Anda di halaman 1dari 12

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP

PENYALAHGUNA NARKOTIKA
MELALUI REHABILITASI MEDIS DAN
REHABILITASI SOSIAL SEBAGAI
UPAYA MEMBEBASKAN PECANDU
DARI KETERGANTUNGAN

Oleh :

Nama : Sri Purwanti S. Farm., Apt


NPM : 61003741010444
BAB I : LATAR BELAKANG
Ketersediaan narkotikadisatu sisi merupakan obat
yang bermanfaat di bidang pengobatan,namun disisi
lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat
merugikan apabila di salah gunakan. Melihat
fenomena semakin maraknya penyalahgunaan
narkotika dimasyarakat, membuktikan bahwa
peraturan yang selama ini diterapkan oleh pemerintah
blm mampu menurunkan angka penyalahgunaan
narkotika.
Berdasarkan besarnya angka penyalahgunaan
narkotika,maka pemerintah mengesahkan Undang –
Undang no 35 tahun 2009 tentang narkotika,yang
merupakan penyempurnaan dari UU NO 22 tahun
1997 tentang narkotika dan psikotropika yangdirasa
kurang memberi efek jera bagi penyalahguna
narkotika.
Didalam Undang – Undang Narkotika yang baru
tersebut diatur mengenai rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial bagi penyalahguna narkotika. Selain
UU NO 35 tahun 2009 dikeluarkan juga Peraturan
Pemerintah no 25 tahun 2011 tentang Wajib Lapor
bagi penyalahguna narkotika serta Peraturan Menteri
Kesehatan no 1305 tentang daftar Institusi Penerima
Wajib Lapor, dimana salah satu Institusi penerima
wajib lapor tersebut adalah RSJ Amino Gondoutomo.
Mengenai penempatan penyalahguna narkotika ke
dalam lembaga rehabilitasi di tegaskan dalam Surat
Edaran Mahkamah Agung No 4 Tahun 2010, di atur
pula mengenai pertimbangan atau acuan hakim
dalam menjatuhkan sanksi rehabilitasi.
Dalam hal hakim menjatuhkan pemidanaan berupa
perintah untuk dilaksanakan rehabilitasi, majelis
hakim harus menunjuk secara tegas dan jelas tempat
rehabilitas yang terdekat dengan amar putusan. Salah
satu tempat yang di maksud adalah Rumah Sakit Jiwa
Diseluruh Indonesia.
Dari Latar belakang tersebut maka dapat
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.Bagaimana perlindungan hukum terhadap
penyalahguna narkotika melalui rehabilitasi medis
dan rehabilitasi sosial sebagai upaya membebaskan
pecandu dari ketergantungan?
2.Bagaimana kendala – kendala dan solusi dalam
perlindungan hukum terhadap penyalahguna
narkotika melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial sebagai upaya membebaskan pecandu dari
ketergantungan ?
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A.PENGERTIAN
1.Perlindungan hukum adalah upaya hukum yang
harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk
memberikan rasa aman, baik secara pikiran
maupun fisik dari ganguan dan berbagai ancaman
dari pihak manapun.
2. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan dan dibedakan
kedalam golongan – golongan.
3.Penyalahguna narkotika adalah orang yang
mengunakan narkotika tanpa hak atau melawan
hukum
4.Ketergantungan narkotika adalah suatu keadaan
yang diakibatkan penyalahgunaan narkotika yang
ditandai dengan adanya dorongan untuk
menghasilkan efek yang sama dan apabila
pengunaanya dikurangi atau dihentikan secara tiba
– tiba, menimbulkan gejala fisik dan psikis yang
khas.
5.Rehailitasi medis adalah suatu proses kegiatan
pengobatan secara terpadu untuk membebaskan
pecandu dari ketergantungan narkotika.
6.Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan
pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental
maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika
dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.

B.PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN TERSANGKA


UNTUK DAPAT DI REHABILITASI
Pengguna narkotika yang berstatus tersangka dapat
mengajukan permohonan secara sendiri atau melalui
kuasa hukumnya dengan memnuhi persyaratan sbb:
1. Mengajukan permohonan bermaterai ke BNN berisi
antara lain :
2. Identitas pemohon / tersangka
3. Hubungan pemohon dan tersangka
4.Uraian Kronologis dan pokok permasalahan
penangkapan tersangka
5. Pas foto tersangka 4x6 ( 1 lembar )
6. Fotocopy surat nikah bila pemohon suami /istri
tersangka
7. Fotocopy surat ijin beracara bila pemohon adalah
kuasa hukum/pengacara ttersangka dan surat
kuasa dari keluarga
8.Surat keterangan dari sekolah/Perguruan
Tinggi/Lembaga pendidikan bila tersangka adalah
pelajar atau mahasiswa
9. Surat keterangan dari tempat kerja, bila tersangka
sebagai pekerja atau pegawai
10.Fotocopy surat penangkapan atau surat
penahanan.
11.Surat keterangan dari tempat rehabilitasi, bila
yang bersangkutan pernah atau sedang proses
rehabilitasi
12. Surat rekomendasi dari penyidik, jaksa penuntut
umum atau hakim untuk direhabilitasi / asesmen
13. Fotocopy surat permohonan rehabilitasi kepada
penyidik,jaksa penuntut umum atau hakim
14. Surat pernyataan bermaterai
15. Menunjukan surat penangkapan dan penahanan
asli
16.Fotocopy KTP orang tua/wali,tersangka dan
penngacara / kuasa hukum
17.Fotocopy kartu keluarga
18. Fotocopy ijin dari pengacara
BAB III METODE PENELITIAN

1. Metode Pendekatan
Penelitian ini mengunakan metode penelitian
yuridis normatif, yaitu penelitian yang di fokuskan
untuk mengkaji penerapan kaidah – kaidah atau
norma – norma dalam hukum positif
2. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan melukiskan tentang hal
di daerah dan saat tertentu
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder sebagai data utama dan data
primer sebagai data pendukung.
a.Data Primer : data yang diperoleh dilapangan
melalui wawancara
b.Data sekunder
1. Bahan hukum primer : UU NO 35 Tahun 2009
2. PP NO 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan wajib
lapor Pecandu Narkotika
3. Peraturan bersama 7 lembaga tentang penanganan
pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan
narkotika ke dalam lembaga rehabilitasi
4. Surat edaran Mahkamah Agung
5. Peraturan Menteri Sosial no 26 Tahun 2012 tentang
standar rehabilitasi sosial
4. Metode Pengumpulan data
a. Data sekunder
Melakukan study kepustakaan
b. Data primer
Melakukan wawancara

5. Metode Penyajian Data


Data- data yang terkumpul,baik primer maupun
sekunder disajikan dalam bentuk uraian
6.Metode Analisis data
Data yang sudah tersusun dianalisis dengan
mengunakan metode analisis normatif kualitatif,
yaitu melakukan analisis dengan merangkai data
yang sudah diperoleh kemudian di tarik
kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai