1. Pendahuluan
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian diantaranyaa berisiko ringan atau
hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan konsekuensi
medik yang cukup berat.
Setiap pusat pelayanan kesehatan harus dibangun sistem yang dapat .menjamin pelayanan
medik yang dilakukan haruslah aman bagi pasien maupun petugas dan rumah sakit. Sistem
kegiatan yang aman tersebut disebut manjemen risiko.
2. Maksud
Rumah sakit perlu menggunakan pendekatan proaktif dalam melaksanakan manajemen risiko.
Satu cara melakukannya secara formal dan meliputi komponen :
1. Identifikasi risiko
2. Menetapkan prioritas risiko
3. Pelaporan tentang risiko
4. Manajemen risiko
5. Penyelidikan KTD dan
6. Manajemen dari hal lain yang terikat
4. Pelaksana :
Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
1/50
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN RISIKO DI RS ANNA
1. Identifikasi Risiko
1 . PELAYANAN MEDIS
Diagnostik
Penatalaksanaan / terapi
Tindakan Medis
Dokumentasi
Komunikasi dan Perilaku Dokter
INOK
2 . PENUNJANG MEDIS
Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Rekam Medis
Alat kesehatan
Rehabilitasi Medik
3 . KEPERAWATAN
Asuhan
Keperawatan
Prosedur
Dokumentasi
Komunikasi
4 . RUMGA
IPSRS
Tata graha
Tata Boga
5 . LAIN-LAIN
Perilaku Pasien
Kecelakaan
Marketing
Faktor Eksternal
2/50
NO KETERANGAN JENIS RESIKO
I (A). PELAYANAN MEDIS
1 Diagnostik a. Ketidaklengkapan dalam anamnesa
b. Salah asesmen klinis/pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan / tidak lengkap /
inadekuat / hasil pemeriksaan tidak di cek/tidak sesuai
indikasi / berlebihan
d. Ketidakmampuan / kesalahan dokter dalam menggunakan
alat / interpretasi hasil USG / EKG / CTG dan pemeriksaan
penunjang lainnya
2 Penatalaksanaan / terapi a. Terlambat / salah / tidak sesuai SOP dalam pengambilan
keputusan untuk melakukan penatalaksanaan termasuk
indikasi rawat (misjudgement)
b. Terlambat / gagal monitoring dalam perawatan/ pasca
tindakan
c. Salah dalam pemberian terapi : jenis obat / nama obat /
sediaan obat / dosis obat / cara pakai
3 Tindakan Medis a. Persiapan tindakan / pre op tidak adekuat
b. Gagal mengontrol sehingga tertinggal benda asing /
Ketidakmampuan / kesalahan melakukan tindakan medis /
c. Melakukan tindakan diluar kewenangan
d. Salah bagian yang dioperasi/terpotong
4 Dokumentasi a. Informed consent tidak dilakukan / tidak ada/ tidak
lengkap
b. Catatan medis tidak diisi / tidak lengkap / Catatan medis
tidak terbaca / salah baca /Salah menulis data / hasil tes /
pemeriksaan diagnostik di catatan medis / tertukar resep
c. Salah menulis resep : kesalahan penulisan nama, dosis,
sediaan, cara pakai / tulisan tidak terbaca
d. Penulisan permintaan pemeriksaan penunjang yang tidak
lengkap
5 Komunikasi dan Perilaku a. Kurang penjelasan /informasi/penkes dari dokter ke pasien
Dokter / Cara berkomunikasi verbal & non verbal/ kesalahan
penyampaian informasi
b. Salah interpretasi informasi lisan/salah dengar /kesalahan
menerima informasi
c. Masalah komunikasi antar dokter ( konsul/alih rawat)
6 INOK a. Phlebitis
b. ILO
c. Sepsis
d. ISK
e. Kasus lain-lain
3/50
II (B). PENUNJANG MEDIS
1 Farmasi a. Kekosongan persediaan obat / Obat expired
b. Penyimpanan / penempatan obat
c. Kesalahan dalam penginputan (nama obat, bentuk/sediaan,
kode obat, nama pasien) / kesalahan penulisan copy
resep/salah membaca/interpretasi resep
d. Kesalahan meracik resep / pengemasan obat (puyer tidak
merata dan ada yang kosong)/ salah dalam jumlah obat
e. Kesalahan dalam penyerahan obat
2 Laboratorium a. Kesalahan pengambilan sampel (salah orang) /
Kesalahan cara pengambilan sampel
b. Kesalahan pengelolaan sampel ( sampel hilang /
tertukar / salah penyimpanan)
c. Kesalahan Administrasi ( salah pencatatan nama / hasil
lab/ salah penyerahan hasil / salah penempelan hasil /
pemeriksaan tidak sesuai form permintaan / prosedur
permintaan darah)
d. Kesalahan tahap analitik ( kesalahan dalam interpretasi
/ pembacaan hasil / tehnik pemeriksaan)
3 Radiologi a. Persiapan pasien tidak adekuat
b. Kesalahan cara / teknik pengambilan foto / salah lokasi
pengambilan foto
c. Kesalahan proses administrasi ( Salah pencatatan /salah
penempelan/ salah penyerahan hasil / foto hilang /
tertukar / Tidak melakukan pemeriksaan sesuai form
permintaan)
d. Kualitas film/fixer tidak baik / expired
e. Kesalahan dalam interpretasi / pembacaan hasil
4 Rekam Medis a. Berkas Rekam Medis hilang / salah dalam penyimpanan
kembali BRM
b. Salah dalam penginputan data pasien / pemberian No.
Rekam medis
c. Salah memberikan catatan medis
d. Pelanggaran kerahasiaan
5 Alat kesehatan a. Ketidaktersediaan alat / Jenis / spesifikasi alkes tidak
sesuai dengan kebutuhan
b. Malfungsi alat/alat tidak berfungsi dengan baik saat
akan digunakan / Pemasangan / penempatan alat yang
tidak tepat/ Ada bagian alat yang dipindahkan /
dikeluarkan/tidak terpasang / Pengontrolan /
maintenance /perbaikan / kalibrasi tidak dilakukan /
tidak sesuai jadwal
c. Salah mengoperasikan alat / tidak sesuai instruksi /
prosedur
d. Alat tidak standar / tidak dikalibrasi / tidak akurat
6 Rehabilitasi Medik a. Menentukan terapi tanpa konsul ke dokter
b. Tidak mampu mengoperasionalkan alat
c. Kesalahan dalam melakukan tindakan
4/50
III (C). KEPERAWATAN
1 Asuhan a. Kesalahan dalam mendeteksi atau menganamnesa pasien di
Keperawatan rawat jalan
b. Tidak / salah melakukan instruksi dokter
c. Ketidakmampuan / keterlambatan / gagal monitoring oleh
perawat selama perawatan
d. Melakukan tindakan diluar kewenangannya
2 Prosedur a. Salah / tidak melakukan SOP / Juknis / Alur dengan tepat
b. Salah / tidak mampu dalam mengoperasionalkan alat.
c. Kesalahan dalam pengelolaan Instrumen / Alkes (kassa
tertinggal / salah hitung kassa, selisih dalam penghitungan
instrumen pra dan post op)
d. Kesalahan dalam pemberian obat (nama obat, dosis,
waktu, cara pemberian, nama pasien, dokumentasi)
e. Kesalahan dalam mengantarkan bayi
3 Dokumentasi a. Tidak / Salah melakukan pendokumentasian data di
catatan keperawatan (Hasil anamnesa, catatan operan,
Instruksi dokter, dokumentasi pemberian therapy, tindakan
yang akan dan sudah dilakukan)
b. Salah menuliskan identitas pasien ( pada status / gelang
bayi / papan nama bayi )
4 Komunikasi a. Tidak / kurang memberikan penjelasan
b. Salah informasi / interpretasi saat komunikasi lisan ( telpon
/ salah dengar / salah ucap )
c. Salah memberikan informasi yang terkait dengan kondisi
pasien / pelayanan ( kepada dokter / unit kerja lain /
keluarga / pasien )
d. Salah / tidak lengkap saat serah terima / overan
e. Tidak melaporkan kepada dokter ( hasil pemeriksaan
penunjang yang bermasalah, kondisi perburukan pasien,
pasien baru ) / Tidak melakukan konfirmasi terhadap
instruksi dokter yang kurang jelas
f. Pelanggaran kerahasiaan medis pasien
IV (D). RUMGA
1 IPSRS a. Kerusakan bangunan (akustik, pipa water heater)
b. Kualitas/design fasilitas/bangunan/ pemasangan
instalasi kabel/pipa tidak sesuai standard/inadekuat
c. Kerusakan / fungsi tidak adekuat pada
peralatan/sarana/ prasarana selain alat medis (lampu
emergency, genset, rak handuk, kulkas perina, AC, dll)
d. Maintenance peralatan tidak dilaksanakan / tidak
sesuai jadwal
e. Salah mengoperasikan alat selain alat medis
2 Tata graha a. Kecepatan respon dari staf kebersihan untuk membersihkan
ruangan yang sifatnya emergency
b. Tidak / kurang dalam menjalankan SOP / juknis
3 Tata Boga a. Pemberian makanan pasien tidak sesuai dengan diit
b. Pantry terlambat / tidak mengantarkan makanan pasien
5/50
c. Proses pengolahan / penyajian / pengemasan makanan
V (E). LAIN-LAIN
1 Perilaku Pasien a. Yang mengacaukan /Agresif /abuse (Fisik, verbal, seksual)
b. Perilaku membahayakan diri sendiri / orang lain / bunuh
diri
c. Pasien yang tidak komunikatif
d. Pasien tidak menjalankan instruksi/ Tidak Kooperatif
2 Kecelakaan a. Terpeleset
b. Jatuh
c. Tertusuk
d. Terpapar / tereksposur radiasi
3 Marketing a. Petugas front office salah dalam registrasi, administrasi
b. Ketidaksiapan tarif dalam produk baru yang belum ada di
buku tarif
c. Salah mendaftarkan pasien ke DPJP yang berbeda
d. Tidak meneruskan pertanyaan pasien mengenai masalah
medis ke petugas medis
e. Kesalahan staf FO dalam mendengar instruksi dokter via
telepon
f. Pemberian informasi yang tidak jelas oleh staf FO kepada
pasien
4 Faktor Eksternal Pabrik obat / rekanan
2. Analisis Risiko
Sebelum menetapkan risiko prioritas, masing-masing risiko telah dianalisa atau risk control.
Berikut adalah analisa risiko :
Area Risiko Analisa/ Risk Control
1. PELAYANAN MEDIS
Diagnostik
Penatalaksanaan / terapi
Tindakan Medis
Dokumentasi
Komunikasi dan Perilaku
Dokter
INOK
2. PENUNJANG MEDIS
Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Rekam Medis
Alat kesehatan
Rehabilitasi Medik
6/50
3. KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan
Prosedur
Dokumentasi
Komunikasi
4. RUMGA
IPSRS
Tata graha
Tata Boga
5. LAIN-LAIN
Perilaku Pasien
Kecelakaan
Marketing
Faktor Eksternal
7/50
Perilaku Pasien
Kecelakaan
Marketing
Faktor Eksternal
Berdasarkan kajian kegawatan, area prioritas untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah area prioritas adalah :proses klinis, dokumentasi dan medikasi dan area
penunjang medis yaitu laboratorium. Jadi ada 5 daerah prioritas di RS ANNA. Didukung
dengan data-data pemenuhan indikator mutu dan keselamatan pasien tahun 2011, dimana
yang terbanyak terjadi insiden adalah di area laboratorium, selain sering , kejadian di
laboratorium sulit di deteksi terutama proses pengeluaran hasil laboratorium yang masih
manual. Selain itu resiko yang ditimbulkan akibat kesalahan hasil laboratoriun juga fatal
sampai kepada tuntutan hokum. Oleh karena itu, maka area prioritas pada tahun 2012 adalah
area laboratorium. Kajian dan data-data tersebut menunjukkan bahwa di RS ANNA
laboratorium merupakan area dengan risiko ringgi dan cenderung bermasalah.
3. Evaluasi dan Pelaporan risiko : mengkomunikasikan risiko dan hasil manajemen risiko
RS ANNA telah mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang
insiden. Laporan menggunakan formulir laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan
memperhatikan SPO Pelaporan Insiden (terlampir).
Sistem informasi pencatatan dan pelaporan mencakup unit-unit sebagai berikut : Bagian HRD,
Bagian Customer Service, Bagian Keuangan, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi
Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Gizi, Unit Bank Darah,
IPSRS, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Kamar Operasi, Instalasi IGD,
Instalasi ICU, Instalasi PPI, Panitia Ponek, Panitia K3, dan Pelayanan TB.
PROSES 2 :
Pelaksana ATASAN LANGSUNG
PROSES 3 :
Pelaksana TIM KPRS
PROSES 4 :
9/50
langkah RCA ( standar / etika
Membuat profesi )
Rekomendasi Membuat
Rekomendasi
Lembar kerja RCA Laporan Kasus
Dokumen Dokumen
(Lamp.6)
PROSES 5 :
Pelaksana TIM KPRS GRUP / DEP.MEDIS
1. Rapat rutin setiap 1x/3 bulan
( dihadiri Yanmed, Jangmed, dan Keperawatan )
Agenda rapat :
Pembahasan Insiden dan rencana tindak lanjutnya
Kegiatan
Evaluasi serta tindak lanjut dari hasil rapat
sebelumnya
2. Buat laporan ke Direksi Grup :
rekomendasi / masukan / saran
Dokumen Format laporan ke Grup ( Lamp.7)
PROSES 6 :
5. Penyelidikan KTD
Mengembangkan kebijakn bahwa :
1. Informasi mengenai keselamatan pasien disampaikan kepada seluruh staf RS
2. Usaha pemenuhan keselamatan pasien harus dilakukan oleh seluruh staf RS tanpa
10/50
terkecuali
3. Mengembangkan budaya no blamming
Pimpinan mengembangkan budaya pelaporan KTD
Menetapkan definisi KTD
Menetapkan KNC, KTC di laboratorium suhubungan dengan salah data laboratorium harus
dipantau setiap hari oleh unit laboratorium
Lampiran 3.
Form RISK GRADING
11/50
1 Sangat jarang / Rare ( >5 thn/kali )
2 Jarang / Unlikely ( > 2-5 thn/kali)
3 Mungkin / Posible ( 1-2 thn/kali )
4 Sering / Likely ( Beberapa kali )
5 Sangat sering / almost certain ( tiap minggu / bulan )
Keterangan :
a. Penentuan SKOR RESIKO = Dampak x Probability
b. Menghitung SKOR RESIKO :
Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
Tetapkan dampak pad a baris ke arah kanan,
Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.
c. Menentukan Prioritas Resiko :
Berdasarkan Skor Resiko
Jika pada asesmen resiko ditemukan dua insiden dengan hasil skor resiko yang nilainya sama,
maka untuk memilih prioritasnya, dapat menggunakan warna bands resiko :
a. Bands Biru : Rendah / Low Bands
b. Bands Hijau : Sedang / Moderate Bands
c. Kuning : Tinggi / High
d. Merah : Sangat tinggi / Extreme
12/50
( >5 th/ kali )
1
Keterangan :
Warna Bands adalah :hasil pertemuan antara nilai dan dampak yang diurut kebawah dan nilai
probabilitas yang diurut ke samping kanan
Lampiran 4
RUMAH SAKIT ANNA BEKASI
Jl. Pekayon Raya No. 36, Bekasi Selatan - 17147
Telp. 8243 2211
13/50
1. Diisi Lengkap (Siabidibame = Siapa, apa, bilamana, dimana, mengapa)
2. RAHASIA dan JANGAN DI FOTO COPY
Lampiran 5.
FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL di RS
RUMAH SAKIT ANNA ..........
14/50
I. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………...
No MR : …………………………… Ruangan : ……………………………
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien:
Pribadi Asuransi Swasta
ASKES Pemerintah Perusahaan *
JAMKESMAS
Tangggal Masuk RS : ……………………………… Jam …………………………….
II. RINCIAN KEJADIAN
Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ………………………… Jam ……………………….
Insiden : ………………………………………………………………
Kronologis Insiden :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Jenis Insiden * :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event)
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
16/50
Lampiran 6.
FORM LAPORAN INVESTIGASI SEDERHANA
2. Rawat Jalan
17/50
a.Inst.......
b.Inst......
c. dst..........
3 Rawat Inap Ibu
a.Inst.......
b.Inst......
c. dst..........
4 Rawat Inap Anak
a.Inst.......
b.Inst......
c. dst..........
5 Rawat Inap Umum
a.Inst.......
b.Inst......
c. dst..........
6 Perinatologi - ICU
a. Inst.Perina LI ( KBBL )
c. Inst. ICU
7 VK
8 OK
9 Rekam Medik
10 Rehabilitasi medik
11 Laboratorium
12 Farmasi
13 Radiologi
TOTAL
* Nama Instalasi diisi sesuai dengan kondisi / jumlah instalasi di RS masing
18/50
III. HASIL INVESTIGASI : AKAR MASALAH, REKOMENDASI, DAN RENCANA TINDAKAN
Kasus yang terkait dengan disiplin profesi medis dibahas dalam rapat SMF terkait atau Peer
Group dan hasilnya dimasukkan dalam tabel ini.
19/50
REKOMENDASI DAN
RINGKASAN Jenis AKAR MASALAH / UNIT KERJA Bukti Penyelesaian **
No. RENCANA TINDAK
IKP Insiden KODE * PNG JWB
LANJUT
A. Hasil Investigasi insiden yang terjadi sebelum bulan ini ( yang belum dilaporkan )
1.
Dst..
1
Dst..
* Kode diisi sesuai dengan daftar kode dari Grup, jika belum ada maka dituliskan kategori insidennya
**Diisi bila tindakan/rekomendasi telah terlaksana
20/50
IV. JUMLAH LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) BERDASARKAN UNIT PENYEBAB AKAR MASALAH (merupakan
rekapitulasi akar masalah dari hasil investigasi)
1 KNC
2 KTD
3 SENTINEL
1 KNC
2 KTD
3 SENTINEL
21/50
A. PELAYANAN MEDIS Kelompok SMF
22/50
Obgyn Anak Bedah Anestesi Non Umum
Bedah
23/50
d. Salah bagian yang dioperasi/terpotong
4 Dokumentasi a. Informed consent tidak dilakukan / tidak ada/ tidak
lengkap
6 INOK a.Phlebitis
b. ILO
c.Sepsis
24/50
d. ISK
e.Kasus lain-lain
TOTAL
B. PENUNJANG MEDIS
25/50
d. Kesalahan tahap analitik ( kesalahan dalam
interpretasi / pembacaan hasil / tehnik
pemeriksaan)
d. Pelanggaran kerahasiaan
26/50
akan digunakan / Pemasangan / penempatan alat
yang tidak tepat/ Ada bagian alat yang
dipindahkan / dikeluarkan/tidak terpasang /
Pengontrolan / maintenance /perbaikan / kalibrasi
tidak dilakukan / tidak sesuai jadwal
TOTAL
27/50
2 Prosedur a. Salah / tidak melakukan SOP / Juknis / Alur dengan
tepat
28/50
e. Tidak melaporkan kepada dokter ( hasil
pemeriksaan penunjang yang bermasalah, kondisi
perburukan pasien, pasien baru ) / Tidak melakukan
konfirmasi terhadap instruksi dokter yang kurang
jelas
TOTAL
D. RUMGA
29/50
b. Pantry terlambat / tidak mengantarkan makanan
pasien
TOTAL
E. LAIN-LAIN
2 Kecelakaan a. Terpeleset
b. Jatuh
c. Tertusuk
30/50
c. Salah mendaftarkan pasien ke DPJP yang berbeda
TOTAL
31/50
VII. RESUME DAN ANALIS
Bekasi,.................................
TIM KPRS Mengetahui,
32/50
Lampiran 8.
Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKP-RS
Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama,
hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi.
Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), bila ada kerancuan persepsi,
isilah sesuai dengan pemahaman yang ada.
Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa.
Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).
KODE RS : ………………………………
I. DATA RUMAH SAKIT :
Kepemilikan Rumah Sakit :
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah (Provinsi / Kab / Kota)
TNI /POLRI
Swasta
BUMN / BUMD
Jenis RS :
RS Umum
RS Khusus
RSIA RS Paru
RS Mata RS Orthopedi
RS Jantung RS Jiwa
RS Kusta
RS Khusus lainnya …………………………………………
33/50
Kelas RS
A
B
C
D
Untuk RS Swasta menyesuaikan misal RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst.
Kapasitas tempat tidur: ………..……………………………….....tempat tidur
Propinsi (lokasi RS) : .……………………………………………………….
Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KKP-RS : ……………...……………......
34/50
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain-lain …………………………………………………………………… (sebutkan)
6. Insiden terjadi pada * :
Pasien
Lain-lain …………………………………………………………………… (sebutkan)
Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS
7. Insiden menyangkut pasien
Pasien rawat inap
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ……………………………………………………… (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anastesi dan Subspesialisasinya
Kulit & kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
Lain-lain ………………………………………………………………. (sebutkan)
35/50
Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat
Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Cedera Ringan
Tidak ada cedera
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
13. Tindakan dilakukan oleh *
Tim : terdiri dari : ………………………………………………………………….
Dokter
Perawat
Petugas lainnya : …………………………………………………………………...
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ? *
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang
sama ?
……………………………………………………………………………………………..................................................................
……………………………………………………………………………………………..................................................................
36/50
h. Faktor Komunikasi
3. Rekomendasi / solusi
No Akar Masalah Rekomendasi / Solusi
37/50
GLOSARIUM KKP-RS
No Istilah Definisi / Penjelasan
1. Keselamatan Pasien Rumah Sakit Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
(Patient safety) pasien lebih aman. Hal ini termasuk: asesmen risiko;
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien; pelaporan dan analisa insiden;
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
2. Hazard / Bahaya Suatu “ keadaan, perubahan atau tindakan” yang dapat
meningkatkan risiko pada pasien.
3. Harm / Cedera gangguan Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau
penurunan fungsi tubuh, dapat berupa
fisik, psikologis dan sosial. Yang termasuk harm /
cedera adalah : “ penyakit, cedera fisik / psikologis /
sosial, penderitaan, cacat, dan kematian “
4. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien.
5. Kondisi Potensial Cedera (KPC) Kondsi di rumah sakit yang berpotensi menimbulkan
cedera pada pasien, karyawan atau lingkungan.
Misalnya: ICU yang selalu sibuk tetapi jumlah staf
kurang, kabel yang melintang di ruang operasi dapat
mengakibatkan pasien/karyawan tersandung dan jatuh.
6. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar/ tidak
Near Miss mengenai ke pasien. Contoh: unit transfusi darah
sudah siap dipasang pada pasien yang salah, tetapi
kesalahan diketahui namun kesalahan tersebut
diketahui sebelum transfusi dimulai.
KNC yang harus dilaporkan antara lain :
1. Salah pemberian obat
2. Salah pemeriksaan laboratorium
3. Salah expertise radiologi
7. Kejadian Tidak Cedera (KTC) /No Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
harm incident (commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi. Contoh :
1. Dapat obat kontra indikasi tidak timbul (chance)
2. Dosis lethal akan diberikan, diketahui, dibatalkan
(prevention)
3. Dapat obat dosis lethal/kontra indikasi, diketahui,
diberi antidote-nya (Mitigation)
8. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
(Adverse event) mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit
38/50
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis
karena tidak dapat dicegah.
9. KTD yang tidak dapat dicegah Suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
(Unpreventable adverse event) dengan pengetahuan yang mutakhir.
10. Kejadian Sentinel (Sentinel Kejadian sentinel di RS ANNA adalah :
Event) Kematian tidak terduga yang tidak disebabkan
oleh penyakit atau kondisi pasien (misalnya,
akibat bunuh diri)
Hilangnya fungsi utama secara permanen yang
tidak disebabkan oleh penyakit atau kondisi
pasien
Pembedahan dengan lokasi, prosedur atau pada
pasien yang salah, dan
Penculikan bayi atau bayi yang tertukar
KTD yang mengakibatkan keluarnya biaya
diatas Rp. 50 juta.
11. Kesalahan Medis (Medical errors) Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien. Kesalahan termasuk gagal melaksanakan
sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana
yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission).
12. Investigasi Sederhana / Simple Suatu proses investigasi yang dilakukan secara
Investigation (SI) sederhana
13. Analisis Akar Masalah / Root Suatu proses investigasi yang sistematik dimana faktor-
Cause Analysis (RCA) faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden
diidentifikasi dengan merekonstruksi kronologis
kejadian hingga menemukan akar penyebabnya dan
penjelasannya yang dilakukan secara mendetail.
14. HFMEA (Healthcare Failure Modes 1. Suatu asesmen prospektif yang bertujuan untuk
Effects and Analysis) / Analisa mengidentifikasi dan mengembangkan langkah-
mengenai Modus Kegagalan dan langkah yang dapat ditempuh pada suatu proses
Dampak) demi menjamin keselamatan dan mendapatkan
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan
2. Suatu pendekatan yang sistematis yang bertujuan
untuk mengidenfikasi masalah dan mencegah
permasalahan itu sebelum terjadi.
15. Laporan Insiden Keselamatan Suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan
Pasien (Laporan IKP) insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk
pembelajaran.
39/50
16. Laporan Insiden Keselamatan Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP - RS setiap
Pasien KKP- RS (Eksternal) kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris
cidera (KNC) yang terjadi pada pasien, telah dilakukan
analisis penyebab, rekomendasi dan solusinya.
40/50
6 INOK a. Phlebitis
b. ILO
c. Sepsis
d. ISK
e. Kasus lain-lain
II (B). PENUNJANG MEDIS
1 Farmasi f. Kekosongan persediaan obat / Obat expired
g. Penyimpanan / penempatan obat
h. Kesalahan dalam penginputan (nama obat, bentuk/sediaan, kode
obat, nama pasien) / kesalahan penulisan copy resep/salah
membaca/interpretasi resep
i. Kesalahan meracik resep / pengemasan obat (puyer tidak merata
dan ada yang kosong)/ salah dalam jumlah obat
j. Kesalahan dalam penyerahan obat
2 Laboratorium a. Kesalahan pengambilan sampel (salah orang) / Kesalahan cara
pengambilan sampel
b. Kesalahan pengelolaan sampel ( sampel hilang / tertukar / salah
penyimpanan)
c. Kesalahan Administrasi ( salah pencatatan nama / hasil lab/
salah penyerahan hasil / salah penempelan hasil / pemeriksaan
tidak sesuai form permintaan / prosedur permintaan darah)
d. Kesalahan tahap analitik ( kesalahan dalam interpretasi /
pembacaan hasil / tehnik pemeriksaan)
3 Radiologi f. Persiapan pasien tidak adekuat
g. Kesalahan cara / teknik pengambilan foto / salah lokasi
pengambilan foto
h. Kesalahan proses administrasi ( Salah pencatatan /salah
penempelan/ salah penyerahan hasil / foto hilang / tertukar /
Tidak melakukan pemeriksaan sesuai form permintaan)
i. Kualitas film/fixer tidak baik / expired
j. Kesalahan dalam interpretasi / pembacaan hasil
4 Rekam Medis e. Berkas Rekam Medis hilang / salah dalam penyimpanan kembali BRM
f. Salah dalam penginputan data pasien / pemberian No. Rekam medis
g. Salah memberikan catatan medis
h. Pelanggaran kerahasiaan
5 Alat kesehatan a. Ketidaktersediaan alat / Jenis / spesifikasi alkes tidak sesuai
dengan kebutuhan
41/50
b. Malfungsi alat/alat tidak berfungsi dengan baik saat akan
digunakan / Pemasangan / penempatan alat yang tidak tepat/
Ada bagian alat yang dipindahkan / dikeluarkan/tidak
terpasang / Pengontrolan / maintenance /perbaikan / kalibrasi
tidak dilakukan / tidak sesuai jadwal
c. Salah mengoperasikan alat / tidak sesuai instruksi / prosedur
d. Alat tidak standar / tidak dikalibrasi / tidak akurat
6 Rehabilitasi a. Menentukan terapi tanpa konsul ke dokter
Medik
b. Tidak mampu mengoperasionalkan alat
c. Kesalahan dalam melakukan tindakan
III (C). KEPERAWATAN
1 Asuhan e. Kesalahan dalam mendeteksi atau menganamnesa pasien di rawat
Keperawatan jalan
f. Tidak / salah melakukan instruksi dokter
g. Ketidakmampuan / keterlambatan / gagal monitoring oleh perawat
selama perawatan
h. Melakukan tindakan diluar kewenangannya
2 Prosedur f. Salah / tidak melakukan SOP / Juknis / Alur dengan tepat
g. Salah / tidak mampu dalam mengoperasionalkan alat.
h. Kesalahan dalam pengelolaan Instrumen / Alkes (kassa tertinggal /
salah hitung kassa, selisih dalam penghitungan instrumen pra dan
post op)
i. Kesalahan dalam pemberian obat (nama obat, dosis, waktu, cara
pemberian, nama pasien, dokumentasi)
j. Kesalahan dalam mengantarkan bayi
3 Dokumentasi c. Tidak / Salah melakukan pendokumentasian data di catatan
keperawatan (Hasil anamnesa, catatan operan, Instruksi dokter,
dokumentasi pemberian therapy, tindakan yang akan dan sudah
dilakukan)
d. Salah menuliskan identitas pasien ( pada status / gelang bayi /
papan nama bayi )
4 Komunikasi a. Tidak / kurang memberikan penjelasan
b. Salah informasi / interpretasi saat komunikasi lisan ( telpon / salah
dengar / salah ucap )
c. Salah memberikan informasi yang terkait dengan kondisi pasien /
pelayanan ( kepada dokter / unit kerja lain / keluarga / pasien )
d. Salah / tidak lengkap saat serah terima / overan
42/50
e. Tidak melaporkan kepada dokter ( hasil pemeriksaan penunjang
yang bermasalah, kondisi perburukan pasien, pasien baru ) / Tidak
melakukan konfirmasi terhadap instruksi dokter yang kurang jelas
f. Pelanggaran kerahasiaan medis pasien
IV (D). RUMGA
1 IPSRS a. Kerusakan bangunan (akustik, pipa water heater)
b. Kualitas/design fasilitas/bangunan/ pemasangan instalasi
kabel/pipa tidak sesuai standard/inadekuat
c. Kerusakan / fungsi tidak adekuat pada peralatan/sarana/
prasarana selain alat medis (lampu emergency, genset, rak
handuk, kulkas perina, AC, dll)
d. Maintenance peralatan tidak dilaksanakan / tidak sesuai jadwal
e. Salah mengoperasikan alat selain alat medis
2 Tata graha a. Kecepatan respon dari staf kebersihan untuk membersihkan ruangan
yang sifatnya emergency
b. Tidak / kurang dalam menjalankan SOP / juknis
3 Tata Boga a. Pemberian makanan pasien tidak sesuai dengan diit
b. Pantry terlambat / tidak mengantarkan makanan pasien
c. Proses pengolahan / penyajian / pengemasan makanan
V (E). LAIN-LAIN
1 Perilaku Pasien a. Yang mengacaukan /Agresif /abuse (Fisik, verbal, seksual)
b. Perilaku membahayakan diri sendiri / orang lain / bunuh diri
c. Pasien yang tidak komunikatif
d. Pasien tidak menjalankan instruksi/ Tidak Kooperatif
2 Kecelakaan a. Terpeleset
b. Jatuh
c. Tertusuk
d. Terpapar / tereksposur radiasi
3 Marketing a. Petugas front office salah dalam registrasi, administrasi
b. Ketidaksiapan tarif dalam produk baru yang belum ada di buku tarif
c. Salah mendaftarkan pasien ke DPJP yang berbeda
d. Tidak meneruskan pertanyaan pasien mengenai masalah medis ke
petugas medis
e. Kesalahan staf FO dalam mendengar instruksi dokter via telepon
f. Pemberian informasi yang tidak jelas oleh staf FO kepada pasien
43/50
4 Faktor Eksternal Pabrik obat / rekanan
Identifikasi risiko di RS ANNA berdasarkan hasil audit, keluhan pelanggan, tuntutan dan
insiden yang pernah atau belum pernah terjadi.
Risiko Area Jenis Risiko
Administrasi dan proses Salah asesmen klinis/
Klinis pemeriksaan tidak lengkap
Salah diagnosis (misdiagnosis)
Salah penatalaksanaan/
tindakan
Gagal monitoring dan kajian
selama perawatan
Penghentian asuhan yang
diperlukan
Terlambat melakukan tindakan
Gagal mengontrol sehingga
tertinggal
Persiapan tindakan tidak
adekuat
Salah mengambil keputusan
Risiko yang terkait
kesimpulan melakukan
dengan perawatan
penatalaksanaan/ tindakan
pasien
(misjudgement)
Melakukan tindakan tidak sesuai
SOP
Melakukan tindakan diluar
kewenangan
Salah melakukan tindakan/
terpotong organ
Terlambat/ gagal
memperkirakan diharapkan
dalam perawatan
Gagal monitor/ observasi
setelah operasi
Perpanjangan waktu perawatan
Tidak melakukan monitor/
observasi perawatan
Dokumentasi Informed consent tidak
dilakukan
44/50
Pelanggaran kerahasiaan
Catatan medis tidak diisi
Catatan medis tidak terbaca
Catatan medis hilang
Salah menulis data di catatan
medis
Salah menulis hasil test/
pemeriksaan
Salah menulis identitas pasien/
nomor rekam medis
Tidak menulis identitas pasien/
nomor rekam medis
Infeksi Terkait Layanan Flebitis
Kesehatan Gagal dalam sterilisasi/
kontaminasi
ILO
Medikasi Salah obat
Salah dosis
Salah label
Salah orang
Salah waktu pemberian obat
Salah rute/ cara pemberian
Proses medikasi (Medication
Process)
Persepan Obat
Persiapan/ peracikan obat
Cara pemberian obat
Monitoring pemberian obat
Kualitas dan penyimpanan obat
Darah/ Produk Darah Pemeriksaan pre-transfusi
Penulisan permintaan transfusi
Penyiapan trasfusi
Pemberian transfusi
Kualitas dan penyimpanan
kantong
Efek samping pemberian
transfusi
Alat/ penunjang Medis Salah pemeriksaan
Sampel hilang
Sampel tertukar
Sampel tidak dapat diperiksa
karena pengambilan
Sampel rusak/ pecah karena
salah
Pemeriksaan tidak sesuai
45/50
dengan prosedur/ berlebihan
Salah input hasil laboratorium
Kecelakaan Pasien Pasien jatuh
Komunikasi Salah informasi saat komunikasi
Salah informasi saat serah
terima
Salah interpretasi informasi
Tidak ada serah terima
Risiko yang terkait Infeksi Terkait Layanan Tertusuk jarum
dengan staf medis Kesehatan Terkena infeksi
Infrastruktur/ Bangunan/ Kebakaran
Risiko yang terkait Fasilitas Suplai listrik terganggu
dengan fasilitas RS
Gempa bumi
Risiko yang terkait Sumber Daya/ Manajemen Beban kerja yang terlalu berat
dengan staf RS lainnya Kemampuan dan ketrampilan
Organisasi Motivasi kerja staf
Kesehatan mental dan fisik
Tuntutan dari pasien
Risiko Keuangan
Keterbatasan keuangan
46/50
Area Risiko Analisa/ Risk Control
Area Administrasi dan proses Risiko-risiko yang telah diidentifikasi tersebut telah
Klinis dibuatkan SPO atau panduan untuk mengatur semua kegiatan
di Ruang perawatan. Komite medis membantu melakukan
manajemen risiko untuk risiko tersebut diatas dengan
membuat panduan pelayanan kedokteran, clinal pathway,
SPO
Kesalahan dip roses klinis masih tetap terjadi meskipun telah
dikembangkan berbagai sisem untuk pencegahan.
Area Dokumentasi Soasialisasi pengisian dokumen kepada doktern petugas
medis
Masaalah di area dokumentasi masih merupakan masaalah
yang sering timbul dilapangan.
Area Alat/ penunjang Medis Dibuat SPO terkait
Dilakukan pengawasan melalui monitoring
Meskipun telah dibuat SPO dan pengawasan, kesalahan yang
terjadi di laboratorium masih cukup tinggi terutama terkait
pada salah hasil laboratorium. Kesalahan yang terjadi di
laboratorium sebenarnya lebih banyak hanya saja tidak
dilaporkan karena pasien tidak complain
Melakukan HFMEA di laboratorium
Area Komunikasi Meskipun SPO komunikasi telah di buat masih banyak
kejadian kesalhan akibat komunikasi yang tidak baik
Mengembangkan SPO sesuai SKP
Area Medikasi Meskipun telah dibuat SPO untuk pelayanan Farmasi, namun
ditemukan kejadian kesalahan pemberian obat setiap tahun
Mengembangkan SPO sesuai SKP
Area Infrastruktur/ Bangunan/ Sistem pemeliharaan sudah berjalan baik, sistem evakuasi
Fasilitas bila terjadi kebakaran sudah berjalan baik.
Area Staf Terdapat manajemen SDM
Aresa Staf Daya/ Manajemen Struktur organisasi, keuangan dalam keadaan baik
Komunikasi
47/50
Area Risiko Kajian Kegawatan
Area Administrasi dan proses Klinis 1
Area Dokumentasi 1
Area Alat/ penunjang Medis 1
Area Komunikasi 1
Area Medikasi 1
Area Infrastruktur/ Bangunan/ Fasilitas 2
Area Staf 2
Area Staf Lain 2
Aresa Staf Daya/ Manajemen Komunikasi 3
48/50
BUKU PANDUAN
MANAJEMEN RESIKO
RS ANNA
2015
49/50
50/50