Cara sitasi: Nurilmala M, Jacoeb AM, Dzaky RA. 2017. Karakteristik gelatin kulit ikan tuna sirip kuning.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 339-350.
Abstrak
Gelatin merupakan produk yang banyak diperlukan dalam berbagai industri, yaitu industri pangan
maupun non-pangan. Penggunaan gelatin yang sangat luas menyebabkan kebutuhan gelatin Indonesia selalu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hingga saat ini, belum terdapat industri gelatin dalam negeri,
sehingga perlu penelitian tentang sumber gelatin, terutama dari limbah perikanan. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan ekstraksi gelatin kulit ikan tuna sirip kuning dengan perlakuan suhu (55, 65 dan 75 oC).
Sifat-sifat gelatin yang diteliti yaitu rendemen, pH, kekuatan gel, viskositas, analisis gugus fungsional, bobot
molekul, dan komposisi asam amino. Suhu ekstraksi 75 oC adalah perlakuan terpilih. Perlakuan tersebut
mempunyai rendemen sebesar 17%; pH 5,3; kekuatan gel 1789,55 gf; viskositas 104,2 Cp. Gugus fungsi pada
perlakuan tersebut terdapat amida A, I, II, dan III. SDS-PAGE menunjukkan pita β, α1 dan α2. Komposisi
asam amino utama yaitu glisina dan prolina.
Abstract
Gelatin is one of the products which become a necessity for various industries, i.e. food and non-food
industries. The application of gelatin has been increasing year by year in Indonesia. However, there is no
gelatin industry in Indonesia so far. Thus, it is necessary to find an alternative source of gelatin, especially
from fishery by products.Thus, the purpose of this research was to extract fish skin gelatin of yellowfin
tuna with temperature treatments (55, 65 and 75 oC). In addition, the properties of resulted gelatin were
determined including yield, pH, gel strength, viscosity, functional groups, molecular weight profiles, and
amino acid composition. The extraction at 75 oC was chosen as the best result. The yield was 17%; pH 5.3;
gel strength 1789.55 gf, viscosity 104.2 Cp, respectively. There was functional group amide A, I, II, dan III.
SDS-PAGE showed β, α1 dan α2 bands for tuna skin gelatin. In addition, the main amino acids were glycine
and proline.
tulang dan kulit. Limbah tulang dan kulit tinggi dibandingkan tulang. Kelebihan lain
tuna pada beberapa industri masih belum pembuatan gelatin dengan bahan baku kulit
dimanfaatkan dengan baik, contohnya pada adalah proses lebih cepat yaitu dengan proses
industri tuna loin di Bitung, Sulawesi Utara perendaman asam, sedangkan pembuatan
(Agustin 2013). Limbah kulit tuna tersebut gelatin dari bahan baku keras misalnya
hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. tulang dan sisik memiliki proses lebih lama
Limbah tulang dan kulit hasil industri tuna dengan perendaman basa (Hastuti dan
loin, filet dan sebagainya dapat diolah menjadi Sumpe 2007). Ekstraksi gelatin berbahan dasar
gelatin ikan karena mengandung kolagen tulang ikan di antaranya telah dilakukan oleh
dalam jumlah besar. Hidayat et al. (2016), serta telah
Lombu et al. (2015) menyatakan bahwa diaplikasikan dalam pembutan permen jelly
gelatin merupakan salah satu jenis protein (Eveline et al. 2014).
yang banyak diperoleh dari kolagen alami Pemahaman tentang sifat-sifat gelatin
yang terdapat pada kulit dan tulang. Gelatin dan mikroskopis kulit ikan tuna sirip
memiliki sifat khas, yaitu dapat berubah secara kuning menjadi hal yang penting karena
reversible dari bentuk sol ke gel, mengembang dapat dijadikan sebagai alternatif gelatin
dalam air dingin, dapat membentuk film, komersial. Pengolahan gelatin dari kulit tuna
mempengaruhi viskositas suatu bahan serta sirip kuning dapat mengurangi keraguan
dapat melindungi sistem koloid. Sifat gelatin pada umat Muslim dan Hindu, menghindari
tersebut membuat kebutuhan gelatin dalam resiko penyakit BSE, serta memanfaatkan
industri pangan maupun non pangan terus limbah kulit hasil industri tuna sirip kuning.
meningkat. Gelatin dalam produk pangan Pengamatan histologis terhadap kulit
sering digunakan sebagai bahan penstabil, dapat menentukan potensi protein kolagen
pembentuk gel, pengikat, pengental, yang merupakan bahan baku pembuatan
pengemulsi, perekat dan pembungkus gelatin secara kualitatif. Penelitian tentang
makanan yang bersifat dapat dimakan. Gelatin suhu ekstraksi gelatin untuk mendapatkan
dalam produk non pangan digunakan dalam rendemen yang tinggi serta sifat-sifat gelatin
industri farmasi dan kedokteran, industri yang memenuhi standar perlu dilakukan.
kosmetika dan industri fotografi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
Penggunaan gelatin yang sangat luas untuk melakukan ekstraksi gelatin kulit ikan
menyebabkan peningkatan impor gelatin tuna sirip kuning dengan perlakuan suhu yang
setiap tahunnya, sampai saat ini kebutuhan berbeda (55, 65 dan 75 oC) dan menentukan
gelatin di Indonesia dipenuhi dari produk karakteristiknya.
impor dari negara China, Thailand, Australia,
Brazil, Bangladesh dan New Zealand BAHAN DAN METODE
(Nurrachmawati 2015). Gelatin yang Bahan dan Alat
diperjual-belikan diseluruh dunia umumnya Bahan baku yang digunakan adalah
terbuat dari kulit atau tulang mamalia, kulit ikan tuna sirip kuning yang telah
terutama babi dan sapi (Sae-Leaw et al. 2016). dibekukan yang diperoleh dari CV Prima
Hal tersebut menimbulkan keraguan terhadap Indo Tuna, Makassar, Sulawesi Selatan. Bahan
umat Muslim dan Hindu dalam mengonsumsi lain yang digunakan yaitu akuades, NaOH
suatu produk yang menggunakan gelatin. teknis, butanol teknis, asam asetat teknis
Aewsiri et al. (2009) juga menyatakan bahwa dan gelatin komersial. Alat yang digunakan
yang menyebabkan kekhawatiran konsumsi meliputi waterbath shaker (Merk WiseBath
produk berbahan gelatin yaitu munculnya made in: Korea model: WSB-30), evaporator,
penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy mikroskop Olympus CX41, software stream
(BSE) atau penyakit sapi gila. start, timbangan (Fisher Scientific A-160),
Gelatin dapat dibuat dari bahan yang oven (Yamato), timbangan digital (Quattro),
mengandung kolagen, misalnya kulit, sisik, dan pH meter (HI 2211), Viskometer TV-10 (Toki
tulang. Chen et al. (2016) menyatakan bahwa Sangyo co.ltd), texstur analyzer (Ta-xt2i texture
kandungan kolagen pada kulit dan sisik lebih analyzer), Fourier Transform InfraRed-Bruker
Kandungan protein kulit tuna sirip Pengamatan histologi pada kulit ikan
kuning (Thunnus albacares) lebih besar tuna sirip kuning dengan pewarnaan
dibanding dengan kulit ikan tuna albakor Masson’s trichrome pada perbesaran 10x10
yaitu 20,54±0,26% (Hema et al. 2013) dan menunjukkan bahwa bagian sisik beserta
ikan tongkol 24,63±0,12% (Komala 2015). scale pocket, stratum compactum dan lapisan
Lombu et al. (2015) meyatakan bahwa pertama myomere pada kulit ikan tuna
gelatin merupakan salah satu jenis protein sirip kuning mengandung protein kolagen.
yang terdapat pada kulit dan tulang. Kadar Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
protein yang tinggi pada kulit ikan tuna sirip warna biru pada bagian tersebut. Hasil
kuning menunjukkan potensi pengolahan analisis histologi dengan perbesaran 40x10
menjadi produk gelatin. Kadar lemak pada menunjukkan bahwa stratum compactum
kulit ikan tuna termasuk tinggi karena ikan kulit ikan tuna sirip kuning sebagian besar
tuna merupakan ikan migrasi, sehingga dipenuhi oleh protein kolagen, di bawah
membutuhkan lemak untuk penyimpanan lapisan chromatophore terdapat jaringan
energi (Sanchez-Zapata et al. 2011). daging dan serat radial pada miomernya juga
mengandung kolagen. Lombu et al. (2015)
Struktur Jaringan Kulit Tuna Sirip menyatakan bahwa protein kolagen terdapat
Kuning pada kulit maupun tulang. Bagian diantara
Hasil pengamatan histologi pada myomere terdapat jaringan lemak pada kulit
perbesaran 10x10 dan 40x10 dapat dilihat sehingga perlu dilakukan penghilangan lemak
pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar dalam pembuatan gelatin.
tersebut terbentuk warna biru yang dominan
pada kulit ikan tuna sirip kuning. Warna Rendemen
biru berasal dari pewarna aniline blue yang Rendemen gelatin ikan tuna sirip kuning
menunjukkan adanya jaringan kolagen, pada suhu ekstraksi 55, 65 dan 75 oC masing-
sedangkan phosphotungistic acid dan orange masing: 5,70±1,00%, 13,36±2,70% dan
G mewarnai sitoplasma dan inti sel. 17,00±1,80%. Data tersebut menyebar normal
A B
Gambar 1 Histologi kulit tuna sirip kuning (A) perbesaran (10x10): 1. Sisik; 2. Scale pocket; 3.
Stratum compactum; 4. Miomer; 5. Saluran darah 6. Jaringan lemak; 7. Warna biru
kolagen; (B) perbesaran (40x10): 1. Benang Stratum compactum; 2. Chromatophore; 3.
Miomer.
5000
4131,1±329,1
4500
4000
3500
Kekuatan gel (gf)
3000 2411,7±135,5
2500
1789,55±114,5
2000
1500
1000
500 256,6±3,7
0
Komersial 55 °C 65 °C 75 °C
Suhu eksternal
Gambar 2 Diagram kekuatan gel gelatin kulit tuna sirip kuning pada berbagai suhu ekstraksi
dibanding gelatin komersial yang berkekuatan didapat pada suhu 65˚C. Hasil analisis
gel sebesar 256,6 gf. Hal tersebut menunjukkan viskositas gelatin pada beberapa tingkat suhu
bahwa gelatin yang dihasilkan dari metode ini ekstraksi yang berbeda dapat dilihat pada
memiliki kekuatan gel diatas rata-rata gelatin Gambar 3.
komersial. Hasil analisis kekuatan gel gelatin Hasil analisis statistik perbedaan suhu
dapat dilihat pada Gambar 2. ekstraksi berpengaruh terhadap nilai viskositas
Hasil analisis ANOVA menunjukkan gelatin (p≤0,05). Suhu ekstraksi semakin tinggi
bahwa perbedaan suhu ekstraksi berpengaruh menyebabkan penurunan nilai viskositas yang
terhadap kekuatan gel gelatin (p≤0,05). Gambar menggambarkan berkurangnya hambatan
2 menunjukkan kecenderungan bahwa fluida. Hal ini diduga karena tingginya suhu
meningkatnya suhu ekstraksi menyebabkan ekstraksi mengakibatkan terjadinya hidrolisis
penurunan kekuatan gel gelatin. Hal ini lanjutan pada gelatin. Nurilmala et al. (2006)
diduga karena suhu ekstraksi yang tinggi menyatakan bahwa hidrolisis lanjutan akan
dapat mendegradasi ikatan molekul protein memutuskan rangkaian asam amino yang
atau memecahnya menjadi ikatan-ikatan yang berdampak pada rendahnya viskositas.
lebih pendek. Kittiphattanabawon et al. (2016) Pemutusan rangkaian asam amino menjadi
menyatakan bawa ikatan molekul protein yang unit-unit yang lebih kecil menyebabkan gaya
lebih pendek tidak dapat membentuk zona yang diperlukan untuk menimbulkan laju
antar persimpangan sehingga menyebabkan geser akan menjadi lebih kecil, sehingga fluida
ikatan yang lemah pada interaksi hidrofobik lebih mudah mengalir.
atau interaksi ionik. Nilai viskositas yang dihasilkan pada
Kekuatan gel merupakan salah satu aspek penelitian ini lebih besar dibanding dengan
yang dibutuhkan untuk menentukan kualitas gelatin komersial yang bernilai 44,5 cP.
gelatin. Kekuatan gel gelatin kulit ikan tuna Hal tersebut menunjukkan gelatin tuna
sirip kuning menunjukkan nilai yang lebih yang diproses dengan metode ini baik
tinggi dari gelatin komersial. Hastuti dan digunakan untuk industri penstabil makanan,
Sumpe (2007) menyatakan bahwa mutyu farmasi dan emulsi fotografi (Scrieber dan
gelatin dapat dinilai dari berbagai aspek, antara Garies 2007).
lain kekuatan gel dan viskositasnya, semakin
tinggi nilai kekuatan gel dan viskositas gelatin Gugus Fungsional Senyawa Kimia
maka semakin tinggi mutu gelatin tersebut. Pembentuk Gelatin
Analisis FTIR dilakukan untuk
Viskositas memastikan produk yang dihasilkan adalah
Nilai viskositas gelatin berkisar 104,2 - gelatin dengan melihat gugus fungsinya.
128,5 cP. Nilai viskositas terendah didapat Puspawita et al. (2012) melaporkan daerah
pada suhu 75˚C, sedangkan nilai tertinggi serapan khas pada amida A pada gelombang
140 128,5±1,8a
120 115±0,5b
104,2±1,5c
100
Viskositas (cP)
80
60
44,5±2
40
20
0
Komersial 55 °C 65 °C 75 °C
Suhu eksternal
Gambar 3 Nilai viskositas gelatin pada berbagai suhu ekstraksi