TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal MRS : 04/04/2016
Tanggal pengkajian : 04/04/2016
Nomor RM. : 099644
Diagnosa Medis : Mioma Uteri – Laparatomi.
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien.
Nama klien (inisial) : Ny. T.S
Umur : 36 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Menikah/kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Mranak - Pringapus.
5. GENOGRAM
Keterangan :
= Meninggal
= Laki – laki
= Perempuan
= Pasien
= Tinggal serumah
= Garis hubungan keturunan
Penjelasan Gengram :
Klien adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara, klien sekarang tinggal bersama
suami dan ibunya sebab ayahnya telah meninggal dunia oleh karena sebuah
kecelakaan. Klien belum mempunyai anak setelah 2 tahun lebih menikah.
7. PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan Umum : Klien berbaring, terpasang cairan infus RL di tangan
kiri, klien tampak gelisah, wajah meringis kesakitan.
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : E5 M6 V7 = 15
- TTV : TD : 160/90 mmHg; Nadi : 90 x/menit; RR : 20
x/menit; Suhu : 37,20c.
1) Sistem Pernapasan.
Data subyektif :
- Dispnea : Tidak ada
- Pajanan terhadap polusi : Tidak ada
- Perokok : Klien bukan perokok
- Pengunaan alat bantu : tidak ada
- Pengetahuan Batuk efektik : tidak tahu
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data Subyektif :
- Pernafasan : 20x/menit, irama : regular
- Penggunaan alat bantu pernafasan : tidak ada
- Pernafasan cuping hidung : tidak ada
- Retensi nares/hidung : tidak ada
- Batuk : tidak ada, Sputum : negative
- Taktil premitus Paru kanan dan kiri : Normal/simetris
- Perkusi Paru : Resonan
- Bunyi nafas : Normal
- Sianosis : tidak ada
- Fungsi mental/gelisah : Ya, karena memikirkan penyakitnya.
- Hasil temuan lain : Tidak ada.
2) Sistem Kardiovaskuler.
Data Subyektif :
- Riwayat hypertensi/masalah jantung : tidak ada
- Riwayat edema : tidak ada
- Kesemutan : tidak ada
- Palpitasi : tidak ada
- Nyeri dada : tidak ada.
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data Obyektif :
- Tekanan Darah berbaring : 160/90 mmHg
- Denyut Nadi Radialis : 90 x/menit
- Bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak ada suara tambahan.
- Ekstremitas : suhu 37,20c; CRT kurang dari 2 detik; tidak ada clubbing
fingers; rambut ikal dan berwarnah hitam; mukosa bibir kering;
konjungtiva normal; sclera normal; tidak ada edema, tidak ada varices,
terpasang infus di tangan kiri.
- Hasil temuan lain : tidak ada.
4) Sistem Integumen.
Data Subyektif :
- Riwayat gangguan kulit : tidak ada
- Keluhan Klien : tidak ada
- Gatal : tidak ada, panas : tidak ada
- Nyeri : tidak ada
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data Obyektif :
- Adanya Lesi/luka/eritema : tidak ada
- Lokasi lesi/luka/eritema : tidak ada
- Jumlah lesi/luka/eritema : tidaka ada
- Stadium luka : tidak ada
- Warna dasar luka : tidak ada
- Ukuran luka : tidak ada
- Tanda – tanda infeksi : tidak ada
- Abnormalitas kuku : tidak ada
- Abnormalitas kulit : tidak ada
- Hasil temuan lain : tidak ada.
5) Sistem Perkemihan.
Data Subyektif :
- Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : tidak ada.
- Riwayat pengunaan obat diuretic : Tidak tahu
- Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : Tidak ada
- Kesulitan BAK : Klien mengatakan mengalami gangguan saat BAK
berupa BAK sering, sedikit-sedikit, klien mengatakan merasa tidak
puas saat BAK.
- Pola BAK : Dorongan : setiap saat, Frekuensi BAK : sering tapi
sedikit - sedikit saja.
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data Obyektif :
- Retensi urin : ya, Inkontinensi urin : tidak
- Perubahan kandung kemih : tidak, Distensi : ya
- Karakteristik urin : Jumlah : sedikit, Bau : amoniak
- Hasil temuan lain : tidak ada.
6) Sistem Gastrointestinal.
Data Subyektif :
- Makanan pantang : tidak ada.
- Kebiasaan makan : 3x/perhari dengan lauk seadanya.
- Janis diit : nasi dan lauk 3x jumlah makanan per hari.
- Kehilangan selera makan (anoreksia) : tidak ada.
- Mual : positif, Muntah : negative (-)
- Nyeri uluh hati/saluran cerna : tidak ada.
- Pembesaran abdomen : distensi abdomen positif.
- Gangguan mengunyah : tidak ada
- Sakit gigi : tidak ada
- BB sebelum sakit : 60 kg, penurunan BB : 4 kg.
- Pola BAB : normal.
- Konstipasi : tidak ada, diare : tidak ada, tidak ada darah, BAB terakhir
sehari sebelum klien MRS.
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data Obyektif :
- BB sekarang : 56 kg, TB : tidak diukur.
- Halitosis (bau mulut) : tidak ada.
- Kondisi mulut : Gigi bersih, lidah bersih.
- Pemeriksaan abdomen : Inspeksi : distensi abdomen, Auskultasi :
bising usus 16 x/menit, Perkusi : tidak ada pembesaran hati, Palpasi :
teraba massa di daerah hipogastrik, konsistensi kenyal (tidak keras),
nyeri tekan (+), Lingkungan abdomen tidak diukur.
- Hernia/massa : tidak ada.
- Pola BAB : frekuensi 1x perhari, pada pagi hari, bau khas.
- Anus : Hemoroid tidak ada, lesi/massa tidak ada.
- Temuan lain : tidak ada.
7) Sistem Penginderaan.
Data Subyektif :
- Riwayat penyakit mata : klien tidak pernah mengalami penyakit mata
dan gangguan penglihatan.
- Kemampuan pendengaran : baik
- Nyeri hidung/telinga : tidak ada
- Telinga berdengung/tinitus : tidak ada
- Sensasi pengecapan : baik.
Data Obyektif :
a) Periksaan Mata :
- Pemeriksaan visual/ketajaman penglihatan : baik
- Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : normal
- Pemeriksaan fisik mata : Area orbital ; edema : tidak ada, hematom :
tidak ada, lesi/luka : tidak ada, massa : tidak ada.
- Konjungtiva : normal / tidak anemis.
- Sklera : berwarnah putih, Kornea : reaksi berkedip normal, Iris :
normal.
b) Pemeriksaan Hidung :
- Inspeksi hidung : lubang hidung tampak simetris, luka/lesi/massa :
tidak ada, pembesaran polip : tidak ada, tampak bersih, tidak ada
cairan/infeksi/perdarahan.
- Palpasi : perubahan anatomis : tidak mengalami perubahan, nyeri :
tidak ada, sinus frontalis : tidak ada, sinus maksilaris : tidak ada.
- Patensi aliran udara dalam nares : normal.
c) Pemeriksaan Telinga :
- Inspeksi telinga luar : posisi normal, tampak bersih, ukuran kedua daun
telinga tampak normal, bentuk simetris, lesi/massa tidak ada.
- Inspeksi telinga dalam : tampak bersih, tidak ada serumen, lesi/luka :
tidak ada, tidak ada massa.
8) Sistem Endokrin.
Data Subyektif :
- Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan : tidak tahu
- Riwayat DM (ditanyakan keluhan trias DM) : tidak ada
- Riwayat pembesaran pada leher/operasi tiroid : tidak ada
- Keringat berlebihan (diaphoresis) : tidak ada
- Palpitasi : tidak ada
- Hasil temuan lain : tidak ada.
Data obyektif :
- Tidak terdapat masalah secara obyektif.
8. DATA PSIKOLOGIS
a. Pola Konsep Diri.
Klien megatakan bahwa Ia merasa cemas karena gejala yang ditimbulkan oleh
adanya penyakit seperti perdarahan yang terjadi terus-menerus dan lama,
timbulnya benjolan dan rasa nyeri.
b. Pemenuhan kebutuhan seksual.
Klien mengatakan selama sakit klien sudah jarang melakukan hubungan seks
berama suami sebab klien merasa cemas apabila terjadi kondisi yang makin
parah.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tgl : 04/4/2016
Pemeriksaan laboratorium : Darah lengkap
JENIS NILAI
HASIL SATUAN
PEMERIKSAAN RUJUKAN
**HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 14,5 g/dl 11,7 – 15,5
Leukosit 8,7 x10x3/UL 3,6 – 11,0
Trombosit 322 x10x3/UL 150 – 400
Hematokrit 34 % 35 – 47
Eritrosit 4,8 x10x6/UL 3,8 – 5,4
MCV 89 fl 80 – 100
MCH 30 pg 26 – 34
MCHC 34 g/dl 32 – 36
Eosifil 1 % 1–3
Basofil 1 % 0–1
Netrofil segmen 61 % 50 – 70
Limfosit 32 % 25 – 40
Monosit 5 % 2–8
Pemeriksaan Dignostik
Hasil pemeriksaan USG Ginekologi: Uterus antefleksia tampak membesar dengan
ukuran 10 x 7 cm.
KEMUNGKIAN MASALAH
HARI DATA
NO PENYEBAB KEPERAWATAN
TANGGAL
PRE OPERASI
1 Senin, DS : Klien mengeluhkan nyeri Adanya ↑ massa Gangguan rasa
4/4/2016 di bagian perut bawah. nyaman Nyeri
DO :
Penipisan dinding uterus
P : Adanya massa di bawah
endometrium
Q : Terasa seperti di tusuk- Miometrium tidak bisa
tusuk
berkontraksi maksimal
R : Lokasi nyeri pada daerah
suprapubik
S : Skala sedang (4 - 7) Pecahnya pembuluh darah
T : Nyeri timbul terus-
menerus.
- Ekspresi wajah tampak Nyeri
meringis.
- Nyeri tekan (+).
- TTV :
TD : 160/90 mmHg. N :
90 x/menit. S : 37,20c.
RR : 20 x/menit.
Keterangan :
1 = Keluhan Ekstrim
2 = Keluhan Berat
3 = Keluhan Sedang
4 = Keluhan Ringan
5 = Tidak ada keluhan.
Keterangan :
1 = Keluhan Ekstrim
2 = Keluhan Berat
3 = Keluhan Sedang
4 = Keluhan Ringan
5 = Tidak ada keluhan.
POST OPERASI
3 Selasa, NOC : NIC :
5/4/2016 Setelah dilakukan tindakan Pain management :
keperawatan selama 2x24 jam, nyeri - Kaji pengalaman nyeri pasien
hilang/terkendali, yang dibuktikan sebelumnya, gali klien tentang
dengan indikator : nyeri dan tindakan apa yang
Indikator Awal Akhir dilakukan untuk mengatasinya.
- Mengenali 3 5 - Kaji intensitas, karakteristik,
faktor onset, durasi nyeri.
penyebab. - Kaji ketidaknyamanan,
- Mengenali 3 5 gambarkan pengaruh terhadap
lamanya kualitas istirahat, tidur, ADL.
(onset) sakit - Kaji penyebab dari nyeri
(skala, - Monitoring TTV
intensitas, - Monitoring respon verbal/non
frekuensi, dan verbal
tanda nyeri). - Atur posisi yang senyaman
- Melaporkan 2 5 mungkin, lingkungan yang
bahwa nyeri nyaman, dan kurangi stimulan.
berkurang
dengan Pain control :
menggunakan - Ajarkan klien tehnik relaksasi/
manajemen distraksi.
nyeri.
- Menyatakan 2 5 Management terapi :
rasa nyaman - Kelola pemberian analgetik.
setelah nyeri
berkurang.
- TTV dalam 3 5
rentang
normal.
Keterangan :
1 = Keluhan Ekstrim
2 = Keluhan Berat
3 = Keluhan Sedang
4 = Keluhan Ringan
5 = Tidak ada keluhan.
4 Selasa, NOC : NIC :
5/4/2016 Setelah dilakukan tindakan Infection Control :
keperawatan selama 2x24 jam, pasien - Kaji pengetahuan pasien dan
akan menunjukan pengendalian keluarga tentang infeksi.
terhadap resiko infeksi yang - Jelaskan pada pasien &
dibuktikan dengan indikator : keluarga tentang tanda-tanda
Indikator Awal Akhir infeksi.
- Tidak 4 5 - Anjurkan keluarga utk selalu
didapatkan menjaga kebersihan
infeksi lingkungan dan personal.
berulang.
- Status 4 5 Proteksi infeksi :
respirasi - Monitor tanda & gejala
sesuai yang infeksi.
diharapkan. - Monitor daerah insisi
- Status 4 5 - Pantau TTV
genitourinari - Cuci tangan sebelum dan
sesuai yang sesudah melakukan perawatan
diharapkan. - Lakukan perawatan luka dgn
- Temperatur 4 5 prinsip steril
tubuh sesuai - Kolaborasi pemberian
yang antibiotik bila diperlukan.
diharapkan.
Manajemen lingkungan :
Keterangan : - Jaga kebersihan lingkungan
1 = Keluhan Ekstrim sekitar pasien.
2 = Keluhan Berat - Batasi jumlah pengunjung.
3 = Keluhan Sedang
4 = Keluhan Ringan
5 = Tidak ada keluhan.
3.5 CATATAN KEPERAWATAN
HARI/
NO
TANGGAL/ TINDAKAN RESPON DAN HASIL TTD
DP
JAM
Senin,
4/4/2016
1,2 10.30 - Mengobservasi KU S : Klien mengatakan nyeri pada
1,2 10.30 - Mengkaji keluhan utama daerah perut bawah :
1,2 10.45 - Mengkaji nyeri. O : Klien tampak menahan nyeri.
P : Adanya massa di bawah
endometrium.
Q : Nyeri terasa seperti di tusuk-
tusuk.
R : Lokasi nyeri pada daerah
suprapubik.
S : Skala nyeri 4 (sedang)
T : Nyeri timbul terus-menerus.
Selasa,
5/4/2016
3 07.30 - Mengobservasi KU S : Klien mengatakan nyeri masih
3 07.30 - Mengkaji keluhan terasa dan sudah siap menjalani
operasi.
O : Klien terlihat menahan sakit.
NO HARI /
PERKEMBANGAN KLIEN TTD
DP TANGGAL/JAM
1 Selasa, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri :
5 April 2016 O : Riwayat nyeri :
08.00 WIB P : Adanya massa di bawah endometrium
Q : Terasa seperti di tusuk-tusuk
R : Lokasi nyeri pada daerah suprapubik
S : Skala nyeri 4 (skala sedang)
T : Nyeri timbul terus-menerus.
Klien sudah tidak terlihat menahan nyeri, TD : 140/90 mmHg.
Nadi : 89 x/menit. Suhu : 36,80c. RR : 16 x/menit.
A : Masalah belum teratasi.
Indikator Awal Akhir Saat ini
- Mengenali faktor penyebab. 4 5 4
- Mengenali lamanya (onset) sakit 4 5 4
(sakala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri).
- Melaporkan bahwa nyeri 3 5 3
berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri.
- Menyatakan rasa nyaman setelah 3 5 3
nyeri berkurang.
- TTV dalam rentang normal. 3 5 3
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor TTV
- Monitor tingkat nyeri.
2 Selasa, S : Klien mengatakan sudah siap untuk menjalani operasi
5 April 2016 O : Klien terlihat lebih tenang
08.00 WIB A : Masalah teratasi
Indikator Awal Akhir Saat ini
- Klien mampu mengidentifiaksi 2 5 5
dan mengungapkan gejala cemas.
- Mengidentifikasi, mengungkapan 4 5 5
& menunjukan tehnik untuk
mengontrol cemas.
- Postur tubuh, ekspresi wajah, 3 5 5
bahasa tubuh & tingkat aktivitas
menunjukan berkurangnya
kecemasan.
P : Intervensi dihentikan.
3 Rabu, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri walaupun tidak seperti
6 April 2016 hari kemarin.
14.00 O : TTV :
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 87 x/menit
- Suhu : 36,40c
- RR : 16 x/menit.
- KU : cukup, kesadaran Composmentis.
P : Adanya luka post operasi di bagian bawah perut.
Q : Nyeri terasa seperti tersayat-sayat.
R : Lokasi nyeri di daerah suprapubik.
S : skala nyeri 4 (skala sedang)
T : Nyeri hilang timbul.
A : masalah teratasi sebagian.
Indikator Awal Akhir Saat ini
- Mengenali faktor penyebab 3 5 4
- Mengenali lamanya (onset) sakit 3 5 4
(skala, intensitas, frekuensi, dan
tanda nyeri).
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang 2 5 3
dengan menggunakan manajemen
nyeri.
- Menyatakan rasa nyaman setelah 2 5 3
nyeri berkurang.
- TTV dalam rentang normal. 3 5 3
P : Lanjutkan intervensi :
- Monitor tingkat nyeri
- Monitor TTV
- Anjurkan untuk menggunakan teknik relaksasi.
4 Rabu, S : Klien mengatakan tidak ada cairan yang keluar dari luka operasi
6 April 2016 O : Luka bersih, panjangnya ± 10 cm, tidak ada kemerahan ataupun
14.00 pus yang keluar.
A : masalah teratasi
Indikator Awal Akhir Saat ini
- Tidak didapatkan tanda-tanda 4 5 5
infeksi berulang.
- Statur respirasi sesuai yang 4 5 5
diharapkan.
- Status genitourinari sesuai yang 4 5 5
diharapkan.
- Temperatur tubuh sesuai yang 4 5 5
diharapkan.
P : Lanjutkan Intervensi :
- Sarankan untuk tetap mengkonsumsi makanan tinggi protein
- Motivasi untuk selalu menjaga kebersihan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus, yang dalam
kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri, leiomyoma
uteri atau uterine fibroid.
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada wanita berusia lebih
dari 35 tahun yaitu sekitar 20 hingga 30 %. Hampir separuh dari kasus mioma uteri
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak
mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu
tumor dalam uterus. Karenanya sangat penting untuk melakukan deteksi pribadi secara
dini untuk menghindari dan mencegah timbulnya penyakit ini, kalaupun penyebabnya
genetik pada keluarga paling tidak dapat di deteksi secara dini sebelum penyakit ini
bertambah hebat dan menyebabkan komplikasi yang serius bagi organ organ
disekelilingnya yakni dengan melakukan pemeriksaan ginekologis rutin dan USG,
sedangkan Histeroskopi dan MRI merupakan pilihan lain untuk hasil lebih akurat, namun
dengan USG saja sudah bisa dideteksi Mioma yang berkembang pada rahim seseorang.
Carpenito, Lynda Juall, (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Galle, Danielle. Charette, Jane. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.
Jakarta
Saifidin, Abdul Bari, dkk. (2005). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI. Jakarta
Pathway