Anda di halaman 1dari 62

KEDARURATAN

PSIKIATRIK

Ns. SULISTYONO,M.Kep
DEFINISI

Ialah suatu gangguan perilaku,


alam perasaan dan atau proses
berpikir yang jika tidak segera
diatasi akan membahayakan diri
pasien, orla dan atau
lingkungannya.
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PEMBAHASAN

 Gaduh gelisah
 Percobaan bunuh
 Penelantaran diri
 Penggunaan napza

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
ALUR PASIEN DI UGD
PASIEN GADUH

MENENANGKAN PASIEN

MENENANGKAN KELUARGA/PENGANTAR

PEMERIKSAAN FISIK/LAB

ADA KELAINAN TIDAK ADA KELAINAN

RUJUK R. SAKIT IPCU


persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PRIORITAS PENANGANAN

 DIAGNOSIS KERJA
 FAKTOR PENCETUS
 KEBUTUHAN SEGERA

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
GANGGUAN JIWA

PSIKOSIS NEUROSIS

• REAKSI STRES AKUT


• GGN PENYESUAIAN
• GGN ANSIETAS (FOBI, PANIK,
OCD)
• GGN DISOSIASI/KONVERSI
• GGN SOMATOFORM
ORGANIK FUNGSIONAL • NEURASTHENIA; SINDROMA
DEPERSONALISASI-DEREALISASI
• GGN TIDUR; GGN MAKAN; GMP
MASA NIFAS
• DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN KRN
PENYAKIT ORGANIK (GGN
PSIKOSEKSUAL)
• DELIRIUM • GGN. PSIKOTIK AKUT
• GGN IDENTITAS, PREFERENSI,
• DEMENSIA • GGN. SKIZOFRENIA ORIENTASI SEKSUAL
• FAKTOR PSIKOLOGIS YG
• GMP. AKIBAT ZAT • GGN. WAHAM
BERHUBUNGAN DGN GGN ATAU
• GGN. SUASANA PERASAAN PENYAKIT/DISFUNGSI
OTONOMIK
• GGN KEPRIBADIAN
• GGN KEBIASAAN & IMPULS

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Autoanamnesis
1. Siapa nama anda ?
2. Berapa usia anda sekarang ?
3. Hari/tanggal berapa sekarang ?
4. Tadi kesini naik apa ?
5. Tahukan anda dimana sekarang ?
6. Mengapa dibawa ke sini ini ?
7. Apa yang anda ingin dapatkan dari kami disini ?
8. Bisa cerita berita ttng. apa yang sedang banyak dibicarakan
dikoran beberapa hari ini ?
9. Saya akan mengucapkan lima angka dan coba anda mengulangi
angka-angka tersebut.
10. Eja kata “MAWAR” dan eja secara terbalik.

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
CURIGA ADANYA GANGGUAN
MENTAL ORGANIK
 Onset akut
 Episoda pertama
 Usia tua
 Penyakit fisik atau cidera yang baru terjadi
 Riwayat penyalahgunaan obat
 Adanya halusinasi non auditorik
 Adanya gejala neurologik: kejang, penurunan
kesadaran, nyeri kepala ttt.
 Perubahan penglihatan
 Status mental ttt.
 Gangguan bicara, berjalan, gait
 Gambaran katatonik, bradikinesia
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Pemeriksaan laboratorium untuk pasien
gaduh gelisah akut dengan kecurigaan
organik

 Darah lengkap
 Elektrolit
 Gula darah
 Fungsi liver/renal
 Urin test untuk NAPZA
 Kadar alkohol dalam darah

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
GADUH GELISAH

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Asuhan Keperawatan PK terdiri dari:
 Managemen krisis (askep saat tjd kekerasan)
 Managemen PK (askep yg bertujuan melatih kx
u/ mengontrol PK nya)
 Pendidikan kesehatan tentang managemen PK
pd kelg

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
KEADAAN GADUH GELISAH
 Psikomotor meningkat
 Banyak bicara
 Mondar-mandir
 Lari-lari
 Loncat-loncat
 Destruktif
 Bingung

 Afek/emosi excitement
 Marah-marah
 Mengancam
 Agresif
 Ketakutan
 Euphoriapersepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENYEBAB KEADAAN GADUH GELISAH
 Gangguan mental organik (delirium)
 Psikosis fungsional
 Gangguan psikotik akut
 Skizofrenia
 Keadaan mania
 Amok
 Gangguan panik
 Kebingungan post konvulsi
 Ledakan amarah (temper tantrum)

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
STRATEGI UMUM
PEMERIKSAAN PASIEN
 Ketahui sebanyak mungkin mengenai pasien
sebelum menjumpai
 Waspada mengenai ancaman kekerasan
 Perhatikan posisi diri jika berada di ruang
tertutup
 Pastikan ada orang lain pada saat
pemeriksaan
 Usahakan untuk mengadakan relasi sebaik
mungkin dengan pasien
 Cegah pasien menciderai diri
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Cegah pasien menciderai orang lain
 Pendekatan pasien dengan sikap tidak
mengancam
 Beri keyakinan pada pasien
 Tawarkan pengobatan
 Informasikan pasien bahwa pengikatan
atau pengurungan mungkin diperlukan
 Serahkan prosedur pengikatan kepada
mereka yang menguasai
 Pastikan tim selalu siap menahan pasien

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PEMERIKSAAN
 diagnosis awal
pemeriksaan fisik
wawancara psikiatrik
 mengidentifikasi kebutuhan segera
untuk segera mendapat penanganan psikiatrik
untuk segera rujuk ke tempat yang paling
berkompeten
 pemeriksaan laboratorium yang relevan

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Penatalaksanaan

 Restrain
 seclusion

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENATALAKSANAAN RESTRAIN

 Berbicara secara meyakinkan kepada pasien untuk


menghentikan perilakunya.
 Ulangi penjelasan jika tidak menghentikan perilakunya
akan dilakukan pengikatan.
 Tawarkan untuk menggunakan medikasi dari pada
dilakukan pengikatan.
 Jangan tawar-menawar dengan pasien.
 Jangan membiarkan pasien berpikir tentang keraguan
kita untuk melakukan pengikatan.

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Staf yang akan membantu pengikatan harus sudah
berada ditempat.
 Sering terjadi dengan banyaknya staf akan membuat
pasien berubah pikiran untuk tidak melawan.
 Susunan tim (5 - 6 orang)
Empat menahan anggota gerak.
Satu mengendalikan kepala.
Satu melakukan prosedur pengikatan.
 Siapkan peralatan dan medikasi.

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Lakukan pengikatan
 Tiap anggota gerak satu ikatan

 Ikatan pada posisi sedemikian agar tidak


mengganggu aliran cairan IV jika
diperlukan
 Posisi kepala lebih tinggi untuk
menghindari aspirasi
 Lakukakan pemeriksaan vital sign

 tiap setiap ½ jam


 Tempatkan pasien pada tempat yang
mudah dilihat oleh staf
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Lanjutkan dengan medikasi
 Setelah pasien dapat dikendalikan
dengan medikasi, mulai dengan
melepaskan satu ikatan
 Dua ikatan terakhir harus dilakukan
bersama-sama (tidak menganjurkan
mengikat pasien dengan hanya satu
ikatan pada anggota gerak
 Buat catatan mengapa pasien harus diikat

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
FARMOKOTERAPI
 Golongan benzodiazepin
Diazepam
Lorazepam
Clonazepam
 Golongan antipsikotik
Chlorpromazine
Haloperidol
Olanzapine
Fluphenazine

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Untuk pasien non psikotik
Golongan benzodiazepin

Untuk pasien psikotik


Golongan benzodiazepin
Golongan antipsikotik

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Diazepam ampul 10 mg/2cc
Pemberian inj. IM atau IV
Pemberian IV hati-hati dengan depresi
sistim pernafasan, berikan secara perlahan
1 ampul dalam 10 menit
Dapat diulang tiap ½ jam

 Chlorpromazine ampul 25mg/cc


 Pemberian 25-100 mg inj. IM
 Hati-hati hipotensi ortostatik
 Dapat diulang tiap ½ jam

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Haloperidol ampul 5 mg/cc
Pemberian inj. IM atau IV
D of Ch untuk kecurigaan etiologi organik
Dapat diulang tiap ½ jam
Olanzapine vial 10 mg
Pemberian 5 – 10 mg inj. IM
Dapat diulang 2 jam kemudian.
Maksimal dosis 20 mg/hr.
Maksimal u 3 hari dilanjutkan dengan p.o.

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PERHATIAN
Medikasi hanya bertujuan untuk mengontrol
target simptom
Pasien eksaserbasi akut sebaiknya diketahui
obat yang sedang/terakhir dipakai, kemudian
berikan obat yang sama dengan
meningkatkan dosisnya
Pemberian golongan benzodiazepin dengan
antipsikotik akan menurunkan kebutuhan
dosis antipsikotik dan mengurangi efek EPS
Pemberian obat p.o. harus segera dimulai
pada hari itu juga
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PERCOBAAN BUNUH DIRI

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PERCOBAAN BUNUH DIRI

 0,9% kematian karena bunuh diri


 1000 orang setiap hari mati karena bunuh
diri di seluruh dunia
 di AS: 8 sebab kematian terbanyak
 Tempat paling favorit di dunia untuk
bunuh diri Golden Gate Bridge di San
Francisco.
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Golden Gate Bridge in San Francisco

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Stuart & Sundeen, 2002
No. Faktor Resiko tinggi Resiko rendah

1. Umur >45 th & remaja 25-45 th,<12 th

2. Kelamin Laki-laki Perempuan

3. Status Cerai, pisah, Kawin


perkawinan jamda, duda
4. Jenis Profesional Pekerja kasar
pekerjaan
5. Status Pengangguran Bekerja
pekerjaan
6. Penyakit Kronis/terminal Tidak serius
fisik
Ns.sulistyono,M.Kep
persepsisensori@gmail.com
persepsi_sensori@yahoo.com
No. Faktor Resiko tinggi Resiko rendah
7. Penyakit Depresi, delusi Gangguan
mental atau halusinasi kepribadian
8. Penggunaa Intoksikasi obat tidak
n zat dan alkhohol
9. Usaha Paling kurang Tidak pernah
sebelumnya 1x
10. Rencana Ada rencana Tidak jelas
11. Metode Menembak diri, Obat, racun
gantung diri,
melompat
12. Adanya alat Telah tersedia Tidak tersedia
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
FAKTOR BESAR-KECILNYA RISIKO
BUNUH DIRI:
1. Riwayat pelaku:
• Banyaknya percobaan bunuh diri yang
dilakukan
• Seringkali minum obat terlarang
• Seringkali minum alkohol
• Seringkali melakukan tindak pidana

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
2. Ciri percobaan bunuh diri:
 Rencana bunuh diri lebih terperinci
 Lebih banyak menggunakan cara kekerasan
daripada minum obat yang berlebihan
 Tidak mengharapkan pertolongan sesudah
percobaan bunuh diri dilakukan

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
3. Motivasi:
 Sedikit melakukan hubungan sosial dengan
orang lain
 Permusuhan lebih banyak ditujukan pada
diri sendiri
4. Status Mental:
 Mengalami gangguan jiwa (psikosis)

 Makin banyak faktor risiko bunuh diri, makin


besar risiko melakukan bunuh diri.

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Prinsip Pengkajian Ssuicide
Mengevaluasi secara kontinyu :

1. Adanya riwayat percobaan bunuh diri


2. Bicara ttg kematian, bunuh diri,
menginginkan kematian dan terlihat
murung
3. Mengajukan pertanyaan atau rencana
utk bunuh diri
4. Ketakutan, tidak dapat tidur dan mimpi
buruk
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
5. Mengisolasi diri
6. Cemas, menunjukan sikap keputusasaan
7. Membayangkan sakit fisik serius yang
bisa mengakhiri hidup
8. Mengalami “guilt”berlebihan, sehingga
merasa tidak layak untuk hidup
9. Menelan semua hukuma, siksaan dan
kejaran
10. Mendengar suara bahwa dia harus
membunuh dirinya sendiri

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
11. Perubahan mood yang drastis
12. Mengumpulkan benda yang dapat
digunakan digunakan untuk mencederai
diri
13. Perilaku agresif ataupun impulsif secara
tiba-tiba dan tidak terduga
14. Menunjukan ketertarikan yang tidak
biasa dalam hub.interpersonal
15. Memberikan benda yang dimilikinya

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Dlm keadaan akut, pengkajian meliputi :
1. Menentukan potensi bunuh diri klien
Nilai 1= Tdk ada ide bunuh diri (sebelum
atau saat ini)
Nilai 2= Ada ide bunuh diri, tdk ada
percobaan bunuh diri
Nilai 3= Mengancam bunuh diri
Nilai 4= Aktif mencoba bunuh diri
(Bailey & Dreyer, 1977)
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
2. Mengkaji kadar lethalitas metode/cara
bunuh diri yang dilakukan
Hoff (1984) dikutip Wilson & Kneisl
(1988)

Tingkat lethalitas rendah :


- menyayat pergelangan tangan
- gas rumah
- obat bebas (aspirin dll)
- obat transquilizer, diazepam, flurozepam
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Tingkat lethalitas tinggi :
- menembak diri
- melompat/terjun dari ketinggian
- gantung diri
- menenggelamkan diri
- meracuni diri dg gas
- menabrakan kendaraan
- memaparkan diri pada suhu dingin

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
3. Perilaku
a. suicide gesture / isyarat
b. suicide threat / ancaman
c. suicide attempt / upaya
d. completed suicide

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 EVALUASI MENGENAI POTENSI
BD

 RIWAYAT PSIKIATRIK LENGKAP


 STATUS PRESEN PSIKIATRIK
 GEJALA-GEJALA DEPRESI
 IDE-IDE/PIKIRAN BD
 PERENCANAAN, NIAT DAN CARA
PERCOBAAN BD

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENATA LAKSANAAN
 Atasi gangguan fisik
 Jika dramatisasi  Psikoterapi supportif

 Depresi  Antidepresan

 Gangguan kepribadian, rujuk ke fasilitas


psikiatrik (PRJ) Psikoterapi
 Skizofrenia dengan ide bunuh diri 
MRS

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
KEPUTUSAN UNTUK MRS TERGANTUNG
 DIAGNOSIS
 BERATNYA SIMPTOM DEPRESI
 IDE-IDE BUNUH DIRI
 KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
MENGATASI MASALAH
 ADANYA DUKUNGAN SOSIAL
 ADANYA FAKTOR RISIKO

PENTING JUGA
 MENJAUHKAN DARI OBAT-OBAT BERBAHAYA
 MENJAUHKAN SENJATA TAJAM
 PEMBERIAN OBAT DIBATASI PERMINGGU
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 IDEAL
 RUANG YANG TERKUNCI DAN TAHAN RUSAK
 TEMPAT TIDUR PASIEN DEKAT DENGAN RUANG
PETUGAS SEHINGGA BISA DIAMATI SECARA
MAKSIMAL
 AKSES UNTUK BERTINDAK SECARA CEPAT

 PEMBERIAN ANTIDEPRESAN SEGARA DAN


JIKA TIDAK BERESPON UNTUK WAKTU
TERTENTU ATAU IDE-IDE BD TERLALU
KUAT 
 PERTIMBANGKAN ECT
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENELANTARAN DIRI

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENELANTARAN DIRI
Tidak mau atau tidak dapat melakukan perawatan diri
sendiri
Dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan
jiwanya sendiri

 Skizofrenia
 Katatonik  autistik
 Hebefrenik  waham
 Gangguan depresi  berat
 Tidak ada napsu makan
 Ingin mati saja

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Dapat terjadi:
 Higiene diri buruk (rambut, kuku,
kulit)
 Dehidrasi

 Malnutrisi

 Infeksi  infestasi serangga

 Trauma  kecelakaan

 Gangguan fungsi-fungsi fisiologik

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
The physical examination

 Vital signs
 pulse rate
 respiratory rate
 body temperature
 weight
 Orthostatic blood pressure
 Evaluation of any significant swallowing
difficulty

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Keadaan dan faktor-faktor yang dapat tingkatkan
risiko dehidrasi dan gangguan keseimbangan
cairan elektrolit
Kondisi klinik
 Demensia atau gangguan kognisi
 Demam
 Diare
 Ketergantungan pada paramedis untuk makan dan
minum
 Penggunaan obat-obatan yang dapat timbulkan
dehidrasi(diuretik, phenitoin, lithium, laksantif)
 Pengeringan luka
 Keringat berlebih

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Pernapasan cepat
 Pendarahan GI
 Kesulitan menelan
 Psikotik
 Depresi
 Kencing berlebih
 Tidak makan/minum
 Komorbiditas kronik (e.g. stroke, diabetes,
congestive heart failure)
 Infeksi
 Dizziness
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Faktor lingkungan
 NGT

 Dukungan sosial/keluarga tidak baik

 Tenaga medis yang tidak profesional

 Kendala bahasa

 Isolasi

 Pengekangan

 Ruang yang tidak memenuhi syarat (e.g.


malfunctioning air conditioners)

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
TREATMENT

 Penggantian ½ defisit cairan dalam 24


jam
 Sisanya defisitnya dalam 48-72 jam
 Keadaan diatas tergantung kondisi pasien
 Monitor dan intervensi respon klinis
pasien

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Pilihan rute pemberian cairan

 Segera pemberian intake cairan, makan


dan obat-obatan peroral jika
memungkinkan
 Pemberian oral rehydration solutions
untuk pasien yang stabil lebih efektif
untuk pasien dengan ganggung
keseimbangan elektrolit

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
NAPZA

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
KEGAWAT DARURATAN
NAPZA
 Suatu keadaan yang mengancam
kehidupan seseorang akibat penggunaan
zat yang berlebihan bila tidak dilakukan
tindakan dengan segera

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
PENATALAKSANAAN
 AIRWAY SUPPORT
 Orofangial / Nasofaringeal
 BREATHING SUPPORT
 LOOK, LISTEN, FEEL (tidak lebih 10 dtk)
 Nafas buatan
 O2 10-12 ltr
 CIRCULATION SUPPORT
 RJP (tidak sadar, arteri tdk teraba, henti
nafas)
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
 Kaji tingkat kesadaran (respon membuka
mata, motorik, verbal)
 TTV 15 mnt pd 3 jam pertama, 30 mnt pd
3 jam kedua & 1 jam pd 24 jam berikutnya
 Observasi keseimbangan cairan
 Temani, b/p fiksasi
 Kolaborasi

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Penting pengambilan data !

1. Riwayat penggunaan napza:

Apa jenis zat yang digunakan ?


Kapan terakhir menggunakan zat ?
Bagaimana cara menggunakan zat ?
Berapa banyaknya zat yang biasa
digunakan perhari?

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
Apa tanda dan gejala yang dirasakan?
Apa penyebab menggunakan zat ?
Apakah pernah mengurangi / berhenti ?
Karena apa ?
Berapa kali mencoba berhenti ? Kapan
paling lama ?
Apa yang telah dilakukan untuk berhenti ?
Apa yang menyebabkan pakai lagi ?

persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
2. Riwayat pengobatan:

Apakah pernah over dosis ? Apakah pernah


dirawat karena over dosis ?

Apakah pernah dirawat untuk detoksifikasi


? Berapa kali ? Kapan terakhir ?

Apakah ada penyakit serius yang dialami


akibat penggunaan zat ?

Apakah pernah mengikuti rehabilitasi ?


Kapan ? Berapa lama ?
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com
persepsisensori@gmail.com
Ns.sulistyono,M.Kep persepsi_sensori@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai