ICU
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Tn. S Pengkajian diambil dari: Pasien dan keluarga
Umur : 72 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan :Petani
Alamat :Sumber Pucung
No. Reg. : 41-40-82
Diagnosa Medis : Gagal Nafas
B. Pengakajian Primer
a. B1 (Breathing)
Inspeksi: Pasien menggunakan ventilator
MODE CMV(controlled Mandatory Ventilation
FiO2: 60%
PEEP:5
Frekuensi nafas 15x/menit
Suara nafas ronkhi
SpO2: 98%
b. B2 (Blood)
TTV: TD: 127/95 mmHg
N:81 x/menit .
c. B3 (Brain)
GCS 4X6, Pasien gelisah
d. B4 (Blodder)
Pasen terpansang DC dengan jumlah urine 500CC/ 6jam
e. B5 (Bowel)
Basien belum BAB sejak 2 hari yang lalu
f. B6 (Bone)
Terpasang infus di tangan kanan, Tonus otot lemah
C. Pengkajian Sekunder
1) Keluhan utama
a. Saat di MRS:
Pasien mengatakan sesak nafas memberat sejak seminggu terakhir
b. Keluhan utama saat pengkajian:
Keluarga klien mengatakan pasien batuk-batuk, selain itu pasien merasa tidak
nyaman
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien pada tanggal 4 Mei mengeluh sesak nafas memberat sejak seminggu
terakhir, lalu oleh keluarga di bawa ke RSUD Kanjuruhan lalu di rawat inap di ruang
imam bonjol, pada tanggal 6 keadaan pasien memburuk dan mengalami penurunan
kesadaran lalu di pindah ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan lebuh lanjut
dan dipasang ventilator
2) Riwayat penyakit dahulu
2 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di puskesmas dengan keluhan sesak nafas dan
berobat jalan. Pasien seorang perokok aktif
3) Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
4) Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien namun istri
pasien saat ini mengalami sakit stroke
GENOGRAM
X
X X X
Data Obyektif
1. Keadaan Umum
Keadaan umum lemah
GCS:4X6
TTV: TD: 127/95 mmHg SpO2:98%
N:81 x/menit
RR: 15 x/menit
+ + - -
+ + -
+ - -
Ronkhi whezzing
3 3
3 3
Tonus otot
f. Pemeriksaan Integumen
Kulit keriput, turgor kulit jelek
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Analisa Gas Darah
pH 7.48 mmHg 7.37-7.45
PCO2 34.1 mmHg 35.0-48.0
PO2 166.4 mmHg 80-100
Base Excess 1.5 mmHg (-2)-(+3)
HCO3 Actual (HCO3) 24.8 mmHg 22-26
Saturasi O2(SO2) 99.3 % 94-98
Suhu 36.3 celcius
Hematologi
Hemoglobin 17.5 g/dL 13.4-17.7
Hematrokrit 58.3 % 40-47
MCV 101.0 fL 60-93
MCH 30.3 Pg 27-31
MCHC 30.1 g/dL 31-36
Eritrosit 5.77 Juta/cmm 4.0-5.5
Lekosit 3.780 Sel/cmm 4.300-10.300
Trombosit 119.000 Sel/cmm 142.00-424.000
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah sewaktu 144 Mg/dl <200
ALT (SGPT) 23 U/L 0-41
Ureum 26 Mg/dl 10-20
Kreatinin 0.90 Mg/dl <1.2
......................................................................................................................................
Resiko Infeksi
3 6-5-2018
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas sehubungan dengan peningkatan produksi sekret
Ketidak efektifan pola nafas sehubungan dengan kelelahan, pengesetan ventilator yang tidak tepat, obstruksi selang
2. endotracheal
Resiko tinggi terjadinya infeksi saluran nafas sehubungan dengan pemasangan selang endotracheal
3
1. INTERVENSI KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSA NOC NIC
/ JAM
Ketidakefektifan bersihan Tujuan : Klien akan memperlihatkan 1. Auskultasi bunyi napas tiap 2-4 jam
kemampuan meningkatkan dan dan kalau diperlukan.
jalan nafas sehubungan
mempertahankan keefektifan jalan
dengan peningkatan produksi nafas 2. Lakukan pengisapan bila terdengar
Kriteria hasil : ronchi dengan cara:
sekret
- Bunyi nafas bersih 3. jelaskan pada pasien tentang tujuan dari
- Ronchi (-) tindakan pengisapan.
- Tracheal tube bebas sumbatan 4. Berikan oksigen dengan O2 100 %
sebelum dilakukan pengisapan,
minimal 4 - 5 X pernapasan.
5. Perhatikan teknik aseptik, gunakan
sarung tangan steril, kateter pengisap
steril.
6. Masukan kateter kedalam selang ET
dalam keadaan tidak mengisap
(ditekuk), lama pengisapan tidak lebih
dari 10 detik.
7. Atur tekanan isap tidak lebih dari 100 -
120 mmHg.
2 Ketidak efektifan pola nafas Tujuan: Pola napas efektif. 1. Lakukan pemeriksaan ventilator tiap 1 -
Kriteria hasil: 2 jam.
sehubungan dengan kelelahan,
Napas sesuai dengan 2. Evaluasi semua alarm dan tentukan
pengesetan ventilator yang penyebabnya.
irama ventilator.
3. Pertahankan alat resusitasi manual (bag
tidak tepat, obstruksi selang
Volume napas adekuat. & mask) pada posisi tempat tidur
endotracheal sepanjang waktu.
Alarm tidak berbunyi.
4. Monitor selang / cubbing ventilator dari
terlepas , terlipat, bocor atau
tersumbat.
5. Evaluasi tekanan atau kebocoran balon
cuff.
6. Masukan penahan gigi (pada
pemasangat ETT lewat oral)
7. Amankan selang ETT dengan fiksasi
yang baik.
8. Monitor suara dan pergerakan dada
secara teratur.
2. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 7 MEI 2017 (08.00) 1. Mengaususkultasi bunyi napas tiap 2-4 jam dan kalau diperlukan.:terdengar suara ronkhi
(09.00)
2. Melakukan pengisapan bila terdengar ronchi dengan cara:
a) menjelaskan pada pasien tentang tujuan dari tindakan pengisapan.
b) memberikan oksigen dengan O2 100 % sebelum dilakukan pengisapan, minimal 4 - 5 X
pernapasan.
c) Memerhatikan teknik aseptik, mengunakan sarung tangan steril, kateter pengisap steril.
d) Memasukan kateter kedalam selang ET dalam keadaan tidak mengisap (ditekuk), lama
pengisapan tidak lebih dari 10 detik.
e) mengatur tekanan isap tidak lebih dari 100 - 120 mmHg.
f) melakukan oksigenasi lagi dengan O2 100 % sebelum melakukan pengisapan
berikutnya.
(09.15) g) melakukan pengisapan berulang-ulang sampai suara napas bersih.
3. Memonitor saturasi pasien :SpO2: 98%
(12.00)
4. memberikan obat mukolitik sesuai indikasi / program.: nebul combivent
5. mengkaji suara napas sebelum dan sesudah melakukan tindakan pengisapan.:suara nafas
sebelum di suction ronkhi setelah di saction vesikular
3 1. Mengevaluasi warna, jumlah, konsistensi dan bauh sputum setiap kali pengisapan.
2. Melaakukan pemeriksaan kultur sputum dan test sensitifitas sesuai indikasi.
3. Mempertahanakan teknik aseptik pada saat melakukan pengisapan (succion)
4. Menjaga kebersihan bag & mask.
5. Meakukan pembersihan mulut, hidung dan rongga faring setiap shitf.
6. Menganti selang / tubing ventilator 24 - 72 jam.
7. Memonitor tanda-tanda vital yang menunjukan adanya infeksi.
Berikan antibiotika sesuai program dokter.
3. EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/JAM EVALUASI KEPERAWATAN