Muhamad Zunin, Lc
Drs. Moh Soir, M.Si
Ngatiman, M.Pd.I
HADIS
Untuk Siswa kelas XI
Peminatan Ilmu-ilmu Agama
MADRASAH ALIYAH
1
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga buku hadis untuk pegangan siswa kelas XI peminatan Ilmu-ilmu Agama
Madrasah Aliyah dapat tersusun dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat, keluarganya, serta orang-
orang yang mengikuti ajarannya hingga hari kiamat.
Buku ini disusun secara ringkas, padat, dan jelas, serta dilengkapi dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep
pembelajaran, yang dapat dijadikan pedoman siswa sehingga arah belajar siswa
bisa jelas dan sesuai tujuan. Selain itu buku ini juga disertai gambar-gambar di
setiap awal bab sehingga bisa mendatangkan kreatifitas siswa untuk berfikir
tentang materi sebelum melakukan eksplorasi materi pelajaran. Cara ini ditempuh
untuk memberi kenyamanan kepada peserta didik. Dengan demikian buku ini
diharapkan dapat menjadi mitra yang mengasikkan bagi peserta didik dalam
belajar.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih ada
kekurangan, baik dari sisi metodologi maupun substansi maka saran dan kritik
yang konstruktif selalu kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga buku
ini bermanfaat dan mendapatkan riḍa dari Allah Swt. amin.
Penulis
2
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
10 ر R 20 ف f
3
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Gambar-
gambar di
kolom
petunjuk
pengguna
buku ini
diganti Sebelum memasuki materi pokok
sesuai pembelajaran, ada MUQADDIMAH yang
dengan menggambarkan arti penting
tampilan pembahasan dalam bab. Dan
setelah mengantarkan fikiran pembaca tentang
dilyout apa saja yang harus dipelajari untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam
bab .
4
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
5
Asosiasi merupakan sajian
yang merangsang siswa
untuk kreatif dalam
mengembangkan hasil
eksplorasinya.
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Mengkomunikasikan
merupakan sajian yang
mendorong siswa untuk
berani mengungkapkan apa
yang ia fahami dari bab.
Rangkuman merupakan
akhir dari proses
mempelajari materi yang
disajikan agar siswa lebih Uji Kompetensi sebagai
mudah mengingat. lapangan bagi siswa untuk
menguji kemampuan
setelah mempelajarinya.
6
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Pedoman Translitarasi Arab-Latin
Petunjuk Penggunaan buku
Daftar Isi
SEMESTER GANJIL
Bab I. Syarat-syarat rijāl al- ḥadīṡ
A. Pengertian rijāl al- ḥadīṡ
B. Syarat-syarat rijāl al- ḥadīṡ
C. Gelar-gelar Muhadisin
D. Ṭabaqah rijāl al- ḥadīṡ
Bab II. Al-jarḥu wa at-ta’dīlu
A. Pengertian al-jarḥu wa at-ta’dīlu
B. Tujuan mempelajari al-jarḥu wa at-ta’dīlu
C. Sejarah perkembangan al-jarḥu wa at-ta’dīlu
D. Cara mengetahui adil nya periwayat
E. Syarat ulama’ al-jarḥu wa at-ta’dīlu
F. Cara melakukan al-jarḥu wa at-ta’dīlu
G. Sebab-sebab seorang periwayat dikatakan al-Jarḥu
H. Susunan lafaẓ yang digunakan dalam al-jarḥu wa at-ta’dīlu
I. Pertentangan antara al-jarḥu wa at-ta’dīlu
J. Kitab-kitab yang membahas tentang al-jarḥu wa at-ta’dīlu
Bab III. Macam-macam hadis dari segi kuantitas sanad
A. Mutawātir
B. Ahād
SEMESTER GENAP
Bab IV. Macam-macam hadis dari segi kualitas sanad
A. Ṣaḥīḥ
B. Ḥasan
7
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
C. Ḍa’īf
Bab V. Macam-macam hadis dari segi sifat sanad
A. Muttaṣil
B. Musnad
C. Musalsal
D. Mu’an’an
E. Nāzil
F. ‘Āli
Bab VI. Macam-macam hadis dari segi tempat penyandarannya
A. Hadis qudsi
B. Hadis marfū’
C. Hadis mauqūf
D. Hadis maqṭū’
Daftar Pustaka
8
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
BAB 1
SYARAT-SYARAT
RIJAL HADIS
MARI RENUNGKAN
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama Islam
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
9
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
PETA KONSEP
10
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
'Adil
Syarat rijāl al-
ḥadīṡ
Rijāl al- ḥadīṡ Ḍabiṭ
Ṭabaqah rijāl
al- ḥadīṡ
MARI MENGAMATI
Film
FilmImam
ImamBukhari
Bukhari
Cairo
Cairo
AYO BERTANYA
11
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MUQADDIMAH
Untuk mengetahui apakah sebuah hadis ṣaḥīḥ atau tidak tentu yang
dilihat pertama kali adalah siapa yang menyampaikannya. Jika yang
menyampaikan adalah orang yang tidak bisa dipercaya maka hadis tersebut
tidak bisa dipercaya bahwa hadis tersebut berasal dari Nabi, bisa jadi hadis itu
adalah hadis yang mengada-ada atau hadis yang isinya hanya untuk
menguatkan pendapat golongan atau kelompok tertentu saja. Sehingga perlu
adanya syarat-syarat orang yang menerima dan menyampaikan hadis (rijāl al-
ḥadīṡ) yang bisa dipercaya kebenaran dan kejujurannya.
Untuk mempelajari syarat rijāl al- ḥadīṡ, pada bab ini disajikan definisi
rijāl al- ḥadīṡ yang merupakan salah satu dari unsur hadis, kemudian disajikan
pula faktor-faktor yang menyebabkan hadis dianggap tidak benar karena
seorang rijāl hadisnya yang lemah dan tidak memenuhi syarat, selain itu juga
disajikan sifat-sifat seseorang yang menyebabkan penyampaian hadisnya tidak
bisa dipercaya.
KATA KUNCI
12
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Orang yang
طحبَحبحقةط menerima dan ثرجاَطل ِاليحثديي ث
ث
Tingkatan
menyampaikan ح ح
ḥadīṡ
Orang yang
حراثو ط
ādil (Islam, baligh,
meriwayatkan hadis
(menerima dan
ي berakal sehat)
حعيدطل
membukukan ḥadīṡ)
EKSPLORASI
Ketika kita telah membuka buku kamus maka kita dapat menemukan
bahwa rijāl al- ḥadīṡ berasal dari dua kata yaitu rijāl dan ḥadīṡ. Rijāl adalah
bentuk jama’ dari kata rajulun yang artinya orang laki-laki. Kemudian kata rijāl
dalam istilah hadis adalah “orang yang menerima hadis dari seseorang dan
menyampaikan hadis yang telah diterimanya kepada orang lain”.
Contoh:
Nama-nama yang bergaris bawah adalah rijāl al-ḥadīṡ. Al-Asy’aṭ bin Qais
إـ ن
dikatakan rijāl al-ḥadīṡ karena beliau telah menerima hadis yang berbunyi “ن
13
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
”أـيشـكـر النناـس لـلنـه ـعنزْ ـوـجنل أـيشـكسرسهيم ـللنناـسdengan mendengar langsung dari sabda
Rasulullah. Kalimat yang bergaris bawah seperti Abdurraḥmān bin ‘Adi al-
Kindi dikatakan rijāl al- ḥadīṡ karena beliau telah menerima hadis di atas dari
al ‘Asy’aṭ bin Qais dan menyampaikan hadis tersebut kepada ‘Abdullah bin
Syārik al Amīri.
ـللنــا ـ
Hadis “س ”إـنن أـيش ــكـر النــاـس لـلنــه ـع ـنزْ ـوـج ـنل أـيش ــكسرسهيمbisa dikatakan benar
dari nabi jika orang-orang yang menyampaikannya dari waktu ke waktu, dari
generasi ke generasi selalu disampaikan oleh orang yang bisa diterima dan
dibenarkan beritanya.
Sebuah sanad hadis bisa dikatakan benar dari Nabi jika sanadnya sambung
(ittiṣālu as sanad) yaitu rangkaian sanad hadis yang saling bertemu antara
murid dan guru mulai dari awal sanad (sahabat, jika hadisnya marfū’) sampai
pada periwayat terakhir yang menuliskan atau membukukan hadis seperti
Imam Bukhari. oleh karenanya, tidak dibenarkan suatu rangkaian sanad yang
terputus, tidak diketahui identitas rijāl al- ḥadīṡ atau nama periwayat yang
samar. Selain ittiṣālu as sanad, para rijāl al-ḥadīṡ nya harus terpercaya
(ṡiqah). Kata ṭiqatun adalah bahasa arab yang artinya kuat, rapat, dan
terpercaya. Rijāl al-ḥadīṡ yang bisa diterima riwayatnya (rijāl yang ṭiqah)
harus meliputi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Adil:
Adil yang dimaksud adalah muslim, sudah balig, dan berakal sehat.
Yang pertama: Rijāl al-ḥadīṡ harus muslim, artinya orang yang
menjalankan ajaran Islam sesuai dengan dasar-dasar al-Qur’an dan hadis.
Dalam artian dia tidak bohong, tidak menjalankan dosa-dosa besar (tidak
fāsiq), tidak meninggalkan kewajiban Islam.
14
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Yang kedua: dia juga sudah balig yang dimaksud adalah tamyīz sudah
bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil, yang halal dan yang haram,
perbuatan yang berdosa dan perbuatan yang menghasilkan pahala.
Yang ketiga: dia harus orang yang berakal sehat, dalam artian tidak gila,
bukan orang yang mabuk, bukan orang yang terlalu fanatik terhadap
golongannya ketika ia menyampaikan hadis yang berisi tentang dalil yang
mendukung golongannya, dan sebaliknya.
Sebab-sebab periwayat hadis dikatakan “tidak adil”, sehingga riwayatnya
tidak bisa diterima adalah sebagai berikut:
1. Al-każbu (bohong): artinya dia sering bohong dalam pembicaraan sehari-
hari dan juga pernah membohongkan riwayat hadis.
2. Al-muttahamu bi al każbi (dianggap bohong): artinya ada dua
kemungkinan, pertama dia sering bohong dalam ucapan sehari-hari
namun tidak pernah ditemukan bahwa dia telah membohongkan hadis.
Yang kedua pernah meriwayatkan hadis sendirian dan hadisnya
bertentangan dengan kaidah yang berlaku secara umum atau bertentangan
dengan riwayat hadis yang lebih kuat.
3. Al-Fasqu (Fasik): artinya dia sering melakukan perbuatan dosa kecil atau
pernah melakukan perbuatan dosa besar.
4. Al-Bid’ah (cara ibadah yang baru yang tidak di syari’atkan) : artinya dia
melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah.
5. Al-Jahālah (bodoh/tidak mengetahui): artinya dia orang yang tidak
mengetahui tentang keadaan para periwayat hadis, dan juga tidak
mengetahui ajaran agama Islam.
b. Ḍabiṭ :
Ḍabiṭ berasal dari bahasa arab yang artinya kuat/tepat, Rijāl al-ḥadīṡ
ada yang ḍabiṭ fī al kitābah yaitu kuat menjaga tulisannya dan ḍabiṭ fī al ḥifḍi
yaitu kuat dalam menjaga hafalannya.
Adapun yang dimaksud ḍabiṭ fī al kitābah adalah kuat dalam menjaga
tulisannya dan sekirannya tulisan hadis yang dimilikinya dibutuhkan dia bisa
menunjukkan dengan cepat.
Kemudian yang dimaksud ḍabiṭ fī al ḥifḍi adalah kuat menjaga
hafalannya dan sekirannya hafalan hadisnya dibutuhkan dia bisa menunjukkan
dengan cepat.
Seandainya ada rijāl yang rapi tulisannya dan dia menyimpan tulisannya
di tempat yang sangat aman, namun ketika dibutuhkan hadisnya dia tidak bisa
15
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
menunjukkan dengan cepat, orang semacam ini tidak bisa dikatakan ḍabiṭ fī al
kitābah.
Para muhaddisin mendapat julukan dari umat Islam atau mendapat gelar-gelar
kultural sebagaimana berikut:
- Gelar untuk ahli hadis yang dapat menshahihkan sanad dan matan hadits dan
dapat menta’dilkan dan menjarhkan periwayatnya. Seorang al-hafiẓ harus
16
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
- Orang yang mahir dalam bidang hadits, baik dari segi riwayah maupun
dirayahnya, mampu membedakan yang lemah dari yang shahih, mengenal
ilmu-ilmu dan peristilahannya, mengenal yang mukhtalif dan mu’talif dari
para periwayatnya, dan memperoleh semua itu dari imam-imam hadits,
disamping mengetahui dalam kata-kata ghorib dalam hadits dan hal-hal lain,
yang memungkinkan mengajarkannya kepada orang lain. Para muhaddits yang
mendapat gelar ini antara lain Atha ibn Abi Ribah (seorang mufti masyarakat
Mekah, w. 115 H) dan Imam Al Zabidi (salah seorang ulama yang
mengikhtisharkan kitab Bukhari Muslim).
5. Al-Hujjah, Yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghafal 300.000
hadits, baik matan, sanad, maupun perihal si periwayat tentang keadilannya,
kecacatannya, dan biografinya (riwayat hidupnya). Para muhaddits yang
mendapat gelar ini antara lain ialah Hisyam ibn Urwah (w. 146 H), Abu Hudzail
17
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Muhammad ibn Al Walid (w. 149 H), dan Muhammad Abdullah ibn Amr (w. 242
H).
6. Al-Ḥākim, yaitu orang yang mengetahui seluruh hadis yang pernah diriwayatkan,
baik dari segi sanad maupun matan, jarh (tercela)nya, ta’dil (terpuji)nya, dan
sejarahnya. Setiap periwayat diketahui sejarah hidupnya, perjalanannya, guru
guru, dan sifat sifatnya yang dapat diterima maupun yang ditolak. Ia hafal hadis
lebih dari 300.000 hadis beserta sanadnya. Para muhaddis yang mendapat gelar ini
antara lain Ibn Dinar (w. 162 H), Al Laiṡ ibn Sa'ad, seorang mawali yang
menderita buta di akhir hayatnya (w. 175 H), Imam Malik (w. 179 H), dan Imam
Syafi (w. 204 H).
7. Amirul Mu’minin fi Al-Hadis, untuk gelar ini ada beberapa pendapat antara lain:
- Julukan ini diberikan kepada orang yang populer pada masanya dalam bidang
hafalan dan dirayah hadits, sehingga menjadi tokoh dan imam pada masanya.
Julukan ini telah diberikan kepada orang-orang semisal Abdurrahman ibn
Abdillah ibn Dzakwan al Madany (Abu az Zanad), Syu’bah ibn Hajjaj, Sufyan
al Tsauriy, Imam Malik ibn Anas, Imam Bukhari, dan lain-lain. Mereka
merupakan imam-imam hadits terkemuka, yang mendapat kesaksian imam-
imam besar dan mayoritas umat mengenai keimanan mereka dan kedalaman
mereka dalam bidang ini.
- Gelar ini sebenarnya diberikan kepada para khalifah setelah Khalifah Abu Bakar
r.a. Para khalifah diberikan gelar demikian mengingat jawaban Nabi atas
pertanyaan seorang sahabat tentang siapakah yang dikatakan khalifah, bahwa
khalifah ialah orang-orang sepeninggal Nabi yang meriwayatkan hadisnya.
Para muhaddits pada masa itu seolah-olah berfungsi khalifah dalam
menyampaikan sunnah. Mereka yang memperoleh gelar ini antara lain
Syu'bah ibn Hajjaj, Sufyan al Tsauri, Ishaq ibn Rahawaih, Ahmad ibn Hambal,
Al Bukhari, Ad Daruquthni, dan Imam Muslim.
ِ(ضيوـن اــذا تــشابــسهيوا ـ يف المسمن ـوـ يف اـليسـناـد )اـيي الـيخسذ ـعـن الـشايــخ ـ
الطنبَـــقةس هـي الـقيوسم التـــعاـر س
ـ س
Ṭabaqah adalah suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan memiliki
keserupaan dalam umur dan sanad, yakni pengambilan hadis dari para guru .
18
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Seperti halnya tarikh, ṭabaqah juga bagian dari disiplin ilmu hadis yang
berkenaan dengan keadaan periwayat hadis. Namun keadaan yang dimaksud
dalam ilmu ṭabaqah adalah keadaan yang berupa persamaan para periwayat dalam
sebuah urusan.
Peneliti dan pengamat ilmu Hadis sangat dituntut untuk mengetahui tahun
kelahiran dan kematian setiap periwayat, murid-muridnya, dan guru-gurunya.
Kategoresasi bagi seorang periwayat dalam suatu ṭabaqah bisa berbeda-beda,
bergantung pada segi penilaian dan hal-hal yang mendasari kategorisasinya. Oleh
karena itu, seringkali dua orang periwayat dianggap berada dalam satu ṭabaqah
karena memiliki kesamaan dalam satu segi, dan dianggap berada dalam ṭabaqah
yang berlainan karena tidak memiliki kesamaan dalam segi lainya.
Anas bin Malik Al-Anshari beserta sahabat junior lain akan berada di
bawah sekian ṭabaqah Abu Bakar dan sejumlah sahabat senior, bila dilihat dari
segi waktu mereka masuk Islam, namun mereka dapat dianggap berada dalam satu
ṭabaqah bila dilihat dari kesamaan mereka sebagai sahabat Nabi saw.
19
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
setelah Nabi.
dihitung dari
Abdullah bin
Abi Syaibah,
membukuka
(orang yang
seperti Ibnu
nnya dalam
sanad yang
Dan ketika
(Ṭabaqah)
menerima
Periwayat
Shalih, dll
hadis dan
bawah ia
Tingkatan
keempat
keempat
generasi
gurunya
sebuah
adalah
kitab)
yaitu
MENGKOMUNIKASIKAN
ASOSIASI
Seandainya zaman kita sekarang ini masih ada proses periwayatan hadis,
siapa orang-orang yang memenuhi syarat rijāl al- ḥadīṡ yang kita kenal? Mari kita
renungkan sifat-sifat mereka setelah itu mati kita bandingkan dengan sifat-sifat
para tabiin, atba’ tabiin dan para rijāl al- ḥadīṡ yang memenuhi syarat ṭiqah,
kemudian tuliskan kesimpulan hasil perbandingan kita atau jawablah pertanyaan
dibawah ini kemudian semua jawaban jadikan satu paragraf!.
20
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
1. “Apa saja sifat rijāl al- ḥadīṡ yang menyebabkan hadisnya tidak bisa
diterima”.
2. “Apa saja sifat rijāl al- ḥadīṡ yang menyebabkan hadisnya bisa diterima.”
3. “Apa saja yang dapat kita petik dari pelajaran “syarat rijāl al- ḥadīṡ ” yang
dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari”
4. “Apa yang bisa diteladani dari materi yang membahas tentang syarat rijāl
al- ḥadīṡ ”.
5. Contohkan orang yang kita kenal (dengan nama samaran) yang memiliki
sifat seperti rijāl al- ḥadīṡ dan beri alasan sesuai dengan pelajaran kita.
6. Tuliskan bagaimana kita bisa seperti mereka?
RANGKUMAN
Untuk lebih mudah mengingat materi pokok kita, marilah kita menghafalkan
rangkuman dibawah ini.
1. Rijāl al- ḥadīṡ adalah orang yang menerima dan menyampaikan hadis di
setiap ṭabaqah sanad.
2. Ṭabaqah sanad adalah tingkatan generasi sanad.
3. Syarat Rijāl al- ḥadīṡ yang bisa diterima riwayatnya adalah: adil yang
meliputi (Islam, balig, berakal sehat), ḍabiṭ yaitu kuat menjaga hafalannya
atau tulisannya dan sekiranya dibutuhkan hadisnya bisa menyampaikan
dengan cepat, menjaga murū ̇ah yaitu menjaga harga diri dengan
berakhlakul karimah.
UJI KOMPETENSI
21
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
3.2. Menganalisis 3. Siswa dapat memahami - Siswa mencari hadis
syarat-syarat rijāl pengertian syarat-syarat lengkap dengan
al- ḥadīṡ rijāl al- ḥadīṡ sanadnya.
4.1. Menceritakan 4. Siswa dapat - mengidentifikasi
sifat rijāl al- membandingkan rijāl posisi ṭabaqahnya.
ḥadīṡ yang dapat al- ḥadīṡ yang bisa - Mengidentifikasi rijāl
diterima diterima riwayatnya dan al- ḥadīṡ
periwayatan yang tidak bisa diterima
hadis riwayatnya.
22
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
BAB 2
AL-JARH WA AT-TA'DIL
MARI RENUNGKAN
Secara dzahir antara gibah, mencaci, membuka aib, mentajrih, i’tibar demi
pelajaran, adalah sama. Namun yang membedakan adalah niatnya. Dalam
tajrih detail dalam mebahas al-Jarḥu nya artinya membicarakan kejelekannya
hingga sampai mengetahui apakah diterima riwayatnya atau tidak.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR
23
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MATERI POKOK
Al-jarḥu wa at-ta’dīlu
ح ِحو ِالتسبيعثدييطل
الحجير ط
PETA KONSEP
24
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENANYA
Pada bahasan kita kali ini adalah tentang al-jarḥu wa at-ta’dīlu, apakah
kita tau bahasa apa yang digunakan untuk istilah al-jarḥu wa at-ta’dīlu? Dari kata
apa al-jarḥu wa at-ta’dīlu? Dan apa artinya? Sesuaikah makna istilah ini dengan
maksud yang kitabahas sekarang ini?.
KATA KUNCI
25
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
حثاَبث ط
Orang yang mensifati
Tetap ت dengan sifat cacat
ح
طمحجتر ط
Orang yang mensifati
Orang yang paling
bohong
ب ِالحناَ ث
س أحيكحذ ط طمحعتدطل
dengan sifat ādil
حكسذا ط تحيجثرييطح
Mensifati dengan sifat
Pembohong ب cacat
ب
حل ِيطيكتح ط
ḥadīṡnya tidak ditulis
Terpercaya ثثحقةط
ححثدييبثطهط
(tidak dianggap)
Ia mempunyai hadis
mungkar
لحطه ِحمحناَكثطر ādil (Islam, baligh,
berakal sehat)
حعيدطل
Pendapatnya/riwayat
لحيتن ِاليحثديي ث
ث طحسجةط
ḥadīṡnya lemah ط ح hadisnya bisa dijadikan
pedoman
ثي
صيبغحطة ِطمحبَاَلحغحةط إثيعتثحبَاَطر
Bentuk kata yang
Untuk pelajaran
mengandung arti paling
MUQADDIMAH
Pada bab ini disajikan tentang al-jarḥ wa at-ta’dīl, sejarah singkat tentang
jarḥ dan ta’dīl, syarat-syarat pentajrih dan penta’dil, cara-cara para periwayat
26
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
dalam mentajrih dan menta’dil, serta urutan ungkapan-ungkapan ta’dīl dan tajrīḥ
dari segi akibat yang dihasilkan dari jarh dan ta’dil tersebut
EKSPLORASI
27
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
1. Pengertian al-jarḥu
2. Pengertian ta’dīl
Secara bahasa ta’dīl asal katanya adalah masdar dari kata kerja ‘addala-
yu’addilu-ta’dilan
28
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Dengan kata lain ta’dīl adalah mensifati seseorang dengan sifat yang
menyebabkan hadisnya diterima.
29
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
حاٌد ـعـين سمـنم ـد بيــن ـعيمـرفو ـعـين أــبـ ـسـلــمةـ ـعـين ـعائــشـةـ ـحندثَّـــنا سموـسىَّ بيسن إـيســـعيـل ـح ندثَّـــنا ـن
صـنلىَّ ـ ـ
بـ ـصـنلىَّ اللنـهس ـعلـييـه ـوـسـلنـم فـــقــاـل النـ ب
بـ ــرضــي اللنـهس ـعينــهــا أـنن ـرسجدل ايسـتـأيـذـن ـعلـــىَّ النـ م
س أـسخو اليـعـشـيةـ رواه أبو داود ن ـ ن ـ
اللهس ـعلـييه ـوـسلـم بيئ ـ
”“dia itu yang paling jahat dari saudara sekeluarga
ث ـعـين ـهـشـاـم بيــن ـسـيعفد ـعـين ـزييــد بيــن أـيسـلــم ـعـين أــبـ سهـرييــرـة قــاـل ـحـندثَّـــنا قسـتــييبَــةس ـح ندثَّـــنا اللنييـ س
س ـعيبَ ـسد اللنــه ـه ــذا ـحنت ـ ـم ـنر ـ نـ
نيع ــم ـعيبَ ـسد الل ـه ـه ــذا ـويــسقــوسل ـم ـين ـه ــذا فــأـسقوسل فسـلٌن فــيــسقــوسل بيئ ـ ـ
ـ
ت ـهــذا ـخالــسد بيـسن اليـولـيــد فـــقـاـل نـيعــم ـعيبَـسد اللنــه ـخالــسد ــ
ـخالسد بيـسن اليـوليـد فـــقـاـل ـمـين ـهــذا فــسقيلـ س
ـ
ف اللنـه رواه التمذي بن اليوـليـد سيف ـمن سيو ـ
ي س ـ ـي ٌ ي سس
Dari Abu Hurairah ra berkata : “Abdullah yang paling baik adalah ini” Nabi
bersabda: “siapa ini?”. Abu Hurairah menjawab: “ini adalah si fulan”. Nabi
mentajrīḥ: “ini adalah abdullah yang paling jahat”. Hingga Abdullah Khalid bin
Walid lewat, kemudian Nabi bertanya: “Siapa ini?”. Abu Hurairah menjawab:
“ini adalah Abdullah Khalid bin Walid”. Nabi menta’dilnya: “Sebaik-baik
hamba Allah adalah Khalid bin Walid dia adalah satu pedang diantara pedang-
pedang Allah”.
30
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Sejarah para periwayat hadis mulai dari generasi sahabat nabi sampai
generasi mukharijul-hadis (periwayat dan sekaligus penghimpun hadis) telah
tidak dapat dijumpai secara fisik karena mereka telah meninggal dunia. untuk
mengenali keadaan pribadi mereka, baik kelebihan maupun kekurangan
mereka di bidang periwayatan hadis, diperlukan informasi dari berbagai kitab
yang ditulis oleh ulama ahli kritik rijal (para periwayat) hadis.
31
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
أــخا س
ف النناـر
Karena ketagasan dan keteguhannya inilah yang menjadikan Imam
Syafi’i berkomentar:
32
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ٌ ضعـيي
ف ـهـذا المدييسن أـنهس ـ
“ini masalah agama, dia (ayah ‘Ali al-Madini) itu dla’if”.
33
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
a. Keterkenalan diantara ahli hadis, seperti: Malik bin Anas, Sufyan aṭ-Ṭauri,
Syu’bah bin al-Ḥujjaj, Ahmad bin Ḥanbal dll.
34
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
1. Tidak adil maksud adil adalah (Islam, balig/tamyiz, berakal sehat) sebab
dikatakan tidak adil adalah: bohong, muttahamun bi al-każbi (dianggap
bohong), fasiq, bid’ah, jahalah bi aḥwāli ruwāt.
2. Tidak ḍabiṭ maksud ḍabiṭ adalah kuat menjaga hafalan atau tulisannya
sekiranya dibutuhkan ḥadīṡnya bisa menyampaikan secara langsung. Orang
yang tidak ḍabiṭ disebabkan karena: faḥsyu al-galaṭ, su’u al-hifẓi, gaflah,
kaṡratu al-auhām, dan mukhālafatu ṡiqāt
3. Tidak menjaga murū ̇ah dalam arti tidak berakhlakul karimah.
1. Lafaẓ al-jarḥu
a. Lafaẓ yang menunjukan penilaian jarh yang paling ringan kejelekannya.
Seperti: fulānun layyinu al-ḥadīṡ, fīhi ṡiqatun, fi ḥadīṡihi ḍa’if dan lain-
lain.
b. Lafaẓ yang menunjukkan penilaian lemah terhadap periwayat dari segi
hafalannya, seperti penegasan tidak ada hujah atau yang menyerupainya
seperti: ḍa’ifun, lahu manākir dan lain-lain.
c. Lafaẓ yang terang-terangan melarang hadisnya ditulis atau yang lainnya.
Seperti: ḍa’īfun jiddan, fulānun lā yuktabu ḥadīṡuhu dan lain-lain.
d. Lafaẓ yang menunjukkan tuduhan berdusta seperti: laisa bi ṭiqqah,
yaskuru al-ḥadīṡ dan lain-lain.
e. Lafaẓ yang menunjukkan periwayat disifati berdusta seperti: fulānun
każābun, yakżibu, dan lain sebagainya.
f. Lafaẓ yang menunjukkan keterlaluan berdusta, seperti: fulānun akżabu
an-nās.
Periwayat yang berada pada dua tingkat pertama (no.1 dan 2), sudah
tentu tidak dapat dijadikan hujjah. hadis mereka ditulis hanya untuk i’tibar.
Adapun sisanya, diterima juga tidak ditulis untuk dijadikan i’tibar. Karena
hadis ini tidak kuat dan tidak dapat menguatkan hadis lainnya.
2. Lafaẓ ta’dil
a.Lafaẓ yang menunjukkan ṣigat mubālagah (paling puncak) atau atas dasar
wazan af’ala yang merupakan ṣigat paling tinggi. Seperti Fulan aṭqqu
an-nās, fulan aṣdaqu ar-rijāl, dan lain-lain
35
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
b. Lafaẓ yang diperkuat dengan satu atau dua sifat dari sifat ṡiqat. Seperti:
ṡiqatun-ṡiqatun, ṡiqatun-ṡābitun, ṡiqatun-hujjatun dan lain-lain.
c.Lafaẓ yang menunjukkan pada satu sifat atas tsiqat tanpa ada penjelas.
Seperti: ṡiqatun, ḥujjatun.
d. Lafaẓ yang menunjukkan pada ta’dil tapi tanpa menunjukkan adanya
ḍabiṭ . Seperti: la ba`sa bihi.
e.Lafaẓ yang menunjukkan pada dekatnya tajrīḥ. Seperti; fulānun syaikhun.
36
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
a. Aḍ-ḍu’afā’ al-kabīr dan aḍ-ḍu’afā’ al-ṣagīr Kedua kitab ini karya Imam
Bukhari yang termasuk kitab al-jarḥu wa at-ta’dīlu paling tua yang
sampai kepada kita. Kitab ini berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan
hanya memperhatikan huruf pertama pada setiap nama periwayat.
b. Aḍ-ḍu’afa’ wa al-matrūkīn. karya Imam An Nasa’i (215-303 H.),
disusun berdasarkan ururtan huruf mu’jam dengan hanya memperhatikan
huruf pertama pada setiap nama periwayat.
c. Ma’rifat al-majrūhīn min al-muḥaddiṡīn. karya ibn Hibban yang
disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam, diawali dengan muqaddimah
kitab yang berisi tentang pentingnya mengetahui periwayat daif, bolehnya
menilai cacatnya periwayat, dan yang berhubungan dengan hal itu.
37
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
d. Al-kamil fī ḍu’afā’ ar-rijāl . karya Imam Abu Ahmad Abdullah ibn Adi
al-Jurjani (w. 356 H), memuat biografi periwayat yang masih dibicarakan
kualitasnya, meski menurut pendapat yang tertolak. Kitab ini disusun
berdasarkan urutan huruf mu’jam serta dimulai dengan muqaddimah
kitab yang panjang lebar.
e. Mizan al-ittidal fī naqd ar-rijāl . karya Abu Abdullah Muhammad Ibnu
Ahmad ibn Usman Al-zahabi (w. 748 H). Sebagaimana dikatakan ibn
Hajar kitab ini menghimpun 11.053 biografi periwayat yang disusun
berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan memperhatikan nama periwayat
dan bapaknya. Dalam kitab ini yang pertama disebut adalah nama
periwayat yang dikenal dengan nama bapaknya, nisbat atau laqobnya,
periwayat laki-laki yang tidak dikenel namanya, periwayat perempuan
yang tidak dikenal nama aslinya,n nama kunyah perempuan, kemudian
periwayat perempuan yang disebut nama aslinya.
f. Ma’rifatu rijāl yaitu ditulis oleh Yahya bin Ma’in (158-233 H). Ini
adalah buku al-Jarḥu wa ta’dil yang pertama kalai sampai kepada kita.
g. Lisan al-mīzān. karya Ibnu Hajar Al Asqalani yang disusun berdasarkan
urutan huruf mu’jam yang dimulai dari nama asli, nama kunyah,
kemudian periwayat yang mubham, yang terbagi menjadi tiga pasal, pasal
pertama tentang periwayat yang menguunakan nasab, kedua periwayat
yang terkenal dengan nama kabilah atau pekerjaannya, dan ketiga tentang
periwayat yang berdasarkan pada nama lain
MENGKOMUNIKASIKAN
38
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ASOSIASI
RANGKUMAN
39
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
UJI KOMPETENSI
1. Mungkinkah kita mengetahui apakah rijal hadis adil atau tidak? Padahal rijal
hadis sudah berabad-abad silam? Bagaimana cara kita mengetahui apakah
rijal dalam sanad hadis jujur atau tidak?
2. Bisakah kita mengukur kata-kata orang yang memberikan informasi, yang
mana yang lebih bisa dipercaya? Bagaimana cara mengukur kata-kata orang?
3. Kita tentu memiliki teman banyak ada diantara mereka yang kita percaya
beritanya, dan ada pula yang kita tidak percaya beritanya, bagaimana kita
membandingkannya?
4. Apa hikmah dan tujuan kita belajar tentang ilmu jarh dan ta’dil?
5. Sebutkan sifat-sifat seseorang yang tidak bisa dipercaya beritanya!
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
3.2. Memahami al- 3. Siswa dapat memahami - Carilah satu nama
jarḥu wa at- aspek-aspek yang berkaitan muhadis (dari
ta’dīlu . dengan Al-jarḥu wa at- kamus rijal
4.2. Memperagakan ta’dīlu hadis/lainnya)
contoh al-jarḥu 4. Siswa dapat menyebutkan - Tuliskan sifat
wa at-ta’dīlu methode ulama’ dalam jarhnya dan
mentajrih dan menta’dil adalahnya
5. Siswa dapat mendiskripsikan - Menganalisis
rijāl al- ḥadīṡ yang jarh dan informasi bisa
yang adil diterima atau
tidak.
40
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Carilah satu nama muhadis dari kamus rijal hadis atau lainnya dan tulislah sifat
jarhnya dan adalahnya, masukkan kedalam kolom dibawah ini:
BAB 3
PEMBAGIAN HADIS
BERDASARKAN KUANTITAS
SANAD
41
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MARI RENUNGKAN
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR
1.1. Menghayati nilai-nilai mempelajari 1. Menjelaskan
pembagian hadis berdasarkan kuantitas sanad. pembagian hadis dari
2.1. Membiasakan sikap selektif dalam segi kuantitas sanad.
memanfaatkan kitab ḥadīṡ. 2. Menjelaskan pengertian
2.3. Memiliki perilaku demokratis sebagai
mutawātir, dan ahād
implementasi pembagian hadis dari segi
kuantitas sanad 3. Mengidentifikasi
3.3. Memahami definisi, macam-macam, contoh, pembagian mutawātir
dan kedudukan hadis mmutawātir. dan ahād
3.4. Memahami definisi, macam-macam, contoh, 4. Mendemonstrasikan
dan kedudukan hadis ahad. contoh-contoh hadis
4.3. Menghafalkan macam-macam hadis dari segi mutawātir dan ahād
kuantitas sanad.
42
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
PETA KONSEP
43
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Mutawatir Ahaad
Mutawatir
lafdzi Masyhur Aziz Garib
Mutawatir
Ma'nawi Mutlaq
Mutawatir
'Amali Nisbi
AYO MENGAMATI
Sahabat Nabi
Tabīn
Atba’ Tabīn
Menyampaikan
hadis
Syaikh Para
Periwayat
Para Periwayat
Film
FilmImam
ImamBukhari
Bukhari
Cairo
Cairo
BANDINGKAN !
Atba’ Tabīn
44
Berikan
Komentar dari
dua gambar
siklus ini!
Periwayat Syaikh Para
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
AYO MENANYA
Setelah melihat gambar diatas apa yang anda fikirkan?, bayangkan bahwa
setiap satu gambar adalah dalam satu periode sanad, setelah melihat dua suklus
diatas apa yang membedakan diantara dua siklus? Kira-kira apa yang akan akan
dibahas dalam bab ini sesuai dengan gambar diatas?
KATA KUNCI
45
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MUQADDIMAH
Dalam bab ini disajikan pembagian hadis dilihat dari segi jumlah
periwayatnya; ada hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak disetiap tingkatan
periode sanad, ada hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari dua orang rijāl al-
ḥadīṡ di suatu tingkatan sanad, ada hadis yang diriwayatkan oleh dua orang rijāl
al- ḥadīṡ dalam suatu tingkatan periode sanad, dan bahkan ada hadis yang hanya
diriwayatkan oleh satu orang rijāl al- ḥadīṡ dalam suatu tingkatan periode sanad.
Nah untuk membedakan antara yang satu dan yang lain para ulama’ hadis
memberikan istilah-istilah tertentu yang akan dibahas dalam bab ini.
EKSPLORASI
A. Hadis Mutawātir
46
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـ ــ ـما رواهس ـجيٌع ـكـيثيـر سـتييل اليعاـدةس تــواطسسؤسهم ـعـلىَّ اليـكيذ ـ
ب ـعين مثيله إــل سمينتـــهاهس ٌ س ـ ـ ي ــ
"hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah orang banyak yang menurut
kebiasaan mustahil sepakat dalam kebohongan mulai dari awal sanad
hingga akhir sanad”.
c. Terjadinya disetiap tingkatan sanad mulai dari awal hingga akhir sanad
47
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ف ِحعبين ِحعثطيسبةح
حسدثحبحناَ ِسويطد ِبن ِسثعيإد ِحسدثحبحناَ ِحعلثيي ِبن ِمسبثهإر ِحعبن ِمطحبتر إ
ي ط يط ط ي طحي ي ط ح ح ح
ث ث ثإ
حعين ِأحببثبي ِحسبعيد ِقبحباَحل ِقبحباَحل ِحرطسببوطل ِاللسبه ِ ح
صبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبه ِحوحسبلسحم ِحمبين ِحكبحذ ح
ب ِحعلحبسي
طمتحبحعتمددا ِفحبيليححتبَحبسويأ ِحميقحعحدطه ِثمين ِالسناَثرِ ِ.رواه ِابن ِماَجة
“Barang siapa sengaja berdusta kepadaku maka hendaklah bersiap-siap
”menempati tempatnya di neraka
1) Bukhari dari Abul Walid dari Syu’bah dari Jami’ bin Syidad dari
Amir bin Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari Zubair dari Nabi
SAW
2) Abu Dawud dari Amru bin Aun dan Musaddad keduanya dapat hadis
dari Khalid al-Ma’na dari Bayan bin Bisyrin dari Wabirah bin
Abdurrahman dari Amir bin Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari
Zubair dari Nabi SAW.
48
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
3) Darami dari Abdullah bin Shalih dari Al-Laitsy dari Yazid bin
Abdullah dari Amru bin Abdullah dari Abdullah bin Urwah dari
Urwah bin Zubair dari Zubair dari Nabi SAW
4) Ibnu Majah dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin
Basyaar keduanya dari Ghandur Muhammad bin Ja’far dari Jami’ bin
Syidad dari Amir bin Abdullah dari Abdullah bin Zubair dari Nabi
SAW
5) Tirmiżi dari Abu Hisyam dari Abu Bakar dari ‘Ashim dari Zirrin dari
Abdullah bin Mas’ud dari Nabi SAW
6) Tirmiżi dari Sufyan bin Waqi’ dari Waqi’ dari Syarik dari Manshur
dari Rib’iy bin Harasy dari Ali dari Nabi SAW
7) Tirmiżi dari Sufyan bin Waqi’ dari Waqi’ dari Syarik dari Samak dari
Abdurrahman dari Ibn Mas’ud dari Nabi SAW
8) Ibnu Majah dari Muhammad bin Rimh dari Al-Laitsy dari Ibnu
Syihab dari Anas bin Mālik dari Nabi SAW
9) Ahmad dari Muhammad bin Fudlail dari A’masy dari Hubaib dari
Tsa’labah dari Ali bin Abi Thalib dari Nabi
10) Ibnu Majah dari Isma’il bin Musa dari Syarik dari Samak dari
Abdurrahman dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi.
Contoh lain :
صبإم حبسدثحبحناَ ِأحيحمبطد ِبيبن ِمنثيبإع ِحبسدثحبحناَ ِاليحسبن ِبيبن ِموسببىَ ِحبسدثحبحناَ ِحشبييبَاَطن ِحعبن ِحعاَ ث
ي ح ححط طط ح ح ح طح ح ح
صبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبثه ث ث
ب ِقبحباَحل ِلحقبحي ِحرطسببوطل ِاللسبه ِ ح ش ِحعبين ِأطبحبتي ِبيبثن ِحكيعب إ حعبين ِثزتر ِبيبثن ِطحبَحبييب إ
شييطخ ت ِإثحلىَ ِأطسمإة ِأطتمتييحن ِثم ينبطهيم ِاليحعطجوطز ِحوال س حوحسلسحم ِثجيبَثريحل ِفحبحقاَحل ِحياَ ِثجيبَثريطل ِإثتني ِبطثعثي ط
اليحكبَثيبر ِحواليغطحلطم ِحواليحجاَثريحبطة ِحوالسرطجبل ِالسبثذي ِلحبيم ِيحبيقبريأ ِكثحتاَببدباَ ِقح ي
ط ِقحباَحل ِيحباَ ِطمححسمبطد ِإثسن ح ط ط
ِ رواه الماعة.ف اليطقرآحن ِأطنيثزحل ِحعحلىَ ِسبَبعثة ِأححر إ
حي ح ي ط ي
“Sesungguhnya Al Qur’an diturunkan dengan tujuh macam bacaan
(qira’at)”.
49
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـقاـل سميسلـسم ـحندثَّـــنا أـسبو بـيكـر بيسن أــب ـشييبَـةـ ـحندثَّـــنا ـييـي بيسن أــب بسـك يفي ـعين سشـيعبَـةـ ـعـين
صـ ـنلىَّ اللـن ـهس ـعلـييـ ــه ـوـسـ ـلنـم يــيرفــ ـسع يــــدييـه ـفـ ـ ـ
ت ـرسســوـل اللـن ـه ـ ت ـعـ ـين أـنـــ ف
س قـــاـل ـرأـيـي ـ س
ثَّـــابـ ف
ِ رواه مسلم. ض إـبيطـييـه ـ
البدـعاء ـحنت يـسـرىَ بـــيا س
Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dari Yahya
bin Abi Bakar dari Syu’bah dari Tsabit dari Anas r.a. berkata: “Aku
telah melihat Rasulallah SAW mengangkat kedua tangannya dalam do’a
hingga putih-putih kulit ketiak belia nampak.”
Hadis yang semacam itu, tidak kurang dari 30 buah dengan redaksi
yang berbeda-beda.
c. Mutawātir ‘Amaly
50
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
B. Hadis Ahād
Contoh hadisSyu’bah
masyhūr: Amru bin Haris Yahya bin Said Abu ‘Ashim
51
Adam bin Abu Wahab Said bin Abdullah bin Hasan al-
Iyas Yahya Humaid Hulwany
Abu Thahir
Bukhary Muslim
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Keterangan :
52
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
صإل ِحعين ف ِبيثن ِوا ث حسدثحبحناَ ِحكثثير ِبن ِعطبَبيإد ِحسدثحبحناَ ِمحسمطد ِبن ِحخاَلثإد ِحعن ِمعتر ث
ح ي طح ط ي ط حي ح ط ح ي ط ح
صبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبثه ِحوحسبلسحم ِقحباَحل محاَثر ث ث
ب ِبيثن ِدحثاَإر ِحعبين ِابيبثن ِعطحمبحر ِحعبين ِالنسبَثبتي ِ ح طح
ض ِاليحححلثل ِإثحلىَ ِاللسثه ِتحبحعاَحلىَ ِالطسحلطق ِ.رواه أبن ماجة حأبيبغح ط
o Masyhūr dikalangan Uṣuliyyin seperti:
53
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـقاـل ا ي ـ
ب بيـسن لاكسم ـحـدثَّـــنا ـأبـسيو اليـعنبَاـس ـحـدثَّـــنا النربـييسع بيسن سسلـييـماـن ـحـدثَّـــنا ـأيـسيو س
ـ
سسـوييـد ـقاـل :ـحـدثَّـــنا الـيوـزاـعيي ـعين ـعـطاـء بيسن أــ يبـ ـربـــاـح ـعـين عسبَــييــد بيــن عسـم يـيـ
ـعين ابيــن ـعبَنـافس رضـي الـ عنهمـا قال :قـال رسـول الـ صلىَّ الـ عليـه و
ســلم :ـتـــاـوـز السـ ـع ـين أسنم ـ يت ـ ايلـطيـأـ ـو النميس ــياـن ـو ـمــا ايس ـتـيكـرسهيوا ـعلـيي ــه ِ.رواه
الاكم
o Masyhūr dikalangan ahli nahwu dan tidak ada sanadnya sama
sekali seperti:
صـه
ف ال ـل يـع ـ
صـهيي ٌ
ب لـيو ـلي ـيـ ي ـ ي ـ ي ـنـعيم اليـعيبَسد ـ
o Masyhūr dikalangan umum seperti:
54
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
b. Hadis ‘Azīz
Hadis ‘azīz menurut bahasa berarti hadis yang mulia atau hadis yang
kuat atau hadis yang jarang, karena memang hadis ‘azīz itu jarang
adanya.
ت النسنــد ـ ـ ـ
جيـع طـبَــقا ـ
ـما ـرـواهس اثَّيــنان ـ يف ـ ي ـ
Hadis ‘azīz adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh dua orang rijāl al-
ḥadīṡ disalah satu dari semua tingkatan sanad.
Contoh:
Hudzaifah bin
Abu Hurairah
Al Yaman
“Rasulullah SAW bersabda : "Kita adalah orang yang paling akhir (di
dunia), dan yang paling dulu di hari kiamat”.
56
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh lain:
ـقاـلـ ـ ابيسنـ ـ ـماـج ــة ـحندثَّــنـ ــا سمـنمسد بيسنـ ـ بـنشافر ـوسمـنمسد بيسنـ ـ اليسمثــننـ ـ ـقاـل ـحندثَّــنـ ــا سمـنمسد بيسنـ ـ
ك ـ ـقاـل ـ ـقاـل ـ ـرسســوسل اللنـه ـ س ـ بـن ـ مالـ ف ـ
ت قـــتاـدـة ـ ـعين ـ أـنـ ـ ي ـ ـجيعـففر ـحندثَّــنـــا سشيعبَـةسـ ـقاـل ـ ـس ـيع س
ب ـ إـلـييـه ـ ـمين ـ ـولــدـه ـ ـوـوالــدـه ـ
ص ـنلىَّ اللنهسـ ـعلـييـه ـ ـوـس ـلنـم ـل يـسيؤـمسن ـ أــحسدسكيم ـ ـحنت ـ أـسكوـن ـ أــح ن
ـ
ـ
يـوالنناـس أـيجـع ـ
c. Hadis garīb
Menurut istilah:
57
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh :
Abu Hurairah
Abu Shalih
Bukhari Muslim
58
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh lain:
59
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh:
Ubaidillah ‘Urwah
Tidak
Dlamrah bin Sa’id ṭiqah Khalid bin Yazid
Yaitu: hadis yang sanadnya satu atau lebih dari satu, namun
60
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh:
Tidak ada rijāl satu pun yang meriwayatkan hadis ini dari
Wa’il bin Daud kecuali Bakar bin Wa’il.
Contoh:
61
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh lain:
لـ ـ صـ ــلىَّ الـ ـ عليـ ــه وسـ ــلم أـينـ ـ نــيقـرأــ ـ بــفاـتــةـ ـ
أـمرنــــا رسـ ـوسل ا ـ
ــ ـ س ي
ـ اليـكـتا ـ
ب ـو ـما تــيـنسـر مينهس
Hamaam
Abu al Walid
Abu Daud
Hadis ahād tidak pasti berasal dari Rasulullah SAW, tetapi hanya
dugaan saja (ẓanni atau maẓnun) berasal dari beliau. Dengan ungkapan lain
dapat dikatakan bahwa hadis ahādmungkin benar berasal dari Rasulullah
SAW, dan mungkin pula tidak benar berasal dari beliau.
Karena hadis ahād itu tidak pasti (gairu qaṭ’i atau gairu maqṭū’), tetapi
diduga (ẓanni atau maẓnun) berasal dari Rasulullah SAW, maka kedudukan
hadis ahad, sebagai sumber ajaran Islam, berada dibawah kedudukan hadis
mutawātir.
MENGKOMUNIKASIKAN
- Marilah kita menuliskan pertanyaan tentang pembagian hadis dari segi jumlah
periwayat dalam kertas kemudian kita edarkan kepada teman secara merata.
62
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
- Berilah tanda siapa saja yang ikut bertanya dengan pertanyaan yang ditulis oleh
teman kita.
ASOSIASI
Mari kita merenungi perbedaan antara hadis mutawātir, ‘azīz, dan garīb.
Apa yang menyebabkan para ulama’ muhadiṡīn membedakan diantara jenis-jenis
hadis tersebut.?
KESIMPULAN
63
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
UJI KOMPETENSI
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
3.3. Memahami definisi, 4. Siswa dapat - Secara
macam-macam, menyebutkan berkelompok carilah
contoh, dan pembagian hadis contoh hadis
kedudukan hadis mutawātir beserta mutawātir,
mutawātir. definisinya masyhūr, ‘aziz,
3.4. Memahami definisi, 5. Siswa dapat gharib.
macam-macam, menyebutkan - Tuliskan sebab-
contoh, dan pembagian hadis ahād sebabnya
kedudukan hadis beserta definisinya - Tulislah hukum
ahad. 6. Siswa dapat mengamalkannya
4.3. Menghafalkan menyebutkan macam- menurut kelompok
macam-macam macam hadis dari segi anda.
hadis dari segi kuantitas sanad.
kuantitas sanad.
Carilah contoh hadis, mutawatir, masyhūr, ahad, aziz, dan gharib, tulislah sebab-
sebabnya, dan hukum pengamalannya.
HUKUM
No. HADIS SEBAB
PENGAMALANNYA
1.
2.
3.
64
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
4,
5.
65
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
BAB 4
PEMBAGIAN HADIS
BERDASARKAN KUALITAS
SANAD
PERLU DIINGAT
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR
1.1. Menghayati nilai kejujuran setelah mempelajari 1. Menjelaskan
pembagian hadis dari segi kualitas sanad. pengertian
1.2. Berkomitmen meneladani sifat muḥaddiṡīn dalam hadis ṣaḥīḥ ,
menjaga ajaran agama Islam.
ḥasan dan
1.3. Meyakini kebenaran informasi yang bersumber dari
orang yang adil dan ḍabiṭ ḍa’if
66
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ث ِثمين ِححيي ط
ث ِالحقبَطبيوثل ِحو ِالسرتد أحقيساَم ِاليحثديي ث
حط ح
67
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
PETA KONSEP
MARI MENGAMATI
Film
FilmImam
ImamBukhari
Bukhari
Cairo
Cairo
Film
FilmImam
ImamBukhari
Bukhari
Cairo
Cairo
MARI MENANYA
68
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Setelah itu mari kita bertanya apa yang dilakukan oleh mereka? Apa
hubungannya dengan materi yang kita pelajari saat ini? Mari kita mengungkapkan
sebuah ilustrasi tentang mereka! Kemudian kita diskripsikan dalam sebuah
tulisan.
Kemudian mari kita mengamati hadis yang sudah kita hafal, dan ingat-
ingatlah da’i yang menyampaikan hadis dilingkungan kita, kita atau mereka hanya
mengingat matan hadis, adapun sanad hadisnya tidak pernah dipedulikan.
Padahal bisa jadi hadis yang disampaikan adalah hadis yang kuwalitasnya tidak
ṣaḥīḥ , dan bahkan hadis yang mereka sampaikan adalah ḍa’if, padahal
menyampaikan hadis ḍa’if untuk bukti hukum halal-haram, wajib-mubah adalah
merupakan perbuatan yang dilarang oleh ajaran hadis itu sendiri.
Ada berapa pembagian hadis dari segi kuwalitas sanad? Apa saja
istilahnya? Dan bagaimana hadis yang berkuwalitas baik? Serta bagaimana hadis
yang kuwalitasnya rendah, serta apa hukum mengamalkannya sebagai dalil
syar’i? Apa hukumnya jika ada orang yang menyampaikan hadis ḍa’if sebagai
dalil yang mengharamkan sesuatu?
KATA KUNCI
69
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ḥadīṡ
سنحثد ث
انيثقحطاَ ط
Bertentangan dengan
Putusnya sanad ع ِال س yang lebih kuat
حشاَذط
MUQADDIMAH
Dalam menggunakan hadis sebagai dalil, ada klasifikasi hadis yang bisa
dijadikan hujjah untuk menentukan masalah aqidah atau keimanan, halal atau
haram dan ada yang hanya bisa dijadikan sebagai dalil untuk anjuran melakukan
hal-hal yang sunnah atau targhib serta larnagan untuk meninggalkan hal-hal yang
makruh atau tarhib.
Dalam bab ini disajikan klasifikasi hadis yang bisa dijadikan hujjah yaitu
hadis hasan ligairihi, hasan liżātihi, ṣaḥīḥ ligairihi dan ṣaḥīḥ liżātihi. Sedangkan
hadis yang bisa dijadikan targhib dan tarhib yaitu hadis ḍa’īf yang ḍa’īf nya
ringan, dan juga disajikan hadis yang tidak bisa dijadikan dalil sama sekali yaitu
hadis yang ḍa’īf nya berat atau fatal seperti hadis maudlu’ dan hadis matrūk .
Selain itu dalam bab ini juga disajikan hal-hal yang berhubungan dengan
hadis ṣaḥīḥ , hasan, dan ḍa’īf seperti kriterianya, penulis yang pertama kali,
kitab-kitab hadis yang ṣaḥīḥ , dan lain-lain.
EKSPLORASI
A. Hadis ṣaḥīḥ
Kata ṣaḥīḥ dalam bahasa diartikan sehat, yang dimaksud hadis ṣaḥīḥ
adalah hadis yang sehat dan benar tidak terdapat penyakit dan cacat.
70
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
b. Para periwayatnya harus terdiri dari orang-orang yang ṭiqat, dalam arti
adil dan ḍabiṭ,
d. Hadisnya tidak syadz, yakni tidak lebih lemah dibanding dengan riwayat
lain yang bertentangan.
a. Sanadnya Bersambung
71
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
b. Periwayatnya ‘adil
d. Tidak Syaż
72
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Maksudnya ialah hadis itu benar-benar tidak syaż, dalam arti tidak
bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh orang yang lebih
ṡiqah.
e. Tidak Ber’ilat
‘Illat hadis dapat terjadi pada sanad maupun pada matan atau pada
keduanya secara bersama-sama. Namun demikian, ‘illat yang paling
banyak terjadi adalah pada sanad, seperti menyebutkan muttaṣil terhadap
hadis yang munqati’ atau mursal.
hadis sahih sebagai sumber ajaran Islam lebih tinggi kedudukannya dari
hadis ḥasan dan ḍa’īf.
Contoh:
73
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
- Abdullah bin Yusuf dijuluki oleh ulama’ hadis sebagai rijāl yang
ṡiqah dan muttaqin,
- Mālik bin Anas adalah imam muḥaddiṭīn dan fuqaha’, al-hafiż, dan
amīrul mu’minin fi al ḥadīṡ (hafal semua hadis yang jumlahnya
lebih dari 300.000 ḥadīṡ).
Contoh lain:
74
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Definisi menurut jumhur ahli hadis adalah : “hadis ḥasan jika ada
hadis yang sama dengan sanad yang berbeda yang bisa menguatkan
dengan syarat derajat ḥadīṡnya sama atau lebih ṡiqah”
Contoh:
ـحندثَّـــنا أـسبو بـيكـر بيسن أــبـ ـشـييبَـةـ ـح ندثَّـــنا أـبسـو أسـسـاـمةـ ـوـعيبَـسد اللنــه: ِ رواه ابن ماجه.1
ي ـعـين أــبـ بيسن سنـيفي ـعـين عسبَــييــد اللنــه بيــن عسـمــر ـعـين ـســعيـد بيــن أــبـ ـســعيفد اليـميق سـب م
سهـرييــرـة ـقاـل
ـحندثَّـــنا ـهنناٌد ـحندثَّـــنا ـعيبَـدةس بيسن سسلـييـماـن ـعين سمـنمــد بيــن إـيســحـق: ِ رواه التمذي.2
ـف ـ ـ ـ
نـعين سمـنمد بيـن ـإبيــراهيـم ـعين أــب ـسلــمةـ ـعين ـزييد بيـن ـخالد ايلسـه ـ م
75
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ب ـحـندثَّـــنا ـعيبَــدةس بيـسن سسـلـييـماـن ـعـين سمـنمــد بيــن ـعيمـفرو ـع ـين أــب ـ ِ ـحـندثَّـــنا أـبـسـو سكرييـ ف.3
ـ
ـسلــمةـ ـعين أــب سهـرييــرـة ـقاـل
ك ـعين أــب المزْـناـد ٌ ف ـقاـل أـيخبَـــرـنا ـمالـ ـ
ـحندثَّـــنا ـعيبَسد اللنه بيسن سيوسس ـ: ِ رواه البَخاري.4
ـ
ـعين ايلـيعـرـج ـعين أــب سهـرييــرـة ـرضـي اللنهس ـعينهس
5. Tingkatan Derajat hadis ṣaḥīḥ
1) Hadis muttafaq Alaihi (علـييـه
ـ )سمتنــفٌق
Adalah hadis yang sanadnya disepakati oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim.
Bukhari tidak meriwayatkannya dalam kitab ṣaḥīḥ nya. ( ـما ـعلـيىَّ ـشيرـط
ي ـ
)البَسـخار س.
6) Hadis yang sanadnya memenuhi syarat ṣaḥīḥ Muslim namun Imam
76
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Muslim tidak meriwayatkannya dalam kitab ṣaḥīḥ nya. ( ـما ـعلـيىَّ ـشيرـط
)سميسلـسم.
7) Hadis yang sanadnya ṣaḥīḥ menurut selain Imam Bukhari dan Muslim
seperti; ṣaḥīḥ menurut Ibnu Hibban, ṣaḥīḥ menurut Ibnu Huzaimah,
ṣaḥīḥ menurut Ibnu Majah, ṣaḥīḥ menurut Imam al-Hakim, dan lain-
lain tapi tidak ṣaḥīḥ menurut Bukhari dan Muslim.
6. Urutan “sanad yang paling ṣaḥīḥ ” atau biasa disebut “silsilah emas”
( ـسيلـسلـةس النذـه ـ/ صبح ايلــسانـييد
ب )أـ ـ
I. Dari Sahabat Abdullah bin Umar: “Mālik dari Nāfi’ dari Ibnu Umar”.
(silsilatu dzahab / sanad yang paling ṣaḥīḥ )
II. Dari Sahabat Anas bin Mālik: “Humad bin Salmah dari Tsabit dari
Anas”.
III. Dari Sahabat Abu Hurairah: “Suhail bin Abi Shalih dari Ayahnya dari
Abi Hurairah”
77
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
B. Hadis ḥasan
2. Klasifikasi ḥasan
a. Hadis ḥasan li ḍātihi
Contoh pertama :
78
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ضببَحثعيي ـعـين أــبـ ـعيمــراـن ايلــيوـنم ـعـين أــبـ ـحندثَّـــنا قسـتــييبَـةس ـحندثَّـــنا حجيعحفطر ِبيطن ِطسلحييحماَحن ِال ي
ضـرـة اليـعسدمو يــسقــوسل قـــاـل ـرسســوسل اللنــه
ت أــب ـبـ ي ـ
ي ـقال ـسيع س بـيكـر بيـن أــب سموـسىَّ ايلـيشـعـر م
ِ رواه التمذي.ف صنلىَّ اللنه علـيـه وسلنم إـنن ـأبـواب ايلنـة ـتت ـظـلـل البسيو ـ
س س ـ ي ـ ـ ـ يـ ـ ـ ي ـ ـ
“Rasulullah bersabda: Sesungguhnya pintu surga dibawah bayang-
bayang pedang”.
Hadis ini ḥasan karena sanadnya sambung, tidak ada cacat, tidak
syaż, semua rijāl nya adil dan ḍabiṭ . Hanya saja Ja’far bin Sulaiman
Aḍ-Ḍuba’i lebih ringan kedlabitannya dibanding rijāl al- ḥadīṡ ṣaḥīḥ .
Contoh kedua:
ـحندثَّـــنا ـعلـبي بيسن ـعيبَـد اللنـه بيـن ـجيعـففر ـحندثَّـــنا ـميعسن بيسن ـعيـسىَّ ـحندثَّـــنا أطبحيي ِبيطن ِحعسبَاَ ث
س
صنلىَّ اللنهس ـعلـييـه ـوـسلنـم ـف ـحائــطـنا ـ ـ ـ
ب ـ بيثن ِحسيهإل ـعين أــبيه ـعين ـجمده ـقاـل ـكاـن للنـ م
ف رواه البَخاري س يـسـقاسل لـهس اللبـحيي س ٌ فـــر
“Konon Rasulullah mempunyai seekor kuda, ditaruh di kandang kami
yang diberi nama Al Luhaif”.
Hadis ini ḥasan karena sanadnya sambung, tidak ada cacat, tidak
syaż, semua rijāl nya adil dan ḍabiṭ . Hanya saja Ubay bin Abbas lebih
ringan kedlabitannya dibanding rijāl al- ḥadīṡ ṣaḥīḥ .
Adalah hadis ḍa’if yang ringan keḍa’īf annya jika ada hadis yang
semakna dengan sanad yang berbeda, maka hadis ḍa’īf tersebut naik
derajat menjadi ḥasan lighairihi.
79
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh:
ي ـوسمـنمـسد بيـسن ـحندثَّـــنا سمـنمسد بيسن بـنشافر ـحندثَّـــنا ـييـي بيسن ـسـعيفد ـوـعيبَسد النريحـــن بيـسن ـميهــد ي
ت ـعيبَـد اللنــه بيــن ـعــاـمـر ـ ـ ـ ـ
ـجيعـففر ـقالسوا ـحندثَّـــنا سشيعبَـةس ـعين ـعاصـم بيـن عسبَــييد اللنه ـقال ـسيع س
يـ فـــقــاـل ـرسســوسل اللنــه
ت ـعلـــىَّ نــيعلـ ي ـ ـ ـ
بيــن ـرـبيـعـةـ ـعـين أـبـيـه أـنن ايمــرأـدة مـين بــنـ فـ ــزْاـرـة تـــزْنوـجـ ي
ك ـبنــيعلـ ي ـ ك ومالـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ
ت نـــعيم قـــاـل فـأــجــاـزهسي ـقالـ ي صنلىَّ اللنهس ـعلـييه ـوـسلنـم أــرضيت مين نــيفس ـ ـ ـ
رواه التمذي
Hadis yang diriwayatkan oleh At Tirmiżi ini adalah hadis ḍa’īf
karena ‘Ashim bin Ubaidillah hafalannya buruk (su’u al-ḥifżi). Namun
karena ada riwayat lain yang menguatkannya maka naik derajat menjadi
ḥasan ligairihi.
80
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ِ.2قـال أحـد بـن حنبَـل :ـح ندثَّـــنا ـوكـيـٌع ـح ندثَّـــنا سسـيفـياسن ـعـين ـعاـصــم بيــن عسبَــييــد اللنــه ـعـين
ـعيبَـد اللنـه بيـن ـعاـمـر بيـن ـرـبيـعةـ ـعين أــبيـه
Contoh lain:
ِ.1قــال أبــو داود :ـحـندثَّـــنا أـبـسـو تــيوبــةـ النربـيـسع بيـسن نـــافـفع أـيخبَـــرنـــا سمـعاـويــةس ـعـين ـييـيـ أـيخبَـــرنـــا
أـبو سلـمةـ بين ـعيبَـد النريحــن أـنن أـبا سهرييـرـة أـيخبَـرهس أـنن عسمر بين ايلـنطا ـ
ب ــ ـ ـ ـ ـ ــ س ــ س
ِ.2قال ابن ماجه :ـح ندثَّـــنا أـبسـو بـيكــر بيـسن أــبـ ـشـييبَـةـ ـح ندثَّـــنا ـعيبَـسد اللنــه بيـسن اليسمبَــاـرـك ـعـين
س بيـسن أـيوفس ـ ـ ـ
ايلـيوـزاعمي ـحندثَّـــنا ـحنساسن بيسن ـعطينةـ ـحندثَّــن أـسبو ايلـيشـعث ـحندثَّــن أـيو س
الثنــقـفبي ـقاـل
3. Marātib (Tingkatan derajad) hadis ḥasan :
o Pertama : hadis yang dikatakan ṣaḥīḥ dan ada yang mengatakan
ḥasan. Yaitu yang diriwayatkan oleh :
81
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
-Jika ada ucapan صـ ــحييسح ا يـليسـ ــناـد ٌ ـهـ ــذا ـحـ ــدييartinya
ث ـ sanadnya muttaṣil,
diriwayatkan oleh orang yang adil dan sempurna kedlabitanya.
Jika hanya satu sanadnya : maka artinya ṣaḥīḥ menurut satu kaum
dan ḥasan menurut kaum yang lain.
Jika sanadnya banyak maka artinya sanad satunya ṣaḥīḥ dan sanad
yang satunya ḥasan.
C. Hadis ḍa’if
82
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
“Hadis yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadis
ṣaḥīḥ atau hadis ḥasan”.
ـمــا أـيخـرـجـهس الـ يتـمــذي ـعـين ـحـكييـفم الـثَّي ــرـم ـعـين أــ يبـ ـتـييـمـةـ ايلــجحـمــىَّ ـعـين أــ يبـ سهـريي ــرـة ـعــن
َّضــا أـيو اـيمــرأـدة ـ يفـ سدبسـرـهــا أـيو ـكاـهندــا فـــقـيد ـكـفــر ـبـــا أـني ــزْـل ـعلـــى ـ
ـمـين أـتـــىَّ ـحائ د: النـ ـبـ قـــاـل
سمـنمفد
Hadis ini ḍa’if karena Hakim al-Aṭram adalah ḍa’ifu al ḥadīṭ. Ibnu
1) Adanya cacat pada periwayat baik pada aspek ke’adilan atau kekuatan
hafalannya.
b. Faktor matan
1) Bertentangan dengan riwayat yang diriwayatkan oleh rijāl al- ḥadīṡ
yang lebih ṡiqah.
2) Terdapat cacat yang samar yang dapat merusak ke ṣaḥīḥan ḥadīṡ.
Seperti; kata-katanya tidak mungkin diucapkan oleh Nabi.
ايلـسانـي ـ
3. Sanad hadis yang paling ḍa’if (د َّ)أـيوـهى.
ي ـ
o Shadaqah bin Musa ad-Daqiqi dari Farqad as-Subkhi dari Murratu
ath-Thib dari Abu Bakar.
o Muhammad Qois al-Maslub dari Ubaidillah bin Zahr dari Ali bin
Yazid dari Qasim dari Abi Umamah.
o Muhammad bin Marwan dari al-Kallabi dari Abi Shalih dari Ibnu
Abbas. (sanad yang paling ḍa’if / silsilatu al-kadzbi)
83
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Mu’alaq
Cacat kedlabithannya Cacat
Fakhsu al-Galad Keadilannya
Munqathi’ (Kesalahan Fatal) Bohong
Su’u al-Hifdzi (Jelek Dianggap
Mu’dlal Hafalanny) bohong
Al-Ghaflah (Pelupa) Fasik
Mursal Katsratu al-auham Bid’ah
(Banyak Bimbang) Juhalah
Mukhalafatu ats-tsiqat
Khafi
Maudlu’
Jali/Tabi’i
Matruk
Shahabi Mu’allal
Mungkar
Mudarraj
Mudallas
Maqlub
Mudltharib
Syuyukh
Muharraf
h
Taswiyah Mushahhaf
Isnad
1). Ḍa’īf Sebab Putusnya Sanad Syadz
Majhul
a. Hadis Mursal
Mubham
Menurut bahasa bebas dari ikatan. Sedangkan menurut istilah :
“Hadis yang diriwayatkan oleh tabiin langsung dari Nabi”. Atau
menurut sebagian muḥaddiṡīn : “Hadis yang putus sanadnya
diakhir sanad yaitu orang setelah tabiin (sahabat)”.
Hadis mursal ada 3 yaitu:
- Mursal shahabi : seorang sahabat kecil meriwayatkan hadis dari
nabi padahal tidak menerima langsung dari Nabi. Contoh:
84
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـ
ث ـعـ ـينيـ ـ بـي ـسن اليسمثــننـ ـ ـحـ ـندثَّـــنا اللنييـ ـ س
ـحـ ـندثَّــن سمـنمـ ـسد بـي ـسن ـرافـ ـفع ـحـ ـندثَّـــنا سحـجح ي س
صـنلىَّ ـ سيس ث ثث ـ ف
ب أـنن ـرسســوـل اللنـه ـ عسـقييـفل ـع ـين ابيــن شــهاب ـعـين حسعيد ِبيثن ِاليطم ح
اللنهس ـعلـييـه ـوـسلنـم نـــهىَّ ـعين بــييـع اليسمـزْابــنــة ـواليسمـحاقــلــة
Hadis ini mursal tabiin karena Said ibnu Al-Musayab
adalah tabiin kabir dan tidak mungkin pernah bertemu Nabi.
- Mursal Khafi : yaitu “Seorang rijal meriwayatkan hadis dari
syekh yang pernah dijumpainya namun sebenarnya dia tidak
pernah menerima hadis satu pun dari syekh tersebut dengan
bentuk tahammul seakan dia menerima langsung”. Contoh:
85
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Contoh:
ك أـيخبَـــرـنـ ـ ـزيـي ـسد بـي ـسن أـيسـ ـلــم أـنن ـعطـــاءـ بـي ــنقــال البَخــاري -ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.-قـــاـل ـمالــ ـ ٌ
صـنلىَّ اللنـهس ـعلـييــه ـ ـ
ي أـيخبَـــرهس أـنهس ـسـع ـرسسوـل اللنـه ـ يــسافر أـيخبَـــرهس أـنن أــبا ـسـعيفد ايلسيدـر ن
ـوـسـلنـم يــسقـوسل إــذا أـيسـلــم اليـعيبَـسد فــحسســن إـيســلسمهس يسـكمفـسر اللنـهس ـعينـهس سكـنل ـسـيمئـفة ـكــاـن
ف ك اليـقصـاص ايلسـنـةس بـعيشــر أـيمـثاـلــا إــلـ سـيبَـع ـمائـــة ـضـيع ف ـ
ـ ـزلــفـها ـوـكاـن بــيعـد ذـل ـ ـ س ـ ـ ـ
ـوالنسيمئـةس ـبـثيلــها إـنل أـين يــتــجحاـوـز اللنهس ـعينــها
Antara Bukhari dan Malik adalah putus sanadnya karena Malik
wafat (179 H) Bukhari belum lahir (194 H).
c. Hadis Mu’dlal yaitu hadis yang putus sanadnya dua
atau lebih berturut-turut. Contoh:
ـ
لاكـسم ـعين الـقيعنــ يب -ِ.ِ.ِ.ِ.-ِ.ِ.ِ.ِ.-ـعين ـمال ـ
ك أـنهس بــلـغـهس أــبا سهـرييــرـة ـقاـل ـما ـرـواهس ا ـ
فلـ صـلىَّ الـ عليـه وسـلم لـيلمملسـوـك طـعـامه و كـسـوتسه بــاليمعرو ـ ـقاـل رسوسل ا ـ
ـ ي ي ـ س س ـ ي ـ س ـ يسي ـ سي
ف ـمـن الـعـمـل إـلن ـما يسـطييسقِ.ـو لـ يسـكلن س
Imam Hakim mengkomentari hadis ini bahwa hadis ini mu’dlal
Qa’nabi dari Malik.
d. Munqathi’ yaitu hadis yang putus sanadnya satu
atau lebih tidak berturut-turut selain shahaby. Contoh:
لاكـسم ـعـن النبـيعـمــاـن بيــن أــ يبـ ـشـييبَــة ـعـين سسـيفـياـن الثنـيوـريي ـعـين -ِ.ِ.ِ.ِ.-أــ يبـ ـقاـل ا ـ
إـيسـحاـق ـعين ـزييفد بيـن يسـثــييفع ـعين سحـذييــفةـ رضي الـ عنــه قــاـل :قـــاـل رســوسل الـ
ـ ـ ـ
ب ـفـ ـ صــلىَّ الـ ـ عليــه و ســلم إين ـولنييتسسميوـهــا أـبـــا بـيكـ ـفر فـــزْاهـ ـيد ـفـ ـ الـ ـبدنيــيا ـراغـ ـ ي
ف و إـين ولنيتسموها عمر فـــقو م ـ ـ ـ ـ
يي أـم ي ٌ ضيع ٌ ـ ـ ي س ي ـ س ـ ـ ي الْـخـرـة ـو ـف جيسـمه س
Hadis ini putus ats-tsaury tidak menerima langsung dari Abu Ishaq.
e. Hadis Mudallas menurut bahasa artinya
menyembunyikan cacatnya sanad. Sedangkan menurut istilah yaitu :
“Menyembunyikan cacat dalam sanad dan menampakkan cara
periwayatan yang baik”.
Tadlis ada 3 macam:
86
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـحـندثَّـــنا أـبـسـو بـيكــر بيـسن أــبـ ـشـييبَـةـ ـحـندثَّـــنا أـبـسـو ـخالــفد ـوابيـسن سنـيفيـ ـعـين ايلـيجلـــح
ص نلىَّ اللنـهس ـعلـييــه ـ ـ ث
اليبَـــراء ـقاـل ـقاـل ـرسسوسل اللنـه ـ-ِ.ِ.ِ.ِ.-ـعين أحبي ِإثيسحححق ـعين
صافــحاـن إـنل غسـفـر ـلسـما قــيبَـل أـين يــيف ــتـقا وسلنم ما ـمن مسلـم ـ ـ ـ
ي يــيلتـقـيان فــيـتـ ـ ـ ـ ـ ـ ي س ي ـي
Hadis ini tidak didengar langsung oleh Abu Ishak dari al-Barra’,
namun untuk hadis selain hadis ini Abu Ishak pernah menerima
hadis dari al-Barra’.
2) Tadlis At-Taswiyah yaitu: Periwayat menggugurkan syekh yang
ḍa’īf diantara dua orang syekh tsiqah yang saling bertemu.
Contoh:
ت أــ يبـ ـعـين اـيســحـق بيــن ـراـهـويـنـة ـعـين بطبحقيسثة ـ ـ
ـما ـرـواهس ابيسن أــ يب ـحا فت قـــاـل ـسـيع س
ثٌ نـــافـفع ـعـين ابيــن عسـمــر ـحــديي-ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.-ب ِالححسثديي ـعـين ـحـدثَّــن حأبطبيو ِحويه إ
ي
ِ.ـل ـيتـمسديوا اـيسلــم اليـميرـء ـحنت تــيعـرفسـيوا عسيقـدـة ـرأييــه
Hadis ini diriwayatkan melalui sanad Buqiyah dari
Ubaidillah bin Amru julukannya Abu Wahab Al-Asadi (ṭiqah)
dari Ishak bin Abi Furuwah (ḍa’īf ) dari Nafi’ (ṭiqah). Kemudian
nama Ishak bin Abi Furuwah dibuang oleh Buqiyah. Adapun
Abu Wahab dengan Nafi’ pernah saling bertemu dan Abu
Wahab pernah menerima hadis selain hadis ini dari Nafi’.
3) Tadlis Syuyūkh yaitu Periwayat menerima hadis dari syekh
kemudian memberi nama syekh tersebut dengan nama julukan
atau nama bangsa yang tidak dikenal supaya tidak dikenal.
Contoh:
ض ِبحثني ِأحثبي حرافثإع ـعين ـعيكـرـم ـةـ رواه أبو داود عن ابيـن سجـرييفج ـرـواهس حعين ِبحبيع ث
ـعين ابيـن ـعنبَافس أـنن سرـكانـةـ طـلنـق ايمـرأـتـهس ثَّــلدثَّا ـلـ ـنسهيم أـيهسل بــييتــه ـوسهيم أـيعلـسم بــه
87
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Hadis dilihat dari segi cacatnya periwayat ada dua yaitu cacat yang
disebabkan oleh karena tidak adil dan cacat yang disebabkan oleh karena
tidak ḍabiṭ .
ك ـعلـييا ـكـفـر
خيـسر اليبَــشـر ـمين ـش ن ـ ـ
ـعليي ـ ي: ـقاـل ـرسسيوسل ال
Hadis ini dibuat oleh kaum syi’ah pendukung Ali kemudian diberi
sanad hingga sampai kepada Rasulullah.
Hadis ini adalah hadis yang paling ḍa’īf dan tidak bisa naik
derajat menjadi hasan lighairihi.
2. Hadis Matrūk yaitu hadis yang didalam sanadnya terdapat periwayat
yang dianggap bohong. Contoh:
ـعين ـجابـفر ـعين أــب طسـفييفل ـعين، ث ـعيمسريوا بيسن ـشيفر ايلـيعـفي اليسكيوـف الـشييـعي ـحيديي س
ِ.صـلـة اليغــداـة ـ ـ
ت ـ يف الـفيجحـر ـو يسـكبَمـسر يــيوـم ـعـرفـةـ مين ـ ـعلىَّ ـقاـل ـكاـن النـ ب
ب يــيقنس س
Amru bin Syamir adalah rijal yang dianggap pernah bohong
terhadap hadis.
Hadis matrūk adalah hadis paling ḍa’īf setelah hadis maudlu, dan
tidak bisa naik derajat menjadi hasan lighairihi.
3. Hadis Munkar yaitu hadis yang dalam sanadnya terdapat periwayat
yang fasik, bid’ah, atau jahalah (hadis ḍa’īf ) yang bertentangan
88
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ت ـعين أــب اـيسـحـق ـعين ب النزْنيا ـ ب ِبيثن ِححبَثيي إـما ـرـواهس ابيسن أــب ـحاـفت ـمين طــرييفق طحبَحبيت إ
ـ
"ـمـين:بـ صلىَّ الـ عليـه وسـلم قــاـل الي ـيعيــزْاـر بيـن ـحـرييـث ـعـين ابيــن ـعبَنـاـس ـعــن النـ م
ِ.ف ـدـخـل الـنـة
ضيي ـ
صاـم ـوقســريىَ ال ن ت ـو ـ أــقاـم ال ن
صلــة ـو آـتىَّ الـزْـكاـة ـو ـحنج البَــيي ـ
Hadis dari Ibnu Abbas ini adalah hadis ḍa’īf karena Hubayib
adalah dla’iifu al hadis dan bertentangan dengan banyak riwayat lain
yang lebih tsiqah yang meriwayatkan secara mauquf dari Abu Ishaq
(tabiin), bukan hadis marfu’ dari Ibnu Abbas (sahabat).
Lawan hadis mungkar disebut hadis ma’ruf.
89
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
صطر ِبيطن ِحعلثيي ِحقاَحل ِأحيخبَحبحرنبثبي ِأحببطبو ِأحيححمبحد ِححبسدثحبحناَ ِطسبيفحياَطن ِحعبين ِاليححسجبباَثج ححسدثحبحناَ ِنح ي
صبحة ِحعبين ِحرطجبإل ِحعبين ِأحببثبي ِحسبلححمحة ِحعبين ِأحببثبي ِطهحريي بحرحة ِحرفحبحعبباَطه ِحجثميدعبباَ ِقبحباَحل ث
بيبثن ِفطبحراف ح
بصبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبثه ِحوحسبلسحم ِاليطمبيؤثمطن ِثغبير ِحكثريبطم ِحواليحفبباَثجطر ِثخب ي ث
قبحباَحل ِحرطسببوطل ِاللسبه ِ ح
لحثئيطم ِ.رواه ابن ماجة
“Orang mu’min itu seorang mulia yang murah, sedangkan orang
”durhaka adalah penipu yang tercela
Dalam hadis ini terdapat rijal yang hanya disebutkan dapat hadis dari
rajulun (seseorang).
3. Hadis Mu’allal yaitu hadis yang didalamnya terdapat cacat yang
samar yang menyebabkan rendahnya derajat hadis padahal lahirnya
tidak ada cacat. Contoh:
ش ب اليسمـلئــبي ـعـين ايلـيعـمـ ـ حـندثَّـــنا قسـتــييبَـةس بيـن ســعيفد ح ندثَّـــنا ـعيبَـسد النســلـم بيـن حـر ف
س ـي ـ س ـ ـ ـ
ـ ـ
ص نلىَّ اللنـهس ـعلـييـه ـوـسـلنـم إـذا أــراـد ا يـ
لاـجـةـ ـليـ يــيرفـيع ثَّــيوبـهس س قــاـل ـكـاـن النـ ب
بـ ـ ـعـين أـنــ ف
ض ِ.رواه التمذي ـحنت يـيدنـسـو ـمين ايلـير ـ
Hadis ini lahirnya ṣaḥīḥ karena semua periwayat dalam sanad
tsiqah, tetapi al-A’masy tidak mendengar dari Anas bin Malik.
س ِقبحباَحل ِححبسدثحبحناَ ِطشبيعبَحطة ِقبحباَحل ِححبسدثحبحناَ ِطمححسمبطد ِبيبطن ِثزيبحباَإد ححبسدثحبحناَ ِآحدطم ِبيبطن ِأحببثبي ِإثيبحباَ إ
ضبطئوحن ِثمبين ِاليثمطيحهبحرثة ِقبحباَحل س ِيحبتحبحو س ث حقاَحل ِحسثميع ط
ت ِأححباَ ِطهحرييبحرحة ِحوحكبباَحن ِيحطمبير ِبنبحباَ ِحوالنبسباَ ط
بصسلىَ ِاللسطه ِحعلحييثه ِحوحسبلسم ِقبحباَحل ِحوييبل ِلثيلحيعحقبباَ ث ث
ضوءح ِفحثإسن ِأححباَ ِاليحقاَسثم ِ ح أح ِيسبَثطغوا ِ ِاليطو ط
ط ح
ثمين ِالسناَثر ِ.رواه البَخاري
Kata yang bergaris bawah adalah tambahan dari Abu Hurairah, bukan
kata-kata dari Nabi. Contoh lain:
ـحندثَّــن أـسبو النطاـهـر أـيحـسد بيسن ـعيمـرو بيـن ـعيبَـد اللنـه بيـن ـعيمـرو بيـن ـسيرفح أـيخبَـــرـنا ابيـسن
ب قـــاـل أـيخبَـرـنـ ـ يــونسس ـعـ ـن ابـي ــن ـشـ ـها ف
ب قـــاـل ـحـ ـندثَّــن عسـ ـيرـوةس بـي ـسن البزْبــ يـيـ ـ أـنن ويهـ ـ ف
ـ ــ س س ي ـ
90
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
91
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
جافل فـــقاـل إـمن صفاللنـه اجتـمعا علـيـه وتـــفنرـقا علـيـه ورجل دعيته امرأـةٌ ـذات مين ـ
ب ـو ــ ـ ي ــ س ٌ ـ ـ س ي ـ س ـ ي ــ ـ ي ـ
ـ ـ ـ ف اللنه ورجل تـصندـق بـ ف
صـدقـة فـأـيخـفاـها ـحنتـ ـل تــيعلـــم شــالسهس ـمـا تسـينفـسق ـيينسـهس
ـ أــخا س ـ ـ ـ س ٌ ـ
ـ
عيــناهس ِ.رواه البَخاري
ت ـي ضيـوـرسجٌل ذــكـر اللنهـ ـخالديا فـــفا ـ
Contoh yang terjadi pada sanad:
6. Hadis Muḍṭarib yaitu hadis yang bertentangan antara riwayat yang
satu dengan riwayat yang lainnya namun masih bisa digabungkan
dari salah satu dari berbagai segi.
Contoh:
حبسدثحبحناَ ِمحسمبطد ِبيبن ِأحيحمبحد ِبيبثن ِمبيدوييثه ِحبسدثحبحناَ ِايلحيسبوطد ِبيبن ِحعبباَثمإر ِحعبن ِحشبثري إ
ك ي ح ط ح ح ح ط ح طح ح
ت ِأحيو ِطسبئثحل
ت ِحسبأحلي ط ت ِقحبييب إ
س ِقبحباَلح ي شيعبَثتي ِحعبن ِحفاَثطمبحة ِبثينب ث حعين ِأحثبي ِححيمحزحة ِحعين ِال س
ي ح
صبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبثه ِحوحسبلسحم ِحعبين ِالسزحكبباَثة ِفحبحقباَحل ِإثسن ِثفببي ِاليحمبباَثل ِلححح قباَ ِثسبحوىَ
النسبَثبيي ِ ح
السزحكاَةث ِثطسم ِتححل ِحهثذثه ِايليححة ِالسثتي ِثفي ِايلبَحبحقحرةث ِ.رواه التمذي
Yang sebenarnya adalah:
ك ِحع ين ِأحبثبي ِححيمبحزحة حبسدثحبحناَ ِحعثلبيي ِبيبن ِمحسمبإد ِحبسدثحبحناَ ِييحيبىَ ِبيبن ِآحدم ِحعبن ِحشبثري إ
ططح ح ح ح ط ح ي ح
ث شبيعبَثتي ِحعبن ِحفاَثطمبحة ِبثينب ث
س ِأحنيبحهبباَ ِحسبثمحعيتطه ِتحبيعنببي ِالنسبَثبسي ِ ح
صبسلىَ ِاللسبهط ت ِقحبييب إ ي ح حعبين ِال س
س ِثفي ِاليحماَثل ِححيق ِ ِ ِثسحوىَ ِ ِالسزحكاَةث ِ.رواه ابن ماجة ث س
حعلحييه ِحوحسلحم ِيحبطقوطل ِلحيي ح
7. Hadis Syaż yaitu hadis yang diriwayatkan oleh orang yang ṡiqah
bertentangan dengan hadis yang diriwayatkan oleh orang yang lebih
ṡiqah. Contoh:
ِ.8ححب بسدثحبحناَ ِطمحسب بسدطد ِحوأحبطببو ِحكاَثمب بإل ِحوطعبَحبييب بطد ِاللبس بثه ِببي بطن ِعطحمب بحر ِببي بثن ِحمييحسب بحرحة ِقحبباَطلوا
صباَلثإح ِحعبين ِأحببثبي ِطهحريي بحرحة ثث
ش ِحعبين ِأحببثبي ِ ح ححسدثحبحناَ ِحعيبَطد ِاليحواحد ِححسدثحبحناَ ِايلحيعحم ط
صسلىَ ِأحححبطدطكيم ث ث
صسلىَ ِاللسطه ِحعلحييه ِحوحسلسحم ِإثحذا ِ ح حقاَحل ِمرفوعا حقاَحل ِحرطسوطل ِاللسه ِ ح
92
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ضب بطحثجيع ِحعلحب ببىَ ِيحثمينثب بثه ِ.رواه أبـ ــو داود و السريكحعتحبييب بثن ِقحبيبَب بحل ِال ي
صب بيبَثح ِفحبيليح ي
التمذي
Baihaqi berkata: hadis dari Abdul Wahid ini bertentangan
dengan hadis yang lain yang diriwayatkan oleh mayoritas ahli hadis
yang menyebutkan hadis ini adalah hadis fi’liyah bukan qauliyah.
Hadis yang lebih kuat adalah:
ضاـن ـو ـاتــبَـــعهس ـشييدئا ـمين ـشنوافل ـما ـرـوىَ ـعين أــ يب بـيكفر ال ب
صيوـ يل ـقاـل ـمين ـ
صاـم ـرـم ـ
صيوـم البديهـرـكاـن ـك ـ
Yang benar hadisnya adalah:
ححسدثحبحناَ ِأحيححمطد ِبيطن ِحمثنيإع ِححسدثحبحناَ ِأحطبو ِطمحعاَثويحبحة ِححبسدثحبحناَ ِحسبيعطد ِبيبطن ِحسبثعيإد ِحعبين ِعطحمبحر
ث إ
ب ِقحباَحل ِقحباَحل ِالنسبَثبيي ِ ح
صبسلىَ ِاللسبطه ِحعلحييبه ِحوحسبلسحم ِحمبين ِ ح
صباَحم بيثن ِحثاَبثت ِحعين ِأحببثبي ِأحيبو ح
صحياَطم ِالسديهثر ِ.رواه التمذي ك ِ ث ضاَحن ِثطسم ِأحتيببَحبحعطه ِثسقتاَ ِثمين ِحشسواإل ِفححذلث ححرحم ح
10. Hadis Muḥarraf yaitu Hadis yang didalamnya terdapat perbedaan
dari segi harakat sedangkan bentuk tulisannya tetap.
Contoh hadis yang di tahrifkan oleh Gandūr dengan ungkapan yang
aslinya “Ubay” menjadi “Aby” yang artinya Ayahku.
ب عـلىَّ أـيكحلــه فــكواه رسوسل الـ ـ
ـ س ـ سي س ـما ـرـواهس ـغينسديوسر قال سرمـي أــ يب يــيوـم ايلـيحـزْا ـ ـ
93
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـ ـف
ـحـندثَّــن بـيشـسر بيـسن ـخالـد ـحـندثَّـــنا سمـنمـٌد يــيعـنـ ابيــن ـجيعـفـفر ـعـين سشـيعبَـةـ قـــاـل ـسـيع س
ت
ت ـجـابــر بيــن ـعيبَــد اللنــه قــاـل سرـمــي أسـم
بـ ـ
ت أـبــا سسـيفـياـن قــاـل ـسـيع س
ـ
سسلـييـماـن قــاـل ـسـيع س
ِ رواه. ص ـنلىَّ اللن ـهس ـعلـيي ــه ـوـس ـلنـم ـ ــ ـ
يــ ـيوـم ايلـيح ــزْاب ـعلـــىَّ أـيكـحل ـه فــك ــواهس ـرسســوسل اللن ـه ـ
مسلم
5. Hukum mengamalkan hadis ḍa’if
Hukum mengamalkan hadis ḍa’if ulama’ berbeda pendapat :
o Pendapat kedua Imam Ahmad dan Abu Daud bahwa hadis ḍa’īf
dapat diamalkan secara mutlak baik masalah aqidah, hukum, atau
fadlailu al-ahkam. hadis ḍa’īf lebih kuat dibanding pendapat para
ulama’ yang murni dari pemikiran mereka.
94
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENGKOMUNIKASIKAN
ASOSIASI
KESIMPULAN
95
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
UJI KOMPETENSI
1. Hadis daif ada yang disebabkan putusnya sanad ada yang disebabkan
karena cacatnya periwayat, jelaskan maksud putusnya sanad dan jelaskan
maksud cacatnya periwayat!
2. Banyak orang yang mengatakan setiap hadis yang ada dalam shahih
muslim atau shahih Bukhari pasti shahih semua, jelaskan pendapat kita!
3. Biarpun tidak ada ulama hadis yang mengistilahkan “daif ligairihi” namun
sebenarnya adakah hadis daif ligairihi? jelaskan!
4. Mana yang lebih kuat antara hadis hasan sahih dan hadis shahih ligairihi?
Jelaskan!
5. Jika ada da’i yang menyampaikan hadis dalam ceramahnya, namun
ternyata hadis yang disampaikannya adalah hadis daif, bolehkah
perbuatan da’i semacam ini? bagaimana tindakan kita? Jelaskan!
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
3.2. Memahami definisi, 1. Siswa dapat memahami - Marilah kita
macam-macam, hadis ṣaḥīḥ , ḥasan dan mencari contoh
contoh, dan ḍa’if hadis ḍa’īf dari
kedudukan hadis 2. Siswa dapat menyebutkan kitab hadis al
dla’iif. sebab-sebab hadis ḍa’īf kutub as-sittah,
kemudian kita
kutip kritikan
penulis pada hadis
tersebut.
96
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
KEDUDUKANNY APA
BUNYI KOMENTAR
No. A MENURUT ALASANNY
HADIS PENULISNYA
KITA A
1
.
2
.
3
.
4
,
5
.
BAB 5
PEMBAGIAN HADIS
BERDASARKAN SIFAT SANAD
97
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
PERLU DIINGAT
Jika kita punya teman, kita tahu “bahwa teman kita sangat takut dengan
darah, bahkan ketika tidak sengaja melihat darah mengucur dia langsung
pingsan”, maka kita cepat bisa menduga bahwa teman kita tidak berani
menyembelih kambing.
Jika kita tahu sifat sanad, kita tahu “bahwa sebuah sanad adalah muttaṣil,
musnad, atau musalsal”, maka kita cepat bisa menduga bahwa untuk meneliti
apakah hadis tersebut sahih atau tidak tinggal melihat rijāl nya ṡiqah atau tidak,
matannya bertentangan dengan yang lain yang lebih kuat atau tidak, dan ada cacat
atau tidak.
KOMPETENSI INTI :
98
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
سنحثد
صحفثة ِال س ث ِثمين ِححيي ط
ث ِ ث أحقيساَم ِاليحثديي ث
حط ح
PETA KONSEP
Muttashil Nazil
Musnad ‘Ali
Musalsal Mu’an’an
99
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENGAMATI
MENANYA
Sifat yang bagaimana yang membedakan antara yang satu dengan yang
lain? Dan apa pengaruh sifat sanad terhadap kedudukan hadis? Bagaimana jika
sifat sanad ini tidak ada dalam pembahasan ilmu hadis?
KATA KUNCI
MUQADDIMAH
yang hanya menggunakan tahammul dan adaa’ dengan kata “ حعينdari” mulai dari
awal sanad hingga akhir sanad, ada pula yang gaya atau keadaan rijāl al- ḥadīṡ
nya sama secara berturut-turut dan turun temurun, ada yang hanya sambung
sampai kepada Shahabat tertentu atau bahkan Tabiin tertentu, ada sanad yang
ṭabaqah nya banyak ada yang sedikit, dan lain-lain.
EKSPLORASI
Agar mengerti dengan apa yang telah kita amati, maka marilah kita menggali
pengetahuan salah satunya dengan membaca sajian berikut ini:
101
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
A. Hadis muttaṣil
ـ
ـما اتن ـ
صـل ـسنـسدهس ـميرفسـيوـعا ـكاـن أـيو ـميوقسـيودفا
, Muttaṣil adalah “Hadis yang sanadnya sambung baik sampai kepada
Nabi atau selain Nabi”.
Menurut definisi Muhammad Ajjaj muttaṣil atau maushul adalah:
صـل ـسنـسدهس إــل ـغايـتــه ـسـواءٌ أــكاـن ـميرفسـيودعا إــل النرسسيوـل أـيو ـميوقسـيودفا
ـما اـتـ ـ
“Hadis yang sanadnya sambung pada akhir sanad baik berupa hadis
marfū’ atau mauqūf ”
Hadis muttaṣiladalah hadis yang didengar oleh masing-masing
periwayatnya dari periwayat yang di atasnya sampai kepada ujung sanadnya
hadis muttaṣil disebut juga hadis mauṣūl. hadis muttaṣil mencakup hadis
muttaṣil marfū’ dan hadis muttaṣil mauqūf .
Sanad hadis yang sambung hingga pada tabi’īn tidak bisa disebut
muttaṣil secara muṭlaq, kecuali harus menyebut
ك ـعـين نـــافـفع ـعـين ابيــن عسـمــر أـنن ـرسســوـل اللنــه حـندثَّـــنا ـعبَ ـسد اللنــه ب ـن مسـلـمةـ ـعـن مالــ ف
يس ـ ي ـ ي ـ ي ـ
صــر فــكأـنـنا سوتـــر أـيهلــهس ـوـمـالـهس رواه ـ ـ
صنلىَّ اللنهس ـعلـييه ـوـسلنـم ـقاـل النذي تــسفوتسهس ـ
صـلةس اليـع ي ـ
أبو داود
Hadis ini diriwayatkan Imam Abu Dawud dari Abdullah bin Maslamah
dari Mālik dari Nāfi’ dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW
102
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ف ـعن مالـ ف
ك ـعين أــب المزْـناـد ـعين ايلـيعــرـج ـعـين أــبـ سهـريي ــرـة قـــاـل ـ
ـحندثَّـــنا ـعيبَسد اللنه بيسن سيوسس ـ ي ـ
ـ ـ ـ ـ ـ
ب ـف إــناء أــحدسكيم فــيليــيغسـيلهس صنلىَّ اللنهس ـعلـييه ـوـسلنـم ـقاـل إــذا ـشـر ـ
ب اليـكيل س إـنن ـرسسوـل اللنه ـ
ـسيبَـدعا
Bukhari berkata “Telah bercerita kepada kami Abdullah bin Yusuf
dari Mālik dari Abi Zanad dari Al-A’raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika seekor anjing
meminum di dalam bejana kalian, maka cucilah sebanyak tujuh kali.”
hadis ini sanadnya bersambung dari awal hingga akhir, juga marfū’
sampai kepada Nabi.
103
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
104
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
b. Bahwa hadis سمـعينــع ـينtermasuk dalam kategori hadis mursal. Oleh karena
itu hadis مـعينــعنtidak bisa dijadikan sebagai hujjah.
س ي
2. Contoh hadis mu’an’an
ك حعين ـنافـفع حعين ابيــن عسـمــر أـنن ـرسســوـل ـقاـل ـأبـو ـداويد حعن ـعبَسد اللنـه بن مسلـمةـ حعن مالـ ف
يس ـ ي ـ ي ـ سي س ي ي
.صـر فــكأـنـنا سوتــر أـيهلـهس ـوـمالـهس ـ ـ ـ
صـلةس اليـع ي صنلىَّ اللنهس ـعلـييه ـوـسلنـم ـقاـل النذي تــسفوتسهس ـ
اللنه ـ
Hadis ini disebut hadis ٌعينــعنـة
ـkarena dalam sanadnya menggunakan
bentuk tahammul “عن
” ـ. ي
D. Hadis Musalsal ( ) مسيلسل
ٌسـ ـ
1. Pengertian hadis Musalsal
hadis ini dinamakan مسيلس ـلkarena ada kesamaan antara rantai yang satu
ٌسـ ـ
dengan rantai setelahnya seperti sifat pertemuan dengan gurunya, kata-kata
yang diucapkannya, keadaan ketika menyampaikannya dan lain-lain.
105
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
106
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
لـ صـلىَّ الـ عليـه وسـلم ـ يف يــيوـم ـعييــد ـشــهيدت رسـوـل ا ـ: ث ابـن عبَاس قال
س ـسي ـحديي س ي ــ ي
ـ
ـ ــ غ ـمـن ال ـ ـ
أـيـبـهـا ال ـنـا س: فـــقـاـل،صـلـة أـقيـبَـــل ـعـيليـنــا بــويجهه
س فــلـنمـا فـــر ـ ـ ـ،َّضــحى فطيـفر أـيو أـ ي
خيـدرا قـيد أـ ـ
صيبَتسيم ـ ي
hadis Ibnu Abbas berkata: “Aku menyasikan Rasulallah SAW pada hari
raya Idul Fitri atau Idul Adha, setelah beliau selesai shalat menghadap
kita dengan wajahnya kemudian bersabda: “Wahai manusia kalian telah
memperoleh kebaikan…,”
Hadis di atas musalsal waktu periwayatan yaitu pada hari raya Idul
Fitri atau Idul Adha. Setiap periwayat mengungkapkan kalimat tersebut
dalam menyampaikan periwayatan kepada muridnya.
Contoh musalsal pada tempat periwayatannya, seperti kata Ibnu Abbas
tentang terijabah doa di Multazam:
107
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ـما قـنل ـعـدسد ـرـواتــه إــل النرسسيوـل صلىَّ ال عليه وسلم ـبالنميسبَــة لــسنـفد آــخـر
“Suatu hadis yang sedikit jumlah rantai periwayatnya sampai kepada
Rasulallah SAW dibandingkan dengan sanad lain hadis yang sama”.
108
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENGKOMUNIKASIKAN
Sampaikan hasil diskusi didepan kelas, dan apa rencana kita untuk
mengamalkan hikmah yang kita petik dari pelajaran pembagian hadis dari segi
sifat sanadnya
ASOSIASI
109
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Diskusikan dengan teman apa pelajaran moral yang dapat diambil dari
pelajaran pembagian hadis dari segi sifat sanad?
KESIMPULAN
1. Hadis dilihat dari segi sifat sanad dibagi menjadi enam yaitu : muttaṣil ,
musnad, mu’an’an, musalsal, āli , dan nāzil
2. Hadis muttaṣil adalah “hadis yang sanadnya sambung baik sampai kepada
Nabi atau selain Nabi”.
3. Hadis musnad adalah “hadis yang sanadnya muttaṣil hingga kepada nabi
Muhammad saw”
Hadis mu’an’an adalah “hadis yang sanadnya terdapat redaksi “عن
( ” ـdari)
4.
ي
seseorang”
5. Syarat-syarat hadis mu’an’an agar dapat dikatan muttaṣil adalah sebagai
berikut
a) Periwayat harus mempunyai sifat ‘adalah.
b) Menurut Bukhari harus terdapat hubungan guru murid, dalam
artian keduanya harus pernah bertemu. Sedangkan menurut
Muslim hidup dalam satu masa dan itu dimungkinkan untuk
bertemu
c) Periwayat bukan termasuk mudallis.
6. Hadis musalsal adalah “Mengikutinya periwayat hadis pada sifat/keadaan
periwayat sebelumnya, atau mengikutinya periwayat hadis pada cara
meriwayatkan periwayat sebelumnya”
7. Hadis āli adalah “Suatu hadis yang rantai periwayatnya lebih sedikit
sampai kepada Rasulallah SAW dibandingkan dengan sanad lain pada
hadis yang sama”.
8. Hadis nāzil adalah “Suatu hadis yang rantai periwayatnya lebih banyak
sampai kepada Rasulallah SAW dibandingkan dengan sanad lain pada
hadis yang sama”.
UJI KOMPETENSI
110
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
صنلىَّ اللنهس ـعلـييـه ـوـسلنـم أــخـذ بـيــدـه يــيودمــا سثنـ قـــاـل يـــا سمـعــاذس إـمنـ
ب ـ
ـ
ـعين سمـعاذ بيـن ـجبَـفل أـنن النـ ن
ك ـقاـل سأوـصــي ـ
ك يـــا سمـعــاذس ت ـوأسممي ـيا ـرسسوـل اللنـه ـوأــنا أسـحبَب ـ ك فـــقاـل لـهس سمـعاذٌ بـأــب أـني ـ ـلسـحبَب ـ
صـ ــلفة أـين تــسقـ ــوـل اللنسهـ ـنم أــعمنـ ـ ـعلــ ــىَّ ـذيكـ ــرـك ـوسشـ ـيكـرـك ـوسحيسـ ــنـل تــ ــدـعنن ـفـ ـ سدبسـ ــر سكـ ـمل ـ
ـ صـناــبي وأـوصىَّ ال ب ــ ـ
صـناببي أــبا ـعيبَد النريحــن ـوأـيو ـ
َّصى ك سمـعاذٌ ال ب ن ـ ي ـ صىَّ بــذل ـ ِـقاـل ـوأـيو ـ.كـعـبَاـدتـ ـ
أـسبو ـعيبَـد النريحــن عسيقبَـةـ بيـن سميسلـفم
4. Bagaimana syarat muttasil menurut Imam Bukhari ? dan bagaimana menurut
imam yang lainnya? Jelaskan!
5. Apa hikmah mempelajari macam-macam hadis dari segi sifat sanad?
Jelaskan!
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
3.4. Memahami definisi, 1. Siswa dapat memahami - Carilah satu hadis
macam-macam, pembagian hadis dari dengan sanad lebih
segi sifat sanad dari satu,
contoh, dan
2. Siswa dapat memahami - Kemudian
kedudukan hadis dari keadaan sanad ḥadīṡ tentukan sanad
segi sifat sanad 3. Siswa dapat memahami yang nāzil dan
pengaruh sifat sanad yang āli
terhadap kondisi ḥadīṡ. - Tuliskan alasannya
- Tuliskan
kedudukannya
111
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
,
5
.
112
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
BAB 6
PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN
TEMPAT PENYANDARANNYA
MARI RENUNGKAN
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR
113
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
PETA KONSEP
114
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENGAMATI
Gambar ini adalah judul-judul buku tentang ajaran Allah, Rasulullah, Tabin,
ححبسدثحبحناَ ِحعيبَبطد ِاللسبثه ِبيبطن ِحعيبَبثد ِالسريححمبثن ِبيبثن ِبحبيهبحراحم ِالبسداثرثميي ِححبسدثحبحناَ ِحمبيرحواطن ِيحبيعنثبي ِابيبحن
ث ث ث ث ث ث ث إ
سطمححسم بد ِالتدحميش بقسي ِحح بسدثحبحناَ ِحس بعيطد ِبيبطن ِحعيبَ بد ِاليحعثزي بثز ِحع بين ِحربيحع بحة ِبيبثن ِيحثزي بحد ِحع بين ِأحبببي ِإيدري ب ح
ص بسلىَ ِاللسبطه ِحعلحيي بثه ِحوحس بلسحم ِثفيحمبباَ ِحرحوىَ ِحع بين ِاللس بثه ِتحببَحبباَحرحك ث
اليحخ بيوحلنتي ِحع بين ِأحبثببي ِحذير ِحع بين ِالنسبَث بتي ِ ح
ت ِالظييلبحم ِحعلبحبىَ ِنحبيفثسببي ِحوحجحعيلتطبطه ِبح يبيبنحطكبيم ِطمححسردمبباَ ِفححل حوتحبحعاَحلىَ ِأحنسطه ِحقاَحل ِيبحباَ ِثعبَبحباَثدي ِإثنبتبي ِححسريمب ط
تححظاَلحطموا ِ.رواه مسلم
شب ِقحباَحل ِححبسدثحبحناَ ِأحبطبو ِطمحعاَثويحبحة ِحعبين ِايلحيعحمب ث ححسدثحبحناَ ِأحطبو ِبحيكثر ِبيطن ِأحثبي ِحشييبَححة ِحوأحطبو ِطكحريي إ
صبسلىَ ِاللسبهط ث
ث ِأحثبي ِبحيكإر ِقحباَحل ِقحباَحل ِحرطسبوطل ِاللسبه ِ ح صاَلثإح ِحعين ِأحثبي ِطهحرييبحرحة ِحوحهحذا ِححثدي ط حعين ِأحثبي ِ ح
ث ِحل ِيطحكلتطمطهب بيم ِاللسب بطه ِيحب بيوحم ِاليثقحياَحمب بثة ِحوحل ِيحبينظبط بطر ِإثلحييثهب بيم ِحوحل ِيطبحزتكيثهب بيم ِحولحطهب بيم حعلحييب بثه ِحوحسب بلسحم ِثححل ط
س بثبَيثل ِحوحرطج بطل ِببحباَيححع ِحرطجدل ض بثل ِحمبباَإء ِبثبباَليحفحلثة ِيحيمنحبعط بطه ِثم بين ِابيبثن ِال س ب ِأحلثي بطم ِحرطج بطل ِحعلحببىَ ِفح ي
حع بحذا ط
115
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ي ـع ـينـح ـندثَّـــنا ـعلــبي بيـسن ـعيبَ ــد اللنــه ـح ـندثَّـــنا سمـنم ـسد بيـسن ـعيبَ ــد النريحـــن أـبـسـو الين ــذـر الطبـفــاـو ب
س
ش قـــاـل ـحـندثَّــن سـماـهـٌد ـعـين ـعيبَــد اللنــه بيــن عسـمــر ـرـضــي اللنـهس ـعينـسهـمــا يــسقــوسل إــذا سسـلـييـماـن ايلـيعـمـ ـ
صـبَاح وإــذا أـصـبَحت فــل تــينتـظـر اليمســاء وخـيذ ـمـن ـصـنحتـ ـ ـ
كك لـمـرـضـ ـ ـ ـ ي ـ ـ ــس ي ت فــل تــينتـظـير ال ن ـ ـ ـ ي ـ ي ـ أـيمـسـيي ـ
وـمن حياتـ ـ
ك ِ.رواه البَخاري ك لـميوتـ ـ ـ ي ــ ـ
صـٌر قــاـل ـحــدثَّـــنا إـيســحاسق قــاـل ـح ـدثَّـــنا سحنـاسد أـيخبَـــرـنا أـيحــسد أـيخبَـــرنــا عسـمـسر قــاـل ـحــدثَّـــنا نـ ي
ـ ـ ـف ف
بيـ ـسن ـزييـ ـد ـع ـ ـين ـييـي ـ ـ بيـ ــن ـس ـ ـعييد قــ ــاـل قــ ــاـل عسـم ـ ـسر بيـ ـسن ـعيبَ ـ ـد الـعـزْييـ ــزْ ـم ـ ـين ـجـع ـ ــل دييـنــ ـهس ـغـر د
ضـ ــا
ك أـيو ـقاـل يسـكثمـسر التــحبوـل ِ.رواه ابن السن بن النصور الللكائي ت أـيكثـــر الـش م لـيلخصوما ـ
س سيـ
أحيخبَحبحرحناَ ِطمححسمطد ِبيطن ِحكثثيإر ِحعثن ِالحيوحزاثعتىَ ِحقاَحل ِحقاَحل ِعطحمطر ِبيطن ِحعيبَثد ِاليحعثزيثز ِِ :إثحذا ِحرأحييب ح
ت
ضلحلحثة ِ.رواه الدارمي س ِال س قحبيومداَ ِيحبينتحطحيوحن ِبثأحيمإر ِطدوحن ِحعاَسمتثثهيم ِفحبطهيم ِحعحلىَ ِتحأيثسي ث
MENANYA
Apa komentar anda dengan hadis-hadis yang disajikan diatas? Apa yang
membedakan antara yang satu dengan yang lain? Ketika hadis ada yang
bersumber dari firman Allah, bagaimana perbedaannya dengan al-Qur’an? Dan
?bagaimana proses turunya al-Qur’an dan hadis yang bersumber dari Allah
kenapa hadis yang sumbernya berbeda memiliki istilah masing-masing? Dan kata
apa saja yang digunakan untuk istilah ini? Coba tanyakan kepada teman kita agar
teman kita mencari jawabannya.
KATA KUNCI
116
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
hadis yang
Orang yang berjumpa
dengan shabat namun حتاَبثثعيين disandarkan kepada
Dzat yang maha
ث ِاليطقيدثسيي
الححثديي ط
tidak bertemu nabi
suci
hadis yang
صححاَحبة الححثديي ط
ث ِالحميرفطبيوع
Orang yang berjumpa
dengan Nabi ح disandarkan kepada
Nabi
Orang yang berjumpa hadis yang الححثديي ط
ث
dengan tabii namun
tidak berjumpa dengan
ع ِالحتاَبثثعييحن
احتيبحبَاَ ط disandarkan kepada
sahabat sahabat الحميوقطبيوف
hadis yang
ِ صحدر
حم يdisandarkan kepada الححثديي ط
ث ِالحميقططيوع
Dianggap sumbernya
dari…… tabi’īn atau orang
Sandarkan
setelah tabi’īn
MUQADDIMAH
EKSPLORASI
Untuk lebih memahami apa yang telah kita amati pada gambar dan
ilustrasi di atas marilah kita mengikuti sajian ini:
Ketika mengamati hadis, ada yang matannya bersumber dari Allah, Nabi,
Sahabat, Tabiin, bahkan matannya merupakan fatwa ulama’. Oleh karena itu para
muhaddisin membagi hadis dari segi sumbernya / penyandarannya ada 4 yaitu:
A. Hadis Qudsi
117
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Dalam hadis Qudsi biasanya berisi tentang kekuasaan Allah, selain itu
bentuk penyampaian pertamanya adalah sebagai berikut:
ِ.1ما رواه المام أحد و أبو داود و ابن ماجه عن أب هريرة عن النب أنه
قال :قال ال تعال :الـك يـبـياءس ـرـدائـيي ـو اليعسظيـمةس إــزاـري ،فــمين ـناـزـعـن
ـواـحددا ـمينــها قــذفيـتسهس ـف النناـرِ.
ي و سميسلـسم ـعين أــ يب سهـرييــرـة أـنن ـرسسيوسل ال ـقاـل :يــسقيوسل الس ـعـزْ ـ
ِ.2ـما ـرـواهس اليبَسـخار س
ـوـجـنل :إــذا أــراـد ـعبَـــاـديي أـين يــيعـمــل ـسـيمئـةد فـلـ تـيكتسبَسـيوـهــا ـحنتـ يــيعـملــهــا ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.
الديث
ـ ـ ـ ـ
ـمــاـرـواهس سميسـ ـلسم ـعـ ـين أــ يب ـ ـذير ـعـ ــن النـ ـبـ ـ فييـمــا يــيرـوييـه ـع ـين ـربـمـه ـعـ ـنزْ ـو ـج ـنل أـنـهس ِ.3
قـــاـل :يـــا ـعبَـــاـديي لــ ـيو أـنن أــولـسكـ ـيم ـو آـخـرسكـ ـيم ـو إـنيـسـ ـسكيم ـو ـجنسكـ ـيم قـــاسميوا ـ يفـ ـ
ت سكنل إـنيـسافن ـميسأـلـتـهس ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.ِ.الديثِ. ـف ـف
صعييد ـواحد ،فــسأـلسيوـن فـأـيعطـيي س ـ
4. Perbedaan hadis Qudsi dengan Al-Qur’an dan hadis Nabawi
118
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
B. Hadis marfū’
119
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Hadis marfū’ ada yang secara jelas (sharih) dan ada yang samar biasa
disebut ( marfū’ hukmi). marfū’ sharih seperti diungkapkan periwayat
dengan kata-kata : “Aku mendengar Rasulullah bersabda begini”; atau
“Rasulullah menceritakan kepadaku begini”; atau “Rasulullah bersabda
begini”; atau “Dari Rasulullah bahwasannya beliau bersabda begini”; atau
yang semisal dengan itu. seperti perkataan shahabat:. “dari Jabir telah
bersabda Nabi SAW: “baik pekerti adalah pelajaran dan buruk kelakuan itu
adalah sial” (HR. ibnu ‘Asyaakir).
غي ــر ـواـحـفد قـــالسوا ـحـندثَّـــنا أـبـسـو أسـســاـمةـ ـعـين بـسـرييــد بيــن ـ
ـحـندثَّـــنا ايلــسـسن بيـسن ـعلـيي ايلـنلسل ـي
ي قـــاـل قـــاـل ـعيبَ ــد اللن ــه بيــن أــب ـ بـس ـيرـدـة ـع ـين ـج ـمدـه أــب ـ بـس ـيرـدـة ـع ـين أــب ـ سموـســىَّ ايلـيش ــعـر م
ـ ـ ـ ـ ـ
ِ.ضـا
ضـهس بــيع د ص نلىَّ اللنـهس ـعلـييـه ـوـسـلنـم اليسمـيؤمسن ليلسمـيؤمـن ـكاليبَسـينـيــاـن يـسشـبد بــيع س ـرسسوسل اللنـه ـ
رواه التمذي
b. Hadis marfū’ fi’li
Adalah segala “perbuatan” yang disandarkan kepada Nabi SAW baik
yang menyandarkannya itu shahabat atau bukan, baik sanadnya muttaṣil
atau munqaṭi’.Contoh:
120
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
ضييفل ـقاـل أـسبو بـيكفر ـحندثَّـــنا ب ــ ـحندثَّـــنا أـسبو بـيكـر بين أــب ـشييبَـةـ وأـسبو سكريي ف
جيدعا ـعين ابيـن فس ـ ـ ـ س
ك ـعـين التنطــبوـع بــيعــد ـ
ضيفل ـعن سميتـــاـر بــن فسـيلسفـفل قــاـل سـأـليت أـنــس بـن مالـ ف
ـ س ـ يـ ـ ي سمـنمسد بيسن فس ـ ي ي
ضــرب ايلـيــدي علــىَّ ف
صـملي ـعلــىَّ صــر ـوسكنـا نس ـ صـر فـــقـاـل ـكـاـن عسـمـسر يـ ي س ي ـ ـ
صــلة بــيعــد اليـع ي اليـع ي
س قــيبَـل صــلـة اليميغــر ـ ـ صنلىَّ اللنهس ـعلـييـه وـسلنم ريكـعتــ ي ـ ـ
ب ـ يـ بــيعــد غسـسروب النشـيم ـ ـ ـ ـ ــ ـعيهد النـ م
ب ـ
صـمليـهـما ـ ـ
ها قــاـل ـكـاـن يـــرانــا نس ـصـنل سـ صنلىَّ اللنهس ـعلـييـه ـوـسـلنـم ـ ت لـهس أــكاـن ـرسسوسل اللنه ـ فــسقيل س
فــلـيم يـأيسميرـنا ـوـلي يــينــهـنا ِ.رواه مسلم
d. Hadis marfū’ washfi
Adalah segala “sifat” yang disandarkan kepada Nabi SAW baik yang
menyandarkannya itu shahabat atau bukan, baik sanadnya muttaṣil
atau munqaṭi’ . Contoh:
ـحندثَّـــنا ـعيبَد اللنـه ـحندثَّــن أـسبو النشيعـثاـء ـعلـبي بيسن ايلــسـن بيـن سسـلـييـماـن ـحـندثَّـــنا أـبـسـو ـخالــفد
ايلـيحــسر سسـلـييـماسن بيـسن ـحيـنـاـن ـعـين ـحنجحــافج ـعـين عسثيـمــاـن ـعـين أــبـ ـعيبَــد اللنــه اليـممكـمي ـعـين
ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ
صـنلىَّ اللنـهس
بـ ـ ـنافـع بيـن سجبَــ يـي بيـن سمطيعفم ـقاـل سسئـل ـعلـمي ـرضــي اللنـهس ـعينـهس ـعـين صــفة النـ م
صيٌ ـوـل طــويٌل سميشـردبا لـيونسهس سحيـردة ـحـسـن النشـعـر علـيـه وسلنم فـــقاـل )علي(ِ ـل قـ ـ
ـي ــ ـ
C. Hadis mauqūf
121
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
“Dari Zuhri, bahwa Atiqah Binti Zaid Bin Amr Bin Nufail jadi
hamba Umar Bin Al khattab adalah Atiqah pernah turut shalat dalam
masjid. Maka umar berkata kepadanya: “demi Allah engkau sudah tahu,
bahwa aku tidak suka perbuatan ini. Atiqah berkata: demi Allah aku
tidak mau berhenti sebelum engkau melarang aku”. Akhirnya Umar
berkata: aku tidak mau melarang kamu. (Al Muhalla 4:202).
122
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
D. Hadis maqṭū’
“Dari Abdillah Bin Sa`id Bin Abi Hindin, ia berkata: aku pernah
bertanya kepada Sa`id Bin Musaiyib; bahwasanya si fulan bersin,
padahal imam sedang berkhutbah, lalu orang lain ucapkan
“yarhamukallah” (bolehkan yang demikian?) jawab Sa`id Bin Musayib
“perintahlah kepadanya supaya jangan sekali-kali diulangi”. (Kitab Al
Atsar).
b. Perbuatan (Fi’ly)
Sa`id Bin Musayaib adalah seorang tabi`in, dan hadis diatas adalah
hadis maqṭū’ berupa cerita tentang perbuatannya.
c. Ketetapan (Taqriry)
123
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
MENGKOMUNIKASIKAN
ASOSIASI
RANGKUMAN
Hadis dilihat dari segi sumbernya yang pertama ada 4 yaitu : Qudsi,
marfū’ , mauqūf , dan maqṭū’.
124
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
UJI KOMPETENSI
TUGAS
KD TUJUAN TUGAS
2.1. Membiasakan 1. Siswa dapat - Carilah satu contoh
sikap selektif memahami hadis qudsi yang lain dan
dalam macam-macam buktikan bahwa hadis qudsi
memanfaatkan hadis dari segi berisi tentang kekuasan
hadis tempat Allah.
3.5. Memahami penyandarannya - Carilah satu contoh
definisi, 2. Siswa selektif hadis marfū’ dan jelaskan
macam-macam, dalam apa fungsi keberadaannya
contoh, dan memanfaatkan - Carilah satu contoh
kedudukan hadis hadis mauqūf dan jelaskan
hadis dari segi 3. Siswa mengetahui apa fungsi keberadaannya
penyandarannya siapa yang - Carilah satu contoh
ditauladani dalam hadis maqṭū’ dan jelaskan
ḥadīṡ. apa fungsi keberadaannya.
125
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Masukkan hasil pencarian kita tersebut pada kolom seperti dibawah ini:
HADIS
DAN JENIS FUNGSI APA
No.
SANADNY HADIS KEBERADAANNYA ALASANNYA
A
1
.
2
.
3
.
4
,
5
.
126
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
Dartar Pustaka:
127
Ilmu Hadis Pegangan Siswa Kelas XI Peminatan Ilmu Agama
128