Anda di halaman 1dari 36

PERANGKAT PEMBELAJARAN

OLEH:

NAMA : NOVA ANDANI SARI

NIM : A1C419003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA IT NURUL ‘ILMI JAMBI

Kelas : XII (Dua Belas)

Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu


Kompetensi Inti (KI) :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran


3.1 Menjelaskan pengaruh faktor Pertumbuhan dan Perkembangan  Mengamati carta/video tentang pertumbuhan pada makhluk
internal dan faktor eksternal  Konsep pertumbuhan dan hidup, mendiskusikan, dan menganalisis faktor-faktor yang
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup memengaruhi serta menyimpulkan konsep pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil pertumbuhan dan perkembangan  Menyusun rancangan, melakukan percobaan, mendiskusikan
percobaan tentang pengaruh makhluk hidup. hasil percobaan serta menyusun laporan tentang pertumbuhan
faktor eksternal terhadap proses  Desain penelitian dan perkembangan makhluk hidup
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
pertumbuhan dan perkembangan  Mempresentasikan/menuliskan dalam log-book/buku kerja
tanaman kesimpulan hasil kajian dan diskusi tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
3.2 Menjelaskan proses metabolisme Metabolisme Sel:  Melakukan percobaan uji enzim katalase , fermentasi alkohol
sebagai reaksi enzimatis dalam Enzim dan percobaan fotosintesis untuk menemukan sifat dan cara
makhluk hidup  Komponen enzim kerja enzim, proses katabolisme dan proses anabolisme
4.2 Menyusun laporan hasil  Sifat enzim  Mendiskusikan tentang sifat dan cara kerja enzim, proses
percobaan tentang mekanisme  Cara kerja enzim katabolisme dan anabolisme meliputi bahan, proses, hasil dan
kerja enzim, fotosintesis, dan tempat berlangsungnya
respirasi anaerob Katabolisme Karbohidrat  Menyimpulkan hasil diskusi, pengamatan percobaan dan
 Respirasi aerob memperesentasikan tentang sifat-sifat, cara kerja enzim
 Respirasi anaerob

Anabolisme
 Fotosentesis
 Kemosintesis
3.3 Menganalisis hubungan struktur Materi Genetik  Mengamati diagram/ gambar/film struktur DNA, RNA, dan
dan fungsi gen, DNA, kromosom  Gen, DNA, Kromosom kromosom serta semua aktivitasnya (replikasi, transkripsi dan
dalam penerapan prinsip  Sintesis protein dan pembentukan translasi)
pewarisan sifat pada makhluk sifat makhluk hidup  Membahas tentang bagaimana keterkaitan antara sistesa
hidup protein dan pembentukan sifat makhluk hidup
4.3 Merumuskan urutan proses  Mengamati berbagai sifat morfologis pada Mahluk hidup,
sintesis protein dalam kaitannya misalnya, berbagai bentuk dan warna bunga, bulu pada tubuh
dengan penyampaian kode genetik hewan, warna dan bentuk rambut pada manusia
(DNA-RNA-Protein)  Mensimulasikan hubungan antara sintesis protein dengan
pembentukan sifat pada mahluk hidup dengan melakukan
analisis suatu DNA makhluk serta menggambarkan sifat yang
dibentuk menjadi suatu wujud makhluk hidup
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.4 Menganalisis proses pembelahan Pembelahan Sel  Mengkaji literatur tentang mitosis dan meiosis meliputi
sel sebagai dasar penurunan sifat  Mitosis tujuan, proses/tahapan, hasil, tempat berlangsung
dari induk kepada keturunannya  Meiosis  Mengaitka hubungan antara pembelahan mitosis dan meiosis/
4.4 Menyajikan hasil pengamatan  Siklus sel gametogenesis dengan penurunan sifat dari induk kepada
pembelahan sel pada sel hewan  Gametogenesis anaknya berdasarkan pengamatan gambar/diagram/film
maupun tumbuhan  Menarik kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan antara:
- Mitosis dan meiosis.
- Oogenesis dan spermatogenesis.
- Pembentukan sifat pada anak gabungan sifat yang dibawa
oleh kedua jenis gamet orang tuanya.
 Mengomunikasikan hasil diskusi dan kesimpulannya
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan Hukum Mendel  Melakukan studi literatur tentang pewarisan sifat menurut
sifat makhluk hidup berdasarkan dan Penyimpangan Semu Hukum Hukum Mendel dan penyimpangan semu Hukum Mendel
hukum Mendel Mendel serta istilah-istilah : Allel, genotip, fenotip dan gamet
4.5 Menyajikan hasil penerapan  Persilangan Monohibrid dan dihibrid  Mengamati keanekaragam gen, dan jenis pada lingkungan
hukum Mandel dalam perhitungan  Penyimpangan semu : interaksi gen, sekitar (keluarga, teman sekolah, tetangga, dll) dan
peluang dari persilangan makhluk kriptomeri epistasis/hipostatis, gen mendiskusikan bagaimana hal tersebut dapat terjadi
hidup di bidang pertanian dan komplementer, dan polimeri  Menerapkan pemahaman tentang pola pewarisan sifat
peternakan menurut Mendel dengan membuat skema persilangan
monohibrid, dihibrid
 Membuat kesimpulan tentang persilangan menurut pola
Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel
 Membuat laporan tertulis hasil percobaan persilangan dengan
kancing /baling-baling genetika menurut pola Mendel dan
penyimpangan semu hukum Mendel
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas Pola-pola Hereditas  Menyimpulkan pola pewarisan sifat non Mendelian
pada mahluk hidup  Pautan & pindah silang, didasarkan pada hasil pengamatan adanya kenyataan sifat-
4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-  Gagal berpisah, dan gen letal. sifat pada anak yang tidak sama atau menyimpang dari kedua
pola hereditas dalam perhitungan  Penentuan jenis kelamin orang tuanya
peluang dari persilangan yang  Pautan seks  Menerapkan konsep gen letal, pautan, pautan sex, pindah
melibatkan peristiwa pautan dan silang dan gagal berpisah dalam menyelesaikan persoalan
pindah silang dengan latihan soal
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
 Mengaitkan adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan
dengan pola pewarisan sifat Mendelian
 Menyimpulkan bahwa ada pewarisan sifat non Mendelian
 Mempresentasikan hasil diskusi dan latihan soal
3.7 Menganalisis pola-pola hereditas Hereditas Manusia  Membaca peta silsilah Ratu Victoria dan mengaitkan dengan
pada manusia  Jenis kelamin pola-pola penurunan sifat heredite
4.7 Menyajikan data hasil studi kasus  Penyakit menurun  Membuat analisis bagaimana penurunan sifat hemofilia dari
tentang pola-pola hereditas pada  Golongan darah peta silsilah Victoria
manusia dalam berbagai aspek  Menyimpulkan tentang penurunan sifat-sifat pada mahkluk
kehidupan hidup (Golongan darah, cacad dan penyakit, jenis kelamin)
 Menerapkan konsep penurunan sifat penyakit menurun dan
golongan darah dan jenis kelamin dalam menyelesaikan
persoalan
 Membahas mekanisme pewarisan penyakit menurun dan
golongan darah
 Menyusun peta silsilah keluarga
 Mempresentasikan hasil hasil diskusi tentang pewarisan sifat
pada manusia
3.8 Menganalisis peristiwa mutasi Mutasi  Membahas tentang mutasi berdasarkan pengamatan tayangan/
pada makhluk hidup  Jenis-jenis mutasi gambar mutan pada tumbuhan, hewan, dan manusia
4.8 Menyajikan data hasil eksplorasi  Mekanisme mutasi  Membahas mekanisme dan penyebab mutasi (proses, faktor
peristiwa mutasi yang  Penyebab mutasi penyebab, hasil dan dampak mutasi) yang menyebabkan
menyebabkan variasi dan kelainan  Dampak mutasi dan implikasi serta timbulnya variasi dan kelainan pada makhluk hidup
sifat pada makhluk hidup benefit  Menganalisis dampak positif dan negatif mutasi dan
 Contoh-contoh mutasi mempresentasikan hasilnya
3.9 Menjelaskan teori, prinsip dan Evolusi  Mengamati berbagai fenomena variasi morfologi , misalnya
mekanisme evolusi serta  Asal usul kehidupan variasi bentuk paruh burung finch, cakar berbagai burung,
pandangan terkini para ahli terkait  Pohon Filogeni warna sayap ngengat Biston betularia, sayap kumbang kelapa
spesiasi  Teori evolusi dari Manado
4.9. Menyajikan karya ilmiah terhadap  Mendiskusikan teori-teori asal usul Mahkluk hidup
gagasan baru tentang Mekanisme Evolusi dihubungkan dengan pohon Filogeni Mahkluk hidup
kemungkinan-kemungkinan  Isolasi geografik  Mengaitkan hubungan antara variasi dengan proses mutasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
pandangan evolusi berdasarkan  Radiasi adaptif dan kompetisi serta adaptasi
pemahaman yang dimilikinya  Hukum Hardy-Weinberg  Mengaitkan terjadinya variasi makhluk hidup sebagai dasar
terjadinya proses evolusi
 Menyimpulkan hasil diskusi dan kajiannya tentang teori
evolusi dan mempresentasikannya
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi  Mengamati berbagai produk-produk bioteknologi melalui
Bioteknologi dan penerapannya  Konsep dasar Bioteknologi tayangan video/gambar
sebagai upaya peningkatan  Jenis bioteknologi: konvensional  Membahas tentang bioteknologi (bahan, proses, produk,
kesejahteraan manusia dan modern dampak)
4.10 Menyajikan laporan hasil  Produk bioteknologi  Membuat rencana dan melaksanakan pembuatan produk
percobaan penerapan prinsip-  Dampak pemanfaatan produk bioteknologi konvensional dan menyusun laporan
prinsip Bioteknologi konvensional bioteknologi di masyarakat  Simulasi DNA Rekombinan dengan menggunakan puzzle
berdasarkan scientific method  Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang dampak
bioteknologi dan mempresentasikannya

Mengetahui Jambi, Oktober 2022


Kepala SMA IT Nurul ‘Ilmi Jambi Guru Mata Pelajaran

AHMAD NOPRIANSYAH, S.Pd. DWI MAIHIDIN PAHLEPI, M.Pd.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA IT NURUL ‘ILMI JAMBI

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII MIPA/1

Materi Pokok (Sub Materi) : Hereditas

Tahun Pelajaran : 2022/2023

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

Jumlah Pertemuan : 4 (empat)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1. KD pada KI 3
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum
Mendel.
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada makhluk hidup
3.7 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia

2. KD pada KI 4
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari
persilangan makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan.
4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.
4.7 Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola hereditas manusia dalam
berbagai aspek kehidupan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI 3
Pertemuan 1
3.5.1 Memahami pewarisan sifat menurut Hukum Mendel serta istilah-istilah: alel,
genotip, fenotip, dan gamet.
3.5.2 Menyusun skema persilangan monohibrid dan dihibrid
3.5.3 Menyimpulkan tentang persilangan menurut Pola Hukum Mendel

Pertemuan 2
3.5.4 Menjelaskan pola pewarisan sifat menurut Mendel.
3.5.5 Menyimpulkan tentang penyimpangan semu hukum Mendel.

Pertemuan 3
3.6.1 Menyimpulkan pola pewarisan sifat non Mendelian didasarkan pada hasil
pengamatan adanya kenyataan sifat-sifat pada anak yang tidak sama atau
menyimpang dari kedua orang tuanya.
3.6.2 Menerapkan konsep gen letal, pautan, pautan sex, pindah silang, dan gagal
berpisah dalam menyelesaikan persoalan dengan latihan soal.
3.6.3 Mengaitkan adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan pola
pewarisan sifat mendelian.
3.6.4 Menyimpulkan bahwa ada pewarisan sifat non Mendelian.

Pertemuan 4
3.5.1 Memahami tipe penentuan jenis kelamin pada manusia.
3.5.2 Menganalisis terbentuknya jenis kelamin manusia secara genetika.
3.5.3 Memahami berbagai penyakit menurun pada menusia.
3.5.4 Menerapkan pola-pola hereditas penyakit menurun pada manusia.
3.5.5 Menganalisis munculnya penyakit menurun pada manusia.
3.5.6 Memahami tipe-tipe penggolongan darah pada manusia secara genetika.
3.5.7 Menganalisis penurunan sifat penggolongan darah pada manusia secara
genetika.
Indikator KD Pada KI 4
Pertemuan 1 dan 2
4.5.1 Melakukan percobaan persilangan dengan kancing atau baling-baling
genetika menurut pola Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel.
4.5.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan persilangan dengan kancing atau
baling-baling genetika menurut pola Mendel dan penyimpangan semu hukum
Mendel.

Pertemuan 3
4.6.1 Menerapkan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan
yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.
4.6.2 Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang
dari persilangan yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.

Pertemuan 4
4.5.1 Melakukan studi kasus sederhana tentang pola-pola hereditas pada manusia
dalam berbagai aspek kehidupan.
4.5.2 Menyajikan data hasil studi kasus sederhana tentang pola-pola hereditas pada
manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:


Pertemuan 1
1. Menjelaskan hukum I Mendel dan hukum II Mendel
2. Mengaitkan pola-pola hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-
hari.

Pertemuan 2
1. Menjelaskan pola penyimpangan semu dalam hukum Mendel

Pertemuan 3
1. Menjelaskan pengertian determinasi seks, pautan gen, pindah silang, pautan seks,
gagal berpisah, dan gen letal setelah diskusi menggunakan LKPD.
2. Menerapkan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan yang
melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.

Pertemuan 4
1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik yang diturunkan dalam satu keluarga
2. Menjelaskan macam-macam kelainan atau penyakit yang diturunkan melalui
autosom dan gonosom.
3. Menjelaskan sistem pewarisan golongan darah.
4. Memahami, menerapkan dan menganalisis pola-pola hereditas pada manusia
berdasarkan studi kasus dalam berbagai aspek kehidupan serta memiliki sifat
disiplin, bertanggung jawab dan bekerjasama Melalui Pembelajaran Case Study.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Prosedur eksperimen Mendel
b) Hukum Mendel 1
c) Hukum Mendel 2

Pertemuan 2
a) Interaksi gen antarlokus
b) Epistasis dan hipostasis
c) Polimeri
d) Kriptomeri

Pertemuan 3
a) Penentuan jenis kelamin
b) Pautan gen
c) Pautan kelamin
d) Pindah silang
e) Gagal berpisah
f) Gen letal
g) Alel ganda
h) Alel kodominan
i) Dominan tidak penu atau intermediate
j) Pleiotropi

Pertemuan 4
a) Jenis kelamin
b) Kelainan atau penyakit menurun
c) Golongan darah manusia
F. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1
Model pembelajaran : Direct Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab

Pertemuan 2
Model pembelajaran : PBL (Problem Based Learning)
Metode : Eksperimen

Pertemuan 3
Model pembelajaran : Direct Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab
Pertemuan 4
Model pembelajaran : Case study
Metode : Kerja kelompok, Resitasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Direct Learning Waktu
Kegiatan awal Menyampaikan a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
tujuan dan memberi salam dan meminta salah
mempersiapkan seorang peserta didik memimpin
siswa do’a.
b. Guru memeriksa kesiapan peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas
serta peralatan dan media yang akan
digunakan.
c. Guru mengecek kehadiran dan
menanyakan kabar peserta didik
d. Guru menyampaikan kompetensi
dasar dan indikator pencapaian
kompetensi
Kegiatan inti Mendemonstrasika a. Guru menjelaskan prinsip hukum 30 menit
n pengetahuan dan Mendel I dan II menggunakan
keterampilan PowerPoint.
b. Siswa menerapkan prinsip hukum
Mendel I dan II dalam pembentukan
gamet
c. Siswa menerapkan prinsip hukum
Mendel II pada beberapa kasus
perkawinan dihibrid kacang ercis
Membimbing d. Guru membimbing siswa selama 15 menit
pelatihan berdiskusi
Mengecek e. Guru mengarahkan siswa untuk 15 menit
pemahaman dan menyampaikan hasil diskusi dan
memberikan menanggapinya.
umpan balik f. Guru memberikan penguatan
konsep atas apa yang telah
didiskusikan oleh siswa
Kegiatan Memberikan g. Guru memberikan tugas berupa soal 3 menit
penutup kesempatan untuk essai di buku cetak halaman 127.
pelatihan lanjutan
dan penerapan
h. Guru merefleksi proses 7 menit
pembelajaran
i. Guru menutup pelajaran dengan
mengajak siswa untuk mengucapkan
Hamdalah
j. Guru mengucapkan salam.

Pertemuan 2

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Problem Based Waktu
Learning (PBL)
Kegiatan a. Guru membuka pelajaran dengan 15 menit
pendahuluan memberi salam dan meminta salah
seorang peserta didik memimpin
do’a
b. Guru memeriksa kesiapan peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas
serta peralatan dan media yang akan
digunakan
c. Guru mengecek kehadiran dan
menanyakan kabar peserta didik
d. Guru menyampaikan kompetensi
dasar dan indikator pencapaian
kompetensi
e. Guru menanyakan kembali prinsip
hukum Mendel
Kegiatan inti Orientasi siswa a. Guru meminta siswa menguji 5 menit
pada masalah kebenaran hukum Mendel dengan
model persilangan menggunakan
kancing genetika.
Mengorganisasi b. Guru membagi siswa ke dalam 20 menit
siswa untuk belajar beberapa kelompok
c. Siswa mulai mendiskusikan hal-hal
yang harus dikerjakan
d. Siswa melakukan pengujian hukum
Mendel I dengan model perkawinan
monohibrid
e. Siswa melakukan pengujian hukum
Mendel II dengan model
perkawinan dihibrid
Membimbing f. Guru membimbing siswa untuk 10 menit
penyelidikan melakukan pengujian hukum
individual maupun Mendel
kelompok g. Siswa mencatat hasil perhitungan
Mengembangkan h. Siswa menyampaikan hasil 10 menit
dan menyajikan pengujian terhadap hukum Mendel
hasil
Menganalisis dan i. Guru membimbing peserta didik 10 menit
mengevaluasi untuk menyimpulkan hasil
proses pemecahan pengujian hukum Mendel
masalah j. Guru memberikan penegasan
terhadap hasil pengujian hukum
Mendel
Kegiatan a. Guru bersama peserta didik 10 menit
penutup menyimpulkan pelajaran tentang
materi yang telah dipelajari dengan
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk
menyampaikannya
b. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
merefleksi hasil pembelajaran
c. Siswa mengumpulkan laporan hasil
kegiatan
d. Membaca doa penutup
e. Guru mengucapkan salam

Pertemuan 3

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Direct Learning Waktu
Kegiatan awal Menyampaikan a. Mengucap salam dilanjutkan 10 menit
tujuan dan dengan doa
mempersiapkan b. Menanyakan kabar peserta didik
siswa c. Memeriksa kehadiran peserta didik
d. Guru menyampaikan Kompetensi
Dasar dan indikator pembelajaran
e. Guru menyampaikan sintak-sintak
dari model yang akan digunakan
Kegiatan inti Mendemonstrasikan a. Guru menanyakan pada siswa, 35 menit
pengetahuan dan “Berdasarkan hasil pengujian
keterampilan hukum Mendel, apakah rasio
perbandingan pada persilangan
akan terus sama?”
b. Guru dan siswa mendiskusikan
perbedaan perbandingan yang
diperoleh dengan perbedaan
perbandingan pada hukum Mendel
c. Guru memberikan contoh karakter
yang bersifat atavisme, epistasis,
hipostasis, polimeri, kriptomeri.
d. Guru memberikan contoh soal
mengenai penyimpangan semu
hukum Mendel
e. Guru menjelaskan tentang
kodominan, alel ganda, alel letal,
komplementer, tautan, pindah
silang, dan gen yang tertaut kelamin
sebagai pola-pola hereditas.
f. Siswa mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru
Membimbing g. Guru membimbing siswa saat 15 menit
pelatihan mengerjakan soal yang tidak
dimengerti
Mengecek h. Guru mengarahkan siswa untuk ke 5 menit
pemahaman dan depan kelas dan menjawab soal
memberikan umpan yang diberi
balik i. Guru mengoreksi jawaban siswa
Memberikan j. Guru mengarahkan siswa untuk 5 menit
kesempatan untuk mengerjakan soal halaman 131
pelatihan lanjutan bagian B di buku cetak
dan penerapan
Kegiatan a. Guru merefleksi proses 10 menit
penutup pembelajaran
b. Guru menutup pelajaran dengan
mengajak siswa untuk
mengucapkan Hamdalah
c. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan 4

Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi


Pembelajaran Case Study Waktu
Kegiatan awal a. Guru membuka pelajaran dengan 10 menit
memberi salam dan meminta salah
seorang peserta didik memimpin
do’a.
b. Guru memeriksa kesiapan peserta
didik, kebersihan dan kerapian kelas
serta peralatan dan media yang akan
digunakan.
c. Guru mengecek kehadiran dan
menanyakan kabar peserta didik
d. Guru menyampaikan kompetensi
dasar dan indikator pencapaian
kompetensi
Kegiatan inti Penyampaian studi a. Siswa diminta membaca secara 15 menit
kasus mendalam terkait studi kasus yang
telah dibagikan oleh guru
b. Siswa diminta menuliskan garis
besar dari permasalahan studi kasus
yang diberikan.
Mengorganisasikan c. Guru membagi siswa menjadi 20 menit
siswa dan beberapa kelompok
membimbing d. Siswa diminta untuk mendiskusikan
diskusi kelompok terkait permasalahan studi kasus
yang diberikan
e. Guru membimbing peserta didik
dalam mengumpulkan informasi
yang diperlukan terkait studi kasus
yang diberikan
Penyajian hasil f. Siswa telah menemukan hal-hal 20 menit
diskusi penting terkait permasalahan yang
diberikan
g. Siswa menyajikan hasil diskusi
dalam bentuk laporan tertulis
h. Siswa membacakan hasil diskusi di
depan kelas
Evaluasi hasil i. Guru meninjau kembali hasil diskusi 5 menit
diskusi siswa
j. Guru mengarahkan siswa untuk
membuat sebuah resume singkat
mengenai materi yang telah
dipelajari hari itu.
Kegiatan a. Guru memberikan penegasan 10 menit
penutup konsep yang tepat
b. Guru memberikan apresiasi kepada
semua kelompok
c. Guru merefleksi proses
pembelajaran
d. Guru menutup pelajaran dengan
mengajak siswa untuk mengucapkan
Hamdalah
e. Guru mengucapkan salam.

H. Penilaian Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
No. Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap Observasi Lembar Observasi
2. Pengetahuan Tes Tertulis Soal Essai
3. Keterampilan Penugasan Lembar Penilaian
Unjuk Kerja
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a) Remedial
Peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan Remedial sesuai
dengan indikator yang belum tercapai.
b) Pengayaan
Peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM akan diberikan
pengayaan dengan mencari tahu sejarah mengenai teori hereditas.
I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : LKPD, PowerPoint
2. Alat : Laptop, Proyektor, Spidol
3. Bahan :-
4. Sumber Belajar : Buku Biologi Kelas XII, Bahan Ajar, Bacaan yang
relevan.

Mengetahui Jambi, Oktober 2022

Kepala SMA IT Nurul ‘Ilmi Jambi Guru Mata Pelajaran

AHMAD NOPRIANSYAH, S.Pd. DWI MAIHIDIN PAHLEPI, M.Pd.


Instrument Penilaian

A. Penilaian Pengetahuan
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Sebutkan bunyi dari hukum Mendel I dan II !
2. Mengapa kacang ercis sering digunakan dalam percobaan Mendel?
3. Sebutkan istilah-istilah yang sering digunakan dalam persilangan!
4. Bunga berwarna merah (MM) disilangkan dengan bunga berwarna putih
(mm). Jika F1 100 % berwarna merah. Tentukanlah perbandingan fenotipe
F2 nya!
5. Jelaskan mengapa penyimpangan semu bisa terjadi?
6. Sebutkan beberapa jenis penyimpangan semu yang Anda ketahui!
7. Bunga Linaria marocccana merah (Aabb) disilangkan dengan bunga putih
(aaBb). Tentukanlah bagaimana keturunannya!
8. Lima belas bersaudara kandung terdiri atas 5 wanita dan 10 pria. Kesepuluh
pria pada keluarga tersebut mengalami kelainan pada salah satu anggota
badannya, sedangkan ke-5 wanitanya normal. Kelainan tersebut disebabkan
oleh faktor genetic akibat peristiwa?
9. Ditemukan bahwa gen H mengatur warna hitam, sedangkan alelnya gen h
mengatur warna abu-abu. Adapun gen P mengatur sayap pendek dan alelnya
gen p mengatur sayap pendek. Jarak antara HP adalah 100%. Berapa rasio
fenotip hasil testcross HhPp yang mengalami pindah silang?
10. Aneuploidi terjadi karena peristiwa…

Kunci Jawaban:

1. Hukum Mendel I berbunyi “Pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet “.
Hukum Mendel II berbunyi “Setiap gen atau sifat dapat berpasangan secara
bebas dengan gen atau sifat lain yang tidak sealel pada waktu pembentukan
gamet”.
2. Karena tanaman kacang ercis memiliki banyak varietas, mudah tumbuh,
berumur pendek, mudah melakukan penyerbukan sendiri/silang, keturunan
banyak, dan berbunga sempurna.
3. Berikut ini merupakan istilah dalam persilangan:
 Parental (P) : Induk
 Gamet :Ssel kelamin yang berasal dari genotipe
 Filial (f) : Keturunan atau hasil perkawinan
 Dominan : Sifat yang menutupi sifat resesif (ditulis dengan huruf kapital)
 Resesif : Sifat yang tertutupi oleh sifat dominan (ditulis dengan huruf
kecil)
 Genotipe : Sifat tak tampak, biasanya dilambangkan dengan huruf (MM,
Mm, mm)
 Fenotipe : Sifat tampak (merah, merah muda, putih)
 Homozigot : Pasangan alel sejenis (AA/aa)
 Heterozigot : Pasangan alel tak sejenis (Aa)
 Alel : Anggota dari sepasang gen yang terletak pada lokus bersesuaian
dari
kromosom homolog.
4.

Perbandingan Genotipe F2 = MM : Mm : mm
1 : 2 : 1
Perbandingan Fenotipe F2 = Merah : Putih
3 : 1
5. Penyimpangan semu dapat terjadi karena terdapat 2 pasang gen atau lebih yang
saling memengaruhi dalam memberi fenotip individu. Sehingga terjadi
perubahan perbandingan fenotipe hukum Mendel 9 : 3: 3: 1.
6. Berikut ini jenis-jenis penyimpangan semu:
 Atavisme
 Polimeri
 Kriptomeri
 Epistasis & Hipostasis
7. P : Aabb x aaBb
(Merah) (Putih)
Gamet : Ab aB
ab ab

F2 Ab ab

aB AaBb aaBb

ab Aabb aabb

Ungu (A_B_) : Merah (A_bb) : Putih (aa_ _) = 1 : 1 : 2

8. Kelainan tersebut disebabkan oleh faktor genetic akibat peristiwa pautan seks.
Pada soal terlihat bahwa hanya seluruh anggota keluarga berjenis kelamin laki-
laki yang mengalami kelainan. Berarti gen yang terpaut pada gonosom Y. pautan
seks merupakan gen yang terpaut pada kromosom kelamin/gonosom.
9. P : HhPp x hhpp
Panjang, hitam pendek, abu-abu
Gamet : HP hp
Hp
hP
hp
F1 : HhPp = 9
Hhpp = 1
hhPp = 1 RK KP
hhpp = 9

10. Aneuploidi terjadi karena peristiwa gagal berpisah. Aneuploidi merupakan


perubahan jumlah kromosom yang hanya terjadi pada pasangan kromosom
tertentu, pada saat masuk ke tahapan anaphase dan gagal berpisah.

Format Penilaian

Indikator soal
No. Nama Peserta didik Jumlah Skor
1 2
1
2
3
4

jumlah skor
Rumus penilaian : x 100
skor maks

B. Penilaian Sikap
Contoh Lembar Observasi

Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode


No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai

1 Nova Andani Sari 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

C. Penilaian Keterampilan

Sangat Kurang Tidak


Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

Kesesuaian respon dengan


1
pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa


Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor):

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Rumus mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100).
LKPD

HUKUM MENDEL 2

NAMA : TANGGAL :

KELAS :

Istilah-Istilah dalam gentika

P. ( Parental )

G. ( Gamet )

F. ( Fillial )

Fenotip

Genotip

Dominan

Resesif

Intermediat

Homozigot

Heterozigot

Monohibrida

Dihibrida

Gen

Alel
Buah mangga manis lonjong genotif MMLL disilangkan dengan buah mangga masam
bulat dengan genotif mmll

P1: MMLL X mmll

Fenotif:

Gamet:

F1 :

Fenotif:

Genotif:

Fenotif:

Gamet:

F2:
ML
Ml
ml
mL
Maka pada proses dihibridisasi diperoleh gamet dan fenotif

Tentukan macam macam genotif yang sesuai :

Tuliskan rasio genotif nya:

Adapun sifat/fenotif yang muncul dan jumlah nya yang sesuai ialah:

Jumlah nya

Jumlah nya

Jumlah nya

Jumlah nya

Rasio fenotif yang tepat adalah:


LKPD

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

NAMA : TANGGAL :

KELAS :

1. penyimpangan semu avatisme

Buatlah persilangan antara sulfure dan vetaurea, Pada mawar malam, interaksi gen:
Buatlah bagan persilangannya, lalu tentukan S_V_ : Warna kuning
rasio fenotip F2 nya! S_vv : Warna emas tua (vetaurea)
ssV_ : Warna sulfur (sulfurea)
ssvv : warna gold center
P1: ssVV X SSvv

F:

G:

F1 G:

F:

F2:

Gamet:
2. Penyimpangan semu Epistasis D_E_: pendengaran Normal
D_ee: pendengaran tuli
Bagaiman hasil perkawinan dua orang tua yang tuli
ddE_: pendengaran tuli
Ddee: pendengaran tuli

P1: DDee X ddEE

F:

G:

F1 G:

F:

F2:

Gamet:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

HEREDITAS MANUSIA

KELOMPOK :

ANGGOTA KELOMPOK :

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam kelainan atau penyakit yang
diturunkan melalui autosom dan gonosom.
2. Peserta didik dapat memahami, menerapkan, dan menganalisis hereditas pada
manusia berdasarkan studi kasus dalam berbagai aspek kehidupan serta
memiliki sifat disiplin, bertanggung jawab, dan bekerja sama melalui
pembelajaran Case Study.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Smartphone
3. Buku bacaan yang relevan

C. CARA KERJA
1. Peserta didik membentuk kelompok yang maksimal berjumlah 5 orang siswa.
2. Setiap kelompok mendapatkan materi yang sama, yang telah dipersiapkan
oleh guru.
3. Baca materi yang telah diberi dengan cermat.
4. Baca literature yang berkaitan dengan materi yang diberikan.
5. Diskusikan dan analisa kasus yang diberikan bersama teman sekelompok.
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok yang telah dibuat.
Kronologi Fahri Calon Bintara Dinyatakan Buta Warna Parsial

Jakarta - Fahri Fadillah Nur Rizky (21) dicoret menjelang pendidikan bintara Polri, padahal
telah dinyatakan lolos seleksi dengan ranking ke-35 dari ribuan pendaftar. Polda Metro
Jaya menyatakan Fahri ternyata buta warna parsial, yang mana hal ini baru diketahui ketika
tim Mabes Polri melakukan supervisi. Polda Metro Jaya menjelaskan Fahri sudah 3 kali
mengikuti seleksi bintara Polri sejak 2019. Tetapi Fahri selalu gagal karena masalah buta
warna.

"Pada tahun 2019, yang bersangkutan dalam uji seleksi calon Bintara tidak memenuhi
syarat pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosis buta warna parsial. Pada tahun
2020, yang bersangkutan ikut tes dan gagal dengan diagnosis buta warna parsial," ujar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam konferensi pers di Polda Metro
Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Zulpan lalu menjelaskan soal tahapan seleksi penerimaan Bintara Polri ini. Pada tahap awal
pendaftaran, Fahri dan peserta lain diwajibkan menyerahkan berkas administrasi yang
dipersyaratkan. "Pada saat tes pemeriksaan administrasi (rikmin) belum dilakukan tes buta
warna, sehingga memenuhi syarat dan dapat nomor pendaftaran. Kalau buta warna itu
masuk di item tes kesehatan, mulai dari kesehatan luar kemudian baru ada pemeriksaan
kesehatan dalam. Kemudian ada juga riksa mata kesehatan mata apakah matanya minus,
termasuk ada tes buta warna," kata Zulpan saat dihubungi.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6103149/kronologi-fahri-calon-bintara-
dinyatakan-buta-warna-parsial
Kisah Anak Penderita Hemofilia yang Harus Berobat Seumur Hidup

KOMPAS.com – Waktu itu, saat memandangi bayinya lebam-lebam dan membiru ketika
belajar berjalan, Amalia (36) tidak pernah menyangka putra kesayangannya akan menjalani
pengobatan jalan seumur hidup. Seperti balita pada umumnya, Muhammad Farrosy yang
beranjak tiga tahun hanya loncat-loncat biasa. Namun, tiba-tiba kakinya bengkak dan
membuatnya tidak bisa berjalan. “Ndak pakai jatuh, ndak pakai kepeleset, loncat-loncat aja,
tapi langsung sendinya yang kena, bengkak, terus enggak bisa jalan,” ungkapnya kepada
Kompas.com melalui telepon, Minggu (4/10/2020).

Saat dibawa ke dokter darah, Farrosy didiagnosis menderita Hemofilia karena kekurangan
protein faktor 8. Akibatnya, ketika mengalami pendarahan, proses pembekuan darahnya
berlangsung lebih lama dari waktu normal.

“Sebagai orangtua saya terpukul. Ndak pernah ngerti penyakit itu kok ada (kena). Apalagi
anak saya laki-laki,” ujarnya. Meski terpukul, ibu rumah tangga asal Surabaya ini berusaha
tegar menjalani dan mengaku telah menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Kini, sang anak telah menginjak usia 14 tahun dan belajar di kelas 3 SMP. Aktivitasnya
pun normal seperti anak pada umumnya. Namun, bila aktivitasnya berlebihan atau ada
benturan dan trauma, dia harus segera kontrol dan menjalani pengobatan.

“Seharusnya enggak boleh aktivitas berat, tapi dia kan anak laki ya. Tetap aja dia futsal,
main-main gitu, bersepeda,” tutur Amalia.

Dengan kondisi seperti itu, setiap satu minggu sekali Farossy masih dan akan terus berobat
jalan untuk mencegah timbulnya pendarahan. Bahkan, bila kakinya mengalami pendarahan
bisa jadi dua kali seminggu.

Sumber: https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/10/08/14323041/kisah-anak-
penderita-hemofilia-yang-harus-berobat-seumur-hidup
Alhamdulillah, Balita Idap Kulit Bersisik Akhirnya Dirawat di RSUD Subang

Balita pengidap penyakit langka akhirnya mendapat perawatan medis secara gratis di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang. Namun penyakit Ichthyosis Kongenital yang
diidap Elisa (4) ini berisiko menimbulkan komplikasi penyakit lain.

Untuk menangani penyakit langka ini, RSUD Subang menurunkan tiga dokter spesialis,
yaitu dokter anak, kulit dan kelamin, serta dokter mata. Kondisi Elisa pun kini sudah cukup
membaik. Kulit bersisiknya kini tidak terlalu kering seperti sebelumnya. Begitu pula rasa
gatalnya pun sudah mulai berkurang. Kondisinya cukup stabil termasuk napsu makannya
sudah mulai kembali.

Akibat keterlambatan penanganan balita ini belum bisa berjalan sebagaimana usia anak
sebayanya. Ichthyosis Kongenital merupakan penyakit kulit akibat mutasi gen.

Di bagian lain, Yuyun, ibunda Elisa tak kuasa menahan haru. Anak semata wayangnya
sudah mendapat perawatan medis secara layak. Keterbatasan biaya membuat Elisa
terlambat mendapat penanganan dokter.

Saya sudah pasrah dan ikhlas dengan kondisi anak seperti ini. Alhamdulillah Elisa sudah
bisa dirawat secara layak. Selama ini baru sekali Elisa dibawa ke dokter anak, ujar Yuyun,
Selasa (31/5/2022).

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Subang, saat ini kondisi anak cukup
stabil. Tim dokter terlebih dahulu fokus menangani kekurangan gizi yang diidap Elisa
selama ini agar pertubuhan tubuhnya semakin membaik.

Sumber: https://m.buddyku.com/gaya-hidup/7gpP1h/alhamdulillah-balita-idap-kulit-
bersisik-akhirnya-dirawat-di-rsud-subang
Kisah Thor di Dunia Nyata Lawan Cystic Fibrosis yang Diidapnya

Ben Mudge terlahir dengan cystic fibrosis, sebuah gangguan pada paru-paru yang
menghalanginya melakukan hal-hal tertentu, salah satunya berolahraga.
Padahal sejak kecil, Ben dikenal sebagai anak yang aktif. Namun saat usianya menginjak
18 tahun, ia terserang infeksi paru-paru karena cystic fibrosis. Ia pun sempat dirawat di
rumah sakit. Saat itu dokter mengatakan bahwa kapasitas paru-parunya hanya tinggal 66
persen. Ini cukup rendah untuk ukuran orang muda sepertinya.

"Ini mengerikan. Sebelumnya saya tak pernah mengalami masalah dengan pernapasan.
Tetapi setelah itu, saya sering merasa seolah-olah ada yang meremas paru-paru saya. Saat
itulah saya tahu bahwa saya harus berolahraga," kata Ben kepada The Independent.

Ben mengaku mulai berolahraga sejak 12 tahun lalu. Kini di usianya yang sudah menginjak
27 tahun, kerja kerasnya pun terbayar. Kapasitas paru-parunya saat ini mencapai 95 persen,
semuanya berkat latihan di gym yang dilakukannya secara rutin.
Ada cerita menarik mengapa ia dijuluki Thor. Pria yang mengaku memang mengagumi
sosok dewa dari Asgard itu mengisahkan, saat itu seorang teman mengomentari jika
wajahnya mirip Thor saat berlatih di gym.
Dari situ ia memutuskan untuk memanjangkan rambutnya. "Memanjangkan rambut agar
bisa mirip dengan Thor ini juga menjadi bagian penting yang membuat saya terus
termotivasi dan mendorong saya untuk terus berlatih," tuturnya.
Ia bahkan menjadi inspirasi bagi 55.000 follower-nya di Instagram, terutama bagi pengidap
cystic fibrosis lainnya.

sumber: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3857594/kisah-thor-di-dunia-nyata-
lawan-cystic-fibrosis-yang-diidapnya

Anda mungkin juga menyukai