TAHUN 2018
1
PROPOSAL KALIBRASI ALAT – ALAT KESEHATAN KABUPATEN LAMPUNG
UTARA TAHUN ANGGARAN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Untuk melaksanakan ketentuan pasal 39 ayat (5) Peraturan Menteri Kesehatan
No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar secara berkesinambungan.
Dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 46 Tahun 2015, Pembangunan
kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagin setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan
pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing sumber daya manusia di indonesia.
2
rujukan. Upaya standarisasi terhadap pelayanan kesehatan khususnya
puskesmas juga diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang selama
ini sulit diatasi antasra lain masih rendahnya capaian indikator kinerja bidang
kesehatan yang disebabkan salah satunya oleh pelayanan kesehatan yang
diberikan tidak sesuai standar.
II. Tujuan dari Pengajuan proposal kalibrasi ini adalah sebagai salah satu
upaya mencari dan menambah anggaran Pemerintah Daerah dari sumber
–sumber lain terutama dari dana APBN/APBD Provinsi untuk
pembiayaan pembangunan bidang kesehatan yaitu :
a. Pemeliharaan alat-alat kesehatan di Kabupaten Lampung Utara secara
berkala.
b. Kalibrasi alat- alat kesehatan di Kabupaten Lampung Utara secara
berkala.
BAB II
ANALISA SITUASI
3
247 Desa/ Kelurahan dengan luas wilayah 2.725,35 Km 2, letak geografis
Kabupaten Lampung Utara berada di arah Utara- Selatan 4 o34’-5o06’ Lintang
Selatan, arah Timur –Barat 104o40’ -105o08’ Bujur Timur, dengan luas areal
daratan seluas 272.563 Ha (7,72 %) dari Luas Wilayah Provinsi Lampung
terdiri dari 23 kecamatan dan 247 desa/kelurahan. Yang berbatasan dengan:
Tabel 1
Kondisi Sarana Prasarana Kesehatan Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2015
Kondisi Sarana
N
o Jumlah Sarana Baik Rusak Rusak Rusak Jumlah
Ringan Sedang Berat
1 Puskesmas Perawatan 3 3 1 1 8
2 Puskesmas Non Perawatan 12 4 2 1 19
3 Puskesmas Pembantu 23 36 - 20 79
4
Puskesmas Keliling R-4
4 /Ambulance 30 8 - 1 39
Rumah Dinas
5 Medis/Paramedis 78 31 - 9 118
6 Poskesdes 56 21 5 32 114
7 Gudang Farmasi Kab 1 - - - 1
Sumber : Bidang SDK Dinkes Kab. LU Tahun 2015
Berdasarkan jumlah dan kondisi sarana kesehatan pada tabel 1 diatas dan
dibandingkan dengan jumlah penduduk serta jumlah kelurahan / desa yang
ada di Kabupaten Lampung Utara, masih dibutuhkan beberapa sarana
kesehatan terutama puskesmas dan poskesdes. Untuk puskesmas masih
dibutuhkan 3 unit Puskesmas, sehingga di harapkan 1 unit puskesmas dapat
melayani kurang lebih 20.000 penduduk.
A. Mortalitas
1. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator ke lima dalam MDGs.
Bila AKB masih tinggi berarti pelayanan kesehatan anak di suatu wilayah
belum baik, sedangkan bila AKB rendah berarti pelayanan anak di wilayah
tersebut sudah baik. Salah satu bagian dari AKB yaitu kematian Neonatus.
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah penduduk yang meninggal
satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Pada tahun yang sama. Pada
5
tahun 2015 di Kabupaten Lampung Utara terdapat 70 kasus kematian
BALITA ( usia 0 sampai 59 bulan ).
2. Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan kesehatan dan indikator MGDs yaitu peningkatan
kesehatan ibu. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan laporan KESGA Dinkes Kab. LU, kasus kematian ibu tahun
2015 di Kabupaten Lampung Utara terdapat 21 kasus kematian ibu,
meningkat bila dibandingkan dengan jumlah kematian ibu di tahun 2014
yaitu sebanyak 15 kasus (sumber seksi KESGA Dinkes Kab.LU).
B. Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insidensi (kasus baru) maupun
prevalensi (kasus baru + kasus lama ) dari suatu penyakit. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu. Morbiditas jjuga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat dan besarnya masalah kesehatan masyarakat tersebut.
Indikator kesakitan akan dilihat dari beberapa penyakit terbanyak yang ada di
Kabupaten Lampung Utara baik menular dan tidak menular, seperti terlihat
pada tabel 2 berikut :
Tabel 2
Pola 10 Besar Penyakit Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2015
NO Penyakit %
1 Nashopharingitis akut (J100) 31.47
2 Influenza (J11.8) 17.98
3 Gastritis (R29.7) 16.20
4 Hipertensi (110) 14.95
5 Rhcumatoid Atritis (M06.9) 11.29
6 Diare (A09) 9.41
7 Batuk (R05) 8.39
8 Febris /demam (R50.9) 7.74
9 Dermatitis Kontak Alergi (L23) 6.54
10 Pharingitis Akut (J02.9) 5.73
6
influenza,batuk dan pharingitis akut. Kemudian penyakit Hipertensi yang
termasuk penyakit degeneratif menduduki urutan ke empat dalam pola 10
besar penyakit di Puskesmas. Hal ini sesuai dengan transisi epidemiologi
dimana adanya kecendrungan peningkatan penyakit tidak menular
(degeneratif).
Pada tabel tersebut juga terlihat penyakit berbasis lingkungan seperti diare
termasuk dalam pola 10 besar penyakit rawat jalan di Puskesmas, hal ini
menunjukna kualitas lingkungan terutama penyediaan sarana air bersih,
jamban keluarga, pengelolaan sampah dan pengolahan limbah masih
kurang. Untuk itu di perlukan keterpaduan lintas sektor dan lintas
program dalam mengurangi dampak lingkungan yang dapat
mempengaruhi status derajat kesehatan. Untuk program penanggulangan
penyakit tidak menular pada tahun 2015 berupa deteksi dini kanker servik
yaitu IVA test dan pap smear.
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
7
BAB IV
RENCANA KEGIATAN
Secara umum gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dan rencana kalibrasi
alat kesehatan yang diusulkan pendanaannya melalui dana APBD Provinsi Tahun
Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :
Adapun rincian alat- alat kesehatan per Puskesmas kami lampirkan dalam proposal
ini.
8
BAB V
PENUTUP
Oleh karna itu melalui proposal ini, besar harapan kami kiranya Dinas Kesehtan
Provinsi Lampung dapat memberikan bantuan pembiayaan /kegiatan pemeliharaan
dan kalibrasi sarana prasarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Lampung Utara
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
merata dan bermutu.
SEKRETARIS