Anda di halaman 1dari 9

MEMULAI BISNIS BARU

Natal Buntu Payuk, SE, M.Kes, MM

Darimana seharusnya memulai menemukan peluang bisinis, jawabannya adalah


mulailah dari apa yang menjadi minat anda, namun hal itu jangan menjadi kunci
utama kesuksesan bisnis sehingga anda menyatakan bisnis anda pasti akan sukses.
Contoh pengoleksi boneka mainan lucu-lucu, atau kolektor mainan, apakah dia harus
menjadi pebisnis mainan, jadi jawabannya harus berhati hati mengactualisasikan minat
anda. Mulailah menemukan peluang dari minat anda, bukan melihat orang lain, agar
anda dapat merubah peluang jadi peluang emas, anda harus memulainya dari minat
anda, dengan memiliki minat disektor bisnis yang tepat dengan sebuah industri maka
itulah yang disebut bisnis.

Langkah langkah memulai bisnis baru antara lain :

1. Tentukan dari mana anda mulai menemukan sumber peluang.


Anda tahu bahwa sumber peluang yang paling potensial adalah diri anda dan salah
satu pijakan awalnya adalah minat anda. Setelah mengetahui pijakan awal anda
maka mulailah dengan melakukan riset dan trial untuk menemukan kekuatan
peluang anda disegmen yang tepat.

Peluang bisnis bisa dilakukan dengan cara;


a. menggali dan menemukan,
b. mengamati dan memperbaiki,
c. melihat dan menciptakan,
d. mengikuti mencoba lalu memulai,
e. memulai dan merebut pasar.

2. Temukan disektor mana anda masuk.


Kekuatan peluang itu bertumpuh pada sektor bisnis yang tepat sehingga anda dapat
benar benar memilih yang sesuai dengan minat anda dan kekuatan sebuah bisnis
yang tepat adalah kekosongan pasarnya.

3. Berdayakan kekuatan produk anda agar punya nilai jual.


Jika peluang yang bagus untuk mengisi kekosongan pasar tidak mempunyai nilai
jual yang tinggi, maka peluang itu hanyalah sebagai impian. Mengapa?... karena
produk itu tidak akan laku dipasar, tidak memenuhi kebutuhan dan tren pasar. Hal ini
merupakan sebuah proses yang sangat penting dari tahapan diatas.

4. Evaluasi dan berdayakan peluang anda menjadi sebuah produk.


Sebagai langkah terakhir utk memanfaatkan peluang anda, yaitu dengan
mengevaluasi dan menganalisa faktor keberhasilan dan faktor kegagalan peluang
bisnis anda dan kembangkan menjadi sebuah produk untuk memulai bisnis yang
potensial. Hati hati terhadap bisnis yang tiba-tiba turun drastis atau tiba-tiba naik
drastis, pasti ada hal yang perlu dianalisa faktor penyebabnya.

Membentuk Struktur Kepemilikan (struktur bisnis) dan tanggung jawab.


Menentukan sruktur organisasi kepengurusan dan pendirinya sangat penting karena
akan mempengaruhi biaya investasi, struktur modal, dan tumbuh dengan baik atau
tidaknya bisnis anda. Struktur menentukan pembagian keuntungan (deviden) bagi
pemegang saham setelah keuntungan operasional pada waktu yang ditentukan, yaitu
pertahun. Sistim ini dipakai untuk menentukan organisasi dari pemegang saham
(komisaris), dan yang menjalankannya (operasional).

Beberapa jenis/cara membentuk struktur kepengurusan dan pendirinya yaitu :


1. Propriertorship (perorangan).
Artinya struktur kepengurusan yang dikuasai dan dikelola oleh satu orang (tunggal)
jadi 100% kepemilikan ditangan satu orang (perorangan). Sistim ini mempunyai
keuntungan dan kelemahan, keuntungannya adalah semua hasil keuntungan dari
usaha dinikamti sendiri 100% oleh pemilik, namun sebaliknya bila rugi maka resiko
kerugian ditanggung sendiri oleh pemiliknya (one man show), tidak ada pengendali
sebagai penyeimbang.
2. Patnership (kerjasama perorangan/bekerjasama).
Struktur kepengurusan ini tidak lagi dikuasai oleh satu orang, tetapi lebih dari satu
orang sehingga ada check and balance dari pihak lain untuk sama-sama
membangun sebuah bisnis dan saling memberi masukan. Kelemahannya
keuntungan dibagi, dan tidak lagi leluasa mewujudkan keinginan secara mutlak.
Rasa saling menghargai merupakan titik penting dalam sistim ini.
3. Coorperation (kerja sama dengan banyak orang)
Bentuk ini berupa bentuk partnership, hanya berbeda pada jumlah orangnya, bisa
berupa liminited company (perseroan terbatas), private liminited. Sistim ini sering
disebut stake holder karena pembagian keuntungannya deviden, disesuaikan
persentase jumlah saham yang ditanamkan dalam perusahaan. Perusahaan
coorperation seperti perusahaan terbatas (PT). ada yang sudah go public dan ada
yang belum go public. Bagi perusahaan yang sudah go public, bagi pemegang
saham terkecil dapat menjual sahamnya ke orang lain, tentunya dengan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Aspek Hukum Dan Legalitas.


Memutuskan untuk berbisnis tidaklah mudah bila konsekwensinya tidak
dipertimbangkan akan menuai resiko yang lebih besar bagi anda, jadi hal ini harus
diperhitungkan bila memulai memutuskan untuk mengelola sebuah usaha, karena
bisnis membutuhkan waktu yang lama, dan bahkan seumur hidup. Sementara orang
berpendapat bahwa membuat perusahaan yang berbadan hukum itu membutuhkan
biaya yang sangat besar, tetapi untuk menjadi perusahaan yang besar butuh persaratan
tertentu, yakni Badan hukum, Sistim kepemilikan tunggal, atau persekutuan (firma, CV).
Perusahaan2 besar banyak menentukan pemasoknya punya dasar hukum, legalitas
yang pasti, beserta perizinannya. Olehnya itu bila bisnis anda ingin tumbuh dan
berkembang untuk jangka waktu lama, maka mutlak bisnis anda harus disyahkan oleh
pihak yang berwenang, dilegalisasi dan mendapatkan izin dari pemerintah.

Ada 3 jenis kepemilikan dalam (ownership) kepemilikan usaha.


1. Kepemilikan tunggal.
a. Ciri Cirinya:
- Bila anda tidak bermaksud mempunyai kantor atau anda ingin berbisnis
dirumah saja.
- Bila usaha anda hanya sekedar ingin berbisnis coba coba dahulu, atau tidak
ingin mempunyai laba yang besar dan cuma ingin belajar.
b. Keuntungannya.
- Administrasinya lebih ringan, setelah anda mengurus perizinan usaha contoh
SIUP, anda tidak dituntut untuk membuat laporan akhir tahun atau laporan
laporan lainnya kepada rekan bisnis anda, karena anda adalah pemilik
tunggal.
- Lebih fleksibel dalam mengambil keputusan.
- Mudah untuk dihentikan atau dilanjutkan ke jenis pemilikan lainnya, contoh
beralih ke perseroan terbatas (PT).
- Keuntungan usaha adalah milik sendiri karena anda adalah pemilik tungga
c. Kerugiannya.
- Sulit menjadi perusahaan besar karena mengandalkan kekuatan individu.
- Nama bisnis anda bisa dicuri oleh orang lain karena tidak berkekuatan
hokum.
- Tidak bisa menjalin hubungan dengan perusahaan yang berscala besar,
multinasional lainnya, atau badan hokum yang mempunyai persyaratan ketat.
- Tidak bisa melakukan eksport atau import dari dan keluar negeri kecuali
melalui perusahaan lain.
- Resiko kegagalan ditanggung sendiri.
- Tidak rem atau control dalam mengendalikan perusahaan, karena anda
adalah pemilik tungal.
- Sulit untuk meminjam uang di Bank.
- Kurang krebilitas perusahaan anda karena klien lebih suka pada perusahaan
yang berbadan hokum.

2. Persekutuan (Partnership).
a. Ciri Cirinya.
- Pemiliknya lebih dari satu.
- Sumber investasi bersifat pribadi berdasarkan persekutuan.
- Tanggungjawab pribadi dan tidak terbatas.
- Manajemen sesuai dengan perjanjian.
- Kontinuitas perusahan bisa berakhir karena ke3matian pemilik atau
keputusan dari sekutu, contoh firma, CV (Persekutuan Komanditer).
b. Keuntungannya.
- Ada mitra berarti ada tempat untuk bertukar pikiran, diskusi tentang strategi,
dan koloborasi pekerjaan dalam sebuah usaha.
- Ada mitra berarti menjadi pengontrol pekerjaan, begitu juga anda bisa
mengontrol pekerjaan dari mitra anda.
- Ada mitra berarti berbagi resiko kerugian atau hal lainnya.
- Bila mitra mempunyai keahlian yang menunjang keahlian yang anda miliki,
maka usaha semakin kokoh.
- Bisa saling belajar dari satu sama lainnya.
c. Kerugiannya.
- Perlunya saling memahami satu sama lainnya karena dua atau lebih
pemikiran, sifat dan karakter berbeda mempunyai kesulitan sehingga sering
bisnis tidak bertahan lama.
- Sering terjadi masalah keuangan pada saat usaha belum untung ataupun
saat bisnisnya menguntungkan.
- Pembagian beban kerja sering menjadi masalah, karena masing masing ingin
memikirkan pekerjaannya yang menguntungkan bagi dirinya.
- Dalam koordinasi pekerjaan dalam mengelola usaha banyak orang (mitra)
yang ingin menjadi pimpinannya. Egonya muncul, ingin dihormati oleh
bawahan sehingga masing masing mitra berpengaruh terhadap arah
organisasi, sehingga keutuhan tim lebih labil.
3. Badan Hukum Berbentuk Perseroan Terbatas. (PT).
a. Ciri cirinya.
- Struktur kepemilikannya diwakili oleh besarnya setoran modal atau nilai
saham.
- Jumlah pemegang saham tidak terbatas.
- Pemegang saham bisa perorangan atau badan hokum, pemerintah dan lain
lain.
- Para pemegang saham menunjuk komisaris sebagai pengawas atas
pelaksanaan operasional bisnisnya dan dipimpin oleh seorang Komisaris
Utama.
- Kontiunitas kepemilikan usaha didasarkan sesuai dengan anggaran dasar,
bisa bersifat abadi atau bisa dalam jangka waktu tertentu.
- Pertanggungjawaban sesuai dengan jumlah sahamnya atau yang
diinvestasikan.
- Disahkan oleh notaries untuk mengesahkan Badan Hukumnya.
b. Keuntungan.
- Punya kridibilitas yang bisa dipertanggung jawabkan, sehingga klien atau
konsumen lebih cenderung memilih perusahaan yang berbadan hokum,
disbanding perusahaan yang tidak berbadan hokum.
- Punya waktu usaha yang lebih lama.
- Tanggungjawab jelas antara pemilik dan pengelola usaha.
- Bisa berhubungan dengan perusahaan asing dari luar negeri atau
perusahaan multinasional dengan tujuan untuk export maupun import produk
atau barang.
- Tidak kuatir bila bisnisnya akan menjadi besar.
- Bisa mendaptkan kredit dari Bank.
- Lebih muda untuk mencari investor.
- Krayawan merasa aman bekerja karena ada sistim yang jelas dan sah
(disetujui pemerintah).
- Jelas perbedaan antara pemilik dan pengelola.

c. Kerugian.
- Membutuhkan biaya administrasi yang lebih besar.
- Lebih banyak pekerjaan administrasinya.
- Ada biaya pajak atas pendapatan perusahaan dan secara pribadi dari
pemiliknya.
- Bisnis berbadan hokum membutuhkan uang cukup besar untuk membuatnya
dan menutupnya.

Aspek Legalitas Perizinan usaha untuk Badan Hukum.

Sebelum memulai bisnis perlu diperhatikan aspek legalitas dan prosedur perizinan
usaha anda, agar dikemudian hari tidak menimbulkan masalah besar bagi kelangsunan
bisnis anda. Periksa peraturan pemerintah dan perturan pemerintah daerah setempat,
cari informasi tentang peraturan lingkungan. Langkah-langkah yang diketahui dalam
mendirikan usaha yang berbadan hukum :

1. Buatlah surat izin usaha, anatra lain buat keterangan domisili melalui RT, RW, Lurah
dan Kecamatan. Dan buat Akte Pendirian perusahaan apalagi bersifat partnership,
mis Firma, CV, atau PT. didepan notaris.
2. Melakukan setoran modal; sebelum membuat akte sudah pasti notaris akan
menanyakan berapa persentase saham untuk masing masing pemilik. Olehnya itu
harus membuat nomor rekening atas nama perusahaan. Melakukan setoran modal,
dan menyerahkan bukti setoran tersebut ke notaris.
3. Membuat Nama Perusahaan Logo dan Merk.
4. Membuat Nomor pokok wajib pajak.
5. Mendaftarkan dan mengesahkan perusahaan anda kedepartemen terkait; seperti
departemen Kehakiman, Departemen tenaga kerja, Departemen perindustrian dan
perdagangan, departemen pekerjaan umum dan parawisata. Selain hal diatas perlu
mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ke departemen perindustrian dan
perdagangan bila perusahaan anda bersifat perdagangan.

