Anda di halaman 1dari 4

GIZI TEPAT BAGI PENDERITA MIOMA

Mioma juga disebut miom, myom, tumor otot rahim adalah tumor jinak pada
dinding rahim. Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena
banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera
memeriksakannya ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi
pada wanita berusia di atas 35 tahun.

Hingga kini penyebab pasti mioma belum diketahui, tetapi diduga ada
peranan hormon estrogen yang berperan disamping faktor keturunan.
Beberapa ahli dalam penelitiannya menemukan bahwa pada otot rahim yang
berubah menjadi mioma ditemukan reseptor estrogen yang lebih banyak
daripada otot rahim normal. Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap
terjadinya mioma adalah ketidak seimbangan emosi (stres), daya tahan
tubuh rendah, berat badan berlebih serta gaya hidup yang tidak seimbang.

Faktor resiko lainnya diantaranya perempuan pasca menopause, usia


menstruasi pertama kali terlalu muda, obesitas, kehamilan, obesitas,
kontrasepsi, kombinasi, merokok, dan ada keluarga yang menderita mioma.

Pengaturan gizi menjadi sangat penting untuk penanganan penyakit ini.


Tujuan pemberian gizi antara lain untuk menjaga keseimbangan kadar
hormon tubuh, memunculkan lingkungan dalam tubuh yang mendukung sel
kanker agar tidak hidup dan berkembang biak, meningkatkan daya tahan
tubuh, menjaga agar status gizi normal atau ideal.

Penyusunan menu yang berprinsip seimbang harus benar-benar di


aplikasikan agar tujuan diet tercapai karena salah satu factor vital agar
hormone-hormon tubuh kita seimbang adalah dengan mengkonsumsi gizi
yang seimbang. Yang dimaksud menu seimbang mempunyai 5 prinsip 3
BH+D yakni 1.Bergizi, 2.Berimbang, 3.Beragam dan 4.Halal (Aman dan Baik)
serta 5.Distribusi makan yang tepat. Atau bisa juga istilah lainnya 3J-nya
harus tepat J pertama Jumlah makanannya / zat gizinya, J kedua Jenis bahan
makanannya, dan J Ketiga Jadwal harus tepat. Jumlah makanan dan zat gizi
sesuai kebutuhan jangan lebih jangan kurang, Jenis Bahan makanan harus
dipilih bahan makanan yang bergizi, beragam serta aman dikonsumsi Jenis
beragam dari 4 kelompok makanan untuk meningkatkan kualitas makanan
karena mengandung zat-zat gizi lengkap. Sayur dan buah 5 porsi atau lebih
setiap hari., Jadwal makannya harus terdistribusi 3 kali makanan utama
dengan minimal 2 kali makanan selingan/snack.

Sebagai petunjuk dalam penyusunan menu memperhatikan aspek gizi yang


kita makan berikut tips-tipsnya :

1. Pembatasan konsumsi daging merah < 3 x per minggu. Sebagai gantinya


kita dapat mengkonsumsi daging putih sepertiikan atau ayam. Produk
hewani seperti ikan sebagai sumber lemak esensial omega-3, termasuk
yoghurt dan susu rendah lemak sebagai sumber kalsium. sel kanker senang
dengan lingkungan asam.

2. Konsumsi Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti tempe dan tahu


karena didalamnya ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isofalvon.
Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon merupakan antioksidan
yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan
radikan bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein,
glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon
tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang
mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon
dalam kedelai.Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina,
Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang
terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat, payudara
dan penuaan (aging).Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya proses
fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan
Coreyne bacterium.

3. Mengonsumsi beragam sayur, buah, sereal, biji-bijian (grains), dan


kacang-kacangan. Makanan ini merupakan sumber serat, vitamin, dan
mineral, serta kaya sumber antioksidan. Dianjurkan untuk mengonsumsi
bahan makanan ini 5 – 9 porsi setiap hari. Makanan ini dapat menjaga sel-sel
tubuh tetap sehat. Peningkatan konsumsi sayur dan buah hingga 5x/hari.
Sayuran seperti Kol boleh dikonsumsi sebagai sumber antioksidan dan anti
kanker. Kol kaya akan vitamin C dan vitamin E yang berperan sebagai
antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat menghancurkan sel
sehat serta membuang racun dari dalam tubuh. Antosianin, pigmen pemberi
warna merah kebiruan pada kol merah juga berperan sebagai antioksidan.Kol
memiliki bau khas yang tajam, terutama jika dijus. Bau ini berasal dari
komponen sulfur berupa senyawa fitokimia yang disebut indol. Penelitian
membuktikan bahwa indol dapat mencegah kanker payudara dengan cara
menghambat hormon estrogen, sehingga memacu tubuh untuk
menghasilkan enzim yang menghalangi pertumbuhan sel kanker baru. Indol
juga memiliki kemampuan mengubah estradiol, hormon mirip estrogen yang
berperan dalam perkembangan sel kanker, menjadi estrogen dalam bentuk
yang lebih aman. Kol mengandung asam amino glutamin yang dapat
meningkatkan aliran darah ke perut, memberikan nutrisi bagi sel dalam
lambung dan usus halus, membantu melindungi lapisan perut serta
mengobati luka pada saluran pencernaan. Jus kol mentah sudah terbukti
efektif untuk mengobati sakit maag. Selain itu, beberapa orang cenderung
mengalami kembung setelah makan kol akibat gas yang dihasilkan oleh kol.
Untuk mencegah kembung, biasakan mengunyah kol sampai halus, karena
pada dasarnya makanan apapun yang tidak tercerna dengan baik dapat
menyebabkan terbentuknya gas dalam saluran pencernaan. Atau dijus saja
karena zat penyembuhnya lebih banyak keluar jika kol dikunyah halus atau
dijus.

4. Peningkatan asupan serat makanan hingga 25-35 gram/hari. Gunakan


makanan tinggi serat larut air seperti: agar-agar, rumput laut, kolang-kaling,
cincau, sebagai camilan.

5. Pilih cara memasak yang sedikit menggunakan minyak/lemak seperti:


menumis, merebus, menanak dan memepes
6. Mengurangi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans,
seperti yang banyak terdapat dalam mentega, susu full cream, makanan
gorengan, dan daging merah.

7. Label makanan kemasan perlu diperhatikan, terutama kandungan lemak


dan tanggal kadaluwarsanya

8. Disamping itu cukup minum, hindari alkohol dan soft drink, batasi gula dan
garam jika ingin mengonsumsi gula sebaiknya pilih madu, gula aren, atau
gula kelapa.

9. Hindari pemanis buatan.

10. Hindari makanan kalengan, makanan yang diawetkan atau mengandung


bahan pengawet.

11. Hindari mengonsumsi garam meja yang mengandung pemutih dan


bahan kimia, sebaiknya mengonsumi garam kasar.”

12. Selain itu, hindari susu sapi dan hasil olahan susu sapi. Susu sapi
membuat tubuh memproduksi mucous. ”Kanker makan dari mucous. Jadi,
sebaiknya gunakan susu kedelai tanpa pemanis.

13. Hindari makanan yang dipanaskan dengan microwave, makanan yang


dibekukan, dan makanan yang dipanaskan dengan suhu tinggi.

14. Sering konsumsi makanan yang mengandung Fitokimia,Fitokimia


merupakan bahan yang berkhasiat untuk menetralkan radikal bebas.
Makanan sumber fitokimia antara lain : bawang merah, bawang putih, teh
hijau, susu kedelai, beras kencur, kunir asem dll

Pengendalian berat badan, diet, dan aktivitas fisik telah diketahui merupakan
faktor penting dalam pencegahan dan penanganan berbagai jenis penyakit
kanker/tumor.Periksa berat badan secara teratur seminggu sekali. Bila terjadi
penurunan berat badan hingga ½ - 1 kg/minggu, beritahukan dokter/ahli gizi
anda.Olahraga secara teratur, hindari stress .Istirahat tidur yang cukup dan
berkualitas minimal 7 jam sehari.
52 Suka31 Kali Dibagikan

Anda mungkin juga menyukai