Anda di halaman 1dari 24

Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung atau kolom vertebral.
Hewan tanpa notochord adalah invertebrata. Sebagian besar hewan adalah invertebrata. Istilah
Invertebrata adalah bentuk awal ‘Vertebra’ yang berasal dari kata Latin. ‘Vertebra’ pada
umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang dari vertebrata‘. Kata ini
ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang mengandung arti ‘mereka yang
bukan veterbrae’. Invertebrata adalah kelompok yang paling beragam yang memiliki sekitar 12
juta spesies hidup. Sebagian besar hewan di bumi adalah invertebrata. Mereka adalah hewan
berdarah dingin; suhu tubuh mereka tergantung pada suhu atmosfer.

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki kerangka internal yang terbuat dari
tulang. Banyak invertebrata memiliki cairan, kerangka hidrostatik, seperti ubur-ubur atau
cacing. Spesies yang lainnya memiliki kulit luar yang keras, seperti serangga dan krustasea.

Ada banyak jenis invertebrata. Invertebrata paling umum termasuk Porifera,


Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, moluska, echinodermata, dan
arthropoda. Arthropoda meliputi serangga, krustasea dan arakhnida.

A. PORIFERA

Porifera dalah hewan multiseluler yaang mempunyai pori-pori yang sangat banyak.
Tubuh porifera terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel. Porifera tidak memiliki
sistem pencernaan, sistem regulasi, maupun sistem pencernaan. Porifera snagt berbeda denan
hewan yang lainnya, mekipun demikian porifera termasuk hewan multiseluler, heterotrof, tidak
mempunyai dinding sel, dan menghasilkan sperma. Porifera berhabitat dalam laut, mereka
bertahan hidup dengan memakan partikel dan bakteri melalui celah celah spons yang ada pada
tubuhnya, selain di dalam laut, sebagian dari mereka juga ditemukan hidup di airtawar. Porifera
bereproduksi dengan tiga cara yaitu dengan tunas, gemula, dan fragmentasi.
Porifera sering disebut sebagai
spons. Spons memiliki sistem makan
unik di antara invertebrata lainnya.
Porifera ini tidak memiliki mulut;
sebaliknya, mereka memiliki pori-pori
kecil di dinding luar mereka di mana air
ditarik.

Sel-sel pada dinding spons


menyaring nutrisi dari air. spons
memiliki sekitar 5.000 spesies hidup Gambar 1 : sponges and porifera
dan diklasifikasikan dalam filum
Porifera, yang terdiri dari tiga kelompok yang berbeda, yang Hexactinellida (spons kaca),
Demospongia, dan Calcarea (spons berkapur).

B. Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata berasal dari kata


Yunani, koilos = rongga, dan enteron =
usus. Jadi, coelenterata adalah hewan
yang berongga. Kebanyakan hewan
coelenterata menguntungkan manusia,
misalnya ubur-ubur.

Aurelia dapat dimanfaatkan


sebagai tepung ubur-ubur dan untuk
Gambar 2 : Coelenterata
bahan kosmetik. Beberapa jenis hewan
tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi
pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.
C. Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes memiliki
sekitar 20.000 spesies hewan
bertubuh lunak, bentuk tubuh
simetris bilateral, dan tidak bertulang
belakang, biasa disebut cacing pipih.
Ada empat kelas: yang hidup bebas,
terutama di air, Turbellaria,
Trematoda, Cestoda, dan Gambar 3 : Cacing pipih
monogenea, yang jauh dimodifikasi
untuk keberadaan eksklusif mereka sebagai hewan parasit.
Sedangkan struktur pipih menandai langkah besar dalam evolusi hewan, asal dan
hubungan dalam kelompok mereka masih kontroversial.

D. Nemathelminthes (Cacing Gilig)

Masih termasuk dalam


keluarga vermes (cacing),
nemathelminthes atau cacing gilik
merupakan hewan invertebrata yang
memiliki bentuk tubuh simetris
bilateral, yang memiliki saluran
pencernaan yang cukup baik tapi
tidak ada sistem peredaran darah.
Contohnya : cacng kremi dan cacing
tambang.
Cacing yang berparasit di usus Gambar 4 : Cacing gilig , Nemathelminthes

halus manusia. Dengan ukuran betina


lebih panjang dibandingkan dengan cacing jantan. Panjang cacing dapat mencapai 25 cm,
dengan diameter tubuh sekitar 0,5 cm. Setiap hari betina mampu menghasilkan sampai dengan
200.000 telur.
E. Annelida (Cacing Gelang)

Annelida adalah hewan


bertubuh lunak, tubuhnya simetris
bilateral, tersegmentasi, yang
dikenal sebagai cacing
tersegmentasi, atau annelida,.
Lebih dari 12.000 spesies yang
dikenal dan dikelompokkan dalam
tiga kelas: cacing tanah dan cacing
air tawar (Oligochaeta), lintah
(hirudineans), dan cacing laut
(polychaetes). Annelida ditemukan
Gambar 5 : Cacing gelang
di seluruh dunia, dari mulai dasar
laut dalam gletser sampai gunung yang tinggi. Mereka hidup di habitat yang terlindungi seperti
lumpur, pasir, dan celah-celah batu, dan dalam hewan invertebrata lainnya, seperti pada spons

F. Moluska (Hewan bertubuh lunak)

Mollusca merupakan
binatang tripoblastik selomata,
tubuh tidak bersegmen, memiliki
mantel dan pada umunya
mempunyai cangkok. Habitat di air
tawar, air laut, dan darat. mollusca
di bagi memjadi tiga kelas yaitu,
Gastropoda, Chepalopodha, dan
pelecypoda. Mollusca mempunyai
peranan sebagi berikut. Sumber Gambar 6 : hewan berbentuk lunak

protein misalnya keong, bekicot,


cumi,cumi. Menghasilkan mutiara seperti tiram mutiara,
G. Echinodermata (Hewan bekulit duri)

Echinonermata adalah binatang


berkulit duri yang hidup di
wilayah laut dengan jumlah
lengan lima buah bersimetris
tubuh simetris radial. Beberapa
organ tubuh echinodermata sudah
berkembang dengan baik.
Tubuh ditutupi duri yang tersusun
atas zat kapur, memiliki daya
regenerasi yang tinggi, hidup di Gambar 7 : hewan berkulit duri

laut, berkembang biak secara


kawin yang pembuahannya diluar tubuh. Contoh : Bintang laut (Asteroidea), Landak laut
(Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

H. Antrophoda (Hewan berbuku-buku)

Arthropoda yaitu hewan bertubuh


segmen atau berbuku yang
biasanya bersatu menjadi dua
atau tiga daerah yang jelas,
anggota tubuh bersegmen
berpasangan dan simetri bilateral.
Filum Artropda juga dikenal
dengan sebutan hewan berbuku-
buku. Gambar 8 : hewan berku-buku
Filum Artropoda terbagi menjadi
beberapa kelas, diantaranya adalah Chelicerata (laba-laba, tungau, kalajengking), Myriapoda
(lipan), Krustasea (kepiting, lobster, udang) dan Hexapoda (serangga).
VERTEBRATA

Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang


memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari
Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut
jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali
jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.

Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan
juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi
menggunakan insang atau paru-paru

Peta Konsep Vertebrata

KINGDOM ANIMALIA

Filum Chordata

Sub vilum Vertebrata

Kelas agnatha
Superkelas
pisces Kelas chondrichtyes

Kelas osteichthyes

Kelas amphibi

Kelas aves

Kelas mamalia
Apakah Vertebrata itu ?
Vertebrata merupakan hewan yang memiliki tulang belakang atau punggung. Tulang
belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher sepanjang punggung sampai
ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak
merupakan susunan pada saraf pusat. Vertebrata merupakan anggota (subfilum) dari filum
Chordata. Ciri khas dari Filum Chordata adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Notokord (Notokord) yaitu batang longitudinal yang fleksibel yang terletak
di antara saluran penncernaan dan batang saraf. Notokord berperan sebagai penguat
rangka di sepangjang tubuh Chordata.
2. Memiliki batang saraf dorsal yang berongga yang terletak dorsal terhadap notokord.
3. Memiliki celah atau sibakan faring yang memungkinkan air yang masuk kemulut dapat
keluar dari tubuh tanpa melalui keseluruhan saluran pencernaan, pada sebagian
Vertebrata celah ini termodifikasi untuk pertukaran gas yang di kenal sebagai insang.
4. Memiliki ekor post-Anal yang berbobot sehingga membantu pergerakan
5. Ekor membentang pesterior terhadap anus, tetapi pada sebagian besar spesies ekor ini
telah tereduduksi selama perkembangan embrionik.

Selain itu Chordata juga memiliki rongga tubuh (selom) yang tumbuh dengan baik. Sistem
organ yang kompleks, bilateral simetris, segmentasi tubuh yang jelas, dan memiliki otak
yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Sub filum Vertebrata terbagi menjadi lima kelas,
yaitu Ikan (Pisces), Amphibi (Amphibia), Reptil (Reptilia), dan Mamalia (Mammalia).