MERENCANAKAN VISI DAN MISI BISNIS

Dari seribu orang ditanya apakah anda ingin sukses, jawabannya sudah pasti ya?.. tapi
bila ditanya bagaimana cara anda meraih kesuksesan, (cita-cita dan mimpi-mimpi anda)
dan sudahkah anda mepunyai cita-cita dan tujuan dimasa yang akan datang?. Mungkin
sebagian besar menyatakan belum direncanakan, atau belum pasti mau jadi apa nanti.
Kalau jawaban demikian baru disebut angan-angan bukan Visi. Bila bermimpi dan
bercita-cita saja lalu anda merasa takut lalu anda belum tahu, kapan anda sukses, dan
buat apa anda belajar dikelas? Itu berbahaya untuk masa depan anda. Untuk
mengatasinya Anda segera harus berubah, dan berpikir tentang rencana serta tujuan
anda belajar dikelas.
Perbedaaan antara orang sukses dan orang gagal atau wirausahawan yang sukses
dengan wirausahawan yang gagal itu karena mereka tidak tahu dan belum mempunyai
visi dan misi untuk meraih tujuan keinginannya.

Apa itu Visi dalam wirausahawan;


Visi adalah sebuah angan-angan atau imajinasi dari sesorang tentang usaha atau
bisnis untuk diri anda disatu saat nanti. Jadi visi dapat dikatakan juga sebagai sebuah
tujuan,keinginan atau angan-angan (gambaran) masa depan perusahaan yang anda
bangun, pilih, dan besarkan pada satu saat nanti. Visi itu membicarakan dan berkhayal
tentang :
1. Wawasan yang menjadi tolak ukur arah gerak pertumbuhan bisnis anda.
2. Sosok tentang Anda dan usaha anda dimasa akan datang seperti apa?..
3. Bentuk usaha anda sebesar apa?..
4. Alasan anda memasuki usaha apa?
5. Imajinasi dari posisi usaha anda dan kemana usaha anda harus dibawah? Dimana
pada satu saat nanti?, apakah akan menjadi besar?.

Visi yang ideal haruslah bersifat :


1. Sederhana (simple), sehingga mudah dipaham, mudah diimajinasikan. (jangan
terlalu rumit berangan-angan).
2. Bisa terukur (measurable); bila mana visi tidak sesuai dengan kondisi dan situasi
anda sendiri atau terlalu muluk -muluk, akan sulit terwujud maka visi akan berubah
menjadi fiksi, khayalan semu, atau mustahil untuk diwujudkan.
3. Terjangkau (reachable); bila visi terukur, sederhana, tetapi tidak mungkin untuk
diwujutkan maka visi itu bukanlah visi yang ideal buat anda, dan mungkin visi itu
ideal buat orang lain.
4. Alasannya (reason); visi juga mengandung unsur pokok yaitu apa alasan anda
membangun usaha, tanpa alasan yang kuat maka visi akan kehilangan semangat
dan gairahnya.
5. Ambisius; visi juga harus punya ambisi agar tidak kehilangan energy, ambisi yang
baik juga memperhitungkan hal-hal yang tidak mungkin dicapai.
6. Periode waktu (time frame); visi itu juga punya target waktu pencapaian yang jelas,
waktu itu menentukan idealnya visi anda atau tidak.
7. Bersifat strategis (strategic); visi yang tidak strategis maka tidak begitu besar
dampaknya bagi usaha, sifat strategis bisa menjadi tujuan untuk bersaing, ada
unsur pembedaanya dengan usaha yang lain, bisa menjadi motivator.
8. Komunikatif; Jika visi tidak dapat dikomunikasikan atau terlalu rumit (tidak
sederhana), maka yang akan mengerti hanya anda, dan akan sulit terwujud karena
orang-orang anda yang akan membantu mewujudkannya tidak paham.

MISI. Secara singkat misi adalah bagaimana dan cara apa mewujudkan visi anda.
Ada pemikiran lain yang mengatakan misi adalah suatu usaha, pemikiran, langkah
langkah secara formal untuk mewujudkan sebuah visi. Misi mengandung hal-hal
sebagai berikut :

1. Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi (goal)


2. Menyatakn tindakan apa yang harus dilakukan dan langkah langkahnya.
3. Mengapa bisnis anda itu harus berkembang.
4. Bagaimana anda harus mewujudkan tujuan anda.

Langkah-Langkah menyusun Visi dan Misi.

1. Berani mengambil keputusan dan resiko.


2. Memutuskan untuk menjadi wirausaha mandiri.
3. Menumbuhkan sifat pantang menyerah.
4. Mampu mengelola konflik menjadi konflik yang positif.
5. Merencanakan strategi yang akan dirumuskan.

MENYUSUN STRUKTUR ORGANISASI, MANAJEMEN DAN PERSIAPAN SDM

Jika bisnis dimulai atau dipasarkan seorang wirausaha sudah harus mempersiapkan
manajemen operasional dan strukturnya untuk diisi orang-orang yang tepat. Namun
wirausahaan yang mulai bisnisnya dari skala kecil, strukturnya dibuat dengan skala
organisasi yang kecil dengan visi jangka panjang sehingga suatu ketika tidak terjadi
kendala-kendala organisasi bila bisnisnya bertumbuh dan berkembang menjadi besar.

Manajemen Organisasi
Menurut Marry Parker Follet, manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Sedang James A.F. Stoner, menyatakan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya, agar
tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Alasan mengapa manajemen diperlukan dalam mengelola bisnis :
1. Manajemen merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan organisasi dan
mewujudkan rencana bisnis.
2. Manajemen digunakan untuk keseimbangan diantara tujuan-tujuan organisasi yang
saling bertentangan dengan pihak pihak yang berkepentingan, misalnya tujuan
pemilik usaha dan tujuan pengelola usaha. Tujuan pemasaran dengan tujuan
produksi dan penjualan, tujuan perusahaan dan tujuan karyawan.
3. Manajemen digunakan untuk penilaian kinerja dalam aspek efisien dan efektif dalam
mencapai tujuan organisasi.

Type Struktur organisasi dapat dilakukan dengan 3 cara:


1. Menurut fungsinya;
Organisasi menurut fungsi bisa menyatukan semua orang yang terlibat dalam suatu
aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi dalam suatu
Departemen

2. Menurut pasar atau produksi;


Struktur organisasi berdasarkan produk adalah pendekatan perencanaan
berdasarkan jenis produk yang dijual kepada konsumen berdasarkan organisasinya
dalam menentukan departemen dari proses produksi, pemasaran, dan distribusinya.

3. Bentuk Matrik;
Menggunakan pendekatan dimana setiap karyawan melapor kepada manajer
funsional atau manajer devisinya ataupun manajer proyek, sesuai dengan
pekerjaaan dan tanggungjawab diberikan padanya. Sistim ini sering disebut sebagai
komando berganda karena mengabungkan organisasi fungsional dan produk atau
pasarnya. Akibatnya seorang karyawan akan mempunyai dua orang atasan, bekerja
dengan 2 garis komando.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Kesuksesan wirausahaan tidak lepas dari kesuksesan memilih, mengerucut,


menyeleksi, dan mengendalikan sumber daya manusia. Mengapa karena semuanya
baik dari segi perencanaan, pengorgnisasian, pengarahan, pengawasan dan
pengendalian tergantung dari kualitas sumber daya manusianya.

Aktivitas dasar manajemen Sumber Daya Manusia yaitu :

1. Perencanaan sumber daya manusia;


Memastikan bahwa sumber daya manusia yang diperlukan akan selalu terpenuhi
secara memadai. Dapat dilakukan dengan analisa faktor Internal, misalnya
kebutuhan akan ketrampilan yang ada sekarang, faktor external yakni pasar tenaga
kerja, kualitas lulusan dan tingkat kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas.
2. Perekrutan.
Perekrutan bisa dilakukan dari dalam internal misalnya rekomendasi dari orang
dalam, dan external melalui iklan media, lembaga perekrutan.
3. Seleksi.
Proses seleksi merupakan kelanjutan dari perekrutan, dan hasil proses seleksi
dapat diketahui kualitas hasil proses seleksi.
4. Sosialisasi.
Proses sosialisasi dilakukan setelah proses seleksi, setelah itu dilanjutkan dengan
proses orientasi untuk membantu orang menyesuaikan diri.
5. Pelatihan.
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusi
bagi efektivitas organisasi.
6. Penilaian Prestasi Kerja.
Dapat dilakukan dengan membandingkan prestasi kerja seseorang dengan standar.
Melakukan evaluasi bila prestasi kerja menurun.
7. Promosi, transfer, demosi, dan PHK. Hasil kerja karayawan oleh oranisasi perlu
ditindak lanjuti apakah promosi, demosi, transfer dan PHK sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai