Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman yang sangat berkembang pesat ini, kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi yang sangat pesat membawa perubahan yang besar di masyarakat.
Sistem komunikasi dan pertukaran informasi global melalui internet bisa
dilakukan kapan saja dan tanpa terhalang jauhnya tempat. Dalam dunia kesehatan
khususnya keperawatan, sistem informasi juga digunakan.
Pada tahun 2007 sistem informasi kesehatan pernah digunakan Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung di 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kotamadya,
dilaksankan di 47 puskesmas termasuk Kabupaten Belitung yang mendapat
bantuan sistem informasi puskesmas di 9 (sembilan) puskesmas. Namun dalam
pelaksanaannya banyak mendapat masalah dalam operasional simpus di
puskesmas mulai dengan kurangnya pendampingan dari pihak Dinas Kesehatan
Provinsi, juga dari pihak pengembang atau vendor, adanya mutasi atau
perpindahan petugas simpus yang telah dilatih, pemangkasan anggaran,
kurangnya biaya pemeliharan operasional dan pengembangan, kurangnya
Sumberdaya (SDM) yang mengusai teknologi informasi (IT), adanya masalah
yang berkaitan dengan jaringan (konektivitas) dan masih adanya beberapa fasilitas
kesehatan yang belum mendapat aliran listrik dari PLN selama 24 jam, sehingga
dalam pelaksanaannya mengalami kegagalan
Sebuah manajemen Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah proses dimana
data kesehatan dicatat, direkam, disimpan, diambil dan diproses untuk sistem
pelaporan dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan secara luas
mencakup aspek manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian fasilitas layanan kesehatan di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten.

1
Menurut Word Health Organization (2000) untuk mewujudkan hal tersebut
informasi kesehatan harus dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambil keputusan pada tiap tingkatan manajemen kesehatan.
Sistem informasi keperawatan diartikan sebagai bagian dari sistem informasi
pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan aspek keperawatan, khususnya
mempertahankan dokumentasi keperawatan (Malliarow dan Ziga, 2009).
Keperawatan menggunakan sistem informasi dalam rangka mengkaji kondisi
pasien, mempersiapkan perencanaan keperawatan, dokumentasi keperawatan, dan
mengontrol kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu teknologi informasi
memberikan manfaat terhadap patient safety dengan meningkatkan komunikasi
dan pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana batasan teknologi informasi umum dengan layanan keperawatan ?
2. Apa peran teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan ?
3. Apa saja dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan keperawatan?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen informasi keperawatan ?
5. Apa sajakah manfaat dan hambatan menggunakan sistem informasi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui batasan teknologi informasi umum dengan layanan keperawatan.
2. Mengetahui teknologi informasi bagi layanan pemberian asuhan keperawatan.
3. Mengetahui dampak teknologi informasi pada pengguna asuhan keperawatan.
4. Mengetahui manajemen informasi keperawatan.
5. Mengetahui manfaat dan hambatan menggunakan sistem informasi.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Batasan Teknologi Informasi Umum dengan Layanan Keperawatan


Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia
mengalami perubahan-perubahan agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Namun hendaknya segala perubahan dibatasi dengan aturan hukum negara dan
budaya bangsa Indonesia. Bukan menuntut manusia menyesuaikan dengan
perubahan akibat teknologi informasi, tetapi disesuaikan perubahan teknologi
informasi dengan manusia.
Pengguna atau pemakai berperan penting dalam memaksimalkan kinerja
teknologi informasi. Sehingga kita harus mengetahui cara menggunakan
tekhnologi secara beretika. Apabila pengguna mengetahui maka tidak akan terjadi
pelanggaran hak ataupun privasi.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet
telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di dunia
keperawatan. Internet telah menjadi sumber informasi terbesar, terlengkap, dan
terbaru dalam bidang kedokteran. Selain itu, kalangan medis di seluruh dunia kini
sudah dapat saling berkomunikasi. Internet juga berperan sebagai forum-forum
diskusi ilmiah para kalangan medis.

B. Peran Teknologi Informasi bagi Layanan Pemberian Asuhan Keperawatan


Proses keperawatan adalah pendekatan penyelesaian masalah yang sistematik
untuk merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan yang melibatkan lima
fase, antra lain: Pengkajian keperawatan, identifikasi masalah keperawatan,
perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan
(Slevin & Basford, 2006).

3
1. Kegunaan sistem informasi dalam proses dokumentasi asuhan
keperawatan, yaitu:
a. Mminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca kemudian
meningkatkan akurasi dalam interpretasi data
b. Menghilangkan pengulangan ketika dilakukan pencatatan informasi
c. Meningkatkan ketepatan waktu dalam dokumentasi
d. Menyediakan data yang berkualitas
e. Melindungi keamanan data
2. Peran Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dapat dilihat dari adanya aplikasi asuhan
keperawatan. Aplikasi merupakan aplikasi berbasis web dan untuk dapat
mengakses aplikasi dibutuhkan browser (Mozilla firefox atau Google
Chrome). Pada halaman browser akan muncul seperti pada gambar

4
Pengelolaan Basis Pengetahuan
Langkah awal dalam pengelolaan data basis pengetahuan (Domain, Class,
Tipe Class, Diagnosis, Batasan Karakteristik dan Faktor Berhubungan).
Dalam proses pengelolaan data basis pengetahuan dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Pengolahan Data Domain, merupakan tahapan pendefenisian Domain
yang terdapat pada NANDA.

5
b. Pengkajian Pasien, merupakan pencatatan batasan karakteristik dari pasien
ketika perawat melakukan suatu interview.

c. Menampilkan hasil Diagnosis, merupakan langkah seorang perawat untuk


menampilkan hasil diagnosa .

6
d. Menampilkan Rencana Tindakan, merupakan langkah seorang perawat
untuk menampilkan rencana tindakan.

e. Menampilkan Tujuan Tindakan, merupakan langkah seorang perawat


untuk menampilkan rencana tindakan.

7
Implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumen asuhan keperawatan
langsung diintegrasikan dengan Billing System Rumah Sakit, sehingga tidak ada
double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki
harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal
mendokumentasikan dalam Sistem Informasi Keperawatan. Artinya penulisan
implementasinya juga dibakukan sehingga perawat yang bertugas mengetik sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Evaluasi kriteria, skala, dan target. Setelah perawat
menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka pada hari berikutnya
tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien, antara 1 – 5, disesuaikan
dengan kondisi pasien.
Pendokumentasian sangat penting untuk dilakukan oleh seluruh tenaga
kesehatan yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
pasien. Beberapa alternative penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan dokumentasi yang kurang efektif adalah dengan mengembangkan system
informasi dan pendokumentasi secara elektronik, sehingga memudahkan dan
informasi terhadap mutlidisiplin terutama dengan melakukan control terhadap
pemberian obat terhadap pasien, dimana perawata melakukan fungsi advocacy
terhadap resiko medical error dengan menuliskan rekomendasi dalam catatan pasien
di computer. Hasil yang diharapkan dengan system informasi dapat meningkatkan
mutu pelayanan di rumah sakit, sehingga medical error dapat dihindari.

C. Dampak Teknologi Informasi pada Pengguna Asuhan Keperawatan


1. Dampak Positif
a. Mempercepat arus informasi
Arus informasi saat ini menjadi sangat cepat bahkan cenderung tidak
terkontrol hingga saat ini. Namun demikian dapat memberikan informasi
mengenai suatu kejadian secara cepat.

8
b. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang
sangat pesat, maka siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan
mudah. Akses terhadap informasi ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun
dan dari siapapun. Hal ini akan membantu individu dalam meningkatkan
informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.
c. Media sosial
Media sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya
adalah dapat mempertemukan individu dengan orang baru dan menambah
relasi antar individu. Media sosial juga menjadi sarana promosi dalam
bisnis.
d. Membantu individu dalam mencari informasi
Dalam mencari informasi yang baru dan masih hangat, maka arus
informasi akan menjadi jauh lebih cepat. Maka individu akan lebih mudah
dalam mencari informasi yang diinginkan.
e. Media hiburan
Teknologi informasi saat ini mendukung media hiburan yang sangat
banyak ragamnya bagi setiap orang. Contoh media hiburan berupa games,
dan musik.
f. Sharing berbagai file
File dan juga dokumen saat ini sudah merupakan kebutuhan dari setiap
orang. Setiap user dapat saling membagikan file dan dokumen dengan
mudah, bahkan saat ini kita bisa menyimpan file yang kita miliki didalam
cloud storage, atau media penyimpanan didalam internet.
g. Membantu menyelesaikan maslah dengan mudah
Teknologi informasi dan juga komunikasi ternyata memiliki dampak
positif dalam penyelesaian masalah. Dengan komunikasi yang menjadi
lebih baik dan juga arus informasi yang cepat, maka teknologi informasi
dan komunikasi dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah.

9
2. Dampak Negatif
Ada beberapa dampak negatif dari teknologi informasi, yaitu :
a. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik
b. Meningkatnya penipuan dan kejahatan cyber
c. Cyber bullying
d. Konten negatif yang berkembang pesat
e. Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas
f. Menjauhkan yang dekat
g. Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
h. Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna

D. Manajemen Informasi Keperawatan


Manajemen informasi keperawatan didefinisikan sebagai sebuah integrasi
sumber-sumber keperawatan, kerjasama/koordinasi sehingga proses manajemen
dapat mencapai tujuan, pelayanan keperawatan dan objektivitas asuhan
keperawatan (Huber,2000).
Keterampilan manajemen diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan sebagai
berikut (Swanburg, 2000):
1. Keterampilan intelektual meliputi keterampilan berfikir, penguasaan teori dan
kemampuan.
2. Keterampilan teknikal dibagi menjadi prosedur, teknik atau metode
3. Keterampilan interpersonal dipengaruhi oleh jiwa untuk memimpin dan
berinteraksi dengan individu atau kelompok.

10
E. Manfaat dan Hambatan Menggunakan Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
1. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2. Mengurangi penggunaan kertas
3. Dokumentasi keperawatan secara automatis
4. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5. Mengurangi biaya
6. Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

Menurut American Association of Nurse Executive (1993) dalam Saba & Mc


Cormick (2001) mengemukakan manfaat penting dalam penggunaan informasi
teknologi, yaitu:

1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya staf perawat


2. Meningkatkan pelayanan dalam memonitoring pasien
3. Meningkatkan dokumentasi
4. Meningkatkan komunikasi
5. Meningkatkan perencanaan
6. Meningkatkan standar praktik keperawatan
7. Kemampuan menetapkan masalah
8. Meningkatkan evaluasi keperawatan
Namun demikian, pelaksanaan sistem informasi masih dihadapi beberapa
kendala, yang pada umumnya berkaitan dengan aspek manfaat bagi user dan
infrastruktur. Beberapa hambatan terbesar antara lain:
1. Kebutuhan pengguna secara individual tidak terpenuhi. Manfaat nyata dari
penggunaan sistem berbasis elektronik bagi penggunanya harus lebih nyata,
seperti pengurangan beban pencatatan dan pelaporan, penilaian kinerja dan
insentif.

11
2. Kurangnya anggaran pemeliharaan infrastruktur TI. Selain teknologi informasi
yang berkembang pesat, lifaspan dari infrastruktur TI sangat pendek
dibandingkan alat medis lain. Terkesan bahwa mayoritas rumah sakit tidak
terlalu mengalokasikan anggaran pemeliharaan TI secara baik
3. Keterbatasan infrastruktur. Terutama bagi rumah sakit besar (tipe B atau A),
membutuhkan infrastruktur yang lebih banyak.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan menggunakan sistem informasi dalam rangka mengkaji kondisi
pasien, mempersiapkan perencanaan keperawatan, dokumentasi keperawatan,
dan mengontrol kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu teknologi informasi
memberikan manfaat terhadap patient safety dengan meningkatkan komunikasi
dan pengambilan keputusan.
Dalam keperawatan sistem informasi sangat bermanfaat pada saat
Pendokumentasian baik langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
pasien. Beberapa alternative penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan dokumentasi yang kurang efektif adalah dengan mengembangkan system
informasi dan pendokumentasi secara elektronik, sehingga memudahkan dan
informasi terhadap mutlidisiplin terutama dengan melakukan control terhadap
pemberian obat terhadap pasien, dimana perawata melakukan fungsi advocacy
terhadap resiko medical error dengan menuliskan rekomendasi dalam catatan
pasien di computer.
Hasil yang diharapkan dengan system informasi dapat meningkatkan
mutu pelayanan di rumah sakit, sehingga medical error dapat dihindari.

B. Saran
Kita sebagai pengguna informasi harus cerdas dalam menggunakan
teknologi informasi yang sudah semakin pesat hingga saat ini, dan harus dapat
memanfaatkan untuk hal-hal positif dibidang apapun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Retno Koeswandari. “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Supervisi Keperawatan


Berbasis Komputerisasi Terhadap Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna
Informasi Supervisi Keperawatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta”. 2011. Yang
diakses dari :

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282220-T%20Retno%20Koeswandari%20.pdf
(pada tanggal 28 November 2018)

Guardian Y. Sanjaya, Annisa Ristya, dkk. “Sistem Informasi Rumah Sakit: Kemana
arah penggunaanya?”. 2010. Yang diakses dari :

Rahmantihttps://publikasi.dinus.ac.id/index.php/fiki2013/article/download/527/304
(pada tanggal 28 November 2018)

Merry Kurnia Happyanto, Sri Huning. “Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Di
Rumah Sakit Islam Banyubening Boyolali”. 2015. Yang diakses dari :

Anwariningsihhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=114557&val=524
4 (pada tanggal 28 November 2018)

14

Anda mungkin juga menyukai