Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN REKAYASA IDE

APLIKASI HUKUM TERMODINAMIKA I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Gas dan Termodinamika
Oleh :
Kelompok : IV (EMPAT)
1. Indah Khairani/4161210005
2. Lelita R. Banjar Nahor/4162210009
3. Magdalena Ezra Manik/4163210012
4. Muhammad Yunus/4163210014
5. Shohihatun Bariyah/4161210011

Program Studi : KIMIA NK 2016

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani: thermos = panas dan dynamic = perubahan,
dengan kata lain termodinamika adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal. Jadi, secara kompleks termodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan
atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain
tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat hubungannya dengan hukum–hukum
dasar pada termodinamika. Dalam rekayasa ide kali ini kami akan membahas tentang hukum
pertama termodinamika dengan aplikasinya menggunakan balon yang berisi air dan tidak berisi
air, yanag nantinya balon-balon ini akaan ditempelkan ke nyala api lilin, dengan mengamati
yang terjadi dengan kedua balon dapat menyimpulkan dan mengetahui contoh aplikasi hukum
pertama termodinamika. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-
hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti
mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan
transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana bunyi hukum 1 termodinamika?
2. Bagaimana proses yang terjadi di dalam hukum 1 termodinamika?
3. Apa yang terjadi pada benda yang dijadikan sampel dalam percobaan tersebut ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui bunyi hukum 1 termodinamika.
2. Mengetahui proses yang terjadi di dalam hukum 1 termodinamika.
3. Mengetahui apa yang terjadi pada benda yang dijadikan sampel dalam percobaan
tersebut
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Termodinamika
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnet, energi akibat gaya magnet, dan lain-
lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan
atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain
tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.
Prinsip termodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan
di bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
makanan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat
bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai
bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin
transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin
konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain
menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan
sampai di luar angkasa.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu
thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika
statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu
dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar (Young dan Roger, 2002).

2.2 Hukum-Hukum Termodinamika


Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi
dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut.
3
Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang
tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara
mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam
keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh
partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam
dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan
dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi
dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan
menyebabkan perubahan energi dalam gas (Halliday, 1998).
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah
konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor
yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
4. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol
(Keenan,1992).

4
BAB III
PEMBAHASAN

Pada mini riset kali ini kami mengadakan mini riset di Gedung 19 Lantai 3 Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun
alat dan bahan serta prosedur kerja dalam mini riset kali ini sebagai berikut :

a. ALAT DAN BAHAN


No. Nama Alat/Bahan Jumlah
1 Balon 2 buah
2 Lilin 1 buah
3 Mancis 1 buah
4 Air Secukupnya

b. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan 2 balon yang sudah berisi udara, satu balon berisi air dan balon yang
satu kosong.
3. Nyalakan lilin dengan menggunakan mancis.
4. Lalu, letakkan balon yang tidak berisi air ke atas api yang sedang menyala dan
lihat apa yang terjadi.
5. Setelah itu, letakkan balon yang berisi air ke atas nyala api, dan lihat apa yang
terjadi

c. PEMBAHASAN
Praktikum ini menggunakan benda yaitu balon yang tidak diisi air dan balon yang diisi
air. Balon adalah bahan yang terbuat dari karet dan bersifat elastis, karet dari balon yang tanpa
air sangat lemah untuk menahan tekanan udara yang ada didalam balon sehingga menyebabkan
balon tersebut pecah. Pada saat sebuah balon yang tidak berisi air jika dipanaskan akan
meletus, karena didalam balon tidak ada energi yg dapat mencegah balon itu tidak meletus.
Pada balon kedua diisi air akan menggembung dan balon tidak meletus karena didalam botol
terdapat energy yang dapat mencegah balon tersebut meletus.

5
Pada percobaan terlihat bahwa balon yang tidak berisi air setelah diletakkan diatas
nyala api ia langsung meletus, sedangkan balon yang diisi dengan air ia tidak meletus, hal ini
dikarenakan balon terbuat dari bahan karet dan elastis. Karet balon tanpa air menjadi sangat
lemah untuk menahan tekanan udara dalam balon maka balon akan meletus, sedangkan balon
yang diisi air, saat api mendekati balon dengan air maka api akan menyerap sedikit air tersebu,t
maka karet balon dengan air tidak begitu panas sehingga karet balon masih bisa menahan
tekanan udara pada balon maka dari itu balon tersebut tidak akan meletus.

Perobaan tersebut berhubungan dengan Hukum Termodinamika I yaitu “Kenaikan


Energi Internal dari Suatu Sistem Termodinamika sebanding dengan jumlah panas yang
ditambahkankan kedalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap
Lingkungannya”.

Maka percobaan ini dikatakan dengan percobaan Aplikasi Hukum Termodinamika 1


karena “Untuk setiap proses, jika panas ditambahkan ke sistem, sistem akan bekerja sehingga
akan terjadi perubahan energy”.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan hasil percobaan ini adalah :
1. Percobaan ini membuktikan hokum I termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap
proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan sistem melakukan usaha, maka
akan terjadi perubahan energi.
2. Pada saat sebuah balon yang tidak berisi air jika dipanaskan akan meletus, karena
didalam balon tidak ada energi yg dapat mencegah balon itu tidak meletus. Pada
balon kedua diisi air akan menggembung dan balon tidak meletus karena didalam
botol terdapat energy yang dapat mencegah balon tersebut meletus.

4.2 Saran
Pada mini riset kami sebaiknya dilakukan ditempat yang memadai dan dengan alat
yang lebih memadai pula, dan ketika melakukan mini riset pada balon yang tidak berisi air
agar berhati-hati dalam memegang balon tesebut dikarenakan balon tersebut akan meletus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, R., ( 1998 ), Fisika Edisi Ke 3, Erlangga, Jakarta.

Keenan,W., ( 1992 ), Kimia Untuk Universitas Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Young, H. D ., Roger, A. F., (2002), Fisika Universitas/edisi kesepuluh Jilid 1, Erlangga,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai