Anda di halaman 1dari 2

e-KTP Tercecer, Demokrat Pertanyakan Kinerja Kemendagri

CNN Indonesia | Senin, 10/12/2018 17:57 WIB


Bagikan :

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. (CNN


Indonesia/Bimo Wiwoho).

Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus tercecernya blanko e-KTP yang terjadi beberapa kali terjadi
dinilai sebagai cerminan Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) tidak mampu mengelola kepentingan masyarakat terkait data
kependudukan.

Hal ini yang menjadi sorotan Partai Demokrat, terutama kasus tercecernya ribuan keping
blanko e-KTP di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (10/12) lalu.

"Kata-kata tercecer itu sempurna untuk mengatakan bahwa penyelenggaraan


pemerintahannya tidak baik untuk urus ini," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca
Panjaitan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

Pada Mei 2018 lalu, tercecernya blanko e-KTP juga terjadi di Bogor, Jawa Barat. Kala itu,
ratusan blanko e-KTP terjatuh ketika dipindahkan dari gudang sementara di Pasar Minggu,
Jakarta Selatan menuju gudang Kemendagri di Semplak. Karena pemindahan menggunakan
kendaraan bak terbuka.

Lihat juga:
Dirjen Dukcapil Sebut e-KTP Tercecer Tak Terkait Pemilu 2019

Menurut Hinca, dengan kejadian yang berulang maka wajar jika saat ini banyak masyarakat
yang mempertanyakan kinerja Kemendagri sebagai bagian dari pemerintah.

"Ini bukan yang pertama kali, terus berlanjut. Sehingga publik hari-hari ini kebingungan,
apakah negara lalai atau tidak mampu mengelola ini," kata Hinca.

Menurut dia, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, atau Direktur Jenderal Dinas
Kependudukan Catatan Sipil pada Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh harus menjelaskan
secara terang-terangan perihal tercecernya blanko e-KTP di Duren Sawit. Hal ini agar tidak
menimbulkan beragam spekulasi.

Lihat juga:
Pembuang e-KTP Duren Sawit dan Bogor Diduga Orang yang Sama

"Harus dijelaskan kepada masyarakat, supaya masyarakat tidak bertanya-tanya. Jelaskan


secara terang-benderang," ujarnya.

Sebelumnya Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menyebut tercecernya 2.158
keping e-KTP di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (8/12) tak ada kaitannya
dengan Pemilu 2019.

Zudan juga memastikan beberapa peristiwa lainnya, seperti penjualan blanko e-KTP secara
online, jasa duplikat e-KTP, dan e-KTP palsu di Pasar Pramuka tak terkait gelaran pesat
demokrasi lima tahunan apapun. (fhr/osc)

Anda mungkin juga menyukai