Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN DENGAN KURSI BARANY

A. N I S T A G M U S
I. Cara kerja
1. Perintahkan OP duduk tegak di kursi Barany dengan kedua tangannya memegang
erat lengan kursi.
2. Perintahkan OP memejamkan kedua matanya dan menundukkan kepalanya 30o ke
depan.
3. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan.
4. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba-tiba.
5. Perintahkan OP untuk membuka mata dan melihat jauh ke depan.
6. Perhatikan adanya nistagmus. Tetapkan arah komponen lambat dan komponen
cepat nistagmus tersebut.
II. Hasil
Perlakuan Hasil
Tundukan kepala 30o, putaran kearah Mata OP akan terlempar ke arah kanan
kanan (komponen lambat) dan mata OP
berusaha kembali ke arah tengah
berlawanan dengan arah rotasi
(komponen cepat)

III. Pembahasan
Nistagmus adalah gerakan bola mata yang sifatnya involunter, bolak balik,
ritmis, dengan frekuensi tertentu. Nistagmus merupakan bentuk reaksi dari refleks
vestibulooculer terhadap aksi tertentu. Nistagmus bisa bersifat fisiologis atau
patologis dan manifest secara spontan atau dengan rangsangan alat bantu seperti
test kalori, tabung berputar, kursi berputar,kedudukan bola mata posisi netral atau
menyimpang atau test posisional atau gerakan kepala.
Gerakan ini sebenarnya suatu refleks yang mempertahankan fiksasi
penglihatan dititik-titik yang diam sementara tubuh berputar, walaupun gerakan
ini tidak ditimbulkan oleh impuls penglihatan dan terjadi pula pada orang buta.
Bila batas gerakan ini tercapai, mata dengan cepat berputar kembali ke titik
fiksasi baru lalu kembali bergerak lambat ke arah lain. Komponen lambat
dicetuskan oleh impuls dari labirin dan komponen cepat dicetuskan oleh medulla
oblongata. Nistagmus sering bersifat horisontal ( yaitu mata bergerak dalam
bidang horisontal),tetapi nistagmus juga dapat vertikal, bila kepala dimiringkan ke
arah bahu selama rotasi, ataudapat berputar yaitu bila kepala menunduk.
Berdasarkan perjanjian, arah gerakan mata dalam nistagmus dinyatakan sesuai
dengan arah komponen cepat. Arah komponen cepat selama rotasi sama dengan
arah rotasi, tetapi nistagmus postrotasi (pasca pemutaran) yang terjadi akibat
pergerakan kepala sewaktu rotasi dihentikan memiliki arah berlawanan, ini
merupakan rangsangan adekuat yang fisiologis bagi nistagmus.
Fase kompensasi VOR disebut sebagai fase lambat nistagmus, dan fase
antikompensatori disebut fase cepat. Arah fase cepat digunakan sebagai label arah
nistagmus karena arah gerakan cepat mata lebih mudah dideteksi secara klinik.
Pada awal pemutaran ke arah kanan, OP awalnya merasa badan diputar kearah
kiri karena endolimfe tertinggal. Ketika kecepatan endolimfe sudah sama dengan
kecepatan putaran, OP tidak bisa membedakan kearah mana kursi diputar.
Kemudian OP akan merasa diputar ke arah kanan.
Jika kursi secara tiba-tiba dihentikan, maka orang tersebut akan merasakan
sensasi rotasi berlawanan arah dengan yang dialami sebelumnya dan akan
memudar seiring waktu. Juga terjadi nistagmus postrotatori yang berlawanan arah
dengan rotasi sebelumnya. Secara klinis, nistagmus pada saat istirahat dijumpai
pada pasien dengan lesi di batang otak.
Pertanyaan 4. Apa yang dimaksud dengan nistagmus pemutaran dan
nistagmus pasca pemutaran?
Nistagmus pemutaran adalah nistagmus yang terjadi selama pemutaran. Gerakan
involunterbola mata pada nistagmus pemutaran sesuai gerak rotasi dari axis.
Nistagmus pasca pemutaran adalah nistagmus yang terjadi segera
setelah pemutaran dihentikan, dimana fase cepat dari nistagmus
berlawanan arah dari gerakan rotasi sebelumnya.
Sumber :
1. Frotscher M, Baehr M. 2007. Batang Otak - Gangguan Pendengaran.
Dalam:Diagnosis Topik Neurologi. Jakarta: EGC; hal. 162-3.
2. Soepardi EA, Iskandar N, dkk. 2010. Gangguan Pendengaran dan Kelainan
Telinga.Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher. Edisi 6.Jakarta: FKUI; hal. 17-8.

IV. Kesimpulan
Pada OP terjadi nistagmus fisiologis yang sesuai dengan teori.
Nistagmus inidipengaruhi oleh labirin dan medulla oblongata.

B. K E S A N ( S E N S A S I )
I. Cara kerja
1. Gunakan OP yang lain. Perintahkan OP duduk di kursi Barany dan tutuplah kedua
matanya dengan saputangan.
2. Putar kursi tersebut ke kanan dengan kecepatan yang berangsur-angsur bertambah
dan kemudian kurangi kecepatan putarannya secara berangsur-angsur pula sampai
berhenti.
3. Tanyakan kepada OP arah perasaan berputar:
a. sewaktu kecepatan putar masih bertambah
b. sewaktu kecepatan putar menetap
c. sewaktu kecepatan putar dikurangi
d. segera setelah kursi dihentikan
4. Berikan keterangan tentang mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang
dirasakan oleh OP.

II. Hasil
Perlakuan Hasil
Kecepata putar bertambah OP merasa arah perputarannya
berlawanan arah (ke kiri) dengan arah
putar sesungguhnya (ke kanan)
Kecepatan putar menetap Kecepatan putar menetap OP merasa
tidak berputar
Kecepatan putar melambat Kecepatan putar diperlambat OP merasa
arah putarannya searah dengan putaran
sesungguhnya
Kecepatan putar berhenti Putaran dihentikan OP merasa masih
berputar dengan arah putaran
sesungguhnya

III. Pembahasan
Saat pertama kali berputar aliran endolimfe akan mengalir berlawanan
arah dengan arah putar sehingga kupula bergerak sesuai dengan arah endolimfe.
Dengan demikian OP merasa arah putaran pada saat pertama kali berlawanan
arah dengan arah putar sesungguhnya. Bila kecepatan putar menetap sehingga tak
ada percepatan yang dihasilkan, kupula akan kembali ke posisi normal sehingga
OP merasa tidak ada perputaran yang terjadi. Saat kecepatan mulai diturunkan
(deselerasi) cairan endolimfe akan mengalir searah dengan arah putar sehingga
kupula akan melekuk ke arah putar. Hal ini menjelaskan mengapa pada saat
kecepatan putar diturunkan OP merasa berputar ke arah putaran sesungguhnya.
Kupula membutuhkan waktu sekitar 25-30 detik untuk kembali ke posisi normal
setelah melekuk hal ini menjelaskan mengapa OP masih merasa berputar pada
saat putaran telah dihentikan.
Sumber :
1. Lumbantobing S. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006. p 25 – 46.
2. Ganong WF. Review of medical physiology. 22nd edition. Mc Graw
Hills Company: San Fransisco. 2005.

IV. Kesimpulan
Aliran endolimfe akan mempengaruhi kesan terhadap arah rotasi yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai