Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahap awal perkembangan industri tenaga listrik, suatu system

tenaga terilustrasi mulai dari sebuah generator kecil yang digunakan untuk

memasok kebutuhan listrik didaerah setempat. System demikian belum

dilengkapi dengan sistem proteksi dan biasanya diawasi langsung oleh operator.

Pada waktu itu operator lah yang bertindak untuk membuka pemutus daya

apabila melihat ada kelainan atau gangguan sehingga generator tersebut

terhindar dari kerusakan. Namun seiring dengan perkembangan jaringan system

tenaga yang dari waktu ke waktu semakin besar maka cara-cara demikian tidak

lagi dipertahankan dan harus ada cara-cara yang lebih efektif yang bisa di

gunakan untuk memproteksi system dari gangguan.

Transformator daya merupakan suatu peralatan yang sangat vital yang

berfungi menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau

sebaliknya dan tidak pernah lepas dari gangguan. Adanya gangguan yang terjadi

pada transformator dapat menghambat proses penyaluran energi listrik ke

konsumen. Oleh karena itu, sistem proteksi yang handal sangat dibutuhkan untuk

melindungi transformator dari gangguan.

Dalam pengoperasiannya, transformator daya dapat mengalami dua macam

gangguan, yaitu gangguan internal dan gangguan eksternal yang dapat menggangu

kenerja transformator dalam menyalurkan energi listrik. Untuk menjaga trafo daya

dari gangguan yang sering terjadi seperti gangguan hubung singkat, beban lebih,

1
sambaran petir dan lain-lain. Maka transformator diperlukan sistem pengaman,

salah satunya adalah dengan menggunakan relai proteksi.

Sistem proteksi pertama yang dilakukan untuk mengamankan sistem

adalah dengan menggunakan sekering. Kemudian disusul dengan menggunakan

rele beban lebih ataupun tegangan kurang yang kemudian diikuti oleh

berkembangnya system proteksi dengan rele arus lebih. Sebelum teknologi jenis-

jenis rele lain berkembang, rele arus lebih inilah rele proteksi yang pertama dan

paling sederhana yang banyak digunakan untuk memproteksi jaringan system

tenaga listrik.Dalam perkembangan waktu rele proteksi ini kemudian

berkembang mulai dari penerapan sederhana menggunakan satu rele hingga

beberapa rele yang diatur secara bertingkat berdasarkan besarnya arus gangguan

yang berbeda-beda sesuai letak gangguan. Proteksi arus bertingkat ini

dimaksudkan agar rele-rele tersebut bisa mengatasi gangguan secara

diskriminatif sesuai dengan letak gangguan. Disamping itu faktor lain yang perlu

di perhatikan agar sebuah rele arus lebih dapat bekerja secara tepat dan stabil

maka perbedaan antara arus hubung singkat minimum dengan arus beban

maksimum harus cukup besar. Hal tersebut diperlukan agar rele arus lebih

tersebut tidak boleh bekerja terhadap arus beban lebih maksimum.Pada dasarnya

rele arus lebih dapat diklasifikasikan atas dua kategori, yaitu rele arus lebih biasa

atau non-direksional dan rele arus lebih yang dilengkapi dengan elemen arah.

2
1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara kerja rele arus lebih (OCR) dalam mengamankan

transformator ?

2. Bagaimana cara penyetelan rele arus lebih (OCR) pada sistem proteksi

transformator bekerja ?

3. Bagaimana kinerja dari Transformator tersebut bila terjadi gangguan

arus lebih pada sistem tenaga listrik ?

4. Bagaimana nilai kehandalan dari Transformator bila terjadi gangguan

beban lebih (Overload) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini memiliki tujuan, antara lain :

1. Memahami cara kerja dan prinsip proteksi pada transformator bila

terjadi gangguan arus lebih pada sistem kelistrikan tersebut

2. Megetahui kinerja transformator jika terjadi gangguan beban lebih pada

sistem kelistrikan tersebut

3. Memahami cara penyetelan/setting rele arus lebih (OCR) pada

transformator 13,8/150 kv UPJP Kamojang Unit 2

4. Mengetahui dan mengerti cara perhitungan arus lebih pada

transformator

3
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Menjaga kestabilan nilai gangguan arus lebih pada transformator

2. Menjaga kehandalan sistem proteksi pada transformator

3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan, sebagai landasan dalam bidang

peralatan proteksi pada suatu jaringan tenaga listrik.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini, batasan penelitian dibatasi pada analisa

pengaruh beban lebih terhadap kinerja rele arus lebih pada transformator 13,8/150

kv UPJP Kamojang Unit 2

Anda mungkin juga menyukai