Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN RAMONA T MERCER

“Maternal Role Attainment—Becoming a Mother”

OLEH:

SRIE RESKI WAHYUNI. LATIF

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANRITA HUSADA 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teori Keperawatan RAMONA T
MERCER “Maternal Role Attainment—Becoming a Mother” Makalah ini
menjelaskan tentang teori kenyamanan serta menganalisis secara kritis, dan
pendekatan dalam proses asuhan keperawatan.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga makalah dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat berarti bagi kami. Besar harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta memberi manfaat
bagi pembaca. Aamiin.

Bantaeng, Desember 2018


Penulis

i
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 5


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6
C. Tujuan ………………………………………………………………. 6

BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pengertian Teori Ramona T. Marcer........................................... 7

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA 14

3 ii
Nursing Research is the “bridge to excellence” in Nursing Practice

(Mercer, 1984)

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melahirkan dan menjadi ibu merupakan pengalaman yang berharga


sekaligus menantang. Ibu diharap untuk mampu memainkan peran ganda.
Proses menjadi seorang ibu membutuhkan suatu psikologis, sosial, dan fisik
yang luas. Seorang perempuan mengalami tinggi kerentanan dan
menghadapi tantangan yang luar biasa saat ia membuat transisi ini (Mercer,
2006). Kepercayaan diri ibu rendah akan menunda transisi peran ibu/
identitas serta membatasi kepuasan dalam peran keibuan (Mercer 1986.
Dalam Russel 2006)

Mercer (2006) mengatakan, Perawat memiliki kesempatan yang luar


biasa untuk membantu wanita belajar menemukan identitas ibu,
mendapatkan kepercayaan, dan peningkatan identitas diri sebagai ibu.
Dengan teori Becaming a mother, Ramona T. Mercer mengembangkan
tentang bagaimana seorang wanita akan menjadi seorang ibu. Teori ini
merupakan pelengkap dari teori Maternal Role Attainment. Seorang ibu
yang mempunyai kepercayaan diri yang baik, akan dapat melakukan
perananya dalam pengasuhan dan perawatan pada bayi, dengan menjadi
seorang ibu terlebih dahulu, yaitu mengandung dan melahirkan anaknya
(Mercer & Walker, 2006 dalam chatarine 2012).

Ramona T. Marcer adalah profesor emeritus di departemen kesehatan


keperawatan keluarga di Universiti Of Calivornia San Vransisco karirnya
sudah termasuk posisi sebagai kepala perawat, staf di intrapartum.
Penelitiannya tentang pengasuhan anak dalam situasi rendah dan beresiko
tinggi, dan transisi keperan ibu telah berlangsung lebih dari 30 tahun.

5
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat maternitas
sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan
keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum, dan
perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat perfesional,
perawat maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang
salah satunya adalah harus dapat mengintregasikan model konseptual khusus
nya dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.

Konsep teori marcer ini dapat di aplikasikan dalam perawatan BBL


terutama pada kondisi psikososial dan TUJemosional BBL masih sering
terabaikan. Model konseptual marcer memandang bahwa sifat bayi berdampak
pada identitas peran ibu. Respon perkembangan BBL yang berinteraksi dengan
perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi .

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teori Ramona Mrecer ?

C. Tujuan

1. Untuk memahami teori Ramona T.merces

6
BAB 2
PEMBAHASAN

A. TEORI Ramona T. Mercer


Terori Ramona Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam
pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan, yaitu
sebagai berikut.
1. Efek stress antepartum.
Stress antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman
negative dalam kehidupan seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberikan adalah
dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Riset
Mercer menjelaskan tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga
sebagai suatu keutuhan, fungsi pasangan individual (hubungan timbal balik ayah-
ibu, ibu-bayi, ayah-bayi) dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variable
dependen/bebas.
Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor yang terhubung dengan status
kesehatan, yaitu sebagai berikut:
a. Hubungan interpersonal.
b. Peran keluarga.
c. Stres antepartum.
d. Dukungan social.
e. Rasa percaya diri
f. Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi.

Stres antepartum dapat ditekan / diminimalkan oleh karakteristik individual


dalam keluarga dan support sosial yang ada. Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil
risetnya tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga yaitu bahwa variable-
variabel mempunyai efek negative atau positif terhadap fungsi keluarga, yang dapat
diuraikan sebagai: “stress dari peristiwa kehidupan yang negative dan
resiko/komplikasi kehamilan dipredikp harga diri dan status kesehatan. Harga diri dan
status kesehatan, dan support sosial diprediksi berikut mempunyai efek positif
langsung terhadap rasa penguasaan (sense of mastery). Sense of mastery diperkirakan
mempunyai efek negative langsung terhadap kecemasan, yang pada akhirnya
mempunyai efek negative terhadap fungsi keluarga.

7
Mercer kemudian mengujicobakan model efek stress antepartum terhadap
fungsi keluar pada para wanita yang di rawat di RS dengan resiko/komplikasi
kehamilan, kemudian dibandingkan wanita dengan kehamilan resiko rendah. Hasilnya
ternyata “wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang
kurang optimal daripada keluarga para wanita dengan kehamilan resiko rendah”
Maternal Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas
baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya
sendiri.

