Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA)

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Anak :
Nama : An. A
Umur : 11 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 40 Kg
TB : 155 Cm
Agama :Islam
Suku/ Bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat lengkap : Komp. Melati
Tanggal Masuk RS : 31 Juli 2006 Jam : 19 . 10
No. Regester : 3258 / 06
Diagnosa modik :DCA
Tanggal pengkajian : 2 Agustus 2006

B. Identitas Penanggung Jawab :


Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan :SMA
Pekerjaan ; Swasta
Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
Alamat : Komp. Melati
Hub. dengan klien : Ayah Kandung

C. Riwayat Kesehatan Pasien


1. Keluhan Utama :
Pasien kejang, demam.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengalami penurunan kesadaran setibanya di rumah
sakit Menurut keluarga pasienseminggu sebelum masuk rumah sakit
(SMRS) penderita mengalami batuk pilek dan sakit kulit yaitu gatal-
gatal di seluruh tubuh. Penderita mengeluh nafsu makan menurun.
Bersamaan dengan itu penderita mengeluh ketika buang air kecil
berwarna merah seperti cucian daging. Tidak ada keluhan buang air
besar.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut keluarga pasien sebelumnya tidak pernah mengalami
penyakit seperti sekarang ini. Biasanya pasien hanya sakit seperti demam
dan batuk dan di beri obat penurun panas yang di beli di warung atau
toko obat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami penyakit
seperti ini. Dalam keluarga Pasien tidak mempunyai penyakit keturunan
dan penyakit menular.
D. Riwayat Anak
1. Masa prenatal
Selama kehamilan ibu memeriksakan kandunganya ke Puskesmas
atau ke bidan desa. dan ibu pasien selalu mendapatkan imunisasi (TT)
sebanyak 4x dalam 9 bulan, Trimester I = 1x , Trimester II = 1x ,
Trimester III = 2x.
2. Masa intranatal
Ibu pasien melahirkan secara normal dan spontan dibantu oleh bidan
kampung, waktu melahirkan tidak terdapat kelainan, ibu pasien
melahirkan 9 bulan 5 hari.
3. Masa post – natal
Pasien lahir dengan berat badan 3,000 gram dan pada saat pasien
lahir langsung menangis.

E. Pengatahuan Orang Tua


1. Tentang makanan sehat
Orang tua pasien memberikan makanan bubur instant kepada
pasien tetapi pasien tidak menyukai makanan tersebut. Pasien hanya
menyukai makanan nasi dan kue.
2. Tentang personal hygiene
Orang tua pasien mengetahui tentang personal hygiene terutama
tentang kebersihan anaknya, orang tua pasien memandikan di rumah 2x
/ hari mandi pakai sabun, memotong kuku 2x/ seminggu, menggosok
gigi pasien.
3. Imunisasi
Ibu mengatakan kalau pasien tidak mendapatkan imunisasi lengkap
karena pada waktu imunisasi pasien sedang sakit.
a. Polio I , Hepatitis B I 1x
b. Polio II , Hepatitis BI 1x
c. Campak 1x
d. BCG 1x

F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pasien tampak lemah.kesadaran compos mentis GSC : 45 G
TD : 170/100 mmHg
TB / BB : 155 Cm / 40 Kg
BB saat pengkajian : 39 Kg
Pols : 48 x / m
Temp : 37,7 °C

2. Keadaan Gizi Anak ;


Gizi Pasien kurang baik,dilihat dari BB anak,
BB : 40 Kg ( SMRS ) BB sekarang : 39 Kg