1. PISCES

Pisces merupakan hewan akuatir yang berdarah dingin (poikioterm) dan bernapas
dengan insang. Insang di lindungi oleh tutup bernama operkulum. Pada beberapa jenis ikan,
rongga insangnya meluas membentuk lipatan tidak teratur yang di sebut labirin yang berguna
untuk menyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat hidup di lingkungan yang kurang
oksigen. Tubuh ikan ditutupi sisik yang sekaligus berfungsi sebagai rangka luar
(ekososkeleton) dengan berbagai tite sisik, yaitu plakoid,steniod, dan ganoid. Sisik tersebut
licin dan berlendir, sehingga dapat memudahkan ketika bergerak di dalam air.
Tubuh ikan juga di lengkapi dengan sirip-sirip yang embantu berenang dan menjaga
keseimbangan tubuh. Sirip ikan di bedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
anal, dan sirip ekor.

Ikan mempunyai gurat sisi (Linea


Leterasi) yang berfungsi untuk mengetahui
tekanan air. Tipe aliran darahnya adalah
peredaran darah tunggal, yaitu darah
mengalir dari jantung melalui insang
menuju ke selurh jarigan tubuh dan kembali
lagi ke jantung. Ikan berkembang biak
dengan bertelur (ovipar). Ada yang elalui
vertilisasi internal dan beberapa ada yang
Gambar 1. Tipe-tipe sirip ikan
melalui fertilisasi eksternal.

Kelas pisces terbagi menjadi tiga sub Kelas


. yaitu agnatha (Cyclostoma).
Chondrichthyes, dan Osteichthyes

Bagaiman dengan ikan yang tidak


memiliki rahang (Agnatha) ?

Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak


berahang, berbentuk pipih. Memiliki mulut
bulat yang berada di ujung interior.
Walaupun tidak memiliki rahang, tetapi
agnatha memiliki faring yang berotot yang
digunakan untuk menghisap tubuh ikan lain
untuk mendapatkan makanan, misalnya
belut laut. Sedangkan ikan hantu memiliki
formasi yang serupa gigi pada mulutnya
yang terbuat dari protein karatin.

Sebagian besar spesies ikan hantu


merupakan pemakan bangkai. Ikan hantu
memiliki kelenjar lender pada bagian
samping tubuhnya yang mampu menyekresikan
Gambar 2: atas : petromyzon sp
zat yang menyerap air sehingga membentuk (lamprey, belut laut)
lendir yang dapat mengusir pemakan bangkai Tengah : Mulut lamprey
Bawah : Myxine sp (hagfish, ikan
yang lain ketika ikan tersebut sedang makan. hantu, ikan hag)

Agnatha tidak memiliki rahang namun


memiliki mulut berbentuk lingkaran dan berparut; memiliki lidah dan gigi tersusun dari
zat tanduk; tidak memiliki sirip yang berpasangan; kulit tidak bersisik; serta bertubuh
lunak dan berlendir. Rangka Agnatha tersusun atas tulang rawan. Alat kelamin Agnatha
terpisah atau hermafrodit pada saat larva dan fertilisasi terjadi secara eksternal.
Contohnya belut laur atau lamprey laut (Petromyzon marinus), lamprey sungai
(Lampetra fluviatilis), dan Myxine sp. (hagfish, ikan hantu)

Siapakah Nenek moyang dari ikan yang berahang ?

Plakoderma : Mereka Yang Telah Punah

Gnatostoma adalah vertebrata yang

berahang paling awal adalah catatan fosil

adalah garis keturunan vertebrata berzirah

yang telah punah, disebut plakoderma

(placoderm) yang berarti berkulit lempengan.

Sebagian besar plakoderma berukuran dari GAMBAR 3: Plakoderma


1m, walaupun beberapa plakoder raksasa

lebih dari 10m. Catatan fosi menunjukan

bahwa hidup pada zaman Devon.

Plakoderma berbeda dengan nenek moyang.

Agnatha dalam dua hal yang mendasar yaitu

mereka memiliki rahang dan dua sirip yang

berpasangan. Sirip yang pertama membantu


menangkap mangsa (hewan yang

lebih kecil) secara aktif, sirip

yang kedua membntu lokomosi

dengan menstabilkan ikan

tersebut ke dalam air. Peralihan

dari cara makanan tersebut juga

berpengaruh pula dalam


Gambar 4: atas hiu
perkembangan bentuk tubuh Bawah : ikan pari

yaitu dari berbentu pipih (Agnatha) ke bentuk silinder walaupun sebagian besar

dari ikan-iakn ini kemudian punah. Tetapi beberapa diantaranyan menghasilkan dua

kelas besar ikan, yaitu ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan bertulang

sejati (Osteichthyes).
, y

A. Ikan Bertulang Rawan (Chondrichthyes)

Sesuai dengan namanya, ikan kelas (Chondrichthyes) memiliki rangka yang

fleksibel, yang terbuat dari tulang rawan. Ikan ini juga memiliki perkembangan

rahang dan sirip yang baik. Chondrichthyes mempunyai dua pasang sirip dengan

sirip ekoryang umumnya heteroserkal (lobus dorsal lebih besar); mulut yang

terletak pada bagian bawah (ventral) dengan lidah dan juga rahang, rahang yang

tertutup oleh gigi;alat pencernaan mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung,

usus, rektum, dankloaka; lubang hidung berfungsi untuk indra penciuman; alat

kelamin terpisah danfertilisasi terjadi secara eksternal atau internal, contohnya

spesiesnya adalah ikan hiu dan ikan pari.


B. Ikan Bertulang sejati (Osteichthyes)

Osteichthyes adalah ikan


yang memiliki tulang sejati dengan
endoskeletonyang mengandung
matriks kalsium fosfat yang
keras; kulit yang ditutupi oleh
sisik bertipe ganoid,
sikloid, atau stenoid, namun ada
juga yang
tidak bersisik; otot tubuhyang
bersegmen; mulut berahang
Gambar 5: ikan bandeng
dengan gigi dan lidah.
Osteichthyes bernapasdengan
insang yang ditutupi dengan
operkulum (tutup insang).
Osteichthyesmempunyai
gelembung renang dengan fungsi
membantu pernapasan dan
sebagai alatdalam hidrostatik,
yaitu menyesuaikan berat tubuh
dengan kedalaman air; darah
yangmemiliki warna pucat Gambar 6: ikan paru-paru
dengan kandungan eritrosit
berinti dan leukosit;
memilikilimpa yang berwarna
merah; alat pencernaan lengkap
mulai dari mulut,
faring,esofagus, lambung, usus,
dan anus, antara lambung
dengan usus dipisahkan
olehkatup. Osteichthyes
mempunyai hati yang berukuran Gambar 7 : ikan keolakan (latimera)
besar dan kantong
empedu;memiliki pankreas yang
tidak jelas keberadaannya; alat ekskresi yang berupasepasang ginjal yang
berwarna kehitaman dan urin yang dikeluarkan melalui sinusurogenital; alat indra
yang berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada moncong dangurat sisi yang
digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan arus air; alatkelamin
terletak terpisah, umumnya bersifat ovipar dan fertilisasi internal, namunada juga
vivipar dan fertilisasi ekternal, contohnya pada ikan trout, ikan bandeng, dan ikan
lainnya sebagainya. Kelompok yang ke dua adalah ikan paru-paru adalah jenis ikan
primitif yang bernafas dengan paru-paru. Kelompok ikan ini dominan dan memiliki
penyebaran yang luas pada era paleozoic. Sampai saat ini terdapat tiga genus ikan
paru-paru. Ikan ini hidup di air tawar sebelah timur Australia, barat daya Afrika,
dan Amerika Selatan. Mereka dinamakan ikan paru-paru karena adanya organ paru-
paru sebagai organ pernapasan. Ikan paru-paru Afrika dan Amerika ini harus
muncul ke permukaan air untuk bernapas sedangkan ikan paru-paru dari Australia
dapat mengambil oksigen dari air sehingga tidak harus muncul ke permukaan,
kecuali jika sirkulasi udara berhenti.

2. AMPHIBI

Amphibi merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan air. Amphibi muda
hidup di air dan bernapas dengan insang. Amphibi dewasa hidup di darat dan bernapas
menggunakan paru-paru. Ketika berada di air katak bernapas menggunakan kulitnya.
Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah untuk membantu pernapasannya karena
kulit yang basah ini banyak mengandung pembuluh darah, sehingga dapat membantu
oksigen berdifusi melalui kulitnya. Amphibi bergerak dengan keempat kakinya. Selain
itu katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan untuk
berenang.

Penyebaran Amfibi pertama yaitu periode karboniferus (tahun amfibi). Beberapaamfibi


dapat melakukan Mimikri dan berfluoresen sehingga dapat berwarna hijau danmerah
(khususnya katak beracun). Amfibi termasuk hewan eksoterm (berdarah dingin)sehingga,
pengaturan suhu badan tergantung lingkungan. Oleh sebab itu amfibi hidupdidaerah subtropik
(tidak aktif dan tidak bergerak selam musim dingin).

Kelas Amphibi mencakup mpat ordo yaitu Apoda (Gymnophiona), proanura- telah punah,
Anura (Salientra) dan Urodela (Caudata).
Apoda (Gymnophiona)

Hewan yang tergolong ke dalam


ordo ini adalah hewan-hewan amphibia
yang tidak mempunyai kaki (kaki
tereduksi). Nama lain dari Apoda adalah
Caecilian berasal dari bahasa Latin
yaitu caecus yang berarti
buta. Dinamakan demikian karena
matanya tertutup oleh kulit dan dalam
beberapa spesies tertutup oleh
Gambar 8 : sesilia (Afrocae cilia taitana)
tulang. Dikarenakan organ kaki
tereduksi dan tubuhnya bersegmen-
segmen, morfologi luar dari Apoda
mirip sekali dengan cacing atau ular.
Selain kakinya, organ ekor juga
mereduksi atau hilang, sehingga
tubuhnya memanjang karena
disesuaikan pula dengan habitatnya di
tanah dengan menggali/membuat
Gambar 9: katak , Amphibi dari ordo Anura
sebuah lubang. Kisaran panjang tubuh
antara 90-1.600 mm.

Letak tentakel ini bervariasi,


antara lubang hidung dan matanya
yang tidak berkelopak. Fase hidup
yang bersifat aquatik adalah saat
larva.Setelah dewasa hidup di tanah
dengan menggali lubang. Namun
beberapa spesies ada pula yang hidup
di air (Genus Typhlonectes, Gambar 10: salamander, Amphibi dari
Atretochoana, dan Potomotyphlus) ordo Urodela
sehingga tubuhnya dilengkapi sirip kecil untuk membantu berenang. Penampakan seperti ini
sangat mirip dengan belut. Selain itu apoda tidak memiliki membran tympanum untuk alat
bantu pendengaran, tidak seperti kebanyakan amfibi.

Tubuh Apoda bersegmen-segmen, setiap segmen yang berbentuk seperti cincin disebut
annuli. Penampakan seperti ini menjadikan apoda mirip dengan cacing tanah. Annuli pada
apoda dibedakan menjadi annuli sekunder dan tersier. Pada bagian post tubuhnya, ekor
membentuk bagian tubuh yang sangat kecil dibandingkan bagian yang lainnya. Bahkan, pada
beberapa spesies tubuhnya tiba-tiba berakhir pada terminal tumpul. Famili dari apoda yang
masih memiliki ekor dianggap lebih primitif dari pada yang ekornya telah tereduksi.

ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini
hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan
perkembangan kea rah dewasa.
Ciri-ciri : Umumnya bermata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang
dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit
perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya bentuk dalam daur hidupnya
(Duellman dan Trueb, 1986).

Ordo Anura

Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang berjongkok, leher
tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2) badan (3) anggota
gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki lidah yang panjang dan
lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa , pangkal lidah terdapat di depan dan ujung
lidah di belakang mulut. Giginya terdapat pada langit-langit mulut yang disebut gigi vormer,
matanya yang besar menonjol di sisi kepala, terdapat du kelopak yaitu atas dan bawah tetapi
sulit digerakkan, sebagai gantinya katak memiliki selaput bening tipis yang disebut selaput
niktitans , pada ujung depan atas mulut erdapat lubang hidung yang dapat menutup saat
menyelam di air. Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang
disebut membran tympani. Badan katak juga lebar memiliki dua pasang anggota gerak
(kaki) , bagian depan lebih kecil dan pendek dari kaki bagian belakang. Jari kaki depan ada
empat sedangkan jari kaki belakang ada lima, untuk memudahkan berenang pada bagian
diantara jari-jarinya terdapat slaput renang. Kulit katak selalu di basahi oleh kelenjar kulit yang
menghasilkan lendir.

Ordo Urodela
(Caudata)

Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor
serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada
bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi.
Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi
tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah,
Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea.

Gambar 11: Reproduksi pada Amphibi


3 REPTILIA

Reptil adalah salah satu hewan tetrapoda (bertungkai empat). Meskipun saat ini ada
beberapa jenis reptil, seperti ular, yang tidak memiliki kaki, namun ular merupakan keturunan
dari hewan tetrapoda. Hal tersebut didasarkan pada sejarah evolusi yang berlangsung selama
ratusan tahun.

Reptil tergolong ke dalam jenis hewan vertebrata (bertulang belakang). Setiap reptil pasti
memiliki empat kaki yang digunakan untuk melata, meskipun tidak semua reptil bisa kita lihat
langsung kakinya. Reptil biasanya melakukan pembuahan secara internal dan melakukan
reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air
sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan Amphibi. reptil memiliki kulit yang bersisik yang
sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil
mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.

Reptil merupakan salah satu jenis hewan yang sangat beragam dan sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang pula yang menjadikan reptil sebagai hewan
peliharaan. Reptil terbagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Crocodylia, Rhynchocephalia,
Squamata, dan Testudines. Beberapa jenis reptil tidak dapat kita temukan di Indonesia. Apakah
jenis reptil yang dimaksud? Selengkapnya akan dijelaskan melalui klasifikasi reptil yang ada
di dunia berikut ini.

 Ordo Crocodylia

Ordo Crocodylia biasanya memiliki kulit yang tebal


dan liat. Bentuk kulit tersebut terjadi karena mengandung
kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas
sehingga membentuk perisai dermal yang mengandung
sisik dari bahan tanduk. Kepala reptil ordo Crocodylia
berbentuk seperti piramid yang keras dan kuat. Bagian
ulut biasanya disetai gigi yang runcing dengan tipe poliodont.

Reptil jenis ini memiliki empat tungkai yang pendek namun sangat kuat. Tungkai belakang
lebih panjang bila dibandingkan tungkai bagian depan dan memiliki empat jari yang berselaput.
Untuk tungkai bagian depan memiliki lima jari namun tidak berselaput. Pada bagian jantung
terdapat foramen panizza. Pada siang hari, ordo Crocodylia akan berjemur untuk
mempertahankan suhu tubuhnya tetap hangat

 Ordo Rhynchocephalia

Reptil jenis ini biasanya melakukan


reproduksi secara internal dan berkembang
biak dengan cara bertelur (ovipar). Seperti
halnya jenis reptil yang lain, telur yang
dikeluarkan oleh tubuh akan disimpan di
dalam lubang di tanah dan akan menetas
setelah satu tahun. Untuk habitatnya,
reptil pada ordo ini dapat hidup di air dan
Gambar 12: atas : Buaya, Reptil dari Ordo
juga di daratan. Ordo Rhynchocephalia Crocodylia
memiliki satu familia dan satu genus
Gambar 13: bawah. Rhynchocephalia
yaitu famili Sphenodontid ae dan genus
Sphenodon. Yang termasuk ke dalam
genus tersebut hanya ada dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri
(Tuatara), keduanya merupakan spesies endemik dari Selandia Baru.

 Ordo Squamata

Ordo Squamata disebut juga dengan reptilia bersisik. Sisik reptil pada ordo ini terbuat dari
bahan tanduk dan akan mengalami pergantian secara periodik (sering disebut dengan molting).
Reptil ordo ini memiliki 3 sub ordo yakni Sub ordo Ophidia, Sub ordo Amphisbaenia, dan Sub
Ordo Lacertilia. Hewan reptil yang tergabung
ke dalam ordo Squamata memiliki tulang
kuadrat dan ekstrimitas. Reptil pada ordo ini
akan melakukan reproduksi secara internal dan
melakukan perkembang biakan hewan secara
ovovivipar dan ovivipar.

Beberapa jenis reptil ordo Squamata yang


dapat kita temui di Indonesia ialah komodo
Gambar 14: ular, Reptil dari Ordo
(Varanus komodoensis), tokek dan cicak
Squamata
(famili Gekkonidae), kadal, bunglon, biawak,
ular karung (Acrochordus javanicus), ular king kobra (Ophiophagus hannah), ular kepala-dua
(Cylindrophis ruffus), ular sanca bodo (Python molurus), ular tanah (Calloselasma
rhodostoma), ular tikus (Ptyas korros), dan ular weling (Bungarus candidus).

4. AVES

Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari epidermis dan
memiliki berbagai macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan
bebek (itik). Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Pada aves terdapat sepasang
sayap yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki yang digunakan untuk berjalan.
Tungkai belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang dengan cakar yang bermacam-
macam sesuai dengan jenis makanan dan cara hidup pada aves tersebut.

Aves memiliki sistem pencernaan makanan yang dimisalkan pada ayam, ayam memiliki sistem
pencernaan yang terdiri dari paruh, rongga mulut, esofagus, tembolok, perut kelenjar, empedal, usus,
rektum, dan kloaka. Kloaka adalah muara bersama dari saluran urine (ureter), saluran reproduksi, dan
saluran pencernaan makanan. Aves memiliki sistem pernapasan yang bernapas dengan paru-paru.
Selain dari itu, aves memiliki kantong udara yang membantu saat aves terbang. Aves memiliki jantung
yang terbagi atas empat ruang, yaitu serambi kanan, bilik kanan, serambi kiri dan bilik kiri. Darah dari
seluruh tubuh yang miskin oksigen tersebut akan masuk ke serambi kanan, kemudian menuju ke bilik
kanan. Bilik kanan tersebut akan memompa darah ke paru-paru dimana paru-paru akan terjadi
pertukaran gas. Karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh Hemoglobin. Darah kaya
oksigen tersebut kemudian masuk ke serambi kiri lalu ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah akan
dipompa ke seluruh tubuh.

Tubuh Aves ditutupi oleh berbagai macam bulu yang terdiri atas zat keratin. Ada beberapa
macam jenis bulu pada Aves. Macam-macam bulu pada Aves adalah sebagai berikut..

Bulu terbang, berfungsi


untuk terbang. Bulu
terbang terdiri dari bulu
ekor dan bulu sayap. Bulu
ekor berfungsi sebagai
kemudi
Bulu kontur, berfungsi
sebagai penutup tubuh
dan membentuk tubuh
menjadi langsing
Bulu halus, berfungsi
untuk menghangatkan
tubuh burung. Bulu ini
biasanya merupakan bulu
pertama dari pada anak
burung. Pada saat itu
Gambar 15: Burung
tumbuh menjadi dewasa,
bulu halus akan rontok
kemudian akan diganti dengan bulu terbang dan bulu kontur. Pada burung dewasa
masih memiliki bulu halus yang terdapat disekeliling ujung kaki.

Ciri-Ciri Umum Aves - Dari berbagai jenis spesies aves, maka perlunya anda mengenal
secara umum ciri-ciri Aves (Burung). Ciri-Ciri Aves (Burung) adalah sebagai berikut...

 Memiliki ukuran
tubuh beragam.
Tubuh aves terdiri
dari kepala, leher,
badan, dan ekor
 Mulut berparuh yang
tersusun dari zat
tanduk, tidak
memiliki gigi dan
lidah yang tidak
dijulurkan. Bentuk
paruh yang beragam
sesuai dengan jenis
makanannya.
 Memiliki mata yang berkembang baik dengan kelopak mata, membrana niktitans, dan
kelenjar air mata. Umumnya mata aves terdapat dibagian sisi kepala. Mata burung
hantu terletak berdampingan. Telinga yang tidak berdaun telinga dimana bagian
tengahnya terdapa osikula auditori. Aves memiliki sepasang lubang hidung
 Aves mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan, bertengger, berenang,
mencakar-cakar rumah, memegang makanan, atau untuk menangkap dan
mencengkeram mangsa. Jumlah jari kaki 2,3, dan 4. Kulit kaki bagian bawah dan jari-
jarinya tersusun dari zat tanduk yang keras.
 Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang sekitar 30-75 km/jam.
 Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara sebagai
alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara berupa kantong selaput yang ringan,
yaitu sepasang di leher, sebuah di antara tulang selangka yang bercabang-cabang
membentuk kantong udara pada lengan atas, sepasang di dada depan, sepasang di dada
belakang, dan sepasang di perut.

Klasifikasi Aves (Burung) - Terdapat sekitar 8.600 spesies Aves yang masih hidup dan
dikelompokkan /diklasifikasikan ke dalam sekitar 28 ordo. Klasifikasi Aves adalah sebagai
berikut....

 Casuariiformes (kasuari),
contohnya emu (Dromaius
novaehollandiae) dan kasuari
bergelambir ganda (Casuarius
casuarius).
 Psittaciformes (burung nuri),
contohnya betet kepala biru
(Pionus menstruus) dan
kakatua berjambul (Cacatua
galerita).
 Galliformes (unggas),
contohnya ayam buras (Gallus
domesticus) dan kalkun
(Meleagris gallopavo)
 Passeriformes (burung
penyanyi), contohnya jalak
bali (Leucopsar
rothschildi) dan beo (Gracula
religiosa).
 Ciconiiformes (burung bangau), contohnya bangau (Mycteria leucocephala) dan
kuntul putih besar (Egretta alba).
 Strigiformes (burung hantu), memiliki bulu yang sangat halus, berekor pendek, kepala
besar dan bulat, mata besar mengarah ke depan yang dikelilingi piringan wajahnya,
paru berkait, cakarnya tajam, dan mencari makan pada malam hari. Contohnya burung
hantu hutan (Strix sp) dan Hantu sayap bundar (Urgolaux dimorpha).
 Falconiformes (burung pemangsa), contohnya elang kepala botak (Heliacetus
leucocephalus), rajawali emas (Aquila chrisaetos) dan alap-alap (Microhierax
caerulescens)
 Columbiformes (burung merpati), contohnya burung dara mahkota elok (Goura
cristata) dan perkutuk (Geopelia striata).
5. MAMALIA

Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut, mamaliaadalah hewan yang
menyusui. Yang betina mempuyai kelenjar mammae (air susu)yang tumbuh baik. Anggota
gerak depan pada mamalia dapat bermodifiksi untukberlari, menggali lubang, berenang dan
terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku,cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar
minyak dan kelenjar keringat.Gigi umumnya terdapat berbagai 4 tipe, gigi seri, taring,
premolar dan molar.Disbanding dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak
mamaliabanyak yang tereduksi. Ada 2 kondil oksipital.Vertebrata servikal biasanya ada 7
buah. Dalam sabuk pectoral tidak terdapattulang korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak
ada sama sekali. Ekor, jika adapanjang dan dapat digerakka

Mamalia atau disebut hewan menyusui, karena Mamalia adalah hewan yang menyusui
anaknya, dengan adanya kelenjar susu, yang betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya, tubuhnya ditutupi oleh rambut, bertulang belakang atau hewan vertebrata
dan berdarah panas.

Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tetapi ada beberapa mamalia yang
tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Monotremata tidak memilki puting susu,
namun tetap memiliki kelenjar susu jadi masih masuk ke dalam kelas Mamalia.

Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang memiliki empat ruang. Mamalia
memiliki lebih dari 5000 spesies yang tersebar di seluruh benua dunia. Indonesia memiliki
sekitar 165 spesies endemik hewan mamalia.

Ciri ciri mamalia:

 Memiliki anggota gerak untuk berjalan, berenang, ataupun memegang sesuatu


 Memiliki kelenjar susu (glandula mammae)
 Bertulang belakang (vertebrata)
 Memiliki rambut yang menutupi tubuhnya
 Pada bagian jari mamalia memiliki kuku dan cakar untuk menangkap makanan atau
memanjat.
 Memiliki gigi taring, gigi seri ataupun gigi graham
 Alat pernafasan adalah paru – paru
 Pembagian organ jantung adalah 2 serambi dan 2 bilik.
 Pengaturan suhu tubuh termasuk homoiterm
 Berkembang biak dengan melahirkan (vivipar) secara internal.
 Tempat perkembangbiakan embrio di dalam rahim (uterus

Hewan Mamalia dibagi dalam 12 Ordo

1. Ordo Marsupialia

adalah hewan mamalia yang


betinanya memiliki kantung
(marsupium) di bagian perutnya.
Kantung ini digunakan sebagai tempat
menyimpan anak yang baru terlahir
terutama yang lahir dalam keadaan
prematur. Beberapa contoh hewan
mamalia yang termasuk ordo
Marsupialia antara lain kangguru
(Dendrolagus sp), opossum (Didelphia
marsupialia), kuskus (Phalanger sp),
dan koala (Phascolarctus sp).
Gambar 19: Kanguru Dendrolagus sp

2. Ordo Insektivora,

adalah golongan mamalia yang


menjadikan serangga sebagai makanan
utamanya. Hewan ini juga dapat
memakain cacing atau biji-bijian. Ciri
hewan yang masuk ordo ini adalah
memiliki mata yang tertutup, memiliki
cakar yang besar, dan telapak kaki bagian
depannya lebih leba. Beberapa contoh
hewan mamalia dalam ordo ini antara lain
Scalopus sp, Echinosorex albus, dan Gambar 20 Scalopus sp
3. Ordo Dermoptera

Adalah hewan mamalia yang memiliki


parasut berbulu (patagium) di sela empat kakinya.
Hewan dalam ordo ini umumnya merupakan
contoh hewan herbivora yang makan buah atau
dedaunan. Contoh hewan di ordo ini misalnya
Gakopithecus sp.

Gambar 21: Gakopithecus sp


DAFTAR PUSTAKA

Campbell. Neil. A., et al.2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke Delapan . Erlangga. Jakarta :
vi+441 hlm
Suwarno, Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
viii,234 hlm: ilus 25cm
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-
NONO_SUTARNO/HAND_OUT_ZOOIN_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai