Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN .......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak sekali daerah dan budaya yang berbeda-
beda, setiap daerah memiliki budaya masing-masing. Begitu juga setiap
daerah memiliki kearifan budayanya masing-masing. Kearifan lokal adalah
dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan,
pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan
masyarakat pedesaan.Hubungan antara kebudayaan dengan pengetahuan sakit
sangatlah erat sebagai kebiasaan dan keyakinan budaya yang dianut sebagai
pengetahuan kesehatan.
Kesehatan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi dan tidak
dapat di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam
mempengaruhi derajat hidup seseorang berdasarkan kondisi fisik ataupun
mental manusia. Kebutuhan kesehatan individu dan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan memiliki cara, pola, tindakan, dan perilaku
yang berbeda-beda.
Masyarakat Jawa hidup dalam lingkungan adat istiadat yang sangat
kental. Pada bidang pengobatan di adat istiadat suku Jawa masih sering
digunakan dalam berbagai kegiatan kesehatan melalui pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional merupakan suatu tindakan yang dilakukan masyarakat
dalam menciptakan proses kesehatan melalui perawatan, cara, tindakan,
pemakaian obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-
temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku.
Namun pada bidang olahraga tradisonal di era adat istiadat Jawa masih
berkembang, dimana olahraga tradisional merupakan aktivitas untuk melatih
tubuh seseorang baik secara jasmani maupun rohani yang tumbuh dari tradisi
dan kebudayaan setempat. Oleh karena itu penulis dalam penyususunan
makalah ini mengambil tema “Kearifan Lokal yang Mendukung Kesehatan”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana olahraga tradisonal dan tarian nasional atau daerah?
2. Bagaimana kebiasaan kerokan di masyarakat?
3. Bagaimana pengembangan nutrisi tradisional yang bermanfaat untuk
kebugaraan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui olahraga tradisonal dan tarian nasional atau daerah
2. Mengetahui kebiasaan kerokan di masyarakat
3. Mengetahui pengembangan nutrisi tradisional yang bermanfaat untuk
kebugaraan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tarik
Tambang
merupakan
salah satu
olahraga
tradisional
atau permainan yang cukup populer pada perayaan 17 Agustus.
Pertandingan tarik tambang melibatkan dua regu, dengan 5 atau lebih
peserta. Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta
memegang erat sebuah tali tambang. Di tengah-tengah terdapat pembatas
berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat
mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas. Regu yang
tertarik melewati garis pembatas dinyatakan kalah.
e Balap Karung
Balap Karung
adalah olahraga
sekaligus
permainan yang
juga populer
pada saat
peringatan 17
Agustus. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah
badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.
Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat
persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung
tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan
makan kerupuk.
f Lompat Batu
Olahraga
lompat batu
adalah
olahraga yang
lahir dari
tradisidan
budaya
masyarakat di
Pulau Nias. Dahulu suku-suku di Pulau Nias sering berperang karena
terprovokasi dendam, perbatasan tanah, atau masalah perbudakan. Masing-
masing desa kemudian membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu
setinggi 2 meter. Oleh karena itu, tradisi lompat batu lahir dan dilakukan
sebagai sebuah persiapan sebelum berperang.Biasanya sebelum melakukan
tradisi lombat batu dibuka dengan tari-tarian perang khas Nias. Kini tradisi
lompat batu menjadi ritual dan simbol budaya masyarakat Nias. Pemuda
Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan dianggap dewasa dan
matang secara fisik sehingga dapat menikah.Atraksi hombo batu tidak
hanya memberikan kebanggaan bagi seorang pemuda Nias, tetapi juga
untuk keluarga mereka. Keluarga yang anaknya telah berhasil dalam
hombo batu akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ekor
ternak.
g Galah Asin
Galah asin
dibebera
daerah disebut
juga galasin
atau gobak
sodor.
Olahraga
tradisional Gala asin ini adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia.
Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di
mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Inti permainannya adalah
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup
harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan
yang telah ditentukan.
h Pacu Jalur
Pacu
Jalurmerupakan
sebuah
perlombaan
mendayung di
sungai dengan
menggunakan
sebuah perahu
panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai
25 hingga 40 meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m,
dalam bahasa penduduk setempat, kata Jalur berarti Perahu. Setiap
tahunnya, sekitar tanggal 23-26 Agustus, diadakan Festival Pacu Jalur
sebagai sebuah acara budaya masyarakat tradisional Kabupaten Kuantan
Singingi,Riau bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia.
3. Tarian nasional atau daerah
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari berbagai suku, adat
dan budaya. Salah satu kebudayaan Indonesia adalah Tari-tarian
Tradisional. Tari daerah atau tradisional adalah salah satu bentuk kesenian
yang memiliki media ungkap ataupun substansi gerak yang berbentuk
ekspresif yang tumbuh dan berkembang dalam suatu daerah atau
komunitas yang menciptakan suatu identitias budaya dari masyarakat
yang bersangkutan. Hampir setiap daerah dan suku bangsa di Indonesia
ini memiliki tarian daerahnya masing-masing seperti Tari Piring yang
berasal dari Sumatera Barat, Tari Tandak dari daerah Riau, Tari
Gambyong dari Jawa Tengah, Tari Saman dari Aceh dan masih banyak
yang lainnya. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib melestarikan
dan menjaga kebudayaan tersebut agar dapat diwariskan ke generasi-
generasi berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam-macam kearifan arif yang mendung kesehatan diantaranya yang yaitu
pertama olahraga tradisonal dan tarian nasional atau daerah. Olahraga
tradisional merupakan aktivitas untuk melatih tubuh seseorang baik secara
jasmani maupun rohani yang tumbuh dari tradisi dan kebudayaan setempat.
Kedua, kebiasaan kerokan di masyarakat. Kerokan berasal dari kata bahasa
jawa kerokyang berarti garuk dan kata akhiran –an merupakan kata kerja,
maka kerokan adalah menggaruk. Meskipun kerokan dalam dunia ilmiah
dapat mengatasi masuk angin, namun seperti obat pada umumnya kerokan
tidak baik dan menimbulkan efek samping bila dilakukan secara terus
menerus tanpa ada jeda, bisa diumpamakan dengan overdosis obat.
Pengembangan nutrisi tradisional yang bermanfaat untuk kebugaraan tentang
kebiasaan minum jamu. Minum jamu dianggap oleh masyarakat bangsa
Indonesia sebagai obat tradisional. Namun jika mengkonsumsi secara
berlebih akan menimbulkan efek samping yang menimbulkan kerusakan pada
organ tubuh terutama pada ginjal.
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan kita harus berusaha untuk mengarahkan
masyarakat untuk berperilaku sehat. Walaupun sudah menjadi kebiasaan
yang sudah mlekat secara turun temurun, tetap kita harus berusaha agar
masyarakat dapat memahami kebiasaannya dalam upaya untuk
meningkatkan kesehatan, sehingga apabila kebiasaannya baik untuk
kesehatan bisa dipertahhankan dan apabila tidak baik bisa diubah
perilakunya.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat seharusnya mengetahui dan memahami kebiasannya yang
sudah turun temurun dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan,
Apabila kebiasaannya baik untuk kesehatan, bisa dipertahhankan ataupun
dilestarikan tanpa meninggalkan ciri khas kebudayaannya tersebut.
Namun apabila kebiasaannya tidak baik, masyarakat seharusnyamemiliki
kesadaran untuk bisa mengubah perilakunya walaupun sulit untuk
dihilangkan karena ini demi kesehatan masyarakat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Rahmy Wulandari & Azrianingsih, Rodiyati. (2014). Etnobotani Jamu
(2014): 198-202.
Deimon. (2013). “Khasiat dan Efek Samping Kerokan Ketika Masuk Angin”
http://olahraga.biz.id/2017/01/12/10-olahraga-tradisional-asli-indonesia/
Komitmen Minum Jamu, 2015. Diakses tanggal 18 Desember 2017 pukul 20.00
WIB. http://www.litbang.kemkes.go.id/node/650.
http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/viewFile/80/81.
Riset Saintifikasi Jamu, 2015. Diakses tanggal 18 Desember 2017 pukul 21.00
WIB. http://www.litbang.depkes.go.id/riset-jamu.