Page | 1
BAB I
ISI
Page | 2
dikeluarkan melalui paru, sedang zat sisa lain dikeluarkan melalui ginjal (urine) dan usus
(faeces).
Page | 3
- Kelenjar eksokrin mempertahankan duktus ada suatu hubungan kepermukaan
tubuh. Hasil sereksi kelenjar eksotrin langsung menuju permukaan epitel tanpa
melalui pembuluh.
- Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang berhubungan dengan kelenjar darah
sehingga hasil sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir
bersama darah.
2. Sel saraf (neuron)
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma. Sel-sel neuron terbagi atas 3 bagian, yaitu badan sel, dendrit, dan neurit
(akson) yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Ketiga bagian sel saraf tersebut
membentuk satu kesatuan yang menyusun sel saraf dan membuatnya bekerja denga baik.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Sel saraf sensorik berfungsi untuk menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medulla spinalis).
Sel saraf motoric berfungsi untuk mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Sel saraf intermediate berfungsi untuk menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensorik atau berhubungan denga sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat.
3. Sel otot
Sel otot tersususn atas sel-sel otot yang fungsinya untuk ,menggerakan organ-organ
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel
otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:
Jaringan otot polos
Jaringan otot lurik
Jaringan otot jantung/miokaridium
4. Sel tulang
Pembentukan tulang dimulai dari sel tulang (osteoblast) yang merupakan sel-sel
mesenkim khusus. Sel tulang mensekresi subtansi intersel, osteoit yang pada mulanya
terdiri atas subtansi dasar yang lembut, serta serabut-serabut kolagen. Sel tulang
berkembang menjadi osteosit-osteosit dan sel-sel tulang defenitif.
5. Sel darah
Tubuh manusia tesusun dari milyaran sel darah yang memiliki fungsi yang vital. Darah
adalah jaringa cair, dimana volume darah pada manusia secara keseluruhan sekitar 1/12
berat badan atau sekitar 5 liter. Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang
secara normal ditemukan dalam darah yang terdiri dari:
Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
Page | 4
Sel darah putih (leukosit) adalah sel yang membentuk komponen darah dan berfungsi
untuk membantu tubuh melawan beragai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh.
Keping darah (trombosit)
2. Gerakan silia
Mekanisme gerakan silia ada dua yang perlu diketahui yaitu;
a. Sembilan tubulus ganda dan dua tubulus tunggal satu sama lain saling di hubungkan
oleh kompleks protein yang mengadakan ikatan silang
b. Diduga bahwa energi yang dilepaskan dari ATP yang berhubungan dengan lengan
ATPase, menyebabkan lengan bergerak sepanjang permukaan tubulus yang
berdekatan.bila tubulus depan dapat bergerak keluar seakan tubulus belakang tetap
diam, jelas ini akan menyebakan pembengkokan. Banyak silia pada permukaan sel
Page | 5
yang berkontraksi serentak seperti gelombang, diduga bahwa beberapa isyarat yang di
sinkronisasi mungkin suatu isyarat elekrokimia permukaan sel yang dipindakan dari
silia ke silia.
Page | 6
energi langsung dari ATP, misalnya pompa natrium kalium,sedangkan transfor aktif
sekunder, glukosa atau asam amino diangkut masuk kedalam sel mengikuti natrium.
Pompa natrium kalium merupakan mekanisme transfor aktif yang
mempertahankan homeostatis natrium atau (NA). dan kalium (K) elektrolit.
Berdasarkan prinsip kation, kalium berada di dalam sel dan natrium berada diluar sel.
Ion ini cenderung berdifusi dengan memompa K+ keluar dari sel dan NA+ ke dalam
sel. Untuk mempertahankan radien konsentrasi, NH+ yang berlebihan secara konstan
di pompa keluar membran sel dan bertukar dengan K+
c. Transport massa {bulk transport}
Perpindahan partikel yang brukuran sangat besar dimembran sel terjadi melalui
pinositosis atau fagositosis sitoplasma yang melakukan gerakan ekstensi menelan
partikel dan menyelubungi partikel sehingga membentuk vakuola yang berkaitan
pada membran saat vakuola kecil,terjadi pinositosis pada fagositosis partikel yang
berukuran lebih besar {missal:materi,mikroba,dll} ditelan kedalam sel.
Page | 7
Dalam nucleolus terdapat kromosom yang mengandung DNA untuk mengontrol
aktifitas sel yang akan disebarkan dari sel ke sel saat pembelahan sel.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu sel
prokarioti (sel yang memiliki selaput inti) dan eukariotik (sel yang tidak memiliki inti
sel.
Membran nucleolus terdiri dari dua lipid bilayer yang terpisah. Membran ini memiliki
pori-pori yang dilekati protein pada pinggir pori tersebut.
Bentuk struktur inti sel bulat padat, yang terdiri dari massa protoplasma, dikelilingi
ileh membran yang terdiri dari bagian-bagian yaitu selaput inti (karioteka),
nukleoplasma (kariolimfa), krmatin/kromosom, nucleolus (anak inti).
Ada beberapa fungsi nucleus antara lain :
- Memerintahkan pembentukan zat-zat kimia bagi sel, dan mengendalikan produksi
sel.
- Mengatur perkembangan sifat secara genetika, sehingga nucleus adalah pusat
control yang mengandung informasi genetic yang mengijinkan sel memperbanyak
diri.
- Sebagai control seperti otak, sehingga mengandung sekumpulan DNA, disebut
juga gen (terbentuk dalam bentuk untaian yang disebut kromosom), yang
menentukkan karakteristik protein yang disintesis oleh beberapa bagian sel.
- Reproduksi, dimana gen akan membelah menjadi 2 set (disebut kromatin) yang
identik dan diikuti proses mitosis sel untuk membentuk dua anak. Tiap sel
menerima satu dari dua pasang gen yang sudah membentuk kromosom. Selama
mitosis, kromatin mudah ditemukan sebagai bagian dari kromosom. Kromatin
dapat berubah menjadi benang kromosom.
3. Sitoplasma
Merupakan cairan sel yang bertempat diantara inti sel dan membran plasma yang
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel yang berfungsi sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel dan sirkulasi zat-
zat hasil.
Sitoplasma terisi oleh partikel dan organel kecil dan besar yang tesebar yang
ukurannya berkisar dari beberapa nanometer sampai 3 mikron.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat
hidup untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Organel sel tersebut antara lain
adalah reticulum endoplasma, ribosom, mitokondaria, lisosom, badan golgi,
sentrosom, plastid, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen.
Page | 8
2.9 Organel sel
1. Reticulum endoplasma
Reticulum endoplasma adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di
inti sel yang saling berhubungan membentuk suatu anyaman.
Fungsi reticulum endoplasma :
- Sebagai alat transportasi zat-zat didalam sel itu sendiri
- Mengandung enzim-enzim yang mengatur pemecahan glikogen bila glikogen
digunakan untuk energi.
- Mengandung enzim yang mampu mendetoksikasi zat-zat yang merusak sel seperti
obat-obatan.
- Dapat mensintesis beberapa karbohidrat yang biasanya terkonjungasi dengan
molekul protein untuk membentuk glikoprotein.
2. Ribosom
Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi utama dari ribosom adalah tempat sintesis protein.
Terdiri dari RNA (ribosom RNA) dan protein.
Sering dihubungkan bersama dalam rantai disebut polyribosomes atau polysomes.
3. Mitokondaria
Mitokondaria mempunyai dua lapis membran luar dan dalam yang masing-masing
merupakan lipid player dan protein.
Fungsi mitokondaria adalah sebagai pusat respirasi regular seluler yang menghasilkan
banyak ATP (energi).
Mitokondaria diibaratkan sebagai paru karena mitkondaria menghasilkan O2 untuk
proses oksidasi zat makanan menjadi energi, karbondioksida dan air.
