SKRIPSI
OLEH :
SUYAD
NPM: 2015109087
1
ABSTRAK
Suyad NPM: 2015 10 9087, Penegakan Hukuman Disiplin Bagi Pegawai ASN Di
Badan Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin, Skripsi, 2017. Dibawah
bimbingan Bapak Dr. Irawanto, S.sos, M.si sebagai pembimbing I dan Bapak Dr.
Muhammad Akbar, M.si sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penjatuhan sanksi disiplin
terhadap Pegawai ASN yang melakukan pelanggaran disiplin . Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui faktor yang menghambat pelaksanaan penjatuhan
sanksi administrasi terhadap pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran
disiplin.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VIII
Banjarmasin. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Badan Kepegawaian
Negara Regional VIII Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung dengan narasumber pada lokasi penelitian yang kompeten
dan relevan dengan topik yang diajukan..Di Kantor Badan Kepegawaian Negara
Regional VIII Banjarmasin pada tahun 2001 dan tahun 2006 ada 2 pegawai yang
sudah ditindak ,adapun sanksi yang dijatuhkan berupa penurunan pangkat karena
melanggar PP 10 tepatnya melangsungkan pernikahan siri dan tidak seijin istri
pertama serta tidak seijin atasan.Bahkan pada tahun 2015 ada pegawai ASN BKN
Reginol VIII Banjarmasin yang diberhentikan dengan tidak hormat dikarenakan
melanggar disiplin yaitu 4 bulan berturut turut tidak masuk kerja tanpa alasan
alias mbolos kerja. Semua jenis pelanggaramn tersebut diatas karena yang
bersangkutan atau pegawai itu tidak tertib didalam mematuhi TUD (Tata Tertib
Urusan Dalam) dan jelas melanggar PP nomor 53 tahun 2010 serta Undang
Undang nomor 5 tahun 2014 tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil yang
terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemeritahan atau diserahi tugas negara lainya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Kesimpulan artikel ini adalah PP Nomor 53 tahun 2010 belum dapat merubah
kelakuan buruk para PNS, yang ada mereka malah acuh dengan PP tersebut. Hal
itu karena tidak adanya tindakan hukum yang tegas yang dilakukan oleh para
pejabat yang seharusnya memberikan hukuman. Padahal pada PP No 53 Tahun
2010 ini juga dicantumkan hukuman juga bisa dikenakan terhadap pejabat yang
seharusnya memberikan hukuman, tetapi tidak menjatuhkan hukuman terhadap
anak buahnya yang telah melakukan pelanggaran. Rekomendasi pejabat
hendaknya memantau bawahan yang menjadi tanggungjawabnya agar
melaksanakan PP No. 53 Tahun 2010 dengan disiplin agar tidak dikenai sanksi
akibat melanggarnya. Jika disiplin telah menjadi nafas para PNS tentunya kinerja
pemerintah akan jauh lebih baik, Disiplin tersebut tidak terjadi hanya untuk
i
sementara. Penerapan peraturan disiplin PNS harus tegas dan konsisten. Selain itu
diharapkan PNS wajib menjaga dan mengembangkan etika profesinya.
Kata kunci: Disiplin Pegawai Negeri Sipil, PP Nomor 53 Tahun 2010
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
SUYAD
NPM : 2015 10 9087
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iv
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang
yang telah memberikan petunjuk sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Penegakan Hukuman Disiplin Bagi Pegawai ASN di
Badan Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin”.
Skripsi ini, penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ahli Publik (SAP) di kampus Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Bina Banua Banjarmasin.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini
merupakan tugas yang sangat berat . Sehingga skripsi ini terdapat kekurangan
sebagai karya ilmiah.
