0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
131 tayangan2 halaman
Ringkuman dari tabel di atas adalah:
1. Tabel menunjukkan teori-teori perkembangan manusia menurut Freud, Piaget, Kohlberg, dan Erikson.
2. Masing-masing teori membagi perkembangan manusia menjadi beberapa tahapan.
3. Tahapan-tahapan tersebut mencakup periode dari lahir hingga dewasa dan mendeskripsikan aspek-aspek yang berkembang pada setiap tahapan.
Ringkuman dari tabel di atas adalah:
1. Tabel menunjukkan teori-teori perkembangan manusia menurut Freud, Piaget, Kohlberg, dan Erikson.
2. Masing-masing teori membagi perkembangan manusia menjadi beberapa tahapan.
3. Tahapan-tahapan tersebut mencakup periode dari lahir hingga dewasa dan mendeskripsikan aspek-aspek yang berkembang pada setiap tahapan.
Ringkuman dari tabel di atas adalah:
1. Tabel menunjukkan teori-teori perkembangan manusia menurut Freud, Piaget, Kohlberg, dan Erikson.
2. Masing-masing teori membagi perkembangan manusia menjadi beberapa tahapan.
3. Tahapan-tahapan tersebut mencakup periode dari lahir hingga dewasa dan mendeskripsikan aspek-aspek yang berkembang pada setiap tahapan.
Lahir s/d 2 tahun 12 s/d 20 tahun {Tahap 1. Oral} {Tahap 1. Pra-konvensional} {Tahap 1. Trust vs Mistrust} {Tahap 1. Sensorimotor} {Tahap 5. Identity vs identify Pada tahap ini kesena- Tahapan I, yaitu organisasi Tahap ini berlangsung pada Bayi membangun pemahaman confusion} Pada masa ini ngan bayi terpusat pada berorientasi pada hukuman moral, bayi sepenuhnya me-ngenai dunia dengan mereka berusaha membentuk mulut. dan ganjaran serta pada bergantung pada orang lain. mengordinasikan pengalaman dan memperlihatkan identi- 1,5 s/d 3 tahun sendoris dengan tindakan kekuatan fisik dan material Perkembangan rasa percaya tasnya (jati dirinya). {Tahap 2. Anal} fisik. Tindakan refleks hingga dibentuk oleh bayi tersebut. Pada tahap ini kesena- menggunakan pikiran simbolis Tahapan II, yaitu organisasi 18 bulan s/d 3 tahun ngan berfokus pada anus, di akhir tahap berorientasi pada hedonitas, {Tahap 2. Otonomi vs malu dan 20 s/d 30an tahun contoh bayi akan merasa hubungan dengan manusia ragu-ragu} {Tahap 6. Intimacy vs isola- puas bila aktivitas penge- yang lain. tion} Pada tahap ini penting luaran dari anusnya ber- 2 s/d 7 tahun Pada masa ini anak belajar untuk karena tahap seseorang jalan dengan baik. {Tahap 2. Praoperasional} mengontrol fungsi tubuh membangun hubungan yang 3 s/d 6 tahun Anak mulai menjelaskan {Tahap 2. Konvesional} seseorang akan membawa kepada dekat dan siap berkomitmen {Tahap 3. Phalik} dunia dengan kata-kata dan Pada tahap ini organisasi perasaan mengendalikan dan dengan orang lain Pada tahap ini kesena- gambar. Pikiran simbolis, berorientasi pada otoritas, kemandirian. Anak cenderung ngan ber-fokus pada alat muncul egosentris, hingga rasa aktif dalam segala hal. 40 s/d 50an tahun hukum, dan kewajiban peme- kelamin ingin tahu sa-ngat besar. {Tahap 7. Generativity vs taan perkembangan moral Stagnation} Pada tahap ini 6 s/d puber-tas untuk mempertahankan tata 3 s/d 5 tahun 7 s/d 11 tahun manusia sudah mencapai {Tahap 4. Laten} tertib yang tetap sebagai suatu {Tahap 3. Inisiatif vs rasa {Tahap 3. Operasional pengembangan diri mereka Pada tahap ini anak nilai utama bersalah} Anak mulai untuk sendiri. konkret} Anak dapat bernalar membendung ketertarik- berinteraksi de-ngan lingkungan secara logis {Tahap 3.Pasca-konvensional} an seksual dan mengem- sekitarnya sehing-ga mengenai hal-hal yang bangkan keterampilan Tahap ini membentuk menimbulkan rasa ingin tahu ter- 60an tahun keatas konkret/spesifik. sosial dan intelektual. organisasi yang berorientasi hadap segala hal yang dilihatnya. {Tahap 8. Integrity vs pada kontrak sosial dengan depair}Pada tahap ini 11 s/d dewa-sa 6 s/d 12 tahun Pubertas dst penekanan atas kesamaan individu sudah memiliki {Tahap 4. Operasional {Tahap 4. Upaya vs Inferioritas} {Tahap 5. Genital} derajat dan kewajiban timbal Pada tahap ini adalah formal} Remaja bernalar Anak mulai keluar dari integritas pribadi, secara abstrak dan logis, balik di dalam suatu tautan waktu ketika daya seksu- lingkungan keluarga ke mennncapai idealis, mampu bekerja secara yang ditetapkan secara al dan kesenangan seksu- lingkungan sekolah, sehingga kebijaksanaan. sistematis. demokratis. al muncul kembali. semua aspek memiliki peran.