INVESTIGASI GEOTEKNIK
1. PENGANTAR
4.1. PENDAHULUAN
Data pemboran lapisan geologi misalnya atau hasil pengujian tanah adalah
harga pada suatu titik yang dipilih sembarang, sehingga untuk mengambil
kesimpulan apakah harga-harga itu mencerminkan sifat-sifat keseluruhan
dari tanah, harus diteliti berdasarkan latar belakang geologi mengenai proses
pembentukan tanah itu.
Hal yang penting dalam penyelidikan tanah atau pengujian tanah adalah
bahwa hasil yang diperoleh itu dapat digunakan dengan efisien. Untuk
maksud ini diperlukan pengertian yang mendalam mengenai metode
pengujian tanah, batasan-batasan atau karakteristik dalam penyelidikan dan
metode pengujian serta bagaimana menyimpulkan hasil-hasil yang
diperoleh.
1) Struktur baru :
1) Pemboran ( drilling ).
2) Sumur Percobaan ( Test Pits ).
3) Pengambilan Contoh Tanah ( Sampling ).
4) Percobaan Penetrasi ( Penetration Test ).
5) Pengujian balin-baling ( Vane Test )
a. Pemboran (drilling)
Pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dalam kerikil
padat (dense gravel) tidak mungkin dilakukan
Dalam lapisan yang sangat tidak rembes air, mungkin kita dapat
menggali sampai dibawah ketinggian muka air setempat.
Percobaan yang disebut vane test adalah suatu cara untuk mengukur
kekuatan geser setempat pada tanah yang berbutir halus, yaitu lempung
atau lanau. Alat yang dipasang pada ujung stang-stang bor ditekan
supaya masuk kedalam tanah pada dasar lubang bor. Setelah itu, vane
diputar sehingga terjadi pergeseran pada suatu bidang tanah yang
berbentuk selinder. Untuk memutar stang ini dipergunakan suatu alat
pengukur momen torsi yang dipasang pada ujung atas stang-stang
tersebut.
Dengan alat ukur ini kita dapat menentukan momen torsi yang bekerja
pada saat terjadi keruntuhan (failure). Dari momen torsi itu dapat
ditentukan kekuatan geser tanah yang diperiksa, yaitu kekuatan geser
“undrained”