Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH BANGSA INDONESIA

1. Bagaimana terbentuknya bangsa Indonesia?


Indonesia sejak diproklamasikan negara RI menganut falsafah bahwa hanya ada satu bangsa di wilayah
Republik Indonesia yaitu bangsa Indonesia. Indonesia sudah jenuh diperbudak oleh negara luar yang
banyak merugikan. Ini yang kemudian menyebabkan rasa persatuan atau kesadaran untuk menentang
kolonialisme yang memicu munculnya “Rasa Kebangsaan Indonesia”. Kemerdekaan yang
diproklamasikan 70 tahun lalu telah menjadi identitas bangsa yang mempersatukan bangsa Indonesia
hingga hari ini. Terbentuknya bangsa Indonesia didasarkan pada kebutuhan mendasar yaitu rasa ingin
bebas dan diwujudkan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

2. Mengapa suatu negara perlu memiliki Identitas Nasional? Jelaskan


Karena Identitas nasional merupakan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh suatu negara sebagai pembeda
dengan negara lain sehingga memudahkan interaksi antar negara yang satu dan yang lainnya untuk
memenuhi kebutuhan negaranya masing-masing.

3. Apa saja identitas negara RI, apakah munkin Identitas negara bisa berubah? Jelaskan
Identitas negara Indonesia terdiri dari :
- Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
- Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
- Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
- Lambang Negara yaitu Pancasila
- Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
- Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
- Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
- Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat
- Konsepsi wawasan Nusantara.
- Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan Nasional

Identitas negara tidak bias berubah karena Identitas negara merupakan ciri-ciri yang dapat
membedakan negara Indonesia dengan negara lain. -> UUD Pasal 37 ayat (5)

4. Apa saja fungsi Pancasila di NKRI? Jelaskan!


Fungsi Pancasila di NKRI
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Dasar negara merupakan alas atas fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya suatu negara. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar
pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
2. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana hakekatnya merupakan suati hasil perenungan atau pemikiran
bangsa Indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan
batin dalam masyarakat yang heterogen. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur
hubungan manusia dengan sesama, lingkungan, dan mengatur hubungan manusia dengan tuhannya.
4. Pancasila sebagau Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada dahulu kala
pada masa kejayaan nasional.
5. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia
dalam sikap mental maupun tingkah laku
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Artinya bahwa segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan
Pancasila.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indoensia yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materill dan spiritual yang berdasarkan Pancasila
8. Pancasila sebagai Falsafah Hidup
Karena pancasila adalah falsafah hidup yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh bangsa
Indonesia diyakini benar.

5. Mana yang harus didahulukan Identitas kultural atau identitas politis? Jelaskan!
Identitas kultural adalah identitas yang mengarah kepada atribut kebudayaan. Sedangkan identitas
politik adalah identitas yang mengarah kepada sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat,
contohnya sebagai pemilih dalam pemilu ataupun sebagai warga negara. Jika dibandingkan dengan
identitas-identitas politik kiranya bukan yang paling dominan, tetapi juga cocok dikombinasikan dengan
identitas lainnya. Dari segi kultur politis, mengkombinasikan identitas kultural dan identitas politik
bukanlah suatu permasalahan. Malah sebaliknya merupakan jalan keluar dari suatu permasalahan.

NEGARA dan KONSTITUSI


1. Syarat apa saja yang harus diutamakan untuk berdirinya suatu negara? Jelaskan!
- Rakyat
Merupakan sekumpulan manusia yang disatukan oleh suatu wilayah tertentu serta tunduk pada
kekuasaan negara. Rakyat dibedakan menjadi dua yakni, penduduk dan bukan penduduk.
- Wilayah
Merupakan suatu tempat yang diduduki oleh sekumpulan orang. Wilayah dibagi menjadi tiga. Wilayah
darat, laut, dan udara.
- Pemerintahan yang berdaulat
Arti luas : Keseluruhan badan pengurus negara dan segaal organisasi negara.
Arti sempit : Suatu badan pimpinan yang terdiri atas seseorang atau beberapa orang.
- Pengakuan dari negara lain
Negara dapat terbentuk apabila diakui secara internasional (de jure) karena melibatkan hak dan
kewajiban anggota masyarakat internasional.
2. Apa yang dimaksud dengan konstitusi? Apakah suatu negara selalu memiliki konstitusi, adakah
yang tidak?

Konstitusi adalah sebuah dokumen yang berisi aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, dalam hal ini konstitusi tidak semuanya dalam bentuk tertulis, dapat juga dalam
bentuk tidak tertulis.

Ya, setiap negara harus memiliki konstitusi karena konstitusi merupakan landasan tertinggi suatu negara
yang menjadi pedoman untuk menjalankan fungsi pemerintahan suatu negara.

3. Apa fungsi konstitusi? Apa yang harus dipenuhi oleh konstitusi untuk dapat memenuhi fungsinya?
Jelaskan!

Fungsi konstitusi:

- Membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi tindakan yang semena-mena oleh pemerintah.
- Sebagai piagam kelahiran suatu negara (a birth certificate of new state)
- Sumber hokum tertinggi
- Alat yang membatasi kekuasaan
- Identitas nasional dan lambing
- Pelindung HAM

Yang harus dipenuhi agar konstitusi dapat berfungsi:

- Bersifat adil agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan
memperhatikan kepentingan rakyat.
- Melindungi asas demokrasi
- Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat untuk melaksanakan dasar negara
- Menentukan suatu hokum.

4. Jelaskan mengapa terjadi perubahan konstitusi di Indonesia, apa latar belakangnya?

Konstitusi berubah karena adanya perubahan zaman dan adanya ketidaksesuaian dengan situasi politik
pada masa tersebut, serta adanya kekurangan pada konstitusi sebelumnya sehingga butuh
penyempurnaan.

- Perubahan konstitusi UUD 1945 menjadi konstitusi RIS 1949

Latar belakangnya terjadi karena pihak Belanda ingin menjajah kembali Indonesia dan berusaha
memecah belah bangsa Indonesia dengan cara membentuk negara “boneka”. Bahkan Belanda
melakukan agresi militer I dan II dalam upaya menjajah Indonesia kembali. Untuk mengatasi pertikaian
tersebut, PBB menyelenggarakan KMB di DenHaag tahun 1949 dan salah satu isi dari KMB adalah
didirikan Negara Republik Indonesia Serikat. Perubahan bentuk negara kesatuan menjadi negara serikat
menghasruskan adanya pergantian konstitusi. Sehingga pada 27 Desember 1949 terjadi perubahan
konstitusi UUD 1945 menjadi konstitusi Republik Indonesia Serikat atau yang lebih dikenal dengan
konstitusi RIS.

- Perubahan konstitsui RIS 1949 menjadi UUDS 1950

Latar belakang yaitu pada awal Mei 1950 terjadi penggabungan negara-negara bagian dalam negara RIS,
sehingga hanya tingga tiga negara bagian yaitu Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan
Negara Sumatera Timur. Tiga negara bagian tersebut ingin kembali kebentuk kesatuan. Untuk
mengubah negara serikat menjadi negara kesatuan diperlukan suatu UUD Negara Kesatuan. UUD
tersebut akan diperoleh dengan cara memasukkan isi UUD 1945 ditambah bagian-bagian yang baik dari
konstitusi RIS. Pada tgl 15 Agustus 1950, ditetapkan Undang-Undang Federal no 7 tahun 1950 ttg
Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, yang berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Dengan
demikian sejak tanggal tersebut Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS 1950. Dan terbentuklah
kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia.

- Perubahan UUDS 1950 menjadi UUD 1945 (Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999)

Latar belakang yaitu sesuai dengan namanya, UUDS 1950 bersifat sementara. SIfat kesementaraan ini
nampak dalam rumusan pasal 134 yang menyatakan bahwa “Konstituante (lembaga pembuat UUD)
bersama-sama dengan pemerintah selekas-lekasnya menetapkan UUD Republik Indonesia yang akan
menggantikan UUDS ini”, sekalipun konstituante telah bekerja kurang lebih dua setengah tahun, namun
masih belum berhasil menyelesaikan/membuat UUD. Hal ini disebabkan pertentangan pendapat
diantara partai-partai politik di badan konstituante. Atas dasar untuk menyelamatkan bangsa dan
negara, pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden yang berisi:
1. Menetapkan pembubaran konstituante
2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPRS
Dengan adanya dikrit presiden 5 Juli 1959, makan secara resmi terjadi perubahan UUDS 1950 menjadi
UUD 1945.

5. Apakah isi konstitusi RI bisa dirubah, bagaimana caranya?


Isi konstitusi RI bisa dirubah, dengan cara amandemen. Sesuai dengan dasar hukum perubahan UUD
1945, pasal 37 yang berbunyi:
1. Untuk mengubah undang-undang dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota majelis
permusyawaratan rakyat harus hadir.
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang hadir.

Pasal 3:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

Kesimpulan:
1. Hanya MPR yang memiliki kapasitas sebagai Badan Konstituante dan mengamandemen UUD secara
konstitusional
2. UUD mudah untuk dirubah, bisa kapan saja tergantung kehendak politik dari MPR.

HAK DAN KEWAJIBAN WNI


1. Asas apa saja yang digunakan suatu negara untuk menentukan kewarganegaraannya?
Indonesia menggunakan asas apa saja?

Jawab : asas yang digunakan suatu negara untuk menentukan kewarganegaraan nya adalah asas ius
sanguinis, dan ius soli. Ius sanguinis adalah asas dimana suatu negara menentukan warga negaranya
berdasarkan garis keturunannya. Contohnya Ricki lahir di Amerika tetapi kedua orang tua nya berasal
dari Indonesia, maka Ricki adalah warga negara Indonesia. Ius soli adalah asas dimana suatu negara
menentukan warga negaranya berdasarkan tempat kelahiran nya. Contohnya Tata kedua orang tua nya
berasal dari Singapura, tetapi dia lahir di Indonesia, maka dia adalah warga negara Indonesia.

Negara Indonesia menggunakan asas ius sanguinis, ius soli terbatas, dan kewarganegaraan ganda
terbatas.

2. Siapa saja WNI ? dan apa saja hak dan kewajiban seorang WNI?

Jawab : seorang WNI adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara RI. Kepada orang ini
diberikan KTP, berdasarkan Kabupaten atau Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga.
Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik yaitu NIK (Nomor Induk Kependudukan)
apabila telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh
negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum
internasional.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing
(WNA), atau sebaliknya
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau
belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan
ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin,
diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah
RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan
pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah
Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia

Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan
kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin
secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia
sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan
pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan
kewarganegaraan ganda.

Hak dan kewajiban WNI :

a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik


• Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada
kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu :

1. hak untuk diperlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.


2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
 Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Arti pesannya
adalah
a. Hak berserikat dan berkumpul.
b. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
c. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di
antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers
dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan
sebagainya)

b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya


 Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.
 Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”.
 Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”.
Arti pesan yang terkandung adalah :
1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan
2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.

Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal
29 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”. Arti pesannya adalah :
7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di
samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.
8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam


• Pasal 30 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara”. Arti pesannya : bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha
pembelaan negara.

d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi


 Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan”.
 Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
 Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
 Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.
Arti pesannya adalah :
1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan
jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat.
2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.
3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya
alam.
4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan,
tidak merugikan kepentingan orang lain.
5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu.

Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara dituangkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan. Contoh hal dan kewajiban WNI dalam bidang pendidikan pada pasal 31
dijabarkan kedalam UU No 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas. Disamping adanya hak dan kewajiban warga
negara terhadap negara , dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah dicantumkan adanya hak asasi
manusia dan kewajiban dasar manusia yaitu pada pasal 28 I – J UUD 1945.

3. Mengapa seseorang perlu memiliki kewarganegaraan? Apakah mungkin seseorang dapat


menjadi apatride atau bipatride?

Jawab : seseorang perlu memiliki kewarganegaraan karena dia dapat medapatkan perlindungan hukum
dari negara yang bersangkutan, memiliki hak-hak sebagai warga negara, memiliki identitas diri,
mempermudah ijin dalam membuka usaha dan kepemilikan tanah.

Seseorang dapat menjadi apatride atau bipatride.

Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyaikewarganegaraan.
Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganutasas ius soli lahir di negara B yang menganut asas
ius sanguinis. Makaorang tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga tidak dapatmenjadi warga
negara B. Dengan demikian orang tersebut tidak mempunyaikewarganegaraan.

Bipatride,yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macamkewarganegaraan sekaligus


(kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorangketurunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis
lahir di negra A yangmenganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa B, maka ia
dianggapsebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga mengganggap dia warganegaranya karena
berdasarkan tempat lahirnya.

4. Bagaimana proses yang harus dilakukan seseorang untuk memasuki wilayah negara lain?
Jawab : proses yang harus dilakukan seseorang untuk memasuki wilayah negara lain sebagai berikut :
a. Membuat pasport di negara asal
b. Membuat visa untuk negara tujuan, kecuali negara tujuan telah menjalin kerjasama sebelumnya
untuk membebaskan visa
c. Membawa surat rekomendasi yang didapat dari negara tujuan untuk keperluan terterntu

5. Bagaimana seorang WNI kehilangan kewarganegaraannya ? dapatkah orang tersebut


memperoleh kewarganegaraannya kembali dan proses nya?
Jawab : seorang WNI kehilangan kewarganegaraan nya saat :
 Memperoleh kewarganegaraan orang lain atas kemauannya sendiri
 Masuk dinas tentara asing tanpa izin presiden
 Secara sukarela masuk dinas negara asing
 Secara sukarela menyatakan janji setia pada negara asing
 Ikut pemilu negara asing
 5 tahun terus menerus tinggal diluar wilayah Indonesia tanpa alasan yang sah dan sengaja
menyatakan tidak ingin menjadi WNI atau tiap 5 tahun berikut tidak mengajukan pernyataan
ingin menjadi WNI
 Dinyatakan hilang kewarganegaraan nya oleh presiden atas permohonannya sendiri

Iya,
WNI yang kehilangan kewarganegaraan nya dapat mengajukan permohonan kepada menteri melalui
pejabat atau perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon. Permohonan
diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas bermaterai, cukup dan sekurang-kurang nya
memuat :
a. Nama lengkap
b. Alamat tempat tinggal
c. Tempat tanggal lahir
d. Pekerjaan
e. Jenis kelamin
f. Status perkawinan
g. Alasan kehilangan kewarganegaraan RI

Permohonan harus dilampiri dengan :


a. Fotocopy kutipan akta kelahiran pemohon dan akta kelahiran anak pemohon bagi yang memiliki
anak kurang dari 18 tahun
b. Fotocopy paspor RI atau surat keterangan lain yang membuktikan bahwa pemohon pernah
menjadi WNI
c. Fotocopy dokumen pernikahan bagi yang telah menikah
d. Pernyataan tertulis setia pada NKRI
e. Daftar riwayat hidup
f. Pas foto 4 x 6 sebanyak 6 lembar
Prosesnya :
a. Apabila dalam 14 hari kerja berkas yang dikirim pemohon sudah atau belum lengkap maka
pejabat berwenang akan memberikan pemberitahuan kepada pemohon.
b. Menteri menetapkan keputusan bahwa pemohon memperoleh atau tidak kewarganegaraannya
paling lambat 3 bulan sejak permohonan diterima
c. Pejabat akan menyampaikan keputusan menteri kepada pemohon paling lambat 7 hari
d. Anak yang belum berusia 18 tahun dan belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI
akan otomatis memperoleh kewarganegaraan RI jika permohonan ayah dan atau ibu nya
dikabulkan.

HAM

DEMOKRASI
1. Mengapa Indonesia memilih sistem politik demokrasi, bukan yang lainnya, apa dasarnya?
Karena Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang masyarakatnya beragam, baik suku, agama,
tingkat pendidikan, strata sosial, dan ekonomi. Demokrasilah yang dipandang sebagai sistem
pemerintahan yang menaungi perbedaan tsb. Dengan pemilu semua rakyat mendapat hak yang sama
untuk memilih wakilnya dalam kursi pemerintahan yang akan menjalankan sistem. Tidak mempedulikan
tingkat pendidikan dan ekonomi warganya. Dan sistem demokrasi yang dianut di Indonesia adalah
demokrasi yang selaras dengan nilai2 pancasila dan karakter bangsa Indonesia yang kemudian
dirumuskan menjadi demokrasi pancasila.

2. Apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi negara demokrasi?


Syarat-syarat pemerintahan demokrasi:
- Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara
- Pemilihan umum yang bebas
- Kebebasan untuk menyampaikan pendapat
- Kebebasan untuk berorganisasi
- Pendidikan kewarganegaraan

3. Apa yang membedakan demokrasi yang kita anut dengan demokrasi di negara lain?
Perbedaan:
Demokrasi Barat 
Ciri – ciri : Menganut demokrasi liberal/kapitalis, bentuk negara federal
Kelebihan : HAM dipegang teguh dan dijunjung tinggi negara memiliki sosialisme demokrasi, demokrasi
menggunakan cara yang realistis dan efektif.
Kelemahan : Terdapat negara2 bagian sehingga terkadang terjadi masalah yang dikarenakan undang2
yang dibuat oleh negara bagian bertentangan dengan pemerintah pusatnya, terlalu imperialisme
Demokrasi Indonesia 
Ciri – ciri : Menganut demokrasi pancasila, bentuk negara kesatuan, presiden sebagai kepala negara dan
kepala pemerinhtahan
Kelebihan : Bebas berpendapat, bebas beraspirasi, bebas berdemonstrasi
Kelemahan : Terlalu banyak partai, mudah terpengaruh dengan pendapat yang tidak baik, tidak adanya
respon cepat dari pemerintah untuk menanggulangi masalah2 yang terjadi pada rakyat.

4. Bagaimana prinsip kedaulatan ditangan rakyat dijalankan?


Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan yang dimiliki negara tertentu. Suatu
negara yang berdaula memiliki kekuasaan untuk menentukan segenap proses pemerintahan dalam
negaranya secara bebas dan mandiri. Kedaulatan disini memiliki sifat, antara lain yaitu :
- Permanen  Kedaulatan bersifat tetap dan akan ada selama suatu negara masih berdiri
- Asli  Kedaulatan tidak berasal dari kedaulatan lain
- Bulat  Kedaulatan satu-satunya kekuasaan yang lebih tinggi
- Tidak terbatas  Kedaulatan tidak dibatasi siapapun

Untuk memilih pihak yang akan mewakili rakyat dalam mengelola negara dapat dilakukan dua cara, yaitu:

1. Secara langsung, rakyat memilih langsung tanpa perantara


2. Secara tidak langsung, rakyat memilih orang yang kemudian bertindak sebagai wakili untuk
memilih pihak lain

Asas kedaulatan rakyat memiliki ciri sbg berikut:


a. Kedaulatan dilaksanakan menurut UUD
b. Terdapat lembaga perwakilan rakyat sebagai badan yang mencerminkan kehendak rakyat
c. Untuk mengisi keanggotaan lembaga tsb dilkasnakan pemilu dalam jangka waktu tertentu.

5. Kultur atau budaya apa yang dapat mendukung pelaksanaan sistem demokrasi?
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dimana rakyat diberikan kesempatan untuk
mengendalikan dan mengawasi para pemimpinnya. Secara garis besar sistem pemerintahan demokrasi
adalah sistem pemerintahan yang berasal dari dan untuk rakyat. Demokrasi yang berbasi rakyat ini akan
baik berjalannya apabila didukung beberapa budaya atau kultur yang baik pula. Budaya yang sangat
membantu antara lain:
a. KEBEBASAN
Demokrasi menekankan kebebasan bagi masyarakat dalam berbicara, berorganisasi,
dan beragama. Namun kebebasan yang diberikan bukan kebebasan mutlak melainkan
kebebasan terikat dimana masyarakat diharuskan siap menghadapi segala konsekuensi
dari perbuatannya
b. PERSAMAAN
Persamaan bagi semua masyarakat di mata hukum maupun dalam hal kesempatan
untuk mengembangkan diri. Demokrasi berpandangan bahwa setiap orang samap tanpa
memandang agama, suku, dsb.
c. SOLIDARITAS
Demokrasi menekankan masyarakatnya untuk bahu membahu karena sumber kekuatan
demokrasi adalah persatuan rakyat sehingga ego yang telah dikesampingkan akan
mempermudah sistem demokrasi.
d. TOLERANSI
Budaya toleransi alias saling menghargai dan saling menerima berperan vital dalam
jalannya sistem pemerintahan demokrasi.
e. KEJUJURAN
Demokrasi yang berasal dari dan untuk rakyat akan sangat terbantu apabila budaya
kejujuran telah menjadi hal lazim dalam masyarakat.

Masih banyak budaya masyarakat yang lain yang dapat mendukung namun kelima budaya diatas
merupakan hal yang dianggap paling mendasar demi terwujudnya sistem demokrasi yang kompeten.

WAWASAN NUSANTARA

OTONOMI DAERAH
KETAHANAN NASIONAL DAN GLOBALISASI

HUBUNGAN ANTAR GATRA DALAM ASTAGATRA


Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang
erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa: (1) Ketahanan Nasional pada
hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara
optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan
kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra). (2) Ketahanan nasional adalah suatu
pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling
hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra). (3) Kelemahan di salah satu
gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan
sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra
lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. (4) Ketahanan Nasional Indonesia
bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante
keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology,
politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.

a. Hubungan Antar Gatra dalam Trigatra


Antara Trigatra dan Pancagatra serta antargatra terdapat hubungan timbal balik yang erat yang
dinamakan korelasi dan interdependensi. Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada
kemampuan bangsa dan negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (Trigatra)
sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra).

Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya
kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi. Bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan
serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter
geografi mempengaruhi kehidupan dari penduduknya. Kehidupan dan penghidupan penduduk
dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam. Demikian pula sebaliknya,
jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan
khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharuhi. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika
telah diolah penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

b. Hubungan Antar Gatra dalam Pancagatra


Hubungan antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan, dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai
penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam pancagatra dalam memelihara
kelangsungan hidup dan pencapaian tujuan nasional. Hubungan antara gatra politik dengan gatra
ideologi, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan, berarti kehidupan politik yang
mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi memberikan iklim yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Hubungan antara gatra ekonomi dan gatra ideologi, politik, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan meyakinkan kebenaran
ideologi yang dianut, mendinamisasi kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta
mendukung pengembangan pertahanan dan keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju, dan
merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

Hubungan antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, politik, ekonomi, serta pertahanan dan
keamanan, dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya, dan
berkepribadian akan meyakinkan kebenaran ideologi yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap
mementingkan kebersamaan, serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak
individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya, dan berkepribadian
hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai.

Hubungan antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, politik, ekonomi dan sosial
budaya, dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan
meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan
politik, ekonomi, dan sosial budaya.

3.4 Dampak-dampak Globalisasi terhadap Ketahanan Nasional

1) Dampak positif
a. Globalisasi ekonomi
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
b. Globalisasi sosial budaya
Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi
dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang
pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
c. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya
hak-hak asasi manusia.
d. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan
bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
e. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,
transparan, dan akuntabel.
f. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.
g. Adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan baik
kerja sama bilateral , regional maupun internasional.

2) Dampak negatif globalisasi


a. Ideologi bangsa
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
b. Aspek ekonomi
Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk
luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin
berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
d. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global.
Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat
cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
e. kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional untuk
beroprasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan
globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah
Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya Gerakan Non Blok pada masa
perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri minyak dan gas
sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-
kelemahan yang terjadi dalam implementasi gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi
pemacu semangat dalam melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam
peningkatan kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan
bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Indonesia tengah berusaha meningkatkan kinerja produksi dalam negeri, khususnya meningkatkan
kemandirian usaha melalui berbagai kebijakan ekonomi (kredit usaha kecil, PNPM mandiri, kredit Usaha
Tani, dan berbagai subsidi pemerintah untuk menumbuhkan ketahanan ekonomi dalam negeri). Upaya
tersebut di atas ditujukan untuk melahirkan efisiensi ekonomi dalam negeri, sehingga pengusaha lokal
mampu meningkatkan skala ekonomi yang pada akhirnya mampu menyediakan hasil produksi yang
dapat diterima masyarakat pada tingkat harga terjangkau (murah).
Upaya di atas didukung pula oleh aksi anti korupsi yang diarahkan untuk mengurangi ekonomi biaya
tinggi. Ketika berbagai pungutan liar, serta penyalahgunaan kewenangan anggaran, dan berbagai
penggelembungan anggaran telah terkurangi, bahkan dihilangkan, maka efisiensi produksi nasional
relatif akan tercapai.

Berbagai usaha di atas tengah dilakukan, efisiensi ekonomi masih merupakan tujuan, hal ini
mengandung arti bahwa harga barang dan jasa yang diproduksi perusahaan dalam negeri baik kecil,
menengah, maupun besar relatif masih mahal, jika proses produksi menggunakan bahan baku impor
maka tentu harga komoditas tersebut semakin mahal, sebab kurs dollar terhadap rupiah masih
tinggi.Kondisi di atas mencerminkan bahwa Indonesia sesungguhnya belum siap melakukan
perdagangan bebas dengan negara lain, apalagi dengan negara yang telah mencapai efisiensi ekonomi.
Jika kita tetap melakukannya maka produsen dalam negeri akan kehilangan konsumen faktual dan
konsumen potensialnya, sebab mereka akan beralih kepada komoditas impor yang lebih murah.

Menyikapi perdagangan bebas ASEAN-China, khususnya Indonesia-China, sesungguhnya merupakan


perdagangan bebas yang tidak adil. Kita mengenal sistem ekonomi China belum bisa dikatakan keluar
sepenuhnya dari sistem ekonomi terpimpin (Command economic System), berarti komoditas yang
dihasilkan China merupakan komoditas nasional, meskipun dihasilkan oleh produsen swasta dapatkah
kita menjamin hilangnya keterlibatan Pemerintah China dalam proses produksi (hilangnya subsidi
pemerintah, serta bantuan pemerintah lainnya terhadap pengusaha). Pada kondisi seperti ini
sesungguhnya produsen swasta Indonesia tengah bersaing dengan negara China sebagai produsen, akan
mampukah produsen Indonesia bersaing dengannya ?. Kesulitan bersaing produsen swasta Indonesia
dengan produk China terletak pada tingkat efisiensi yang dicapai oleh masing-masing produsen. Tingkat
efisiensi produksi produsen swasta Indonesia tentu kalah oleh tingkat efisiensi produksi China, sebab
berbagai unsur pendukung tercapainya efisiensi di China sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah
China, sebab negaranya merupakan produsen, dan tingkat ekonomi biaya tinggi di negara China relatif
sangat rendah.

saran untuk mengurangi dampak negatif perdagangan bebas Indonesia-China terhadap Produsen
Indonesia adalah :

a). Mempercepat proses pencapaian efisiensi ekonomi melalui pengembangan sarana dan prasarana
pasar komoditas lokal (Pengembangan sarana pasar tradisional, menjadi saran pasar tradisional
modern). b). Pengembangan komoditas yang berbasis bahan baku lokal. c). Meniadakan praktik
ekonomi biaya tinggi yang bersumber dari berbagai pungutan liar yang berkenaan dengan perizinan
serta faktor-faktor administratif lainnya, korupsi, pembengkakan anggaran (mark up), dan praktir kotor
lain yang berkenaan langsung dengan meningkatnya biaya produksi. d). Menutup impor barang dan jasa
yang telah diproduksi di Dalam Negeri. e). Memperluas jaringan kerjasama usaha di dalam negeri,
sehingga produsen dalam negeri memperoleh kemudahan dalam penyediaan bahan baku, sumber dana,
serta kemudahan melakukan promosi pada berbagai media massa. f). Meningkatkan subsidi pemerintah
khususnya untuk barang yang diproduksi swasta namun berkaitan dengan hajat hidup rakyat (misalnya
komoditas minyak dan gas alam beserta distribusinya, komoditas pangan terutama beras, komoditas
pakaian dan derivasinya, jasa komunikasi dan transfortasi, air minum, air bersih, listrik dan komoditas
publik lainnya), hal ini dilakukan agar dicapai efisiensi lebih cepat. (ingat kewajiban yang diemban negara
dari UUD-45, pasal 33).

Perdagangan bebas antar negara yang memiliki tingkat efisiesi yang seimbang memang menguntungkan,
khususnya bagi pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap produk yang tidak diproduksi di dalam
negeri, namun jika perdagangan bebas dilakukan antara negara yang telah memperoleh efisiensi karena
sistem ekonomi dan keterlibatan negara sangat mendukung dengan negara berkembang yang belum
mencapai tingkat efisiensi dalam perekonomiannya, maka yang terjadi adalah ketidak adilan. Jika
perdagangan bebas memperdagangkan barang yang telah di produksi di dalam negeri negara yang tidak
efisien, maka perdagangan bebas merupakan penghancuran dalam pergaulan ekonomi dunia bukan
ajang pemelaratan manusia, namun alat untuk mensejahterakan manusia, jika ternyata perdagangan
bebas melahirkan kesengsaraan rakyat Indonesia, sebaiknya Indonesia menunda perdangan bebas
sampai dicapai tingkat efisiensi ekonomi nasional dan siap bersaing.

Anda mungkin juga menyukai