Anda di halaman 1dari 2

1.

Jaras-jaras saraf
a. ...
b. descendens
2. ...
3. ...
4. ...
5. Jelaskan mengenai pemeiksaan fungsi koordinasi
6. ...
7. GBS
a. ...
b. ...
c. Epidemiologi
Di Amerika Utara dan Eropa, angka polineuropati inflamasi demyelinasi akut
terhitung sebanyak lebih dari 90% adalah GBS. Termasuk GBS adalah neuropati axon
motoris akut (AMAN), neuropati axon motoris dan sensoris akut (AMSAN), sindroma
Miller-Fisher, dan neuropati autonom dan sensoris akut.
d. ...
e. ...
f. ...
g. ...
h. ...
i. Tatalaksana
Perawatan sebelum masuk rumah sakit pada pasien dengan sindroma Guillain-Barre
(GBS) membutuhkan perhatian yang ketat pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
(ABCs). Indikasi pemberian oksigen dan bantuan pernafasan dapat ditemukan,
bersamaan dengan pemasangan infus untuk administrasi intravena. Petugas medis
kegawatdaruratan harus memonitor aritmia jantung dan mentransport pasien dengan
secepat mungkin. Pada departemen kegawatdaruratan (ED), ABCs, IV, oksigen, dan
bantuan pernafasan dapat tetap terindikasi untuk dilanjutkan. Intubasi harus dilakukan
pada pasien yang mengalami kegagalan nafas derajat berapapun. Indikatir klinis untuk
intubasi pada ED termasuk hipoksia, fungsi respirasi yang menurun dengan cepat, batuk
yang lemah, dan curiga adanya aspirasi. Pada umumnya, intubasi terindikasi pada saat
Forced vital capacity (FVC) kurang dari 15 ml/kg. Pasien harus dimonitor secara ketat
untuk mengetahui perubahan tekanan darah, denyut jantung, dan aritmia. Terapi jarang
dibutuhkan untuk takikardia. Atropine direkomendasikan untuk bradikardi simptomatik.
Karena adanya labilitas dari disautonomia, hipertensi paling baik diterapi dengan agen
yang bekerja jangka pendek, seperti beta-blocker jangka pendek atau nitroprusside.
Hipotensi dari diautonomia biasanya merupakan respon yang timbul pada cairan
intravena dan pemposisian supinasi. Pacing secara temporer dapat dibutuhkan pada
pasien heart block derajat dua dan tiga. Konsultasikan dengan spesialis neurologi jika
ada ketidakpastian dan ketidakyakinan dalam diagnosis. Konsultasikan pada tim ICU
untuk evaluasi butuh tidaknya untuk dimasukkan ke ICU. Keputusan untuk melakukan
intubasi pada pasien GBS ditentukan berdasarkan kasus. Seperti kelainan neuromuskular
lain dengan potensi kelemahan diafragmatika, tanda-tanda kolaps respiratori termasuk
takipnea, penggunaan otot-otot tambahan inspirasi, negative inspiratory force (NIF)
kurang dari 20 atau forced vital capacity (FVC) kurang dari 15cc/kg merupakan indikator
untuk melakukan intubasi dan pemberian ventilasi artifisial. Namun demikian,
parameter tersebut tidak dapat digunakan sekiranya adanya kelemahan fasial dan
ketidakmampuan untuk melakukan pengiraan pada instrumen yang digunakan untuk
mengukur. Sekresi tidak dapat dikeluarkan dan resiko aspirasi merupakan indikasi lain
untuk intubasi, kelemahan pada tungkai biasanya merupakan petanda awal bahwa
adanya keterlibatan komponen respiratori.
Hanya terapi pertukaran plasma (PE) dan imunoglobulin intravena (IVIG) yang terbukti
efektif untuk sindroma Guillain-Barre (GBS). Terapi tersebut dapat mengurangi produksi
autoantibodi dan meningkatkan kelarutan kompleks imun serta melepaskan kompleks
imun. Keduanya telah dibuktikan dapat mempersingkat waktu penyembuhan hingga
50%. IVIG administrasinya lebih mudah dan lebih sedikit komplikasinya dibandingkan PE.
Ditinjau dari harga dan efektivitas relatif sama. Pada penelitian randomized yang
meneliti GBS yang parah menunjukkan bahwa IVIG yang dimulai 4 minggu setelah onset
mempercepat proses penyembuhan yang hampir setara dengan plasma exchange.
Menggbungkan PE dengan IVIG tidak dapat meningkatkan outcome ataupun lebih
memendekkan durasi penyakit. IVIG juga ditemukan lebih aman dan efektif pada pasien
pediatri dengan GBS. Selain itu, IVIG adalah terapi yang lebih cocok pada pasien dengan
ketidakstabilan hemodinamik dan pada pasien yang memiliki keterbatasan ambulansi
(transportasi). Beberapa bukti menunjukkan pada pasien yang tidak merespon pada IVIG
pada dosis inisial, dapat memberikan perbaikan pada pemberian dosis kedua.
Bagaimanapun hal ini masih belum menjadi standar terapi dan perlu dilakukan
penelitian lebih jauh terkait masalah ini.

j. ...
8. ...
9. ...
10. Mekanisme gangguan motorik menjadi kelumpuhan

Anda mungkin juga menyukai