ATP yang digunakan untuk menggaitkan 3 fungsi sel utama yaitu :
- Transpor membran
- Sintesis senyawa-senyawa kimia diseluruh sel
- Kerja mekanik yang penggunaannya antara lain :
Mensuplai energi untuk transport natrium melalui membran sel
Menggiatkan sintesis protein oleh ribosom
Mensuplai energi yang dibutuhkan selama kontraksi otot
4. Lisosom
Lisosom merupakan vesikel dengan membran inti seperti apparatus golgi yang berisi
enzim hydrolase yang memecah protein menjadi asam amino, glikogen menjadi
glikosa dan lipid menjadi asam lemak dan gliserol, dengan mereaksikannya dengan
air (H2O).
Fungsi lisosom adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
Perannya sangat khusus adalah pembuangan sel-sel yang rusak dari jaringan sel yang
rusak
Page | 9
Hasil-hasil pencernaan adalah molekul-molekul kecil asam amino, glukosa, asam
lemak, fosfat dan sebagainya.
5. Badan golgi
Berfungsi sebagai proses pengeluaran atau ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan memggunakan mikroskop cahaya biasa.
Ibarat pankreas, badan golgi berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan zat
lainnya.
Fungsi badan golgi berkaitan dengan retikulum endoplasma dimana vesikel retikulum
endoplasma (gelembung berisi zat hasil sintesis) menyatu dengan badan golgi yang
akan diproses menjadi lisosom dan zat lainnya dalam sitoplasma.
6. Sentrosom
Sentrosom berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (miosis maupun
meiosis).
Ukuran beberapa nanometer -3 mikron bentuk koloid dengan presentase 75% air dan
25 % protein.
7. Plastid
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastid yaitu:
- Lekoplas (plastid berwarna putih sebagai penyimpanan makanan), terdiri dari:
Amiloplas, untuk menyimpan amilum
Elaioplas (lipodoplas), untuk menyimpan lemak atau minyak.
Proteoplas, untuk menyimpan protein
- Kloroplas yaitu platid berwarna hijau. Plastid ini berfungsi menghasilkan klorofil
dan sebagai tempat berlangsung fotosintesis.
- Kromoplas yaitu plastid yan mengandung pigmen, misalnya karotin (karotin),
fikodanin (biru), fikosadin (kuning), fikoeritrin (merah)
8. Vakuola
Vakuola dapat dilihat menggunakan mikroskop cahay biasa
Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut tonoplas vakuola yang
berisi garam-garam organic, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine
pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein,
kinin, nikotin, likopersin dan lain-lain), enzim, butir-butir pati pada beberapa spesies
dikenal adanya vakuola kontaktil dan vakuola non kontraktil.
9. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai “rangka sel”.
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, flagella dan silia.
Page | 10
10. Mikrofilamen
Seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut yang terbentuk dari komponen utamanya
yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot).
Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel peroksisom (badan mikro) ukurannya
sama seperti lisosom
Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati)
11. Silia dan flagela silia, relative pendek dan banyak (misalnya pada lapisan permukaan
trakea). Flagellum relative panjang dan biasanya hanya satu (misalnya pada sel sperma).
Meiosis adalah pembelahan sel ini menghasilkan sel telur dan sperma tang dibutuhkan
untuk reproduksi seksual. Pembelahan ini hanya terjadi dalam ovarium (indung telur) dan
testis. Fungsi paling penting dari meiosis yaitu membelah menjadi dua sejumlah kromosom,
sehingga bila sperma membuahi ovum (sel telur) akan diperoleh jumlah yang normal.
Meiosis merupakan proses pembelahan yang lebih kompleks disbanding mitosis, dimana
masing-masing harus melalui dua divisi dan 4 sel yang dihasilkan masing-masing berbeda
genetiknya juga dengan sel induknya.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. (2016). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Penerbit Indomedia Pustaka
Yogyakarta.
Page | 12