Anda di halaman 1dari 4

KETAHANAN NASIONAL & GLOBALISASI

1. Mengapa Indonesia perlu ketahanan nasional? Upaya apa yang perlu dilakukan untuk
mewujudkannya?
Ketahanan nasional adalah kondisi suatu bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan, ketahanan
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan, dan ancaman yang dating dari
dalam maupun dari luar. Dari definisi tersebut dapat diketahui jika ketahanan nasional sangat
penting dalam kelangsungan sebuah negara untuk tercapainya tujuan negara. Sesuai dengan
pembukaan UUD 1945, yaitu untuk menyejahterakan, mencerdaskan, dan menjaga keamanan
warga negara Indonesia. Semakin kuat ketahanan nasional yang dimiliki suatu bangsa maka
semakin baik bangsa tersebut dalam menjamin hidup warganya. Oleh Karen itu, dibutuhkan
pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah (ketahanan pribadi dan
ketahanan keluarga) hingga (ketahanan daerah dan ketahanan nasional) agar dapat tercapainya
kondisi yang menjamin kelangsungan hidup bangsa, negara, dan warganya.

2. Potensi apa saja yang kita miliki atau ancaman apa saja yang kita hadapi dalam
mewujudkan ketahanan nasional?
 Indonesia mempunyai potensi SDA yang melimpah sehingga menjadi daya Tarik yang besar
sebagai negara industri. Akan tetapi, acamannya yaitu potensi ini belum digali sepenuhnya
dan dikembangkan secara optimal. Sehingga perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik
baiknya untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri.
 Indonesia terletak pada posisi yang strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian
dunia. Sehingga berpotensi untuk memajukan perekonomian bangsa Indonesia sendiri. Akan
tetapi, ancamannya Indonesia sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi negara apabila
Indonesia tidak memiliki ketahanan nasional yang tinggi untuk mengatur negaranya sendiri.

Ancaman Unsur Tri Gatra


a) Lokasi dan Posisi Geografis negara :
1. Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air, polusi suara,
polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.
2. Keterbukaan posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia, yang dapat
membuka kerawanan dari berbagai Negara.
b) Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :
1. Masih kurangnya modal untuk mengelolah kekayaan alam dan keterampilan
penduduk yang masih relative kurang.
2. Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali sumber
kekayaan alam kita.
c) Kependudukan :
1. Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan penduduk
yang belum merata di wilayah luar Jawa, menyebabkan kerawanan perbatasan
dengan negara tetangga.
2. Masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita terhadap fungsi
dan makna ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.

2. Ancaman Unsur Panca Gatra


a) Ideologi :
1. Masih adanya sikap sekelompok masyarakat kita yang belum menerima
Pancasila sebagai satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Tindakan para pejabat negara kita yang overacting terhadap pelaksanaan
Pancasila dan demokrasi Pancasila.
3. Usaha-usaha para penganut PKI dan anteknya yang ingin merubah pancasila
dengan ideologi komunis.
b) Politik :
1. Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan
sistem politik demokrasi Pancasila.
2. Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu (OPP) yang menyebarkan isyu-isyu
bahwa sistem politik kita tidak demokratis.
3. Kegiatan provokator dalam Pemilu, yang tidak melaksanakan Pemilu secara
tanggungjawab.
4. Masih adanya sikap sekelompok tertentu, yang belum memahami tentang
kehidupan politik Indonesia.
c) Ekonomi :
1. Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2. Masih keterbatasan kemampuan modal perekonomian kita.
3. Adanya kegiatan kelompok ekonom mencari keuntungan sebesar-besarnya
tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.
4. Masih adanya penerapan sistem ekonomi lain yang tidak diterapkan di
Indonesia oleh golongan atau kelompok tertentu.
d) Sosial Budaya :
1. Masih adanya oknum yang menerapkan konsep individualis yang
mengorbankan orang lain.
2. Beredarnya kaset video biru yang tidak terkontrol, yang menunjukkan
kesenangan dan perilaku budaya dan adat asing, sehingga dapat merusak moral
bangsa.
3. Keengganan generasi muda, untuk mempelajari budaya asli daerahnya dan
budaya nasional.
4. Adat istiadat daerah yang tidak menunjang pembangunan nasional.
e) Hankam :
1. Adanya kegiatan kelompok ekstrim yang menghasut masyarakat untuk
menentang pemerintahan yang sah.
2. Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi rakyat Indonesia untuk
tidak mau melaksanakan Siskamling.
3. Sikap masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan keamanan kepada aparat
keamanan saja.
4. Tindakan agressor/intervensi dari negara lain terhadap negara kita.

3. Dalam mewujudkan ketahanan nasional gatra mana yang paling dominan dan penting?
Dari ke-8 gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional, semuanya penting karena saling
mempengaruhi satu sama lain.

4. Apakah globalisasi berdampak bagi upaya mewujudkan ketahanan nasional?


Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif dalam mewujudkan ketahanan nasional.
 Dampak Positif
a) Globalisasi Ekonomi
1. Terbukanya pasar internasional
2. Meningkatkan kesempatan kerja
3. Meningkatkan devisa negara
b) Globalisasi Sosial Budaya
1. Etos kerja yang tinggi dan disiplin
2. Penggunaan IPTEK yang semakin canggih
c) Hukum
1. Menguatnya supremasi hokum, demokrasi, dan HAM
d) Hankam
1. Meningkatnya hubungan kerja sama antar bangsa di bidang Hankam
 Dampak Negatif
1. Mengikis ideologi bangsa
2. Hilangnya rasa cinta produk dalam negeri
3. Perubahan pola pikir yang cenderung anarkis

5. Bagaimana menurut kelompok anda upaya apa saja yang harus dilakukan untuk
menghadapi pasar bebas apabila kita kaitkan dengan upaya mewujudkan ketahanan
nasional?
a. Memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri
menjadi lebih berkualitas
b. Melakukan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan bebas
c. Melakukan seleksi produk untuk melindungi industri nasional
d. Mencabut pungutan retribusi yang memberatkan dunia usaha di daerah agar industri lokal
lebih kompetitif
e. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan
f. Memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan
g. Mengaktifkan rambu rambu non tarif. Pemberlakuan SNI, ketentuan label, dan sejumlah
peraturan lain yang terkait dengan pengamanan pasar dalam negeri
h. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk menghadapi perdagangan bebas

Anda mungkin juga menyukai