilisasi duduk

Monitoring
Vital sign, keluhan nyeri,
Pembahasan
Kasus Teori

Pada kasus ini, pasien diagnosis dengan closed Berdasarkan teori, definisi fraktur adalah
fraktur intertrochanter femur sinistra berdasarkan terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan rawan epifisis, atau tulang rawan sendi. Fraktur
penunjang. Berdasarkan anamnesis didapatkan dapat terjadi akibat trauma tunggal, tekanan
keluhan utama yaitu nyeri pada pangkal paha kiri berulang-ulang atau kelemahan yang sifatnya
diserti kaki sulit digerakkan. Pasien mengalami abnormal (factor patologik). Pada kasus ini, pasien
patah tulang pada bagian leher tulang femur mengalami trauma setelah tergelincir dengan
akibat tergelincir di rumah. Pada pemeriksaan fisik posisi duduk dengan bokong kiri terjatuh lebih
secara keseluruhan didapatkan adanya kelainan dahulu. Selain itu, jenis fraktur ini lebih sering pada
pada ekstremitas inferior sinistra. Pada region femur umur diatas 60 tahun yang menjadi factor resiko
sinistra tampak adanya penonjolan pada pangkal tambahan terjadinya fraktur. Pada pemeriksaan
paha, deformitas, dan kaki sulit digerakkan. Pada ditemukan pemendekan tungkai bawah yang
pasien ini juga dilakukan pemeriksaan x-ray femur mengalami fraktun, dibuktikan dengan
sinistra anterior-posterior yaitu tampak adanya pengukuran LLD (leg length discrepancy).
fraktur pada intertrochanter femur sinistra. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan
terapi konservatif yakni imobilisasi berupa
pemasangan skin traksi 6 kg.
Simpulan
 Fraktur adalah putusnya kontinuitas jaringan tulang atau
tulang rawan yang biasanya terjadi secara involunter
 Fraktur intertrochanter femur adalah terputusnya
kontinuitas tulang pada area di antara trochanter
mayor dan trochanter minor yang bersifat
ekstrakapsular.
 Pasien diagnosis dengan closed fraktur intertrochanter
femur sinistra berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang
 Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan terapi
konservatif yakni imobilisasi berupa pemasangan skin
traksi 6 kg.

Anda mungkin juga menyukai