kegawat daruratan pada klien penderita gangguan jiwa Kategori managemen krisis Pasien dlm kondisi labil Terjadi pada pasien baru Pasien yang mengalami kekambuhan Pasien dengan regimen terapeutik tidak efektif Pasien amuk Pasien gaduh gelisah Pasien putus obat dan beberapa penyebab lain. Tanda dan Gejala Pasien Mondar - mandir Tatapan mata tajam Pasien susah tidur Pasien menggangu pasien lain Pasien berteriak - teriak Pasien memukul benda atau tempat tidur Pasien menimbulkan suasana gaduh Pasien menolak instruksi Pasien menyerang pasien lain, menyerang perawat atau tenaga kesehatan yang lain Peran Perawat Kolaborasi medis pemberian psikofarmaka Melakukan pemberian psikofarmaka sesuai order Melakukan restrain Managemen krisis Pertimbangan melakukan ECT Managemen lingkungan Beri instruksi pada pasien lain terkait kondisi pasien kritis Monitoring kondisi klien Pertimbangan dalam melakukan Managemen krisis
Keselamatan pasien lain
Keselamatan perawat sendiri Keselamatan pasien yang bersangkutan Keselamatan Lingkungan Managemen krisis dapat terjadi setiap saat dan setiap waktu
Monitoring
Sebelum akhirnya timbul korban dari
situasi labil pada klien tersebut. Prosedur penanganan kedaruratan psikiatrik: Identifikasi pemimpin tim krisis Bentuk tim krisis. Beritahu petugas keamanan jika perlu. Ketua tim harus menjelaskan apa saja yang menjadi tugasnya selama penanganan klien. Lakukan pengekangan, jika memungkinkan. Tugaskan anggota tim untuk mengamankan anggota tubuh klien. Jelaskan perlunya intervensi tersebut kepada klien dan upayakan unhtuk kerja sama. Pengekangan klien jika diminta oleh ketua tim krisis. Ketua tim harus segera mengkaji situasi lingkungan sekitar untuk tetap melindungi keselamatan klien dan timnya. Berikan obat jika diinstruksikan. Pertahankan pendekatan yang tenang dan konsisten terhadap klien. Tinjau kembali intervensi penanganan krisis dengan tim krisis. Proses kejadian dengan klien lain dan staf harus tepat. Secara bertahap mengintegrasikan kembali klien dengan lingkungan. Seclution Merupakan tindakan keperawatan yang terakhir. Ada dua macam, Pengekangan fisik secara mekanik (menggunakan manset, sprei pengekang) Isolasi (menempatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien tidak dapat keluar atas kemauannya sendiri). Jenis pengekangan mekanik: Camisoles (jaket pengekang) Manset untuk pergelangan tangan Manset untuk pergelangan kaki Menggunakan sprei Indikasi pengekangan: Perilaku amuk yang membahayakan diri sendiri atau orang lain Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan penolakan klien untuk istirahat, makan, dan minum Permintaan klien untuk pengendalian perilaku eksternal. Pastikan tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik. Isolasi Menempatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien tidak dapat keluar atas kemauannya sendiri. Tingkatan pengisolasian Ruangan yang tertutup tapi tidak terkunci sampai Ruang terkunci dengan kasur tanpa sprei di lantai Kesempatan berkomunikasi yang dibatasi Klien memakai pakaian RS dari kain terpal yang berat. Indikasi penggunaan:
Pengendalian perilaku amuk
Reduksi stimulus lingkungan, Jika diminta oleh klien. Kontraindikasi
Kebutuhan untuk pengamatan
masalah medik Risiko tinggi untuk bunuh diri Hukuman Evaluasi
Mengukur apakah tujuan
dan kriteria sudah tercapai. Perawat dapat mengobservasi perilaku klien. Perilaku yang dapat mengindikasikan evaluasi yang positif: Identifikasi situasi yang dapat membangkitkan kemarahan klien Bagaimana keadaan klien saat marah dan benci pada orang tersebut Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan pengaruhnya pada yang lain Buatlah komentar yang kritikal Apakah klien sudah mampu mengekspresikan sesuatu yang berbeda Klien mampu menggunakan aktivitas secara fisik untuk mengurangi perasaan marahnya Mampu mentoleransi rasa marahnya Konsep diri klien sudah meningkat Kemandirian dalam berpikir dan aktivitas meningkat.