Atas selesainya penulisan skripsi ini, tidak lupa juga penulis mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya atas segala bantuan yang diberikan kepada:
1. Bapak Dr. Irawanto, Ssos, M.Si Selaku Ketua di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Bina Banua Banjarmasin
2. Bapak Drs. Singgih Priono,Msi Selaku Ketua Program Studi di Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Bina Banua Banjarmasin
3. Bapak Dr. Irawanto, Ssos, M.Si Selaku Dosen Pembimbing I
4. Bapak Dr. Muhammad Akbar, M.Si Selaku Dosen pembimbing II
5. Kepada seluruh para Dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bina
Banua Banjarmasin
6. Bapak Slamet Nugroho,SH,Msi.selaku Kepala BKN VIII Banjarmasin yang
memberikan ijin dalam penelitian ini, dan seluruh pegawai BKN Regional
VIII Banjarmasin yang memberikan waktunya dalam wawancara penelitian
yang penulis kerjakan.
7. Kepada istri tercinta yang selalu memberikan motivasi, anak, serta teman-
teman mahasiswa yang selalu memberikan dukungan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda bagi
mereka semua yang telah membantu dalam penyususan Skripsi ini. Akhir kata
semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan bagi
penyusun ada khususnya.
Banjarmasin, Januari 2018
v
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM
ABSTRAK ............................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. LatarBelakang Masalah .........................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................4
BABII TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5
A. Aparat Sipil Negara ...............................................................................5
B. Pokok-Pokok Disiplin Pegawai ASN..................................................13
C. Tata Cara Dalam Penjatuhan Hukuman Disiplin ................................29
vi
BABV PENUTUP..................................................................................................45
A. Kesimpulan..........................................................................................45
B. Saran ....................................................................................................45
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat dirumuskan
masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksaan penjatuhan hukuman terhadap Pegawai
Negeri Aparatur Sipil Negara yang melakukan pelanggaran disiplin
di Badan Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin ?
2. Faktor-faktor apakah yang mendorong dan menghambat pelaksaan
4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksaan hukuman terhadap
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang melakukan pelanggaran disiplin
di Badan Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin dari tahun
2005 sampai dengan Tahun 2017.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong dan
menghambat pelaksanaan penjatuhan hukuman terhadap Pegawai
Aparatur Sipil Negara.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan guna
memberikan wawasan dibidang hukum, yang berkaitan dengan
penegakan disiplin, bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
berdasarkan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
2. Secara Praktis
Penelitian ini berguna dalam memberikan masukan bagi
masyarakat, pemerintahan, legislatif dan praktisi hukum dalam
memecahkan masalah-masalah mengenai penjatuhan sanksi disiplin
Pegawai ASN pada umumnya, khususnya untuk Pegawai ASN di
kantor BKN Regional VIII Banjarmasin, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
2.3 Larangan Pegawai ASN Commented [Office1]: Tolong ditambahkan dari kutipan
pendapat para ahli terkait dengan larangan di pegawai negeri sipil
Larangan Pegawai ASN diatur di dalam Pemerintah Nomor 05 (ASN)
bersangkutan;
i. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk
kepentingan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka
apabila pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang
bersangkutan;
j. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan kantor atau merugikan negara
atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan
materil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 10, apabila
pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yang bersangkutan;
k. Masuk kerja, dan mentaati ketentuan jam kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 angka 11 berupa:
1) Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi
Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 16 (lima) hari kerja sampai 20 (dua puluh) hari kerja;
2) Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi
Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima)
hari kerja; dan
3) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
bagi Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
sah selama 26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh)
hari kerja;
l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 angka 12, apabila pencapaian sasaran
kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% (dua puluh lima
persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen)
m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-sebaiknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 13,
apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang
bersangkutan;
21
METODE PENELITIAN
Sumber : Peneliti
B. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatanyuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan normatif dan
yuridis empirisdigunakan dengan pertimbangan bahwa penelitian ini
bertujuan untuk membahasdan mengkaji berbagai peraturan yang
berkaitan dengan peraturan disiplin Pegawai ASN dan bagaimana
36
37
C. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam pendekatan deskripsi analisis, yaitu
menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang
menyangkut permasalahan diatas. Deskriptif karena dalam penelitian ini
diharapkan akan diperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis
tentang pemberian sanksi administratif disiplin Aparatur Sipil Negara.
Sedangkan analisis karena dari data-data yang diperoleh akan dilakukan
analisis terhadap pelaksanaan disiplin Aparatur Sipil Negara tersebut.
F. Analisa Data
1. Studi Kepustakaan (Library research)
Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, masalah dan mengutip
data dari berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, buku-
buku tentang Hukum Kepegawaian, makalah, internet, maupun sumber
ilmiah lainnya yang mempunyai hubungan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini.
2. Studi Lapangan ( Field research)
Studi ini dilakukan dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian
dengan tujuan untuk memperoleh data primer yang akurat, lengkap,
dan valid dengan melakukan wawancara (interview). Wawancara yang
dilakukan adalah wawancara langsung yang terpimpin, terarah, dan
mendalam sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti guna
memperoleh hasil berupa data dan informasi yang lengkap terkait
dengan Hukuman yang diberikan bagi pelanggar Disiplin Aparatur
Sipil dalam lingkup Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VIII
Banjarmasin. Wawancara dilakukan dengan cara menanyakan
pertanyaan terbuka menggunakan daftar pertanyaan yang sudah
ditentukan dan akan dikembangkan pada saat wawancara langsung.
39
BAB IV
Dari data diatas dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2015
terdapat 2 orang, yang dijatuhkan sanksi untuk pembinaan disiplin.
Disebabkan karena Pegawai ASN tersebut telah melakukan pelanggaran
disiplin, yang dimana pelanggaran tersebut adalah pelanggaran terhadap
kewajiban. Commented [Office3]: Kewajiban apa
Pegawai, pada tanggal 29 Desember 2015, pelanggaran disiplin Commented [Office4]: Penelitiannya kapan kapan tahun 2017
atau 2015???
yang dilakukan Pegawai ASN dalam kategori, ringan, sedang dan berat
yaitu:
“Pelanggaran disiplin yang dilakukan Pegawai ASN dalam kategori
ringan yaitu biasanya Pegawai ASN pulang sebelum jam kerja
berakhir tanpa alasan yang sah, Pegawai ASN membolos lama,
misalnya menambah libur setelah hari libur lebaran tanpa alasan
yang sah danPegawai ASN nongkrong di kantin pada jam kerja.”
Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 05 tahun 2014 bahwa
hukuman disiplin ringan terhadap pelanggaran dalam kategori ringan
seperti pelanggaran terhadap kewajiban yang diatur pada pasal 8 angka
9dalam peraturan pemerintah ini, yang menyatakan bahwa pelanggaran
terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 11 berupa :
41
1. Teguran lisan bagi Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan
yang sah selama 5 hari kerja.
2. Teguran tertulis bagi Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 6 sampai 10 hari kerja.
3. Pernyataan tidak puas secara tertulis bagi Pegawai ASN yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11 sampai 15 hari kerja
Pelanggaran Pegawai ASN dalam kategori sedang adalah ketika
Pegawai ASN yang telah menerima hukuman disiplin ringan, namun
masih tetap mengulangi perbuatan yang sama berupa pelanggaran dalam
kategori ringan berulangkali tanpa mengindahkan hukuman disiplin ringan
yang telah dijatuhkan sebelumnya kepada Pegawai ASN yang
bersangkutan. Pada akhirnya Pegawai ASN ini menerima penjatuhan
hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama
1 (satu) tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun, atau
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 05 tahun 2014 bahwa
hukuman disiplin sedang terhadap pelanggaran disiplin dalam
kategorisedang seperti pelanggaran terhadap kewajiban yang diatur pada
Pasal 9 angka 11 dalam Peraturan Pemerintah ini, yang menyatakan
bahwa pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati
ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 11
berupa:
1. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun bagi Pegawai ASN
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 sampai
dengan 20 hari kerja.
