Anda di halaman 1dari 6

Hal yang dibutuhkan

Dalam Pekerjaan Di Kapal Pesiar


1. Persiapan
A. Skill atau Kemampuan
Dalam sebuah referensi pekerjaan dikapal pesiar ini harus diketahui terlebih
dahulu ialah kemampuan atau skill kita mengenai posisi pekerjaan yang ingin
didapat didalam kapal pesiar tersebut. Oleh karenanya,ketika seseorang
menggunakan jasa penyaluran tenaga kerja kapal pesiar,biasanya akan diadakan
pendidikan terlebih dahulu. Pendidikan ini dilakukan selama kurang lebih 8
bulan. Kemudian peserta didik diharuskan untuk menjalani training atau magang
di hotel yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik.
B. Dokumen-dokumen
Setelah menjalani pendidikan dan magang, peserta didik tinggal
mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk bisa pergi bekerja
secara internasional. Ada tiga dokumen yang penting harus dimiliki oleh orang
yang ingin bekerja dikapal pesiar. Dokumen-dokumen tersebut adalah Paspor,
BST (Basic Safety Training), Seaman Book (Buku Pelaut)
 Paspor
Dalam membuat paspor,berdasarkan pengalaman yang bekerja
dikapal pesiar, diperlukan cukup banyak syarat. Syrat-syrat tersebut
adalah foto copy ATM, KK, Akta Kelahiran. Selain itu, karena hendak
dibuat adalah paspor untuk bekerja maka diharuskan mengisi keterangan
mengenai negara mana saja yang akan dikunjungi, surat rekemondasi
dari agen penyalur tenaga kerja kapal pesiar (jika menggunakan jasa
agen) dan ada juga sesi wawancara.
{tips} : Pembuatan paspor ini biasanya sedikit sulit pada awalnya,
sehingga ada beberapa pelamar kerja kapal pesiar yang kemudian
menggunakan jasa calo. Tentu ini merupakan langkah yang tidak
dianjurkan, karena selain beresiko di deportasi karena data-data yang
tidak akurat, sekarang ini informasi dan tata cara pembuatan passpor
sudah cukup transparan sehingga data-data yang diperlukan bisa
dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum mengirimkan surat lamaran kerja ke
kapal pesiar.
 BST (Basic Safety Training)
Dalam pembuatan BST ini, beberapa tempat yang disarankan ialah di
PIP Semarang, STIP Marunda Jakarta Utara dan Pertamina. Untuk
mendapatkan BST ini, Pemohon harus mengikuti pendidikan selama 1
minggu. Pendidikan ini dikenakan biaya sebesar 1 juta rupiah dengan
salah satu fasilitasnya adalah makan siang gratis ditempat diklat.
{tips} : Jika di daerah anda belum ada lembaga yang melayani
pembuatan BST dan harus pergi ke Semarang atau Jakarta untuk
membuatnya, tentu diperlukan penginapan selama 1 minggu karena
pihak lembaga tidak menyediakan tempat tinggal. Oleh karenanya, ketika
sampai di tempat pembuatan BST, segera cari peserta yang berasal dari
daerah lain dan ajak untuk sama-sama menyewa tempat penginapan.
Dengan begini tentu biaya yang dibutuhkan untuk menyewa penginapan
dapat ditekan.Namun, jika di daerah anda terdapat lembaga pembuatan
BST dan biaya yang dikenakan jauh lebih murah, maka coba di cek dahulu
keabsahan dan perizinan dari lembaga tersebut. Hal ini sangat penting,
karena bukti telah mengikuti BST harus tercantum juga secara online dan
harus berasal dari lembaga yang telah mendapat sertifikasi.

 Seaman Book (Buku Pelaut)


Jika anda berencana menggunakan jasa agen penyalur tenaga kerja
kapal pesiar, maka anda tidak perlu merasa kesulitan dalam hal
pembuatan Seaman Book atau Buku Pelaut ini. Biasanya pihak agen bisa
membantu pembuatan buku pelaut untuk client mereka. Biaya
pembuatan buku pelaut ini sebesar 300 ribu rupiah.Seaman book juga
biasanya telah menjadi satu paket dengan pelatihan BST.

C. Barang-barang yang perlu dibawa

Berdasarkan beberapa pengalaman bekerja di kapal pesiar, barang-


barang yang perlu di bawa ketika pertama kali hendak bekerja di
kapal pesiar sebenarnya tidak terlalu banyak.