3. Aktivitas
Pasien kelihatan lemah,hanya berbaring saja,tidak dapat berjalan dan
berdiri karena terpasang infus RL 10 tts / mt.terpasang kanul O2 3 L/mnt
4. Kepala dan Leher
Bentuk semetris, tidak ada luka / lecet. Pertumbuhan rambut merata
dan bentuk rambut lurus, Pasien dapat menggerakkan kepalanya kekiri dan
kekanan. Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limpfe usus normal dan
keadaan kepala bersih.
7. Mata ( Penglihatan )
Bentuk simetris, bola mata dapat di gerakkan kesegala arah,
konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterius, tetapi terdapat kotoran
pada mata, ketajaman penglihatan baik, mata tampak cekung dan tidak
terdapat peradangan.
8. Telinga ( Pendengaran )
Bentuk simetris, Pasien dapat mendengar dgn baik. Tidak
terdapat kotoran dalam telinga, tidak ada peradangan dan tidak ada
cairan yang keluar dari telinga.
9. Hidung ( Penciuman )
Bentuk simetris, kebersihan hidung baik dan tak adanya
kotoran dalam hidung, tidak ada kelainan pada hidung.
10. Mulut ( Pencekapan )
Bentuk bibir tipis, tidak ada perdarahan dan peradangan.
Mokusa bibir tampak kering, keadaan mulut bersih.
11. D a d a ( Pernafasan )
Bentuk permukaan dada simetris, pernapasan cepat frekuensi
pernapasan 24 x /mt.
12. Kulit
Turgor kulit jelek ( tidak kembali dalam 2 detik ). Tidak ada
luka/ lesi. Suhu tubuh 37,7° C warna kulit putih tak ada sianosis.

13. Abdomen
Tidak ada luka / perdarahan, turgor abdomen jelek ( tak
kembali dalam 2 detik ).
14. Ekstremitas atas dan bawah
Untuk ekstremitas atas : bentuk simetris, tdk ada luka / fraktur
dan terpasang infus Rl 20 tts/ menit yang menyebabkan keterbatasan
gerak. Untuk Ekstremitas bawah : bentuk semetris, tidak ada luka /
faktur pada ekstrimitas bawah, dan tidak ada kekakuan sandi.
15.Genetalia
Jenis kelamin pasien perempuan, genetalia bersih dan tidak
terdapat lecet pada bokong.

G. Pola makan dan minum


Di rumah : pasien biasanya makan 3x sehari hari pasien makan ikan dan
minum air putih dan teh manis.
Di RS : pasien hanya makan bubur nasi 1-2 sendok. Pasien sering minum
air putih dan teh manis, pasien masih minum ASI dan sering merasa haus.

H. Pola Eliminasi
1. BAB
Di rumah : pasien BAB ±1x/ hari dan konsistesi padat lunak
Di RS : pasien BAB ± 2x/ hari konsistensi cair berampas
2. BAK
Di rumah : pasisen BAK antara 3-5x/hari berwarna kuning pekat.
Di RS : pasien BAK 3-4x/hari

I. Persentase Kehilangan Cairan


Penggolongan derajat dehidrasi :
Pasien termauk ehidrasi sedang ditandai dengan BAB cair berampas 2x/hari,
sering merasa haus, lemah serta mata cekung, mukosa mulut tampak kering,
turgor kulit jelek.

J. Terapi Yang Didapatkan Di RS


Terapi yang diberikan pada penderita berupa perawatan di ruang
intensif, pengawasan tanda vital terutama tekanan darah, oksigenasi, infus RL,
pembatasan aktivitas, diet rendah garam dan cukup protein, Amoksisilin 50
mg/kgBB, 3 x 1 selama 10 hari, obat anti hipertensi : Captopril 0,3 mg/kgBB 2
x 1, Furosemid 1-3 mg/kgBB 1 x1, Parasetamol 10 mg/kgBB.

K. Prosedur Diagnostik
Hasil pemeriksaan feses
Makroskopis : Mikroskopis :
Warna : kuning Lekosit :-
Konsistensi : lembek Eritrosit ;+
Darah :- Amoeba :-
Lender :- Bakteri : + (penuh)
Lain-lain : + (lembek)
II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah keperawatan
1 Ds : pasien mengatakan sering Streptoccus Nutrisi Kurang Dari
lelah yang bekepanjangan dan Kebutuhan
tidak nafsu makan, mual dan
muntah Infeksi glomerulus

Do : BB menurun
K/U lemah Glomeruluonefritis
TTV: akut
- TD : 130/90mmHg
- RR : 20x/mnt
Kerusakan glomerulus
- N : 90x/mnt
Infiltrasi cairan Uremia
- S : 37° C

Asidosis metabolik
HCl lambug meningkat

Mual muntah
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Ds : pasien mengatakan kencing Streptoccus intoleransi aktivitas
2 bercampur darah dan lelah yang
berkepanjangan Infeksi glomerulus
Do : Glomeruluonefritis
- K/U lemah akut
TTV
- TD : 130/90mmHg Kerusakan glomerulus

- RR : 20x/mnt kebocoran glomerulus

- N : 90x/mnt
hematuria anemia in
- S : 37° C
adekuatnya O2

penurunan perfusi
jaringan
intoleransi aktivitas

3 Ds : klien mengatakan kencing Streptoccus Ansietas


bercampur darah
Do :
Infeksi glomerulus
- K/U lemah
Glomeruluonefritis
- Klien kebingungan
akut
- Klien tampak tegang
TTV
- TD : 130/90mmHg Kerusakan glomerulus

- RR : 20x/mnt kebocoran glomerulus

- N : 90x/mnt hematuria

- S : 37° C
kurang pengetahuan
ansietas
III. DIAGNOSA
1. Intoleransi Aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai O2 dan kebutuhan O2 yang
ditandai dengan lelah yang berkepanjangan
2. Defisit nutrisi b/d mual dan muntah yang ditandai dengan penrunan Berat Badan
3. Ansietas b/d krisis situasi dan maturasi yang ditandai dengan kebingungan

IV. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
hasil
1 Intoleransi Aktivitas b/d ketidak Setelah dilakukan 1. Kaji pola
seimbangan suplai O2 dan kebutuhan asuhan keperawatan aktivitas klien
O2 yang ditandai dengan lelah yang selama 3x24 jam 2. Kaji respon
berkepanjangan aktivitas kembali emosi, spiritual
Ds : pasien mengatakan kencing normal dan sosial
bercampur darah dan lelah yang Dengan kriteria hasil terhadap
berkepanjangan : aktivitas
Do : - Klien tidak 3. Evaluasi
- K/U lemah lemah motivasi dan
TTV - Vital sign dalam keinginan untuk
- TD : 130/90mmHg batas normal (TD : meningkatkan
- RR : 20x/mnt 120/80 mmHg, N : aktivitas
- N : 90x/mnt 60–100 x/mnt, , RR : 4. Evaluasi Ajarka
- S : 37° C 16–24 x/mnt. klien
- Keadaan baik mengguanakn
snafas terkontrol
apabila
beraktivitas
5. Penggunakan
terknik relaksasi
waktu
beraktivitas
6. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman untuk
kondisi pasien,
agar pasaien
dapat beristirahat,
batasi
pengunjung.

2 Defisit nutrisi b/d mual dan muntah Setelah dilakukan 1. Kaji kebiasaan
yang ditandai dengan penrunan Berat asuhan keperawatan pasien, makanan
Badan selama 3x24jam yang disukai dan
Ds : pasien mengatakan sering lelah diharapakan nutrisi waktu makan
yang bekepanjangan dan tidak nafsu kembali terpenuhi yang disukai
makan, mual dan muntah Dengan kriteria hasil 2. Pantau keluaran
Do : : dan masukan dan
- BB menurun - BB kembali keluaran
normal 3. Pantau berat
- K/U baik badan setiap hari
4. Berikan
informasi

3 Ansietas b/d krisis situasi dan maturasi Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
yang ditandai dengan kebingungan asuhan keperawatan kecemasan klien
selma 3x24 jam klien dan respon fisik
Ds : klien mengatakan kencing tenang.
bercampur darah 2. Kaji faktor
Dengan kriteria hasil budaya yang
Do : ; menjadi
- K/U lemah penyebab
- K/U baik ansietas
- Klien kebingungan - Klien tenang 3. Gali dengan
- Klien gelisah - Vital sign dalam pasien tentnang
batas normal (TD : teknik yang
TTV 120/80 mmHg, N : berhasil dan tidak
60–100 x/mnt, , RR : berhasil tentang
- TD : 130/90mmHg 16–24 x/mnt. teknik mengatasi
- RR : 20x/mnt ansietas

- N : 90x/mnt 4. Berikan dorongan


klien untuk
- S : 37° C mengungkapkan
perasaannya

5. Informasikan
tentang gejala
ansietas

6. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman untuk
kondisi pasien,
agar pasaien
dapat beristirahat,
batasi
pengunjung.

7. Kolaboratif
berikan obat
untuk
menurunkan
ansietas

V. IMPLEMENTASI
HARI DAN
NO DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
TANGGAL
1 Sabtu/17-02- 1 08.00 melaksanakan hasil Klien kooperatif, dan
2018 kolaborasi injeksi tidak ada tanda –
antibiotik tanda alergi terhadap
obat

Klien dibantu
mengkaji pola aktivitas
1 08.30 keluarga dan perawat
klien
dalam beraktivitas

mengkaji respon emosi,


Klien kooperatif dan
1 08.45 spiritual dan sosial
bisa mengendalikan
terhadap aktivitas klien
emosi dalam setiap
aktivitas

Minggu /17- mengevaluasi motivasi


2 2 08.50 dan keinginan untuk Klien termotivasi
02-2018
meningkatkan aktivitas dalam meningkatkan
aktivitasnya

Senin /17-
3 3 menciptakan lingkungan
02-2018 09.00
Klien merasa nyaman
yang nyaman untuk
dan dapat beraktivitas
kondisi pasien, agar
dengan leluasa di
pasaien dapat
tempat tidur
beristirahat, batasi
pengunjung
09.00 mengkaji makanan yang Klien mengatakan
disukai pasien makanan yang
disukai klien adalah
nasi pecel
memantau keluaran dan
09.15 Klien mengatakan
masukan dan keluaran
makan sedikit dan
BAB sedikit
09.30
memberikan informasi Klien tampak
yang tepat tentang kooperatif dan
kebutuhan nutrisi dan mengerti tentang
bagaimana kebutuhan
memenuhinya
09.45
melaksanakan hasil
Klien melaksanakan
kolaborasi tentang
diet yang dianjurkan
pemberian diit
Klien
mengkaji tingkat
10.00 mengungkapkan
kecemasan klien dan
tingkat kecemasan
respon fisik
Klien
10.30 memberikan dorongan
mengungkapkan
klien untuk
perasaan dan sedikit
mengungkapkan
malu
perasaannya

11.00 Klien koperatif dan


menginformasikan
mengerti
tentang gejala ansietas

VI. EVALUASI
1. Intoleransi Aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai O2 dan kebutuhan O2 yang
ditandai dengan lelah yang berkepanjangan
2. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan b/d mual dan muntah yang ditandai dengan penrunan
Berat Badan
3. Ansietas b/d krisis situasi dan maturasi yang ditandai dengan kebingungan

TANGGAL / DIAGNOSA PERKEMBANGAN TANGGA


JAM TANGAN /
NAMA
1 S: klien mengatakan bisa mengendalikan
emosi dalam setiap aktivitas
Klien termotivasi dalam
meningkatkan aktivitasnya
O: Klien tampak dibantu dalam
beraktivitas
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

2 S : pasien mengatakan makan sedikit


O: klien tampak makan sedikit.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
3 S: klien mengungkapkan perasaan
cemas atas penyakit yang di alami
O: pasien tampak cemas akan penyakitnya
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai