ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian
Riwayat kesehatan:
Pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi :
b. Palpasi :
- Adanya demam.
- Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeritekan pada nodus limfe
servikalis.
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
c. Perkusi :
Suara paru normal (resonance).
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru.
PENGKAJIAN (Menurut Khaidir Muhaj (2008):
Identitas Pasien.
Umur :Kebanyakan infeksi saluran pernafasan yang sering mengenai anak usia dibawah 3
tahun, terutama bayi kurang dari 1 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak pada
usia muda akan lebih sering menderita ISPA daripada usia yang lebih lanjut(Anggana Rafika,
2009).
Jenis kelamin :Angka kesakitan ISPA sering terjadi pada usia kurang dari 2 tahun, dimana
angka kesakitan ISPA anak perempuan lebih tinggi daripada laki-laki di negara Denmark
(Anggana Rafika, 2009).
Alamat : Kepadatan hunian seperti luar ruang per orang, jumlah anggota keluarga, dan
masyarakat diduga merupakan faktor risiko untuk ISPA. Penelitian oleh Kochet al (2003)
membuktikan bahwa kepadatan hunian (crowded) mempengaruhi secara bermakna prevalensi
ISPA berat .Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan pernafasan lain
adalah rendahnya kualitas udara didalam rumah ataupun diluar rumah baik secara biologis, fisik
maupun kimia. Adanya ventilasi rumah yang kurang sempurna dan asap tungku di dalam rumah
seperti yang terjadi di Negara Zimbabwe akan mempermudah terjadinya ISPA anak (Anggana
Rafika, 2009).
Riwayat Kesehatan :
1) Keluhan Utama:
Klien mengeluh demam.
2) Riwayat penyakit sekarang:
Dua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak, sakit kepala, badan lemah, nyeri otot
dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit tenggorokan.
3) Riwayat penyakit dahulu:
Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang.
4) Riwayat penyakit keluarga:
Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit klien tersebut.
5) Riwayat sosial:
Klien mengatakan bahwa klien tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya.
Pemeriksaan Persistem
B1 (Breath) :
Inspeksi :
Palpasi :
Adanya demam.
Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher / nyeri tekan pada nodus
limfe servikalis.
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid.
Perkusi :
Auskultasi :
Suara napas vesikuler / tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru.
B5 (Bowel) : pencernaan Nafsu makan menurun, porsi makan tidak habis Minum sedikit,
nyeri telan pada tenggorokan.
Pemeriksaan Penunjang :
1) Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah biakan kuman (+)
sesuai dengan jenis kuman.
2) Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai dengan
adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia.
3) Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan.
2 Diagnosa keperawatan
Tujuan :
2) Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Tujuan :
B. Biokimia:
C. Clinis:
3) Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil.
4) Risiko tinggi penularan infeksi b.d tidak kuatnya pertahanansekunder (adanya infeksi
penekanan imun).
3. Intervensi
1. Intervensi:
- Antipiretika
.Rasionalisasi:
a. Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukanperkembangan perawatan
selanjutnya.
b. Dengan memberikan kompres, maka akan terjadi proseskonduksi/perpindahan panas
dengan bahan perantara.
c. Proses hilanganya panas akan terhalangi untuk pakaian yang tebaldan tidak akan
menyerap keringat.
d. Penyediaan udara bersih.
e. Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat.
f. Tirah baring untuk mengurangi metabolisme dan panas.
g. Untuk mengontrol infeksi pernafasan dan menurunkan panas.
2. Intervensi:
b. Berikan makan porsi kecil tapi sering dan dalam keadaan hangat.
Rasionalisasi:
3. Intervensi:
Rasionalisasi:
a. Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor yang berhubunganmerupakan suatu hal yang
amat penting untuk memilih intervensi yangcocok dan untuk mengevaluasi keefektifan dari
terapi yang diberikan.
b. Mengurangi bertambahberatnya penyakit.
c. Peningkatan sirkulasi pada daerah tenggorokan serta menguranginyeri tenggorokan.
d. Kortikosteroid digunakan untuk mencegah reaksi alergi/menghambatpengeluaran
histamin dalam inflamasi pernafasan. Analgesik untukmengurangi nyeri
4. Intervensi:
Rasionalisasi:
3 Implementasi Keperawatan
II. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia
III . Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil
1. Tingkatkan istirahat
2. Berikan informasi tentang nyeri kepada keluarga anak ,seperti penyebab nyeri berapa
lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidak nyamanan dari prosedur
3. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali.
IV . Resiko tinggi penularan infeksi berhubungan dengan tidak kuatnya pertahanan sekunder
1. Membatasi pengunjung
2. Mempertahankan teknik isolasi
3. Memperbanyak istirahat
4 .Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi
keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah :