PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Narkoba atau narkotika dalam konteks hukum Islam adalah termasuk masalah
‘ijtihadi, karena narkoba tidak disebutkan secara langsung di dalam Al Quran dan
Sunnah, serta tidak di kenal pada masa Rasulullah SAW. Ketika itu yang ada di tengah-
tengah masyarakat yang mayoritas peminum khamr. Islam sangat menganjurkan untuk
menjaga kesehatan tubuh, agar selalu dapat memenuhi segala kewajibannya dalam
melaksanakan perintah Allah Swt yang telah diatur dalam syari’at Islam.
Menjaga kesehatan tubuh merupakan faktor yang utama untuk dapat memelihara
kesehatan akal pikiran, karena dalam tubuh yang sehat terdapat akal pikiran yang sehat.
Menurut Imam Ghazali, dalam kitabnya Al-Mustashfa fi Ilmi al-Ushul, disebutkan
dengan tegas bahwa, tujuan adanya perintah dan larangan dalam sumber utama hukum
Islam Al Qur’an dan Hadits dikelompokkan menjadi lima pokok, yaitu untuk memelihara
agama (hifdzuddin), memelihara jiwa manusia (hifdzunnas), memelihara akal atau
kehormatan (hidzul aqli), memelihara keturunan (hifdzunnasal) dan untuk memelihara
harta (hifdzumaal). Oleh karena itu Islam sangat mengharamkan narkotika tersebut,
karena semu hal yang buruk yang akan membahayakan jasmani dan rohani mereka dan
merusak kepribadian serta kehidupan mereka bahkan mengancam keselamatan jiwa
mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang dapat
di ajukan adalah sebagai berikut:
1. Pengertian narkoba dan jenis-jenis dari narkoba ?
2. Apakah hukum dari mengonsumsi narkoba menurut hukum islam ?
3. Hukum dan pengaruh narkoba dalam kehidupan ?
4. Baimanakah pencegahan narkoba dalam agama islam ?
5. Bagaimana dampak dari mengonsumsi narkoba ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis status hukum pemakai,
produsen dan pengedar Narkotika menurut Hukum Islam dan Undang-Undang
Untuk mengetahui bagaimana hukum dan bahaya dari mengonsumsi narkoba
menurut ajaran agama islam, bagaimana cara pencegahannya dalam agama islam dan
dambak dari mengonsumsi narkoba tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Psikotropika
Psikotropika adalah suatu obat yang termasuk dalam golongan Narkoba
(Narkotika dan Obat-obat berbahaya). Psikotropika adalah zat/obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan
cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta
mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Jenis jenis
2
psikotropika yang sering disalahgunakan adalah. Psikotropika digolongkan lagi
menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon,
dumolid ) dan diazepam.
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
1) Rokok
2) Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
3) Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan
3
Sekilas Narkotika Dalam UU No 35 Tahun 2009
1. Narkotika Golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika Golongan I mencakup 65 macam,
seperti opium, ganja, kokain, tanaman Papaver Somniferum L dan selainnya.
2. Narkotika Golongan II adalah Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika
Golongan II mencakup 86 macam, seperti alfasetilmetadol, benzetidin, morfin, dan garam-
garam dari Narkotika dalam golongan ini.
3. Narkotika Golongan III adalah Narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Narkotika Golongan III mencakup 14 macam, seperti
asetildihidrokodeina, kodeina, garam-garam dari Narkotika dalam golongan ini.
“Barang/zat yang menghilangkan kesadaran akal selain yang berbentuk minuman (cair)
dan obat, seperti ganja dan Hasyisy (cannabis ruderalis/ganja India)[7] yang terkenal
ini, hukumnya haram sebagaimana khamr.”
Pendapat seperti ini juga dikemukakan oleh Abu Ishaq as-Syirazi (393-476 H/1003-1083
M), Ibn Daqiq al-‘Id (625-702 H/1227-1302 M), sebagaimana dikutip oleh Ibn Hajar al-
Haitami (909-974 H/1504-1567 M) dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra. [8] Bahkan
dalam buku tersebut Ibn Hajar sendiri menyampaikan hadits yang secara khusus
menegaskan keharaman ganja: [9]
4
“Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra, ia berkata: “Rasulullah telah melarang
(mengonsumsi) segala zat yang memabukkan dan melemahkan badan.” (HR. Ahmad
dalam al-Musnad, dan Abu Dawud dalam Sunannya, dengan sanad shahih)
“Ulama mengatakan: “Al-Muftir adalah setiap zat yang membuat lemah dan
membius anggota badan.” Dalam hadits ini terdapat dalil atas keharaman ganja secara
khusus, sebab ganja dapat memabukkan dan membius. Karena itu orang yang
mengonsumsinya banyak tidur.”
Bahkan kemudian Ibn Hajar mengutip dari Ahmad bin Idris al-Qarafi (w.
684/1285 M) dan Ibn Taimiyyah (661-728 H/1263-1328 M) yang menghikayatkan telah
terjadi Ijma’ ulama atas keharamnnya. Ibn Taimiyyah juga mengatakan: [11]
“Orang yang menghalalkannya maka kufur. Empat Imam madzhab: Malik, Abu
Hanifah, as-Syafi’i, dan Ahmad tidak membahasnya karena belum ditemukan pada masa
mereka, dan baru populer pada akgir abad ke-6 dan awal abad ke-7 H bersamaan
dengan berkuasanya bangsa Tartar (di wilayah negeri-negeri Islam).”
Demikian pandangan beberapa ulama klasik tentang keharaman ganja. Hal ini
juga senada dengan pendapat ulama kontemporer seperti Dr. Wahbah az-Zuhaili (l. 1932
M), pakar Yurisprudensi Islam asal Damaskus, Syiria, yang membahasnya dalam
karyanya, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, pada sub bab khusus berjudul: Bahaya Zat-zat
Terlarang ( Narkotika ) dan Berbagai Hukumnya dalam Islam. Di akhir pembahasannya
tentang hukum mengonsumsi narkotika az-Zuhaili menyimpulkan:
“Sungguh semua jenis narkotika baru yang muncul sejak beberapa abad setelah
enam abad Hijriyyah yang pertama hukumnya haram sebagaimana khamr, karena
menutupi dan merusak akal. Di dalamnya terdapat kerusakan dan bahaya khamr, bahkan
lebih. Narkotika lebih membahayakan dan lebih membuat kerusakan daipada khamr.
Sebab Narkotika telah merusak umat manusia dengan sangat dahsyat, merusak individu,
masyarakat, materi, kesehatan, dan peradaban …”
5
َْ ارتِهَِأَنَّهَُ ُم
]13[َ.ختَصٌّ َ ِبا ْلقَلِي ِل َ َ ََوإِ ْنَكَان
َ َظاه ُِرَ ِعب ً ِيراَأ َ ْمَقَل
َ ِيًل ً س َوا ٌءَكَانَ َ َكث ْ َ ِلحَا َجةَِالتَّدَا ِو:ُ(قَ ْولُه
َ َي)َ ُم ْطلَقًا
Adapun sanksi atau hukuman bagi pengonsumsi narkoba yang bukan dalam
rangka pengobatan menurut Mayoritas Ahli Fikih adalah hukuman ta’zir yang
disesuaikan dengan kemaslahatan menurut kebijakan pemerintah. Ta’zir dapat berupa
hukuman penjara, denda, dan selainnya, yang menurut pemerintah dapat memberi efek
jera baginya. Bahkan dalam konteks ini menurut Fuqaha Hanafiyah dan Malikiyah
pemerintah dapat memberlakukan hukuman mati bila memang kasusnya berulang-ulang
dan pelaku tidak jera dengan hukuman selainnya. Syaikh Wahbah az-Zuhaili
mengatakan: [14]
َ َإِنَّ َ ُكلََّ َماَيُؤَدِيَإِ َلىَا ْلح ََر ِامَفَ ُه َوَح ََرا ٌم:َوا ْله َُرويِ ِن
ََو ُكلَُّ َما، ِ َِوا ْلكُوكَاي
َ ين ِ َُاْل َ ْفي
َ ون ْ يع َ َوا ْلقَات
ْ َ َِوت
ِ ص ِن ِ ش َخ
َ اش ْ َوا ْل َخَ ِيشِ ِز َراعَةَُا ْل َحش
ٌ
]16[َ.علَىَا ْل َم ْع ِصيَ ِةَفَ ُه َوَ َم ْع ِصيَة
َ َ ُيُ ِعين
6
Syaikh Wahbah az-Zuhaili juga menyampaikan beberapa hadits tentang
kesimpulan hukum tersebut, di antaranya:
ََم َّم ْنَيََت َّ ِخذُهَُ َخ ْم ًراَفَقَدََتَقَ َّح َم َِ بَأَيَّا َمَا ْل ِق َط
ِ ُافَ َحتَّىَيَبِيعَه َ ََأَنَّ َ َم ْنَ َحب:َسلَّ َمَقَال
َ َسَا ْل ِعن َ علَ ْي ِه
َ َو َ َُص َّلىَهللا
َ َِسولََهللا َ َّاسَأَن
ُ َر َ َّعبَ َع َِنَاب ِْن
ُ َ(ر َواهَُأَبُوَد.
]17[َ)ََاود َ ار َ َّالن
“2. Perlu adanya peningkatan upaya repressive bagi pelaku tindak kejahatan
dalam produksi, pengolahan, peredaran narkotika, termasuk di dalamnya peningkatan
ancaman hukuman pidana baik dalam bentuk pidana minimal khusus dan maksimal
khusus (hukuman mati) maupun peningkatan pidana denda.” [20]
7
C. PENGARUH NARKOBA DALAM KEHIDUPAN
Pengaruh Narkoba Terhadap Kehidupan Bangsa dan Negara
Narkoba adalah zat yang dapat membunuh secara perlahan generasi muda yang
berjiwa pancasila. Pengaruh-pengaruh narkoba yang telah kita ketahui ini dapat merusak
jiwa-jiwa muda yang seharusnya lebih bersemangat dalam memajukan Negara ini.
Penggunaan narkoba jelas-jelas sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Indonesia merupakan Negara yang ber ke Tuhanan dan mayoritas penduduknya
menganut agama Islam namun yang sekarang terjadi adalah banyak remaja-remaja
muslim di Indonesia yang terjerat kasus narkoba, telah jelas diterangkan islam melarang
penggunaan narkoba. Rasulullah SAW bersabda Setiap yang memabukkan adalah khamr
dan setiap khamr adalah haram. (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Pengguna narkoba khususnya para pecandu narkoba tidak dapat berfikir sehat
seperti yang tidak menggunakan narkoba. Kebanyakan pengguna narkoba adalah para
remaja dengan usia-usia yang produktif sehingga untuk saat ini sulit mencari para
pemimpin muda yang memiliki moral dan semangat dalam memajukan bangsa ini. Jika
kebanyakan pemuda menggunakan narkoba bagaimana bangsa ini akan berjalan dengan
baik, karena dengan tidak adanya pemimpin yang sehat dan bermoral bangsa ini tidak
akan mencapai tujuan bersama yang telah kita bangun bersama selama ini.
8
melemahkan akal dan badan”. (HR. Ahmad). “Tiap-tiap barang yang memabukkan
adalah haram”. (HR. Bukhari dan Muslim). “Setiap benda yang memabukkan banyaknya
maka sedikitnya haram”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmuzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu
Hibban).
Penanggulangan Narkoba
Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh narkoba dan
betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengonsumsi narkoba, maka
diperlukan upaya-upaya konkret untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain
adalah: Pertama, meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan
keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. Kedua, meningkatkan peran keluarga
melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap
pembinaan diri seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
Ketiga, penanaman nilai sejak dini bahwa narkoba adalah haram sebagaimana haramnya
babi dan berbuat zina. Keempat meningkatkan peran orang tua dalam mencegah narkoba,
di rumah oleh ayah dan ibu, di sekolah oleh guru/dosen dan di masyarakat oleh tokoh
agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hokum
9
2. Dampak narkoba terhadap psikologi
Gangguan mental
Anti-sosial dan asusila
Dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram
Dan terakhir, yang paling berbahaya bila suatu saat si pecandu narkoba ingin tobat
memakai narkoba, sayang sekali tapi EFEK dari pemakaian narkoba tidak bisa SEMBUH
TOTAL. Jadi si pemakai tetap akan terkontaminasi dengan berbagai penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, seperti HIV.
1. Opioid
Depresi berat
Apatis, gugup dan gelisah
Banyak tidur, rasa lelah berlebihan
Malas bergerak, kejang-kejang, dan denyut jantung bertambah cepat
Selalu merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
Banyak bicara namun cadel, pupil mata mengecil
Tekanan darah meningkat, berkeringat dingin
Mual hingga muntah
luka pada sekat rongga hidung
Kehilangan nafsu makan, turunnya berat badan
2. Kokain
10
Penyumbatan pembuluh darah
Pergerakan mata tidak terkendali
Kekakuan otot leher
3. Ganja
4. Ectasy
5. Shabu-shabu
Enerjik
Paranoid
Sulit tidur
Sulit berfikir
Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
Banyak bicara
Denyut jantung bertambah cepat
Pendarahan otak
Shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6. Benzodiazepin
Berjalan sempoyongan
Wajah kemerahan
Banyak bicara tapi cadel
Mudah marah
Konsentrasi terganggu
Kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Narkoba merupakan obat, bahan dan zat bukan makanan, yang jika diminum, dihisap,
dihirup, ditelan, atau disuntikan akan memberikan pengaruh terhadap pemakainnya dan dapat
menyebabkan kecanduan. Narkoba memiliki banyak jenis dan pengaruh terhadap pemakainya
sesuai dengan zat dan jenisnya
Di Indonesia banyak terjadi kasus narkoba yang dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa
dan Negara, penyalahgunaan narkoba ini dapat menurunkan nilai-nilai moral setiap individu
yang terkait. Penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor yang
berasal dari individu maupun faktor lingkungan. Namun faktor-faktor tersebut tidak terlalu
mempengaruhi individu menjadi seorang pecandu narkoba, faktor yang paling penting adalah
dari pergaulan individu tersebut dan penanganan terhadap individu yang bermasalah dengan
narkoba.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indotipstricks.net/2015/07/bahaya-dan-kerugian-narkoba.html
https://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/
Sumber buku :
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda
13