Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:


SD/SOP/D2/103 00 1 of 4
RS. GLOBAL MEDIKA
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
Standard Operating Procedure Direktur
1 September 2006 Dr. Tien Irawati K.

Pengertian:
Prosedur tindakan dan tugas bagi semua karyawan dan tim code blue pada kondisi emergency secara jelas dan
praktis.
Karyawan disini diartikan semua petugas yang berada di rumah sakit dan menemukan pasien kondisi
emergency (cardiac arrest) untuk pertama kali antara lain: perawat, peñata rontgen, analist lab, security dan
lain-lain.

Tujuan:
1. Mampu mengetahui prosedur sesuai dengan urutan tindakan apabila terjadi kondisi emergency.
2. Mampu menjalankan tugas-tugasnya apabila terjadi kondisi emergency.

Kebijakan:
1. Semua perawat yang bekerja di RS Global Medika berkewajiban melaksanakan prosedur keperawatan
sesuai dengan SOP yang dibuat oleh rumah sakit.
2. SOP ini adalah acuan yang menjadi titik tolak pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3. SOP ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan dan telah
terbukti keabsahannya secara ilmiah.

Prosedur:

Persiapan:
1. Emergency trolley yang siap pakai, memiliki keseragaman isi dan tempat untuk setiap bangsal.
2. Oksigen supply, baik di dinding atau silinder, lengkap dengan flowmeter.
3. Defibrilator dan Suction.

Pelaksanaan:
1. Apabila ada karyawan di Rumah Sakit yang menemukan pasien dalam kondisi emergency (cardiac
arrest) maka segera minta pertolongan perawat / dokter terdekat dan menekan tombol emergency call.

2. Perawat yang pertama kali melihat melakukan:


a. Mengecek kondisi pasien.
b. Melakukan head tilt-chin lift.
c. Memberikan ruangan yang cukup luas di sekitar pasien.

3. Apabila pada pasien ditemukan tanda-tanda cardiac arrest (tidak ada pulse dan nafas) perawat
melakukan CPR dengan perbandingan 15 kompresi: 2 pernafasan dan perawat pertama tetap harus
memberikan Basic Life Support sampai anggota Code Blue datang.

4. Perawat kedua yang dating minta bantuan untuk:


a. Menelepon operator dengan dial 555 dan sebutkan: “CODE BLUE, BANGSAL…..,
KAMAR….”
b. Mengambil emergency trolley, Suction portable dan oksigen supply (flowmeter oksigen
dinding atau oksigen silinder) yang terdekat.
c. Pada pasien tak sadar pasang Oropharyngeal Airway (Guedel)
d. Membersihkan oksigen 10-12 liter dengan Bag valve mask (Ambu bag) bila tak ada nafas, atau
Non Rebreathing Mask pada pasien dengan nafas spontan.
PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:


SD/SOP/D2/103 00 2 of 4
RS. GLOBAL MEDIKA
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
Standard Operating Procedure Direktur
1 September 2006 Dr. Tien Irawati K.

5. Operator yang mengetahui adanya telepon 555 yang masuk, bertugas:


a. Memprioritaskan telepon tersebut dan mendengar dengan jelas beritanya,
b. Memberikan Paging Internal (announcement) dengan jelas dan tenang: CODE BLUE,
BANGSAL….., KAMAR …. Sebanyak 2 kali lalu tunggu 10 detik dan paging diulang 10
kali.

6. Ketika emergency call ditekan maka otomatis akan mengaktifkan pager di tangan anggota CODE
BLUE, akan tampak tulisan Prosedur Emergency. Untuk membedakan dengan panggilan palsu maka
harus terdengar Anouncement dari Operator tentang adanya CODE BLUE.

7. Anggota CODE BLUE dari ICU membawa Defibrilator + Vital Sign Monitor ke tempat kejadian.

8. Team Leader akan diambil alih oleh CODE BLUE yang pertama datang, dilakukan serah terima hal-
hal yang dilakukan pada pasien. Selanjutnya Team Leader akan diambil alih oleh GP atau
Cardiologist bila mereka sudah datang.

9. Perincian tugas anggota CODE BLUE:


 Team Leader (Dokter Spesialis Jantung / Dokter Spesialis Anaesthesi / GP /
Supervisor)
- Mengatur Team Resusitasi
- Melakukan dan mengawasi usaha resusitasi
- Mengkaji kondisi pasien
- Memonitor penampilan team
- Memonitor EKG lakukan analisa irama jantung
- Mengontrol perlunya defibrilasi
- Mengakhiri pelaksanaan Resusitasi

 Anggota Team I ( Dokter Umum dan Dokter Anasthesi):


- Mempertahankan jalan nafas
- Melakukan maneuver Tekan Kepala – Angkat Dagu (Head Tilt-Chin-
Lift)
- Melakukan maneuver Buka Rahang (Jaw Thrust)
- Memasang Oropahryngeal Airway (Guedel)
- Memasang Endotracheal Tube
- Melakukan Suction.

 Anggota Team II (Perawat ICU):


- Memonitor denyut nadi vena bersar
- Memberikan sirkulasi yang adekuat
- Melakukan Suction

 Anggota Team III (Supervisor Jaga):


- Memasang dan mempertahankan cairan IV
- Memberikan obat
- Mencatat pada Formulir Cardiac Arrest:
a. Waktu kejadian
b. Defibrilator Obat yang diberikan
c. Alkes yang dipakai.
PROSEDUR CODE BLUE

Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:


SD/SOP/D2/103 00 3 of 4
RS. GLOBAL MEDIKA
Tanggal Terbit: Ditetapkan,
Standard Operating Procedure Direktur
1 September 2006 Dr. Tien Irawati K.

 Anggota Team IV:


- Bertindak sebagai runner
- Mengambil peralatan yang diperlukan
- Membantu anggota tim lain
- Membantu transportasi pasien, menyediakan alat – alat yang
dibutuhkan.
- Meminta keluarga supaya berada di luar area resusitasi.
10. Bila usaha resusitasi berhasil dilakukan maka pasien segera dibawa ke ICU.

Unit Terkait:
Keperawatan Medical Surgical:
1. Dokter Spesialis Jantung / Dokter Spesialis Anaesthesi
2. Dokter umum
3. Supervisor jaga
4. Perawat ICU
5. Penanggung jawab Perawat
6. Perawat Bangsal yang menemukan pasien tersebut.

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


Nama Siti Rahayu Khatarina, SKM Dr. Bina Ratna K.F.
Jabatan Manajer Keperawatan QMR COO
Tanda Tangan
Nomor Dokumen: No. Revisi: Halaman:
RS INTERNASIONAL BINTARO 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai