Anda di halaman 1dari 9

KOMPONEN DAN MACAM SISTEM

Tujuan Pembelajaran

Memahami komponen yang menyusun ekosistem

Mengetahui komponen biotik dan abiotik ekosistem

Memahami interaksi antar komponen biotik dan antara komponen biotic dengan komponen abiotik

Mengetahui macam-macam ekosistem

A. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah Sistem alam yang dibentuk dari interaksi antar makhluk

hidup dan interaksi antar makhluk tak hidup dengan faktor

lingkungannya pada suatu kawasan tertentu

Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh TRANSLEY (1935) yang mengemukakan bahwa hubungan
timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor
lingkungan (cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam, sebenarnya membentuk suatu system yang tidak dapat
dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah EKOLOGI .

Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang pakar biologi Jerman, yaitu ERNST HAECKEL, pada
tahun 1866. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu

Oikos rumah

Logos ilmu

Secara harfiah ekologi bisa diartikan sebagai ilmu kerumah tanggaan.

Pengertian ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antar faktor biotik
dan abiotik dengan lingkungannya

B. Komponen Ekosistem

1. KOMPONEN BIOTIK

Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang disebut dengan HABITAT . Semut misalnya,
mempunyai habitat ditanah. Namun selain semut tanah juga merupakan habitat bagi cacing tanah dan
makhluk hidup lainnya. Komponen biotik tidak dipelajari secara individual, tetapi dalam satuan populasi
dan komunitas

a. POPULASI

Populasi tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau individu, tetapi atas sekumpulan antar makhluk hidup
yang menempati suatu kawasan tertentu. Namun sekumpulan makhluk hidup ini hanya disebut populasi
jika memiliki jenis yang sama atau satu spesies

Sebagai contoh populasi, perhatikanlah kolam ikan yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup,
seperti ganggang, lumut, serangga, air, ikan mas, dsb. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih
dari satu, maka pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi lumut, populasi serangga
air, dsb

b. KOMUNITAS

Populasi-populasi makhluk hidup yang ada pada suatu tempat tidak berdiri sendiri begitu saja, tetapi
saling berinteraksi. Pada suatu kolam ikan misalnya, populasi ganggang akan berinteraksi dengan
populasi ikan berukuran kecil. Interaksi ganggang dengan ikan berukuran kecil berlangsung melalui
proses makan. Interaksi antar populasi pada suatu area ini membentuk komunitas. Komunitas tidak
hanya meliputi kawasan yang luas dengan tumbuhan dan hewan yang beragam.

Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas, Karbon Dioksida dalam udara
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses Fotosintesis, Udara yang bergerak atau biasa
disebut angin juga berperan penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu
proses penyerbukan dan penyebaran biji

c. Air

Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat didarat maupun perairan. Air
dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Dialam, air tidak selalu tersedia dalam bentuka cair. Ada air dalam
bentuk Krista les, es dan uap air

d. Batu dan tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti
bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan
batuan yang disebabkan oleh kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan HUMUS
yang merupakan hasil penguraian materi organik dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan mati.
Keberadaan humus dapat menyuburkan tanah. Tanah yang subur diperlukan oleh tumbuhan untuk dapat
tumbuh dengan baik.

e. Suhu

Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme makhluk hidup, contohnya pada manusia,
suhu tubuh optimal untuk metabolisme tubuh adalah 37 0C. Jika suhu tubuh manusia turun hingga
dibawah 340C maka akan menderita HIPOTERMIA , tetapi jika suhu tubuh manusia naik hingga mencapai
400C maka akan menderita HIPERTEMIA. Baik Hipotermia dan Hipertemia akan menyebabkan kematian.

f. Topografi

TOPOGRAFI adalah Keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat , semakin
tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah.

B. Interaksi Dalam suatu ekosistem, komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi dan berhubungan
timbal balik. Adanya hubungan timbal balik dalam ekosistem menyebabkan sistem akan terguncang
apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen sekalipun.

1. Interaksi Antar Komponen Biotik

Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antar populasi organisme yang
menyusun ekosistem.

a. MUTUALISME

Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda.
Hubungan mutualisme akan menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat didalamnya. Beberapa
spesies dapat hidup tanpa organisme partner mutualismentya. Hubungan seperti ini disebut dengan
MUTUALISME FAKULTATIF. Berbeda lagi dengan mutualisme Obligatif, yaitu hubungan yang terjadi antara
kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup dengan bermutualisme. Contoh bentuk mutualisme
adalah bakteri yang hidup didalam system pencernaan hewan Herbivora. Hewan herbivore berukuran
besar tidak bisa mencerna selulosa. Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada saluran
pencernaan hewan tersebut untuk memecah selulosa.

Beberapa contoh Mutualisme lainnya:

· Simbiosis antara fungi dengan ganggang hijau biru membentuk Lichen

· Simbiosis fungi dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza


· Simbiosis antara semut dengan Aphit, semut melindung Aphit dari pemangsanya, sedangkan Aphit
memberikan cairan sejenis madu kepada semut

b. KOMENSALISME

Komensalisme merupakan bentuk hubungan antau interaksi antar organisme dari dua spesies yang
berbeda, yang mana hanya satu organisme saja yang memperoleh keuntungan sedangkan lainnya tidak
terpengaruh. Hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu merupakan contoh komensalisme. Ikan
remora menempel pada badan ikan hiu, sehingga ikan remora dapat berpindah tempat dengan cepat,
ikan remora juga mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan sisa dari ikan hiu. Ikan
hiu sendiri tidak diuntungkan dann juga tidak dirugikan dari keberadaan ikan remora

c. ALELOPATI

Alelopati adalah hubungan atau interaksi antarorganisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat
menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu racun

d. PREDASI

Predasi adalah Hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu organisme memakan
organisme lainnya

Organisme yang memakan disebut PREDATOR, sedangkan organisme yang dimakan disebut MANGSA.
Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini berlangsung antara spesies yang berbeda, meskipun
demikian beberapa hewan pemangsa sesama jenisnya (Kanibalisme).

Contoh hubungan Predasi yaitu pada singa dengan Zebra, Kuda dengan Rumput, dan ular dengan Tikus.

e. KOMPETISI

Kompetisi adalah Terjadinya hubungan atau interaksi yang menyebabkan

persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas /

relung

Kompetisi terbagi 2, yaitu:

1. kompetisi Intraspesifik yaitu Dapat terjadi antar individu dan spesies yang sama

Contoh: - persaingan antar tumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan nitrogen


2. Kompetisi Interspesifik yaitu Kompetisi yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda

Contoh:- Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang pengembalaan yang
sama

f. Parasitisme

Parasitisme adalah Hubungan antar organisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organisme
(parasit) hidup bersama atau menumpang dengan mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan
kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.

Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi
inangnya. Ketidaknyamanan bias dalam bentuk iritasi akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit
yang menyebabkan sakit pada inangnya disebut dengan PATOGEN

2. Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik

Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik terjadi karena komponen biotik dalam suatu
ekosistem akan dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya. Kemampuan hidup organisme pada
kondisi lingkungan tertentu disebut dengan RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi menyatakan bahwa
keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu dalam suatu ekosistem ditentukan oleh satu
atau lebih faktor fisik dan kimia lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh
karenanya, setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas maksimum dan
minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.

Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu jenis komponen abiotik atau
faktor Pembatas. Jika jumlah factor pembatas terlalu banyak ataupun sedikit maka pertumbuhan
populasi akan terhambat, walaupun komponen-komponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang
optimal untuk pertumbuhan populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya adalah SALINITAS

UJI KEPAHAMAN

1. Apa yang dimaksud dengan interaksi dalam ekosistem ?

2. Sebutkan dan jelaskan interaksi yang terjadi antar populasi dalam ekosistem

3. Apa jenis interaksi antara manusia dengan bakteri E. COLI disaluran pencernaannya?

4. Mengapa makhluk hidup membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda-beda untuk bisa bertahan
hidup?
5. Jelaskanlah yang dimaksud dengan faktor pembatas

C. MACAM-MACAM EKOSISTEM

1. Ekosisten Darat

Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe vegetasi dominant disebut dengan bioma.

Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang
dominan pada wilayah tersebut

Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh keadaan iklim, curah hujan, itensitas cahaya matahari, kelembapan,
dan posisi lintang ekosistem tersebut.

Macam-macam bioma yang ada dibumi:

a. Hutan Hujan tropis

hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hujan tropis berada
sepanjang garis khatulistiwa sehingga hujan tropis memilikiciri lingkungan yaitu, itensitas cahaya
mataharinya tinggi, lama waktu siangnya kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas hujannya
tinggi, yaitu berkisar antara 220-225 cm pertahun

b. Padang Rumput

Padang rumput biasa juga disebut dengan stepa dan praire. Intensitas curah hujan dipadang rumput
berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50 sampai 76 cm pertahun. Kondisi padang rumput yang kering
umumnya tidak mendukung pertumbuhan pepohonan.

c. Gurun

Gurun merupakan wilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Kurangnya air di gurun
tidak mendukung terjadinya proses fotosintesis tumbuhan. Kaktus merupakan contoh vegetasi gurun,
kaktus merupakan tumbuhan xerofit, yaitu tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan dengan
sedikit air. Kemampuan kaktus untuk menyimpan air dan bertahan hidup pada kondisi yang kering
menyebabkan kaktus termasuk tumbuhan sukulen

d. Hutan gugur temperate


Intensitas curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, yaitu sekitar 75-150
cm pertahun. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika musim dingin. Tupai misalnya, akan
mengalami hibernasi sepanjang musim dingin. Hibernasi adalah periode dormansi pada hewan.

e. Taiga

Taiga atau hutan conifer mempunyai cirri khas, yaitu mengalami musim dingin yang sangat dingin dan
musim panas yang sangat singkat dan dingin. Taiga didominasi oleh tumbuhan conifer yang mampu
bertahan terhadap suhu yang demikian dingin. Ciri tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk
jarum dan bersemi sepanjang tahun.

f. Tundra

Tundra berarti daratan tanpa pohon. Tundra disebut juga sebagai padang lumut karena vegetasi
utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak (lichen sp), dan rumput-rumputan.

Karakteristik tundra, yaitu:

· Suhu dingin yang ekstrim

· Keragaman spesiesnya rendah

· Struktur vegetasinya sederhana

· Musim tumbuhan dan berkembang biak pendek

Tundra dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artik dan tundra alpine. TUNDRA ARTIK terletak di
kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun, tetapi gurun dengan suhu lingkungan yang
dingin. TUNDRA ALPINE terletak di ketinggian gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh.

2. Ekosistem Akuatik

Keragaman ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimana keragaman ekosistem
daratan. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan
ekosisitem laut.

a. Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi danau, lahan basah dan sungai

DANAU

Bagian dasar danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan air masih dapat
tumbuh didasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona limnetik. Selain dibagi secara
horizontal, struktur danau juga dibagi secara vertical menjadi zona fotik dan afotik. Cahaya matahari
masih bias berpenetrasi pada zona fotik. Sebaliknya, pada zona afotik, cahaya matahari sudah tidak bias
berpenetrasi.
Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak sebagai organisme
fotosintetik, selain itu di danau juga terdapat zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang, serangga dan
ikan.

LAHAN BASAH

Lahan basah, disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga kondisinya
menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan basah bisa dibedakan menjadi
rawa (marsh), rawa Lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog)

SUNGAI

Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Ketika sungai bertemu lautan,
maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar akan bercampur dengan air asin

b. Ekosistem laut

Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu

ZONA INTERTIDAL atau zona pasang surut

Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai disebut dengan zona intertidal. Pada saaat
pasang, zona intertidal akan tertutupi oleh air laut, sedangkan pada saat surut, zona ini akan kering dan
terpapar oleh udara terbuka.

ZONA NERITIK atau zona laut dangkal

Zona neritik berada diantara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal
ini adalah sekitar 200 m

ZONA PELAGIk atau zona laut terbuka.

Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. sekitar 75% air laut berada pada zona ini. Zona
pelagic merupakan zona yang paling tidak produktif dibandingkan zona intertidal dn zona neritik

Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat dibagi menjadi zona fotik,
zona bentik dan zona afotik

Zona fotik adalah area permukaan laut yang yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang
cukup untuk proses fotosintesis organismenya.

Zona bentik adalah area dasar laut.

Zona afotik adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima
masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organismenya
3. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk diambil manfaatnya.
Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, tambak, perkebunan kopi dan hutan tanaman produksi
seperti jati dan karet

UJI KEPAHAMAN

Apa jenis bioma yang ada dipulau Kalimantan ?

Jelaskan perbedaan antara bioma Taiga dengan bioma Tundra ?

Jelaskanlah zonasi yang ada diekosistem danau, bandingkan lah dengan zonasi yang ada diekosistem laut

Jelaskan perbedaan antara zona itertidal, zona neritik, dan zona pelagic pada ekosistem laut

Sebutkan berbagai ekosistem buatan dilingkungan sekitarmu

Anda mungkin juga menyukai