TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA PERTANIAN
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Juni 2011
ATO SUPRAPTO
NIP. 19520202 197901 1 001
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dapat tersusun sebagai penjabaran dari
Peraturan Kepala LAN Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penulisan Karya
Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara.
Akhirnya, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya
Tulis Ilmiah Pertanian bagi Widyaiswara Pertanian ini.
LAMPIRAN
Halaman
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Pengertian
1. Karya Tulis Ilmiah adalah karya ilmiah dalam bentuk tulisan buku atau
non buku, yang disusun secara perorangan atau kelompok mengenai
pengkajian suatu pokok bahasan atau pengembangan gagasan tertentu,
dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan
konklusi atau rekomendasi;
7. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Widyaiswara
dalam rangka pembinaan karier jabatan dan kepangkatannya;
8. Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim Penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, dan bertugas menilai prestasi
kerja Widyaiswara;
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dibedakan atas
2 (dua) substansi, yaitu:
No Aspek/Substansi Judul
1 Kelompok subsektor 1. Pemupukan Berimbang pada
tanaman pangan Tanaman Jagung;
2. Pemanfaatan Pupuk Organik dari
Berbagai Macam Limbah Pertanian
pada Tanaman Padi;
3. Manajemen Pengendalian Hama
Penyakit pada Tanaman Padi;
4. Berbagai Proses Fermentasi
Kedelai untuk Pembuatan Kecap.
2 Kelompok subsektor 1. Sistem Pemupukan secara
hortikultura Aeroponik pada Benih Kentang;
2. Perbanyakan secara Kultur Jaringan
pada Tanaman Anggrek;
3. Penggunaan Lilin untuk
Mempertahankan Kesegaran Buah
Mangga.
3 Kelompok subsektor 1. Daya Tumbuh Berbagai Klon Benih
perkebunan Tanaman Karet;
2. Fermentasi Biji Kakao untuk
Meningkatkan Kualitas Bubuk
Coklat;
3. Pola Pemasaran Bahan Olahan
Karet (Bokar) di Perkebunan
Rakyat.
4 Kelompok subsektor 1. Perbaikan Komposisi Nutrisi Pakan
peternakan untuk Peningkatan Kualitas Susu
Sapi;
2. Pemberian berbagai Formula Pakan
Organik untuk Penggemukan
Kambing;
3. Penggunaan Getah Pepaya untuk
Mengatasi Penyakit Cacing pada
Ayam.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dapat berbentuk buku
dan non buku, dengan persyaratan sebagai berikut:
A. Bentuk Buku
Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku dapat
berupa cetakan atau buku elektronik/electronic book atau e-book. Karya Tulis
Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk buku elektronik
(electronic book) atau e-book, selain harus memenuhi persyaratan
sebagaimana karya tulis ilmiah dalam bentuk buku seperti tersebut di atas,
juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku terdiri
dari karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian yang dipublikasikan dan
karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian yang tidak dipublikasikan.
1. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku
yang dipublikasikan, terdiri atas:
b. Surat kabar, yang memuat rubrik tertentu, baik surat kabar di dalam
negeri maupun luar negeri;
c. Proceeding yang diterbitkan oleh panitia/penyelenggara forum ilmiah
tertentu, baik di dalam maupun luar negeri;
d. Internet yang diterbitkan melalui website lembaga/organisasi ilmiah
dan/atau media massa yang berbadan hukum.
2. Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam bentuk non buku
yang tidak dipublikasikan, dapat berbentuk:
a. Naskah sebagai bahan/referensi di perpustakaan instansi/lembaga,
dengan kriteria:
1) berisi lebih dari 5.000 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi 1,5
atau 2, karakter huruf Arial atau yang sejenis, dengan ukuran
huruf 11 atau 12; dan
2) didokumentasikan pada perpustakaan instansi/lembaga yang
dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan, dan surat
keterangan dari perpustakaan instansi/lembaga.
b. Makalah dalam pertemuan ilmiah, dengan kriteria:
1) berisi lebih dari 2.500 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi 1,5
atau 2, karakter huruf Arial atau yang sejenis, ukuran 11 atau 12;
dan
2) melampirkan sertifikat/surat keterangan dari instansi/lembaga
penyelenggara sebagai penyaji dalam pertemuan ilmiah.
A. Kaidah Penulisan
Kaidah umum penulisan karya tulis ilmiah yang wajib dipenuhi oleh setiap
Widyaiswara Pertanian yaitu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
LAN. Selain itu, ketentuan lain yang perlu diikuti adalah kaidah khusus dalam
penulisan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian
1. Kaidah Umum
Selain ketentuan di atas, dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu dimuat
hal-hal sebagai berikut:
2. Kaidah Khusus
a. Lokus karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, yaitu lokasi atau
tempat terjadinya permasalahan yang menjadi pokok bahasan;
1. Kebahasaan
Penggunaan bahasa dengan baik dan benar merupakan salah satu syarat
mutlak dalam penulisan karya tulis ilmiah agar mudah dipahami oleh para
pembacanya. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
2. Abstrak
3. Pengutipan
4. Daftar Pustaka
C. Sistematika Penulisan
Format penyajian buku dan non buku yang dipublikasikan tidak terikat
pada sistematika penulisan hasil laporan pengkajian, mengingat hal
ini ditentukan oleh kebutuhan media atau forum tempat karya tulis
tersebut akan dimuat. Namun demikian, proses penyusunannya harus
tetap melalui proses identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan
konklusi ataupun rekomendasi.
a. Bagian Awal
1) Halaman judul (lihat Formulir pada Lampiran 4: Format Lembar
Judul Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian dalam
Bentuk Naskah yang Tidak Dipublikasikan);
2) Lembar pengesahan karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara
Pertanian (lihat Formulir pada Lampiran 5: Format Lembar
Pengesahan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian);
3) Abstrak;
4) Kata pengantar (ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan
Pertanian);
5) Prakata (ditandatangani oleh penulis/penyusun atau ketua tim
penulis/penyusun);
6) Daftar isi;
1) Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan mengantarkan pembaca untuk dapat
menjawab pertanyaan apa yang dikaji, untuk apa dan mengapa
kajian/kajiwidya tersebut dilakukan.
Proporsi bagian pendahuluan ini lebih kurang 15% dari
seluruh isi karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, dan
terdiri atas:
a) Latar belakang
Latar belakang menggambarkan alasan yang mendorong
dilakukannya pengkajian/kajiwidya, tingkat kekinian atau isu
aktual topik yang akan diangkat, termasuk penjelasan
mengenai kekhasan topik kajian.
b) Identifikasi masalah,
Masalah merupakan kesenjangan antara rencana (sesuatu
yang diinginkan) dengan keadaan yang ada (realitas). Oleh
sebab itu, dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan
antara harapan dengan kenyataan, baik kesenjangan teoritis
maupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah
yang dikaji. Hal yang dipermasalahkan perlu memiliki unsur
yang menggerakkan Widyaiswara Pertanian agar isu aktual
topik kajian tampak penting dan berguna serta realistis jika
dilihat dari sudut pandang yang kritis dan kreatif.
Hal-hal yang dipaparkan dalam identifikasi masalah ini secara
ringkas menggambarkan variabel pengkajian/kajiwidya, pola
hubungan antarvariabel, penggunaan notasi statistik
matematika universal (jika bersifat kuantitatif), pertanyaan
pengkajian, dan asumsi.
d) Tujuan penulisan
Tujuan penulisan mengungkapkan sasaran yang hendak
dicapai dalam pelaksanaan kajian/kajiwidya, baik bagi
pengembangan ilmu maupun penerapannya. Tujuan
kajian/kajiwidya ini mengacu kepada rumusan masalah dan
penulisannya dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
2) Bagian Isi
a) Kerangka Teoritik
b) Metodologi
Metodologi menjelaskan prosedur dalam merumuskan
rancangan pengkajian/kajiwidya yang akan dilaksanakan
berupa penentuan dan pengukuran variabel, perumusan
definisi operasional variabel, penentuan prosedur
pengambilan sampel, serta metode pengumpulan dan analisis
data.
d) Bagian Penutup
Proporsi bagian penutup lebih kurang 15% dari seluruh
isi karya tulis ilmiah bagi Widyaiswara Pertanian, yang
memuat:
(1) Simpulan (bukan ringkasan) dari berbagai gejala yang
telah diamati;
(2) Rekomendasi yang berisi berbagai alternatif pemecahan
masalah yang jelas dan bersifat spesifik untuk
ditindaklanjuti.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari:
1) Daftar pustaka (minimal lima sumber literatur);
2) Lampiran-lampiran;
3) Biodata penulis.
Dwiloka, Bambang, Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Gunawan AW, Suminar SA, Laksmi A. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah.
Bogor:IPB Press.
a. Abstrak karya tulis ilmiah bidang sosial oleh Drs. Suryowihardi, M.Si.,
Widyaiswara Utama pada PPMKP Ciawi-Bogor, tentang “Implikasi Pelatihan
secara Berjenjang, terhadap Proses Pembelajaran Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP ) di Jawa Barat dan
Jawa Tengah”
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis apakah hasil proses belajar yang telah
diberikan secara berjenjang mulai TOMT bagi Widyaiswara, TOT, Pelatihan
bagi Penyuluh Pendamping dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
berpengaruh secara terpisah-pisah maupun secara simultan di tingkat petani.
Sebagai obyek penelitian yaitu Gapoktan yang berada di wilayah Jawa Barat
dan Jawa Tengah, sesuai dengan pembagian wilayah binaan UPT Pelatihan
BBPP Lembang
Jumlah seluruh responden 235 orang dan diperoleh dari penyusunan cluster
sample yang dilanjutkan dengan seleksi secara proporsional. Data
dikumpulkan dan diperoleh secara proporsional, serta dilaksanakan selama 2
(dua) minggu, yaitu pada Minggu II April sampai dengan Minggu IV April 2011.
Pengambilan sampel dilakukan secara diskriptif dan verifikatif dengan
menggunakan metode Structural Equation Modelling ( SEM) dan Uji Anova
dengan program SPSS.
Hasil kajian menunjukkan bahwa pengaruh pembelajaran terhadap penguatan
kapasitas kelompok yang paling nyata diperoleh dari Penyuluh Pendamping
(PP), Penyelia Mitra Tani (PMT), dan dari kolega Gapoktan, baik secara
individu maupun dalam kelompok. Bagi Gapoktan sangat dirasakan adanya
proses pembelajaran untuk hal teknis, tetapi di tingkat petani masih sangat
diharapkan adanya kegiatan penguatan kapasitas kelompok tani, terutama
yang berkaitan dengan simpan pinjam. Untuk mewujudkan penyelenggaraan
PUAP yang lebih baik, perlu dilakukan upaya reorientasi terhadap konsepsi
pemberdayaan Gapoktan, yakni dengan meningkatkan keberfungsian sosial,
reorientasi peranan pengelola PUAP yang bersinergi dengan program sejenis
di setiap lokasi.
ABSTRACT
ABSTRAK
Drh. Jusuf Hidayat, MS. 2010. Kajian keefektifan antibiotik (Doxicycline, Chlor
tetracycline) dan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethoprim)
terhadap persembuhan infeksi Pseudomonas mallei dan Pseudomonas picketii
pada larva Superworm (Zophobas morio). Karya Tulis Ilmiah Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara – Bogor.
Larva Superworm yang terinfeksi oleh Pseudomonas mallei dan Pseudomonas
picketii dapat diobati dengan antibiotik (Doxicycline,Chlortetracycline) dan
Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan Trimethoprim). Hal ini terbukti dalam
kajian yang menggunakan rancangan acak faktorial. Melalui pengobatan yang
diulang selama 4 (empat) kali dengan selang 3 (tiga) hari, terlihat bahwa Sulfa
merupakan obat terbaik, kemudian diikuti oleh Doxicycline dan
Chlortetracycline yang sama baiknya.
Namun mengingat Pseudomonas mallei adalah bakteri yang berbahaya baik
bagi hewan maupun manusia (Zoonosis), maka disarankan agar larva yang
terinfeksi sebaiknya dimusnahkan. Tindakan biosekuriti lebih diutamakan,
diantaranya dengan menggunakan obat tersebut dalam campuran pakan.
Dosis untuk penggunaan Sulfa (Gabungan Sulfadiazine dengan
Trimethroprim) yaitu 1 gram/1 kg pakan, Doxicycline 2 gram/1 kg pakan,
sedangkan dosis untuk Chlortetracycline 1 gram/1 kg pakan. Pemakaian obat
tersebut harus memperhatikan cara pemberian yang tepat, untuk menghindari
terjadinya keracunan maupun resistensi .
Dalam pengunaan obat, disarankan menggunakan obat yang terdaftar (diakui)
oleh pemerintah dan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan.
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis antara tanda kutip (“....”)
sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama
penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara
terpadu dalam teks, atau menjadi satu dengan tahun dan nomor dalam teks,
atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda
kurung.
Contoh:
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis dengan jarak 1,2 cm dari garis
tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor
halaman juga ditulis.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Kalimat yang dikutip secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis
bahan kutipan dapat terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama
tahun penerbitannya. Jika memungkinkan, nomor halaman disebutkan.
Contoh:
Catatan kaki atau footnotes berisi keterangan ringkas atas pernyataan dalam
tubuh tulisan, yang kurang memadai bila dibuat dalam bentuk lampiran.
Catatan kaki berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
buah pikiran, fakta-fakta, ikhtiar atau mengomentari mengenai suatu hal yang
dikemukakan dalam teks. Nomor catatan kaki disesuaikan dengan nomor
kutipan dan tiap bab dimulai dengan nomor 1.
Contoh:
...................................................
24
“Why a Business Approach to Training is Best”, HR Fokus 82 (July 2005):5
Contoh:
a. Pengarang Satu Orang
Johnson MW. 1987. Partization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae)
infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol
80:56-61
b. Pengarang Dua Orang
Koske RE, Halvorson WL. 1989. Scutellospora arenicola and Glamus
trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycologia 81:927-
933.
c. Pengarang 3-5 Orang
Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000. Penanda
monokuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytophthora penyebab
gugur buah. Hayati 7:101-105.
d. Pengarang Lebih dari Lima Orang
Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene
movement from genetically modified oilseed rape to its wild
progenitors. Mol Ecol 9:983-991.
e. Pengarang merupakan Organisasi
[SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical
Physiology, Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for
the determination of ɤ-glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab
Invest 36-199-125.
f. Artikel tanpa Pengarang
[Anonim]. 1976. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol
5:224-225
g. Jenis Artikel dalam Jurnal
Jenis artikel dalam jurnal dapat berupa editorial, komunikasi singkat,
catatan penelitian, ulas balik atau ulasan
Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nucl Eng
1991;13:15-16.
Sosromarsono S. 1997. Tungau merah jeruk, Panonychus citri
(McGregor):pendatang baru di Indonesia [komunikasi singkat]. Bul
HPT 9:38-39.
Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan Salak [catatan
penelitian]. Hayati 2002;9:59-61.
Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama
penerbit.
Contoh:
a. Buku dengan Pengarang
Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological
Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Pegamon.
Nasoetion AH. 2002. Berkelana diantara Tahu dan Tidak Tahu. Di dalam:
Saefuddin A, editor. Pola Induksi Seorang Eksperimentalis. Bogor: IPB
Pr. Hlm. 61-67.
f. Michrofilm
Contoh:
Meyer B, Hermans K. 1985. Formaldehyde release from pressed wood
products. Di dalam: Turoski V, editor. Formaldehyde: Analytical
Chemistry and Toxicology. Proceedings of the Symposium at the 187th
Meeting on the American Chemical Society; St Louis, 8-13 Apr 1984.
Washington: American Chemical Society. Hlm 101-116.
Contoh:
Rahayu WP, Fardiaz S, Darusman LK. Aktivitas dan produksi komponen anti
mikroba dari rimpang lengkuas [abstrak]. Di dalam: Achmadi SS et al.,
editor. Ringkasan Hasil Penelitian Hibah Bersaing. Jakarta: Ditjen Dikti,
Depdiknas.
Contoh:
Astriani A. 2003. Fungsi biaya dalam usaha pembenihan ikan mas: kasus
Kabupaten Bandung [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Contoh:
Danimihardja S. Bergh MH van den 1995 Plant Resources of South East Asia.
Bibliography 8; Vegetables, Bagian ke 1 & 2 (bibliografi), Bogor Prosea
Fondation.
Contoh:
Muchtadi TR, penemu; Institut Pertanian Bogor. 9 Maret 1993. Suatu proses
untuk mencegah penurunan beta karoten pada minyak sawit. ID 0 002
569.
Contoh:
Saragih, I. 10-16 Februari 2010. Memproses benih padi bersertifikat dan
penggunaannya oleh petani. Sinar Tani. 3 (1-3).
Contoh:
a. Peta Lembaran
b. Peta Atlas
11. Rujukan yang Bersumber dari Kaset Audio dan Kaset Video
Nama pengarang atau editor atau kombinasinya. Tahun terbit. Judul [jenis
media]. produsen (bila berbeda dengan penerbit). Tampat terbit: nama
penerbit. Deskripsi fisik. Keterangan seri (jika tersedia) dilengkapi bahan
penunjang.
Contoh:
Clark R. et al., editor 1976. Tropics in clinical microbiology [kaset audio].
American Society for Microbiology, produsen. Baltimore: Williams &
Wilkins. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi 120 slide
berwarna, 2 x 2 inci; penuntun.
Contoh:
Hsu YH, To KY. 2000. Cloning of a cDNA (Accesion No AF183891)
encoding type II S-adenosyl-L-methionine synthetase from Petunia
hybrida. Iplant Physiol 122:1457. [PGROO-33].
http:/www.tarweed.com/pgr/PGR00-33.html [2 Nov 2000].
Darmaji AKK, Hantana A, Mogea JP. 2002. Perbungaan salak bali. Hayati
9:6 [terhubung berkla]. http://bima.ipb.ac.id/journal/hayati
[9 Apr2003].
Contoh:
Hansen L. 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch butter-
fly (Lepidoptera: Danaidae). http://www.ent.iastate.edu/entsoc/
ncb99prog/abs/D81.htm. [21 Agu 1999].
NAMA WIDYAISWARA
NIP 00000000 000000 0 00
PANGKAT/GOLONGAN
JABATAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
NAMA UNIT PELAKSANA TEKNIS PELATIHAN PERTANIAN
KOTA, TANGGAL BULAN TAHUN
PERNYATAAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH DIKLAT PERTANIAN WIDYAISWARA
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah berjudul “..................” benar-benar disusun
oleh Widyaiswara di bawah ini:
Nama :
NIP :
Pangkat/ Gol.Ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :
......................................................................
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .....................................................................................
Abstrak .................................................................................................
Halaman Pengesahan ..........................................................................
Kata Pengantar ....................................................................................
Prakata .................................................................................................
Daftar Tabel..........................................................................................
Daftar Gambar......................................................................................
Daftar Lampiran....................................................................................
I. PENDAHULUAN ............................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
C. Perumusan Masalah .................................................................
D. Tujuan Penulisan .......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
BAB. I
A……..
1.
a.
1)
a)
(1) ………………… dan seterusnya