SISTEM RANGKA
KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH
TINGKAT 1 D IV-A
KESEHATAN LINGKUNGAN
JAKARTA, 2015
1. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan
melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan torso.
2. Rangka apendikular terdiri dari tulang yang membentuk lengan tungkai,dan
tulang pektoral serta tojolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan
tungkai pada rangka aksial.
3. Persendian adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.
2. Pergerakan
3. Perlindungan
2. Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada substansi
dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
a. Substansi dasar
b. Garam-garam tulang
3. Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang kompak, kedua jenis
tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi porositasnya berbeda
a. Tulang kompak
b. Tulang cancellus
c. Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung pada
jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama
Tulang-tulang dalam tubuh manusia lebih kurang berjumlah 200 buah. Komponen
– komponen penyusun tulang adalah air (25%), zat organic berupa serabut (30%), dan zat
mineral terutama kalsium fosfat dan sedikit garam magnesium ( 45%).
Tulang pipa berbentuk seperti tabung yang kedua ujungnya bulat (epifisis) dan
bagian tengah silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian terdiri-dari tulang kompak
(tulang padat) dengan sedikit komponen tulang spongiosa (tulang berongga-rongga).
Pada bagian dalam terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh: Tulang paha,
tungkai bawah, serta lengan atas dan lengan bawah.
2. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang
ini mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh: tulang
telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3. Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan lempengan lebar. Tulang pipih ini
tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii.
Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran
tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh
tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang
keras :
Tulang keras dibedakan menjadi dua , yaitu tulang kompak dan tulang spons
(tulang berongga). Pada tulang keras atau tulang kompak, matriks tulang rapat dan
padat, misalnya pada tulang pipa.
Pada tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi
oleh jaringan sumsum tulang. Apabila berwarna merah, berarti mengandung sel-sel
darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila berwarna kuning, berarti
mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.
1. Tulang Tengkorak
Gambar 1. Tulang tengkorak
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk
rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung dan memberi bentuk
wajah. Tulang muka terdiri dari 2 tulang rahang atas (os. maxilla), 2 tulang rahang
bawah (os. mandibula), 2 tulang pipi (os. zygomaticum), 2 tulang air mata (os.
lacrimale), 2 tulang hidung (os. nasale), 2 tulang langit-langit (os. pallatum) dan 1
tulang lidah (os. hyoideum)
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang
seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh serta merupakan tempat pelekatan tulang
rusuk. Tulang belakang tersusun dari 33 ruas tulang tidak beraturan (Gambar 2.). Setiap
segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Seluruh gerakan tiap segmen
dapat digabung sehingga memungkinkan seseorang untuk membungkukkan tubuh.
Tulang belakang terdiri dari:
Ruas pertama dari tulang leher (tulang atlas) berhubungan dengan tempurung
kepala karena adanya persendian yaitu sendi putar, sedangkan ruas kedua berupa tulang
pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan
gerakan ke atas dan ke bawah serta gerakan menggeleng.
Pada bagian kiri dan kanan ruas-ruas tulang punggung merupakan tempat
melekatnya tulang rusuk.
Tulang dada berbentuk pipih seperti pisau belati (Gambar 3.). Pada tulang dada terdiri
dari 3 bagian, yaitu:
Os. corpus sterni merupakan tempat melekatnya 9 pasang tulang rusuk berikutnya (6
pasang tulang rusuk sejati dan 3 pasang tulang rusuk palsu).
Os. xiphoid processus merupakan bagian paling bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan.
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang
dada, tulang rusuk membentuk rongga dada untuk melindungi jantung, hati dan paru-
paru. Tulang rusuk pada manusia berjumlah 12 pasang yang dapat digolongkan menjadi 3
kelompok, yaitu:
Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang rusuk sejati melekat
pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat
pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang
punggung.
Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang rusuk melayang
tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada
segmen tulang punggung.
RANGKA APENDIKULAR
Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. Pada bagian bawah memiliki
dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki
kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
Karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan
oleh ligamen
Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan
dengan tulang-tulang jari (palanges)
Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga
buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
A. Girdel Pektoral/Gelang bahu
B. Lengan atas
Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah dan tulang tangan.
1. Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari bagian kepala
membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher anatomis,
dan bagian batang yang memanjang ke arah distal.
a. Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil, terletak di ujung atas batang
tulang dan memberikan tempat untuk pelekatan otot.
b. batang tulang di bawah tuberkel menyempit menuju suatu bidang yang di
sebut leher surgikal karena kecenderungan humerus untuk mengalami
fraktur di area ini.
c. bagian tengah batang tulang ke bawah adalah tuberositas deltoid kasar
yang berfungsi untuk tempat perlengkapan otot deltoid.
d. bagian ujung bawah dari tulang humerus melebar dan masuk ke dalam
tonjolan epikondilus medial dan lateral tempat asal otot –otot lengan atas
dan tangan. Saraf ulnar memenjang di belakang epikondilus medial dan
responsive terhadap tiupan atau tekanan, sehingga mengakibatkan “ sensasi
kesemutan pada tulang”.
e. permukaan artikuler tersusun dari kapitulum lateral (kepala kecil), yang
menerima tulang radius lengan bawah, dan troklea(pullet), tempat tulang
ulna lengan bawah bergerak.
f. prosesus koronoid terletak di atas troklea pada permukaan anterior, sedang
prosesus olekranom juga terletak di atas troklea, tetapi di permukaan
posterior. Indentasi ini berfungsi untuk menerima bagian – bagian dari tulang
lengan bawah saat tulang-tulang tersebut bergerak.
2. Tulang – tulang ari lengan bawah adalah ulna sisi medial dan tulang radius
disisi lateral ( sisi ibu jari) yang di hubungkan denagn suatu jaringan ikat fleksibel,
membrane interoseus.
a. ulna
(1) ujung proksimal ( ujung atas ) tulang ulna tampak seperti pilinan yang terurai.
Bagian atas pilinan tersebut adalah prosesus elekranon, yang masuk dengan
pas ke dalam fosa elekranon humerus saat lengan bawah berekstensi penuh.
Bagian bawah pilinan adalah prosesus kolonoid,yang masuk dengan pas
kedalam fosa koronoid humerus saat lengan bawah berfleksi penuh.Takik
radial,yang terletak dibawah prosesus koronoid,mengakomudasi bagian kepala
dari tulang radius.
(2) Ujuang distal (Bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang yang
di sebut kepala. Bagian ini beratikulasi dengan prosesus ulnar tulang
radius.Bagian kepala memanjang keatas prosesus stiloid tulang ulna.
b. radius
(1) Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus yang berarti
kulasi dengan kapitulum humerus dan takik radial tulang ulna.
(2) Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak pada batang
radius tepat dibawah bagian kepala
(3) Ujung distal tulang radius memiliki permukaan karpal konkaf yang berarti
kulasi dengan tulang pergelangan tangan,sebuah takik ulnar pada permukaan
medialnya untuk berartikulasi dengan tulang ulna, dan sebuah prosesus stiloid
disisi lateral.
C. Girdel pelvis
3. Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga
rangkaian. Tulang Tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi
berukuran lebih besar : tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal
tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.
a. Ada tujuh tulang tarsal
1. Tulang Talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan
maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki.
Oleh karena itu, bagian ini menopang seluruh berat tungkai, yang
tersebar setengah kebawah ke arah tumit dan setengah lagi kedepan
pada tulang – tulang pembentuk lengkung kaki.
2. Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang
talus menjadi tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan meredam
goncangan saat tumit menginjak tanah.
3. Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf
untuk berartikulasi dengan talus dan permukaan arterior berbentuk
konveks untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.
4. Ketriga tulang kuneiform yang berbentuk baji, diberi nomor dari sisi
medial ke sisi lateral, sebagai kuneiform pertama, kedua, dan ketiga.
Masing – masing tulang berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor
sama: tulang kunieform ketiga juga berartikulasi denga tulang tarsal
ketujuh, yaitu tulang kuboid. Tulang kuneiform ini berbentuk arkus
transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki.
5. Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal
keempat dan kelima: di sisi posterior, tulang ini berartikulasi dengan
kalkaneus.
b. Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal
yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar batang, dan bagian
kepala.
1. Tulang – tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor danri satu
sampai lima, mulai dari sisi medial ibu jari kaki.
2. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal. Bagian kepalanya
berartikulasi degan falang.
3. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki.
4. Bagian kepala metatarsal pertama memiliki dua tulang sesamoid yang
melekat pada permukaan platarnya.
c. Ke-14 falang pada jari – jari kaki, seperti halnya falang jari tangan, tersusun
dalam barisan proksimal, medial, dan distal. Ibu jari kaki hanya memiliki
falang proksimal dan distal.
Suatu artikulasi atau persendian, terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu,
adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Persendian dapat
diklasifikasi menurut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara
tulang – tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan yang berhubungan dengan
persendian tersebut): dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan
yang mungkin dilakukan pada persendian).
1. Persendian Fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan
ikat fibrosa.
2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan
kartilago.
3. Persendian sinovial memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan
ligamen artikular yang membungkusnya.
1. Sendi sinartrosis atau sendi mati. Secara struktural, persendian ini di bungkus
dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan jaringan ikat fibrosa
rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh sutura adalah sutura
sagital dan sutura parietal.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantong tulang. Seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong)
tulang rahang. Pada contoh tersebut, jaringan ikat fibrosa yang terlihat adalah
ligamen peridontal.
3. Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas , disebut juga sendi sinovial
(berasal dari kata yunani yang berarti “ dengan telur”). Sendi ini memiliki rongga
sendi yang berisi cairan sinovia, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung
kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular.
a.Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna
putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada
sendi.
2. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau terpisah dari kapsul melalui
envaginasi kapsul.
2. Sendi Peluru : Sendi yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan
tulang lengan atas dengan tulang belikat, dan tulang paha dengan gelang panggul
3. Sendi Gulung : Hanya terjadi sedikit gerakan dan dapat mengitari poros.
4. Sendi Engsel : Sendi yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara
tulang lengan atas dan tulang hasta.
5. Sendi Putar : Sendi yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan
tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
6. Sendi Pelana : Sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala
arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Pergerakan
Pergerakan pada sendi sinovial merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang-
tulang yang membentuk artikulasi. Otot tersebut memberikan tenaga, tulang berfungsi
sebagai pengungkit, dan sendi berfungsi sebagai penumpu.
1. Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sedut antara dua tulang atau duan
bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan),
menekuk lutut (menggerakkan tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso
kea rah samping.
a. Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kea rah depan
(meninggikan bagian dorsal kaki)
b. Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
2. Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua
bagian tubuh.
3. Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat
lengan berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan
abduksi jari tangan dan jari kaki.
4. Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis
utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
5. Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu sendiri
tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk
menyatakan “tidak”.
a. Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang
mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang.
6. Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk
membuat ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk
putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu,
trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut.
7. Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai
menghadap ke dalam atau kea rah medial.
8. Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki
menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna
untuk berjalan diatas daerah yang rusak dan berbatu-batu.
9. Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah
ke depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
10. Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti saat
meretraksi girdle pektoral untuk membusungkan dada.
11. Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan
mulut (mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
12. Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat
membuka mulut.
a. Kifosis (bungkuk)
Penyebab tulang bungkuk biasanya disebabkan oleh beberapa hal misalnya : Ruas-
ruas tulang belakang pada dada terlalu melengkung ke sebelah dalam karena selalu
mendapat tekanan yang berat dari atas.
Pencegahan : Melakukan terapi latihan fisik : Latihan fisik bisa dilakukan dengan
latihan yang kadarnya adalah ringan sesuai kemampuan tulang punggung anda.
Anda bisa melakukan peregangan secara sederhana, latihan berenang, olahraga
fitness dengan gerakan seated cable row. Anda bisa mencari referensinya dari
internet atau buku-buku olahraga untuk kesehatan tulang punggung anda. Jangan
pernah melakukan latihan fisik melebihi batas kemampuan anda.
Rajin minum susu dan mengkonsumsi makanan tinggi kalsium sejak dini :
Mengkonsumsi makanan yang berkalsium tinggi dan rajin meminum susu sejak
dini juga bisa mencegah terjadinya kifosis di usia lanjut.
Berkonsultasi ke dokter : Jika anda telah merasakan kifosis bisa juga dengan
langsung berkonsultasi ke dokter spesialis tulang punggung. Dokter akan
memberikan saran dan mungkin juga obat serta terapi yang tepat untuk kondisi
kifosis anda.
Penyebab kelainan tulang lordosis ini biasanya karena kebiasaan waktu kanak-
kanak tidur dengan bantal di bawah pinggang.
Penyebab bahu miring adalah membiasakan menyandang beban yang berat pada
bahu sebelah kanan saja.
Kedua, renang
Salah satu olahraga yang bisa dilakukan secara fun dan enjoy adalah renang.
Renang yang dilakukan adalah gaya bebas. Kuncinya, Anda harus menjaga
keseimbangan antara penggunaan bagian kanan dan kiri diri Anda.
d. Layuh semu
Layuh semu adalah infeksi sifilis pada anak dalam kandungan yang mengakibatkan
rusaknya cakra epifisa sehingga tulang-tulang anggota geraknya menjadi layuh.
f. Fraktura
g. Fisura
Fisura adalah tulangnya retak dan kalus (sambungan tuiang) dibentuk dengan
cepat.
j. Clubfoot
Juga dikenal sebagai talipes equinovarus, itu adalah kelainan bawaan yang
paling umum yang mempengaruhi sendi kaki. Pada bayi yang lahir dengan
gangguan ini, satu kaki atau kedua kaki titik ke bawah kemudian ke dalam,
sehingga sulit bagi mereka untuk berjalan dan bergerak.
Juga dikenal sebagai penyakit tulang rapuh, anomali genetik ini menyebabkan
rendahnya produksi tulang rawan menyebabkan tulang rapuh, sendi longgar, dan
sklera biru. Hal ini juga diwariskan dalam pola autosomal dominan.
l. Osteoporosis
Ini adalah kelainan bawaan langka dimana tulang reabsorpsi diubah karena
osteoklas disfungsional. Hal ini menyebabkan peningkatan kepadatan tulang dan
pengerasan tulang.
n. Kanker osteosarcoma
Ini adalah jenis kanker tulang yang melibatkan pertumbuhan tumor kanker di
daerah yang tumbuh cepat tulang. Hal ini sebagian besar terjadi selama masa
kanak-kanak dan remaja, dengan usia rata-rata diagnosis adalah 15 tahun.
p. Poliomielitis
Juga disebut polio, penyakit ini sangat menular dan menular dan disebabkan
oleh tiga jenis virus polio. Ini mempengaruhi sistem saraf yang dihasilkan
menjadi kelumpuhan parsial atau total. Hal ini sering menular melalui hubungan
fecal-oral. Sedangkan 90-95% dari orang mungkin tidak menunjukkan gejala
apapun, ada beberapa orang yang mengalami gejala ringan seperti mual, demam,
nafsu makan menurun, sembelit, dll Ada tiga jenis penyakit polio-Abortive
poliomyelitis, Non-paralitik poliomyelitis dan paralitik poliomyelitis .
Pencegahan Penyakit Polio Pada Bayi dapat dilakukan sedini mungkin dengan
memberikan imunisasi secara simultan kepada bayi. Yaitu di mana imunisasi
diberikan secara langsung dalam satu kali pertemuan, namun dengan beberapa
suntikan. Mungkin banya orang tua yang merasa tidak tega dengan pemberian
imunisasi simultan ini, karena bayi akan disuntik beberapa kali dalam jarak yang
pendek. Tetapi tidak perlu khawatir karena cara ini sangat aman.
1. Terkilir
Terkilir adalah cedera sendi yang dapat meregangkan atau mungkin melukai
ligamen atau tendon yang membungkus sendi. Hal ini biasanya terjadi akibat
berputar dengan tiba-tiba atau tubrukan pada sendi. Terkilit jarang terjadi pada
lutut, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki. Terkilir adalah cedera ringan
yang tidak menyebabkan rupture jaringan.
PENCEGAHAN
Pada orang yang mudah terkilir, cedera berikutnya dapat dicegah dengan
memakai ankle brace dan memasang suatu alat di sepatu untuk menstabilkan
kaki dan pergelangan kaki
2. Dislokasi.
Dislokasi, juga disebut luksasi, mengacu pada keadaan dimana terjadi kesalahan
letak permukaan artikulasi suatu persendiaan. Persendiaan lutut dan bahu
merupakan sendi rawan terhadap terjadinya dislokasi.
3. Bursitis,
Peradangan pada bursa yang menyatu dengan sendi, terjadi akibat eksersi sendi
yang berlebihan atau karena infeksi. Peristiwa ini paling sering terjadi pada
bursa subakromial di bahu dan mengakibatkan nyeri dan pergerakan sendi bahu
yang terbatas atau pada bursa antara Prosesus olekranon dan kulit (tennis
elbow). Bursitis prepatelar (biasa disebut “ housemaid’s knee) mungkin terjadi
akibat sering berlutut.
4. Artritis
5. Osteoartritis
1. Gejala penyakit ini jarang muncul pada usia 40 tahun, dan pada akhirnya
setiap orang akan mengalami osteoartritis sampai derajat keparahan tertentu.
6. Artritis Gouti, yang menyerang sebagian besar laki-laki dewasa adalah akibat
kelainan metabolisme asam nukleat, yang menyebabkan penumpukan asam urat
dalm persendian tertentu.
7. Artritis infeksius terjadi saat bakteri atau produk bakteri tersebut berdiam dalam
persendian dan mengakibatkan peradangan.
1. Artritis Gonokokus menyebabkan nyeri akut dan terjadi akibat invasi
organisme penyebab gonore ke dalam sendi.
Aryulina, Diah, dkk.. 2007. Biologi 2 SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
http://dianhusadaalimaniamj.blogspot.com/p/articaltion-dan-body-movement.html
http://www.materibiologi.com/kelainan-pada-tulang-manusia-dan-penyebabnya/
http://www.sridianti.com/gangguan-penyakit-kelainan-sistem-rangka-manusia.html
https://mansurmok.wordpress.com/ilmu-pengetahuan/sistem-rangka/
http://dianhusadaalimaniamj.blogspot.com/p/struktur-anatomi-axial-skeleton.html
http://ridhohandoko.blogspot.com/2013/04/makalah-sistem-rangka-organisasi-sistem.html
http://dianhusadaalimaniamj.blogspot.com/p/struktur-anatomi-appendicular-skeleton.html