2. Pencapaian peran ibu.


Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer menyebut
tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun
negative. Stres antepartum karena resiko kehamilan akan memengaruhi persepsi diri
terhadap status kessehatan.

menurut Mercer minta peran ini penting karena beberapa orang mengalami
kesulitan dating memikul peran ini dimana menurut Mercer ada konsekuensinya
untuk anak-anak mereka. “sementara kebanyakan wanita mencapai wanita ini dengan
sukses, ada sekitar 1-2 juta ibu (di Amerika) mengalami kesulitan dengan peran ini
dengan sukses yang terbukti dengan sejumlah penganiayaan dan menelantarkan anak-
anak”. (Mercer, 1981)

Pencapaian peran ibu adalah suatu proses interaksi dan pengembangan yang
terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu, dimana selama periode itu ibu menjadi
dekat/lekat dengan bayinya, mempunyai kemampuan melaksanakan tugas-tugas
perawatan yang tercangkup didalam peran, serta mengekspresikan kesenangan dan
kepuasan dalam peran. Penerimaan terhadap suatu peran melibatkan interaksi aktif
dari si penerima peran dan pasangannya, masing-masing saling merespon dan
mengubah perilaku sesuai dengan respon yang ditunjukan. (Mercer, 1986).

8
Penampilan peran seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya
dan pandangan dari diri mereka sendiri. Mercer menggambarkan dasr teori dari
penelitian dalam teori pencapaian peran yang mengidentifikasikan empat tahapan
dalam pelaksanaan peran ibu adalah sebagai berikut.

a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyusuaian
sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai
dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya
d. Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya
sebagai ibu..

Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai sejak ibu
mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya
peran ibu adalah setelah bayi lahir (3-7 bulan setelah melahirkan). Wanita dalam
mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
1. Faktor ibu.
a. Umur ibu pada waktu melahirkan.
b. Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
c. Stres sosial.
d. Memisahkan ibu dengan anak secepatnya.
e. Dukungan sosial.
f. Konsep diri.
g. Sifat pribadi.
h. Sikap terhadap membesarkan anak.
i. Setatus kesehatan ibu.

9
2. Faktor bayi.
a. Temparemen.
b. Kesehatan bayi.
3. Faktor-faktor lainnya.
a. Latar belakang etnik.
b. Status perkawinan.
c. Status ekonomi.

Berdasarkan faktor dukungan sosial, Mercer mengidentifikasikan adanya


empat faktor pendukung yaitu sebagai berikut.
1. Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan
mengerti.
2. Informational support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.
3. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan
tambahan dana.
4. Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya
sendiri dalam pencapaian peran ibu.

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan,


status ekonomi, dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaian peran. Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah
membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan
kontribusi dari stress antepartum.

Peran perawat diharapkan oleh mercer dalam teori nya adalah membantu
wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress
antepartum.

10
Pada masa post partum,mercer mempresentasikan suatu model peran ibu
selama tahun pertama yang terdiri dari :
a.Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
b.Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)
c.Disruption phase (6-8bulan)
d.Reorganization phase (8-12 bulan)

fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level yaitu level


biologis,psikologis,dan sosial.level biologis meliputi pemulihan fisik dan adaptasi nya
terhadap tumbuh kembang bayi.level psikologis merupakan reaksi dan persepsi
wanita tentang menjadi ibu.level sosial meliputi perubahan –perubahan dalam
hubungan sosial pada tahun pertama .menurut mercer pemberian informasi dapat
dimulai sebelum kelahiran,berupa informasi tentang apa yang akan terjadi selam
persalinan dan post partum.pada fase achievement misalnya wanita perlu mendapat
nasihat untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai masalah fisik maupun
psikologis.

11
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terori Ramona Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam
pencapaian peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan, yaitu
sebagai berikut.
1. Efek stress antepartum.
2. Pencapaian peran ibu.
Mercer menggambarkan dasar teori dari penelitian dalam teori pencapaian
peran yang mengidentifikasikan empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu
adalah sebagai berikut.
a. Anticipatory.
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyusuaian sosial dan psikososial dengan mempelajari segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu
b. Formal.
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan
sesuai dengan kondisi sistem sosial.
c. Informa.
Di mana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal
Merupakan tahapan terakhir, di mana wanita sudah mahir melakukan perannya
sebagai ibu..

Teori Mercer menjadi panduan bagi perawat dalam membantu pencapaian


peran ibu. dimana pada teori ini mengemukakan bagaimana proses pencapaian
peran ibu dan proses akan menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan
pengkajian pada klien dan lingkungannya, mengidentifikasi tujuan klien
memberikan bantuan terhadap klien dengan pendidikan dan dukungan serta
memfasilitasi interaksi antara ibu dan bayi sedini mungkin.

12
Model konseptual Mercer relevan diterapkan pada pengkajian bayi baru lahir
tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah perlunya kerjasama
dengan perawat komunitas atau anak untuk proses lanjutan perawatan mengingat
pencapaian identitas peran ibu yang mungkin akan melebihi waktu perawatan
dalam lingkungan maternitas dan untuk mendapatkan data yang komprehensif
perlu adanya kombinasi dengan teori lain yang khusus membahas masalah
kebutuhan dasar manusia mengingat pada teori Mercer tidak membahas mengenai
hal tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alligood M. Raile (2014). Nursing Theorits and Theirwork. Eighth edition.


Morsby Elsevier. USA

Russe Kendra l (2006). Maternal Confindence of first time Mother during their
Childs Infancy. Dissertation. Georgia State University

Chatarine Suryaningsih (2012). Pengaruh Demonstrasi dan Pendampingan


Menyusui Terhadap Motivasi dan Kemampuan Ibu dalam Pemberian
ASI. Tesis. Universitas Indonesia

Elizabeth et al (1997). The Middle Range Theory of Unpleasant Symptoms: an


Update (Middle Range Treoy. Advance in Nursing. Ovod. Lenz:
ANS.Adv.Nur. Sci, Volume 19 (3). Mach 1997

Smith M Jane & Lierh P .R (2008). Middle Range Theory. Second ed. Springer
Publising Company. USA

www.uu.edu/photos/event

14

Anda mungkin juga menyukai