Latar Belakang
2.1 Definisi
Untuk itu dengan adanya batasan yang tegas tersebut maka suatu pembunuhan
yang tidak memenuhi salah satu kriteria di atas tidak dapat disebut sebagai
pembunuhan anak (infanticide), malainkan suatu pembunuhan biasa.1
2.3 Epidemiologi
Amerika Serikat, lebih dari enam ratus anak dibunuh oleh orang tua
mereka pada tahun 1983.tingkat pembunuhan bayi selama satu jam pertama
kehidupan di luar rahim turun dari 1,41 per 100.000 selama 1963-1972 menjadi
0,44 per 100.000 untuk tahun 1974 hingga 1983.3
Di Jakarta dilaporkan bahwa 90-95 % dari sekirtar 30-40 kasus PAS per
tahun dilakukan dengan cara asfiksia mekanik. Bentuk kekerasan lainnya adalah
kekerasan tumpul di kepala (5-10%) dan kekerasan tajam pada leher atau dada (1
kasus dalam 6-7 tahun).5
2.4 Dasar Hukum4
Pasal 341. Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja
merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342. Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan
karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anak sendiri
dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 343. Bagi orang lain yang turut serta melakukan kejahatan
yangditerangkan dalam pasal 342 KUHP diartikan sebagai pembunuhan
atau pembunuhan berencana.
Ibu, yaitu hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan
pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan apakah ibu telah menikah
atau belum. Sedangkan, bagi orang lain yang melakukan atau turut
membunuh anak tersebut dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan
berencana, dengan hukuman yang lebih berat, yaitu 15 tahun penjara
(pasal 338 pembunuhan tanpa rencana), atau 20 tahun, seumur
hidup/hukuman mati (pasal 339 dan 340, pembunuhan dengan rencana).
Waktu, yaitu dalam undang-undang tidak disebutkan batasan waktu
yangtepat, tetapi hanya dinyatakan “pada saat dilahirkan atau tidak lama
kemudian“. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih
sayang seorang ibu terhadap anaknya. Bila rasa kasih sayang sudah timbul
maka ibu tersebut akan merawat dan bukan membunuh anaknya.
Psikis, yaitu ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa
ketakutanakan diketahui orang lain telah melahirkan anak itu, biasanya
anak yang dilahirkan tersebut didapatkan dari hubungan tidak sah.
Bila ditemukan mayat bayi di tempat yang tidak semestinya, misalnya tempat
sampah, got, sungai dan sebagainya, maka bayi tersebut mungkin adalah korban
pembunuhan anak sendiri (pasal 341, 342), pembunuhan (pasal 338, 339, 340,
343), lahir mati kemudian dibuang (pasal 181), atau bayi yang ditelantarkan
sampai mati (pasal 308).
Pada saat pemeriksaan jenazah bayi pada kasus curiga infanticide , dokter harus
memeriksa beberapa hal yaitu:
2.5.1 VIABILITAS 8
Bayi yang viable adalah bayi yang sudah mampu untuk hidup diluar
kandungan ibunya atau sudah mampu untuk hidup terpisah dari ibunya. Viabilitas
mempunyai beberapa syarat, yaitu :
1. Umur ≥ 28 minggu dalam kandungan.
2. Panjang badan ≥ 35 cm.
3. Berat badan ≥ 1000 gram.
4. Tidak ada cacat bawaan yang berat.
5. Lingkaran fronto-oksipital ≥ 32 cm.
Selain itu juga dilihat adanya kelainan bawaan yang dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup bayi, seperti kelainan jantung (ASD, VSD), otak (anensefalus
atau mikrosefalus), dan aluran pencernaan (stenosis esophagus, gastroskizis).
Disebut belum cukup bulan jika belum memenuhi ciri-ciri diatas. Bila belum
cukup bulan, selanjutnya ditentukan berapakah usia kehamilannya dengan
menggunakan rumus Haase:5,8
Usia kehamilan 1-5 bulan : panjang tubuh = bulan kuadrat cm
Usia kehamilan > 5 bulan : panjang tubuh = bulan x 5 cm
Tanda-Tanda perawatan
Jika sudah tampak tanda perawatan maka pembunuhan yang dilakukan oleh
ibu tidak dapat dikatakan sebagai infanticide, tetapi pembunuhan biasa. Tanda
perawatan tersebut antara lain:
Pemotongan tali pusat dengan alat : dapat dilihat pada ujung pemotongan
tali pusat terlihat rata, apabila tidak dapat dinilai karena sudah mengelisut
penilaian dilakukan dengan memasukan ujung tali pusat didalam air.
Sehingga dapa terlihat apakak ujung pemotongan tersebut rata atau
terkoyak.
Verniks kaseosa pada leher, lipat ketiak dan lipat paha sudah dibersihkan
Adanya makanan atau susu dalam labung
Adanya jalan nafas bebas
Perkiraan umur janin dapat pula dilakukan dengan melihat pusat penulangan
(ossification centers) sebagai berikut:
Pusat penulangan pada: Umur (bulan)
Klavikula 1,5
Tulang panjang (diafisis) 2
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5-6
Manubrium sterni 6
Talus Akhir 7
Sternum bawah Akhir 8
Distal femur Akhir 9/ setelah lahir
Proksimal tibia Akhir 9/ setelah lahir
Kuboid Akhir 9/ setelah lahir
Bayi perempuan lebih
cepat
Beberapa hal lain yang perlu dipikirkan adalah kecelakaan, dan trauma jalan lahir.
1. Trauma jalan lahir
Kaput suksedaneum
Adanya trauma lahir dapat menyebabkan timbul kaput
suksedaneum, yang menandakan lamanya proses persalinan.
Secara makroskopik kaput terlihat sebagai edema pada kulit bagian
dalam di daerah presentasi terendah, berwarna kemerahan,
sedangkan secara mikroskopik terlihat jaringan yang mengalami
edema dengan perdarahan sekitar pembuluh darah.
Sefal hematom
Akibat molase yang hebat, dapat timbul perdarahan dibawah
periosteum yang terbatas pada satu tulang, dan tidak melewati
sutura. Perdarahan terjadi setempat di antara periosteum dan
permukaan luar atap tengkorak.
Fraktur Tulang tengkorak
Penggunaan forseps dapat menyebabkan fraktur tengkorak dan
robekan otak, biasanya berupa cekungan tulang pada ubun-ubun.
Perdarahan Intrakranial
Akibat laserasi tentorium serebeli dan falks serebri, terjadi robekan
pada vena galeni, sinus sagitalis superior, dan sinus transversus,
bridging veins. Perdarahan terjadi karena molase dan kompresi
kepala hebat dan cepat.
Perdarahan subaraknoid dan intraventrikuler.
Jarang terjadi, umumnya terjadi pada bayi prematur, karena belum
sempurna perkembangan jaringan-jaringan otak.
Perdarahan epidural
Sangat jarang terjadi, karena duramater yang melekat erat pada
tulang tengkorak.
BAB III
KESIMPULAN
6. ………