2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun bagi Pegawai ASN yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 sampai 25 hari
kerja, dan
3. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun bagi
Pegawai ASN yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26
sampai dengan 30 hari kerja.
42
dilakukan pemeriksaan.
Hasil Penelitian :
Dalam proses pemanggilan terhadap pelanggaran disiplin Pegawai
ASN Di Kantor regional VIII BKN Banjarmasin, sudah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 05 Tahun 2014 Pasal 23.
2. Pemeriksaan
Sebelum Pegawai Negeri Sipil dijatuhi sanksi disiplin, setiap
atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu Pegawai ASN yang
diduga melakukan pelanggaran disiplin. Pemeriksaan yang dimaksud
adalah dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan dalam berita
acara. Khusus untuk pelanggaran disiplin dengan ancaman hukuman
disiplin sedang, dapat dibentuk Tim pemeriksa. Tim pemeriksa yang
dimaksud adalah atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur
kepegawaian.
Hasil Penelitian :
Dalam proses pemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin Pegawai
ASN Di Badan Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin, telah
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 05 Tahun 2014 Pasal 24
dan Pasal 25.
3. Penjatuhan hukuman disiplin
Sebelum Pegawai ASN tersebut dijatuhkan sanksi disiplin.
Kantor regional VIII BKN Banjarmasin mengadakan rapat
yangmembahaspenjatuhan sanksi disiplin untuk menghindari
kesewenang-wenangan, rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Kantor
apabila hukuman disiplin berat berupa pemecatan, yang dihadiri oleh
Kepala Kantor regional VIII BKN Banjarmasin, atasan langsung, tim
periksa, dan seluruh yang terkait dalam penjatuhan sanksi disiplin
berat.
Hasil Penelitian :
Dalam proses penjatuhan hukuman disiplin terhadap pelanggaran
disiplin Di Kantor Badan Kepegawaian Regional VIII BKN
44
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan penjatuhan sanksi disiplin terhadap pelanggaran disiplin
Pegawai ASN di Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VIII
Banjarmasin, sudah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku namun belum sepenuhnya mengikuti
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 05 Tahun 2014 Tentang Disiplin
Pegawai ASN.Namun bila Pegawai ASN BKN bersalah sudah
terbukti dihukum sesuai tingkat kesalahannya.
2. Faktor penghambat pelaksanaan penjatuhan sanksi di Kantor Badan
Kepegawaian Negara Regional VIII Banjarmasin, Disebabkan karena
adanya ketidaktahuan oleh atasan karena sumber masalah atau fakta
yang diterima belum bisa dipercaya alias masih kabar burung,
kurangnya kesadaran Pegawai ASN dalam melakukan kewajibannya,
sering menjadi penghambat dalam penjatuhan sanksi.
B. SARAN
1. Pelaksanaan penjatuhan sanksi di Kantor Badan Kepegawaian Negara
Regional VIII Banjarmasin, harus sesuai dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah No. 05 Tahun 2014 tentang disiplin pegawai ASN.
2. Kepala Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VIII
Banjarmasin perlu mengadakan sosialisasi terkait Peraturan
Pemerintah No. 05 Tahun 2014 tentang disiplin ASN, Pemberian
sanksi yang tegas kepada atasan langsung ataupun pejabat yang
berwenang Menegur,memanggil,menindak dan menghukum atasan
atau pejabat bila tidak memberikan sanksi kepada bawahannya yang
melakukan pelanggaran disiplin ASN, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 05 Tahun 2014.
45
46
I.S. Livine . (1980). Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh
iral Soedjono. Cemerlang. Jakarta.
Muchsan. (1982). Hukum Kepegawaian. Bina Aksara. Jakarta. Dikutip dari buku
oleh Sri H., Setiajeng K., Tedi S. (2008. Sinar Grafika. Jakarta).
Sri. H, S.H., M.H, dkk. (2010). Hukum Kepegawaian Indonesia. Sinar grafika.
Jakarta.
Peraturan Perundang-Undangan :
47
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494).
48
LAMPIRAN
49