Meskipun lama kontrak untuk bekerja di kapal pesiar biasanya


memakan waktu minimal 6 bulan, namun beberapa perlengkapan
sudah disiapkan oleh pihak kapal, seperti handuk dan selimut.

Berikut beberapa tips mengenai barang apa saja yang perlu dibawa
di koper ketika akan bekerja di kapal pesiar.

 Cukup membawa 2 setel kaus, celana pendek dan celana


panjang. Tidak perlu membawa banyak pakaian karena di dalam
kapal kondisi udaranya dingin dan kering, sehingga pakaian tidak
mudah kotor.
 Cukup membawa satu sweater, baju hangat atau jaket.
 Bawalah beberapa buah kunci untuk mengunci loker ataupun
lemari di kapal pesiar nantinya.
 Jangan lupa membawa gunting kuku, gunting kertas, beberapa
jarum dan benang jahit seperlunya serta beberapa kancing baju
cadangan.
 Bawa juga peralatan kamar mandi seperti sabun cair, scrubber,
shampoo, pasta dan sikat gigi, pencukur jenggot, contton buds dan
lain sebagainya dengan stok hingga 2 bulan.
 Karena kondisi di dalam kapal pesiar kering, anda mungkin
memerlukan body lotion dan lip gloss agat bibir tidak pecah-
pecah. Apalagi jika anda bekerja di bagian front office, tentunya
penampilan sangat diperhatikan.
 Jika ingin membawa handuk, bawalah yang berukuran kecil saja.
Handuk besar serta selimut biasanya sudah disediakan di kapal
pesiar.
 Untuk pakaian dalam dan kaus kaki, anda bisa membawa lebih
banyak, misalnya masing-masing 5 setel atau lebih.
 Bawa juga kamus bahasa inggris atau instal aplikasi kamus
bahasa inggris di handphone anda jika sewaktu di kapal pesiar
anda menemukan istilah atau kata-kata yang kurang anda
mengerti.
 Salah satu benda terpenting harus anda bawa adalah obat-obatan.
Jenis obat sesuaikan dengan kondisi penyakit yang sering anda
alami, misalnya obat demam, flu, sakit kepala, sakit gigi, maag,
batuk, obat merah, obat gosok, diare dan lain sebagainya.
 Berdasarkan pengalaman bekerja di kapal pesiar, anda juga
terkadang memerlukan lem cair. Jadi bawalah lem cair
secukupnya.
 Bawa buku kecil dan pena atau pulpen satu pak, agar anda mudah
menulis saat di kapal.
 Untuk uang saku, berdasarkan saran dari orang yang sudah
memiliki pengalaman bekerja di kapal pesiar, anda hanya akan
memerlukan 20 hingga 30 dollar saja. Ingat untuk hanya
membawa uang dalam bentuk pecahan dollar saja. Uang ini
nantinya bisa digunakan untuk membeli makanan ketika harus
transit pada saat berangkat ke Pelabuhan Utama (Home Port)
kapal pesiar.
 Jika selesai mempersiapkan semuanya, tinggal
membawa makanan maupun bahan makanan seperti mie instant,
kecap, terasi, bubuk cabe, keripik. Anda akan kesulitan menemui
jenis bahan makanan ini di kapal pesiar. Oleh karena itu bawa
cukup banyak, sehingga pada saat sudah sampai di kapal pesiar,
anda bisa berbagi dengan orang-orang yang sudah terlebih dahulu
bekerja di sana.
 Gunakanlah koper berbahan dasar fiber, agar barang-barang yang ada di
dalam koper tidak mudah rusak ketika dimasukkan di bagasi pesawat.
 Isilah koper hingga padat dan penuh sampai barang-barang di dalamnya tidak
bergeser ini dimaksudkan agar barang-barang di dalamnya tidak mudah
rusak. Namun, perhatikan juga berat dari koper yang anda bawa. Biasanya
berat maksimal untuk koper adalah 25 kilogram.
 Jika anda ingin membawa laptop untuk hiburan atau berkomunikasi dengan
keluarga melalui jaringan internet, bawalah laptop di tas ransel saja. Barang-
barang berharga lain juga sebaiknya dimasukkan di tas ransel.
 Sebaiknya anda tidak menggunakan ikat pinggang ketika akan berangkat ke
Home Port kapal pesiar. Hal ini dikarenakan ikat pinggang akan terdeteksi
oleh pendeteksi logam, sehingga anda harus melepasnya. Anda akan
melewati banyak sekali detektor logam di setiap bandara yang anda singgahi.

D. Pengalaman menyenangkan selama bekerja di kapal pesiar


Setelah mengetahui mengenai apa saja yang harus dipersiapkan sebelum
bekerja dan berangkat ke kapal pesiar, tentu rasa ingin tahu mengenai
pengelaman kerja di kapal pesiar semakin bertambah.Di bawah ini akan disajikan
mengenai pengalaman menyenangkan apa saja yang bisa di dapat selama
bekerja di kapal pesiar.
1. Jalan-jalan ke setiap kota dan negara yang dikunjungi
Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, awak kapal pesiar atau
orang yang bekerja di kapal pesiar diizinkan untuk turun ke kota atau ke
negara tempat kapal pesiar berlabuh.Kapal pesiar biasanya berlayar 1 sampai
4 hari dalam seminggu. Biasanya pada saat awal-awal pemberangkatan dari
Pelabuhan Induk atau Home Port kapal akan berlayar selama dua hari
berturut-turut karena ini merupakan waktu bagi tamu untuk menikmati dan
mengenali letak fasilitas yang ada di kapal pesiar. Untuk selanjutnya biasanya
hari berlayarnya (sea day) tidak berturut-turut.Perlu diperhatikan bahwa
tidak semua kru diperbolehkan turun dan jalan-jalan ketika kapal sedang
berlabuh. Kru yang sedang bertugas tentu tidak diizinkan untuk turun.
Namun, berdasarkan pengalaman bekerja di kapal pesiar, kebanyakan kru
atau awak kapal pesiar lebih memilih untuk beristirahat ketika sedang tidak
bertugas meskipun kapal sedang berlabuh. Hal ini dikarenakan bekerja di
kapal pesiar membutuhkan kondisi tubuh yang selalu fit.
2. Mendapat pelatihan berbagai jenis skill atau kemampuan
Mungkin kebanyakan orang masih beranggapan bahwa ketika sudah
berada di kapal pesiar, satu-satunya hal yang dilakukan adalah bekerja.
Namun ternyata ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun awak kapal pesiar
dituntut untuk bekerja selama 7 hari dalam seminggu, di sela-sela istirahat
atau ketika diberikan masa libur oleh manajemen awak kapal pesiar akan
diberikan banyak sekali pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan mengenai
keselamatan, cara menjaga lingkungan, pelatihan tentang kebersihan bahkan
di kapal pesiar juga diadakan pelatihan belajar bahasa, komputer,manajemen
dan lain sebagainya.Jadi ketika di kapal pesiar anda akan mendapat banyak
sekali informasi-informasi dan ilmu-ilmu baru.
3. Dapat bersosialisasi dengan orang-orang dari berbagai negara
Selain tamu kapal pesiar yang datang dari berbagai negara, awak
kapal pesiar pun berasal dari negara-negara yang berbeda, misalnya Thailand,
Vietnam, India, Negara-negara di Eropa dan tentunya Indonesia.Dari sini anda
dapat belajar bahasa baru, tradisi baru dan pengalaman-pengalaman baru.
4. Kemampuan bahasa inggris akan meningkat
Di kapal pesiar, anda benar-benar dituntut untuk berbahasa inggris
selama di Area Tamu atau Guest Area. Oleh karenanya, lama-kelamaan anda
akan terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa inggris sehingga
kemampuan berbahasa inggris pun semakin meningkat.
5. Tidak akan kekurangan makanan dan minuman
Kapal pesiar pada dasarnya merupakan hotel yang terapung. Stok
makanan dan minuman tentu sama atau bahkan lebih banyak dari pada
hotel-hotel biasanya. Selain itu, kapal pesiar selalu mengisi stok makanan dan
minuman ketika berlabuh di suatu kota atau negara. Oleh karenanya, sebagai
awak kapal pesiar anda tidak perlu takut atau khawatir akan kekurangan
makanan dan minuman. Selain itu, kantin yang disediakan untuk awak kapal
pesiar biasanya buka 4 kali dalam sehari.
6. Terdapat fasilitas-fasilitas khusus untuk awak kapal pesiar
Selain mendapatkan tempat tidur, para awak kapal pesiar juga
mendapat banyak fasilitas lainnya, seperti fasilitas olah raga, self service
laundry, klinik kesehatan, pertunjukan film, kolam khusus awak kapal, arena
bermain sepak bola dan masih banyak lagi. Para awak kapal tidak akan bosan
bekerja di Kapal Pesiar.
7. Terdapat diskon bagi keluarga awak kapal
Jika keluarga kru hendak berlibur menggunakan kapal pesiar di
tempat kru bekerja, ada harga khusus alias diskon yang akan diberikan oleh
pihak manajemen. Tentu diskon ini akan menyesuaikan kondisi musim dan
izin dari Hotel Director dan Chief Purser.
8. Ada fasilitas Rencana Pensiun (Retirement Plan) dan Pinjaman (Loan)
Jika seorang awak kapal pesiar telah bekerja selama 10 tahun
berturut-turut tanpa putus kontrak, maka pihak manajemen kapal biasanya
akan memberikan penghargaan berupa pemberian uang Rencana Pensiun
(Retirement Plan) dan Pinjaman (Loan) yang berbeda-beda jumlahnya di
masing-masing kapal pesiar. Biasanya jumlah uang rencana pensiun minimal
$7500.
E. Pengalaman menantang selama bekerja di kapal pesiar
Selain banyak pengalaman menyenangkan, Studi Pariwisata juga
merangkum pengalaman bekerja di kapal pesiar yang menantang alias kurang
menyenangkan atau negatif.Informasi mengenai pengalaman ini tentu bukan
ditujukan untuk menakut-nakuti orang yang hendak bekerja di kapal pesiar.
Tapi dengan adanya informasi ini, di harapkan calon awak kapal pesiar dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
1. Jam kerja yang panjang
Dalam kontrak kerja biasanya disebutkan bahwa awak kapal pesiar
akan bekerja selama 10 jam perhari selama 7 hari seminggu tanpa libur,
kecuali awak kapal sedang mengalami sakit. Namun, berdasarkan
pengalaman kerja di kapal pesiar, awak kapal seringkali bekerja melebihi 10
jam perhari. Perlu diketahui juga bahwa awak kapal tidak akan mendapatkan
uang lembur meskipun telah bekerja melebihi jam yang ditentukan.
2. Home sick atau rindu rumah
Bekerja selama minimal 6 bulan tanpa bertemu keluarga atau orang
terdekat di negara asal tentu merupakan sesuatu yang berat. Di bagian awal
artikel telah disinggung bahwa anda disarankan membawa beberapa
makanan yang sering ditemui di Indonesia seperti keripik, cabai, dan mie
instant. Membawa makanan tersebut bukanlah tanpa alasan. Ada saatnya
seorang awak kapal akan rindu dengan makanan yang sering dijumpai di
Indonesia.Dalam hal komunikasi, sebenarnya tidak ada masalah. Anda
diperbolehkan untuk menelepon keluarga ataupun menggunakan akses
internet untuk berkomunikasi. Namun, anda akan dikenakan biaya tambahan
untuk membeli Crew Calling Card atau Kartu Telepon dan Internet Card atau
Kartu Internet seharga 10 hingga 20 dollar.
3. Resiko bekerja di Tipping Position
Jika anda pernah magang atau bekerja di hotel, tentu anda
mengetahui mana posisi karyawan yang memiliki kesempatan mendapatkan
tip dari tamu (tipping position) dan mana posisi yang tidak mempunyai
kesempatan mendapatkan tip (non-tipping position).Di kapal pesiar pun
dikenali dua jenis posisi ini. Seorang awak kapal pesiar yang bekerja pada
tipping position seperti waiter / waitress biasanya mendapat gaji yang jauh
lebih kecil dibandingkan awak kapal yang bekerja di bagian non-tipping
position.Pendapatan utama awak kapal yang berada di tipping position
sebenarnya adalah dari tip langsung dan tidak langsung yang diberikan oleh
tamu. Sayangnya, peraturan baru beberapa kapal pesiar mengizinkan tamu
untuk menarik kembali tip tidak langsung yang diberikan. Sehingga
pendapatan awak kapal pesiar yang berada pada tipping position pun
menjadi berkurang.
4. Pekerjaan di kapal pesiar merupakan pekerjaan lepas
Awak kapal pesiar biasanya hanya digaji ketika sedang masa-masa
kontrak. Jika kontrak telah habis maka pihak perusahaan kapal pesiar tidak
akan menggaji maupun memberikan tanggungan apapun.Oleh karenanya,
kebanyakan awak kapal pesiar yang telah selesai kontraknya, membuat usaha
di negara asal dengan gaji yang telah dikumpulkan, sehingga tetap dapat
menghasilkan uang sembari menunggu kontrak berikutnya.
Itulah pengalaman kerja di kapal pesiar yang telah Studi Pariwisata rangkum
dari pengalaman orang-orang yang telah bekerja di kapal pesiar untuk
memberikan gambaran kepada pembaca sekalian mengenai bagaimana
kondisi sebenarnya ketika bekerja di kapal pesiar.

Anda mungkin juga menyukai